MAKALAH “KETERAMPILAN MEMBIMBING KELOMPOK DISKUSI KECIL” MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SD DOSEN PENGAMPU : Dr. Hj. Asniwati, S.Pd, M.Pd / Zain Ahmad Fauzi, M.Pd
DISUSUN OLEH : KELAS 4 C KELOMPOK 6
LISDA HASMIANTI
(1710125220033)
MOHAMMAD RIDHONI
(1710125310113)
MIFTAHUL JANNAH
(1710125320108)
LIA SAFITRI
(1710125120029)
JAUHAR LATIFAH
(1710125120027)
M YUSUF ISNAINI D
(1710125210037)
KAMILAH
(1710125320091)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU PRA-SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR BANJARMASIN
2018/2019
2
KATAPENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan SD dengan judul “Keterampilan Membimbing Kelompok Diskusi Kecil”. Salawat dan salam tak lupa pula kami haturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang mana telah membawa dan menuntun kami dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang ini. Terimakasih pula kami haturkan kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan SD Dosen Pengampu Dr. Hj. Asniwati, S.Pd, M.Pd / Zain Ahmad Fauzi, M.Pd Tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak maka makalah ini tidak dapat mencapai proses akhir penulisan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Banjarmasin,
Februari 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I ...................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2 C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2 BAB II .................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN .................................................................................................... 3 A. DEFINISI DISKUSI KELOMPOK KECIL ............................................ 3 B. TUJUAN DAN MANFAAT DISKUSI ..................................................... 5 C. LANGKAH-LANGKAH MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL ......................................................................................................... 5 D. KEUNGGULAN DISKUSI KELOMPOK KECIL .............................. 13 E. KELEMAHAN DISKUSI KELOMPOK KECIL ................................. 13 BAB III ................................................................................................................. 15 PENUTUP ............................................................................................................ 15 A. Kesimpulan ............................................................................................... 15 B. Saran ......................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Mengajar merupakan suatu kewajiban bagi seorang guru. Dalam menjalankan kewajiban mengajar pun tentu saja seorang guru dituntut untuk menguasai materi yang diajarkannya. Selain itu guru berperan aktif untuk mengelola kelas agar tercipta situasi yang kondusif demi kenyamanan para siswanya belajar. Seorang guru dalam mengajar tentu saja harus berperan aktif untuk menghidupkan suasana kelas. Seperti halnya untuk mengaktifkan para siswa dalam membentuk kelompok-kelompok kecil untuk sebuah diskusi. Diskusi sebagai metode pembelajaran yang mengharuskan siswa aktif berkelompok dan bekerjasama dengan teman sebayanya tentu saja memerlukan bimbingan dari seorang guru. Dan di sini guru berperan untuk mengarahkan dan membimbing diskusi dengan baik dan benar. Kemampuan guru untuk membimbing diskusi sangat perlu untuk dipelajari oleh guru maupun calon guru. Dalam makalah kami ini, kami hendak memaparkan mengenai membimbing diskusi kelompok kecil.
1
B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari diskusi kelompok kecil ? 2. Apakah tujuan dan manfaat diskusi kelompok ? 3. Bagaimanakah cara membimbing diskusi kelompok kecil ? 4. Apa keunggulan dari diskusi kelompok kecil ? 5. Apa kelemahan dari diskusi kelompok kecil ? C. Tujuan Penulisan 1.
Apa definisi dari diskusi kelompok kecil.
2.
Apakah tujuan dan manfaat diskusi kelompok.
3.
Bagaimanakah cara membimbing diskusi kelompok kecil.
4.
Apa keunggulan dari diskusi kelompok kecil.
5.
Apa kelemahan dari diskusi kelompok kecil.
2
BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI DISKUSI KELOMPOK KECIL Menurut Mulyasa dalam Suwarna (2006:79), “Diskusi kelompok adalah suatu proses percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi
informasi
atau
pengalaman,
mengambil
keputusan
atau
memecahkan suatu masalah”. Depdikbud merumuskan pengertian diskusi kelompok adalah siswa melaksanakan diskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah pimpinan guru atau temannya untuk berbagi informasi, memecahkan masalah atau mengambil keputusan (1985). Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berfikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan
kreativitas
siswa,
serta
membina
kemampuan
berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa. Diskusi kelompok kecil mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1.
Melibatkan kelompok orang yang anggotanya antara 3-9 orang (idealnya 5-9 orang).
2.
Berlangsung dalam interaksi secara bebas (tidak ada tekanan dan paksaan ) dan langsung, artinya semua anggota kelompok mendapat kesempatan untuk saling beradu pandang dan saling mendengarkan serta saling berkomunikasi dengan yang lain.
3.
Mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai dengan kerjasama antar anggota kelompok.
4.
Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis, menuju suatu kesimpulan.
3
Dengan memperhatikan keempat karakteristik tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan diskusi kelompok adalah suatu proses pembicaraan yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan tujuan untuk mengambil keputussan atau memecahakan suatu persoalan atau masalah. Diskusi dalam kegiatan pembelajaran tidak jauh berbeda dengan karakteristik diskusi pada umumnya, seperti yang sudah diuraikan sebelumnya. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok kecil, ada pimpinan diskusi seperti guru atau salah seorang teman dari siswa dalam kelompok tersebut. Setiap siswa dalam anggota kelompok masing-masing bebas tanpa ada tekanan dari pihak manapun untuk turun rembung, menyumbang pendapat, saran, berbagi pengalaman, untuk menghasilkan kesimpulan bersama atau terpecahkannya masalah yang didiskusikan. Membimbing kegiatan diskusi dalam pembelajaran merupakan salah satu keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru, karena melalui diskusi siswa didorong untuk belajara secara aktif, belajar mengemukakan pendapat, berinteraksi, saling menghargai, dan berlatih bersikap positif. Melalui diskusi peran guru yang dikesankan terlalu mendominasi pembicaraan dengan sendirinya akan hilang. Dengan diskusi siswa dan guru sama-sama aktif, bahkan melalui diskusi dapat memfasilitasi terjadinya proses pembelajaran aktif. Hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai melalui kegiatan diskusi terutama setiap individu dapat membandingkan persepsinya yang mungkin berbeda dengan temannya yang lain, membandingkan interpretasi maupun informasi yang diperoleh. Dengan demikian melalui kegiatan diskusi yang dikembanghkan dalam pembelajaran setiap individu siswa dapat saling melengkapi, memperbaiki, sehingga kekurangan-kekurangan dapat dipecahkan.
4
B. TUJUAN DAN MANFAAT DISKUSI Kegiatan diskusi dalam pembelajaran dilakukan untuk memberi kesempatan kepada siswa membahas suatu permasalahan atau topik dengan cara setiap siswa menagjukan pendapat, saling tukar pemikiran untuk diperoleh kesimpulan bersama dari diskusi yang dilakukannya. Adapun tujuan dan manfaat kegiatan diskusi anatara lain : 1.
Memupuk sikap toleransi; yaitu setiap siswa saling menghargai terhadap pendapat yang dikemukakan oleh setiap peserta didik.
2.
Memupuk kehidupan demokrasi; yaitu setiap siswa secara bebas dan bertanggung jawab terbiasa mengemukakan pendapat, bertukar fikiran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3.
Mendorong pembelajaran secara aktif; yaitu siswa dalam membahas suatu topik pembelajaran tidak selalu menerima dari guru, akan tetapi melalui
kerjasama
dalam
kelompok
diskusi
siswa
belajar
mengembangkan kemampuan berfikirnya. 4.
Menumbuhkan rasa percaya diri; yaitu dengan kebiasaan untuk beragumentasi yang dilakukan antar sesama teman dalam kelompok diskusi, akan mendorong keberanian dan rasa percaya diri mengajukan pendapat maupun mencari solusi pemecahan.
C. LANGKAH-LANGKAH MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL Diskusi dalam proses pembelajaran termasuk ke dalam satu jenis metode pembelajaran. Setiap metode pembelajaran termasuk diskusi diarahkan
untuk
terjadinya
proses
pembelajaran.
Setiap
metode
pembelajaran termasuk diskusi diarahkan untuk terjadinya proses pembelajaran secara aktif dan efektif untuk mencapai tujuan (kompetensi) pembelajaran yang diharapkan. Oleh karena itu agar kegiatan agar kegiatan diskusi dapat berjalan dengan lancar, maka dalam melaksanakan
5
kegiatan diskusi tersebut harus memperhatikan atau mengikuti beberapa aspek berikut : 1.
Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi. Kegiatannya antara lain : merumuskan tujuan dan topik yang akan didiskusikan, mengembangkan masalah, catat kesalahan yang menyimpang.
2.
Memperluas masalah, intinya merangkum kembali permasalahan supaya jelas, menjelaskan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi yang jelas. Untuk memperjelas setiap pembicaraan dari peserta diskusi, pimpinan diskusi atau guru dapat melakukan hal-hal berikut : a.
Menguraikan kembali pendapat atau ide yang kurang jelas, sehingga menjadi jelas dipahami oleh seluruh peserta diskusi.
b.
Mengajukan pertanyaan pelacak untuk meminta komentar siswa untuk lebih memperjelas ide atau pendapat yang disampaikannya.
c.
Memberikan informasi tambahan berkenaan dengan pendapat atau ide yang disampaikannya, seperti melalui ilustrasi atau contoh, sehingga dapat lebih memperjelas terhadap ide yang disampaikannya itu.
d.
Menganalisis pendapat peserta didik, antara lain menganalisis alasan yang dikemukakan memiliki dasar yang kuat, menjelaskan hal-hal yang telah disepakati. Setelah diperoleh informasi alasanalasan dari masing-masing berkenaan dengan pendapat yang berbeda-beda itu, maka selanjutnya pimpinan diskusi dapat menindak lanjuti dengan mencapai kesepakatan terhadap hal-hal mana saja yang disepakati bersama dan mana yang tidak disepakati secara bersama, sehingga dari diskusi tersebut menghasilkan kesimpulan bersama.
e.
Meluruskan alur berpikir peserta didik, mencakup mengajukan beberapa
pertanyaan
menantang
siswa
untuk
berpikir,
memberikan contoh-contoh verbal, memberikan waktu berpikir,
6
dan memberi dukungan terhadap pendapat peserta didik yang penuh perhatian. 3.
Meningkatkan partisipasi siswa. Untuk mendorong siswa (peserta didik) ikut aktif turun rembug dalam proses diskusi, ada beberapa aspek yang perlu ditempuh guru atau pemimpin diskusi, anatara lain : a.
Mengajukan pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk berpendapat atau mengajukan gagasan.
b.
Memberikan contoh atau ilustrasi baik bersifat verbal maupun non verbal dimana melalui contoh atau ilustrasi tersebut, menggugah siswa untuk berpikir.
c.
Menghangatkan
suasana
diskusi
dengan
memunculkan
pertanyaan yang memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat di antara sesama anggota kelompok. d.
Memberikan perhatian kepada setiap pembicara sehingga merasa dihargai dan dengan demikian dapat lebih mendorong siswa untuk berpartisipasi memberikan pemikiran melalui forum diskusi yang dilakukan.
4.
Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi, terkait dengan memancing semangat berpikir peserta didik, memberikan kesempatan kepada yang belum berbicara, mengatur jalannya sidang diskusi, dan mengomentari pendapat yang dikemukakan. Untuk mendorong partsipasi aktif dari seetiap anggota kelompok dapat dilakukan hal-hal berikut : a.
Memberi stimulus yang ditujukan kepada siswa tertentu yang belum berkesempatan menyampaikan pendapatnya, sehingga siswa tersebut terdorong untuk mengeluarkan buah pikirannya.
b.
Mencegah monopoli pembicaraan hanya kepada orang-orang tertentu saja, dengan cara terlebih dahulu memberi kesempatan kepada siswa yang dianggap pendiam untuk berbicara.
7
c.
Mendorong siswa untuk merespon pembicaraan dari temannya yang lain sehingga terjadi komunikasi interaksi anatar semua perserta diskusi.
d.
Menghindari respon siswa yang bersifat serentak, agar setiap siswa secara individu dapat mengemukakan pikirannay secara bebas berdasarkan pemahaman yang dimilikinya.
5.
Menutup diskusi merupakan kegiatan akhir dalam diskusi. Ada pun kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh guru atau pemimpin diskusi dalam menutup diskusi antara lain : a.
Membuat rangkuman sebagai kesimpulan atau pokok-pokok pikiran yang dihasilakan dari kegiatan diskusi yang telah dilaksanakan.
b.
Menyampaikan beberapa catatan tindak lanjut dari kegiatan diskusi yang telah dilakukan, baik dalam bentuk aplikasi maupun rencana diskusi pada pertemuan berikutnya.
c.
Melakukan penilaian terhadap proses maupun hasil diskusi yang telah dilakukan, seperti melalui kegiatan observasi, wawancara, skala dan lain sebagainnya. Penilaian ini berfungsi sebagai umpan balik untuk mengetahui dan memberi pemahaman kepada siswa terhadap peran dan partisipasinya dalam kegiatan diskusi tersebut. Menurut Mulyasa dalam Suwarna ( 2006 : 80) ada beberapa
keterampilan yang harus dimiliki guru sebagai pemimpin diskusi adalah sebagai berikut : 1.
Memusatkan Perhatian Selama
kegiatan
diskusi
kelompok
kecil
berlangsungguru
senantiasa harus berusaha memusatkan perhatian dan aktivita pembelajaran siawa padtopik atau permasalahan yang di diskusikan. Dengan demikian apabila terjadi pembicaraan yang menyimpang dari sasaran diskusi maka pada saat itu pula pemimpin diskusi kelompok kecil harus segera meluruskan dan mengingatkan peserta diskusi tentang topik dan sasaran dari diskusi yang sedang dilakukan.
8
Masalah yang muncul pada saat diskusi kelompok tersebut dapat diatasi dengan memusatkan perhatian siswa. Pemusatan perhatian siswa dapat dilakukan guru, antara lain dengan : a.
Menyampaikan kembali tujuan diskusi dan bagaimana cara mencapainya.Untuk membantu siswa memahami topik diskusi guru dapat membantu dengan mengajukan pertanyaan seputar topik yang sedang dibicarakan. Pertanyaan harus focus dan bersifat menantang siswa untuk tahu banyak hal tentang topik tersebut.
b.
Menyampaikan masalah masalah khusus dan pada saat diskusi terlihat melenceng, guru mengingatkan kembali tentang hal tersebut.
c.
Mencermati setiap penyimpangan yang terjadi dan selalu mengingatkan supayasetiap kelompok kembali pada rambu rambu yang telah disepakati.
d.
Membuat kesimpulan pada akhir subpermasalahan, untuk menghimpun pendapatpendapat siswa tentang subtopik tersebut. pendapat dan gagasan siswa di dalamkelompok bisa dimanfaatkan guru untuk meningkatkan hasil diskusi kelompok.
2.
Memperjelas Masalah atau Urutan Pada saat diskusi berjalan, kadang-kadang pertanyaan, komentar, pendapat, atau gagasan yang disampaikan peserta diskusi ada kalanya kurang jelas, sehingga jelas mengaburkan pada topik pembahasan kadang-kadang juga menimbulkan ketegangan atau permasalahan baru dalam diskusi. Kejadian ini jangan dibiarkan semakin berkembang, karena akan mengganggu proses dan hasil diskusi itu sendiri. Oleh karena itu guru atau pimpinan diskusi, harus segera memperjelas terhadap pendapat atau pembicaraan peserta diskusi yang kurang jelas ditangkap oleh peserta diskusi lainnya. Dengan demikian melalui upaya guru atau pimpinan diskusi terlebih dahulu
9
memberikan penjelasan yang diperlukan, maka setiap peserta diskusi akan memiliki persepsi yang sama terhadap ide yang disampaikan oleh
anggota
kelompok
diskusi.
Untuk
memperjelas
setiap
pembicaraan dari peserta diskusi, pimpinan diskusi atau guru dapat melakukan hal-hal sebagai berikut : a.
Menguraikan kembali pendapat atau ide yang kurang jelas, sehingga menjadi jelas dipahami oleh seluruh peserta didik.
b.
Mengajukan pertanyaan pelacak untuk meminta komentas siswa untuk lebih memperjelas ide atau pendapat yang disampaikannya.
c.
Memberikan informasi tambahan berkenaan dengan pendapat atau ide yang disampaikannya, seperti melalui ilustrasi atau contoh, sehingga dapat lebih memperjelas terhadap ide yang disampaikan itu.
3.
Menganalisis Pandangan Perbedaan pendapat dalam diskusi adalah sesuatu yang wajar dan sangatmungkin terjadi. Namun yang harus diperhatikan oleh guru atau pimpinan diskusiadalah bagaimana agar perbedaan tersebut menjadi pendorong
dan
membimbingsetiap
anggota
kelompok
untuk
berpartisipasi secara aktif dan konstruktifterpecahkannya masalah yang didiskusikan. Di sinilah pentingnya melakukan analisis terhadap pandangan yangberbeda yang dimunculkan oleh setiap peserta diskusi. Analisis terutamaditujukan untuk meminta klasifikasi atau alasan yang dijadikan dasar pemikiranterhadap pendapat dari masing-masing anggota kelompok diskusi. Dengan demikian semua peserta diskusi akan memahami dan menghargai terhadap perbedaan pendapat yang dikemukakannya. Setelah diperoleh informasi alasan-alasan dari masing-masing anggota berkenaan dengan pendapat yang berbeda-beda itu, maka selanjutnya pimpinan diskusi dapat menindaklanjutinya dengan mencapai kesepakatan terhadap hal-hal mana saja yang disepakati
10
bersama, sehingga dari diskusi tersebut membuahkan kesimpulan bersama. 4.
Meningkatkan Urutan Siswa-siswa Diskusi dalam pembelajaran antara lain adalah untuk melatih kemampuan berfikir siswa, yaitu melalui menyampaikan ide, pendapat, komentar, kritik, dan lain sebagainya. Agar sasaran dari diskusi
dapat
tercapai
yaitu
dalam
rangka
mengembangkan
kemmapuan berfikir siswa secara optimal, maka guru atau pimpinan diskusi harus mendorong setiap anggota diskusi untuk berpikir danmenyampaikan buah fikirannya dalm forum diskusi tersebut. Untuk memfasilitasi keaktifam siswa ikut serta dalam kegiatan diskusi yang dilakukan, ada beberapa aspek yang ditempuh oleh guru atau pimpinan diskusi, antara lain : a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang siswa untuk berpikir. b. Memberikan contoh-contoh verbal atau non verbal yang sesuai dan tepat. c. Memberikan waktu untuk berpikir. d. Memberikan dukungan terhadap pendapat siswa dengan penuh perhatian. e. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi. 5.
Menyebarkan Kesempatan Berpartisipasi Proses dan hasil diskusi harus mencerminkan dari hasil kerja kolektif antar sesama peserta diskusi. Oleh karena itu setiap anggota diskusi harus memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan ide, pendapat, atau memberikan komentar. Kegiatan diskusi merupakan
salah
satu
contoh
penerapan
demokrasi
dalam
pembelajaran, karenanya pimpinan diskusi atau guru harus mampu mengendalikan kegiatan diskusi agar pembicara tidak didominasi oleh sekelompok atau orang-orang tertentu saja.
11
Apabila pembicaraan dalam diskusi hanya dimonopoli oleh peserta tentu saja, maka proses diskusi tidak akan berjalan secara efektif dan efisien. Demikianjuga kesimpulan dari diskusi tersebut tidak mencerminkan hasil diskusi yang baik, melainkan kesimpulan dari sekelompok orang tertentu saja. Oleh karena itu untuk mendorong partisipasi secara aktif dari setiap anggota kelompok, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut : a. Memberi stimulus yang ditujukan kepada siswa tertentu yang belum
berkesempatanmenyampaikan
pendapatnya,
sehingga
siswa tersebut terdorong untuk mengeluarkanbuah fikirannya. b. Mencegah monopoli pembicaraan hanya kepada orang-orang tertentu saja, dengancara terlebih dahulu memberi kesempatan kepada siswa yang dianggag pendiam untukberbicara. c. Mendorong siswa untuk merespon pembicaraan dari temannya yang lain, sehinggaterjadi komunikasi interaksi antar semua peserta diskusi. d. Menghindari respon siswa yang secara serentak, agar setiap siswa secara individudapat mengemukakan pikirannya secara bebas berdasarkan pemahaman yangdimilikinya. 6.
Menutup Diskusi Keterampilan akhir yang harus dikuasi oleh guru adalah menutup diskusi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Membuat rangkuman hasil diskusi dengan bantuan para siswa. Ini lebih efektif daripada rangkuman hanya dibuat sendiri oleh guru. b. Memberi gambaran tentang tindak lanjut hasil diskusi ataupun tentang topik diskusi yang akan datang. c. Mengajak siswa untuk menilai proses maupun hasil diskusi yang dicapai.(Alfiati Syafrina, M. Yamin, & Zulfanidar, 2016)
12
D. KEUNGGULAN DISKUSI KELOMPOK KECIL Beberapa keuntungan yang dapat diambil dari diskusi kelompok kecil : 1.
Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
2.
Termotivasi oleh kehadiran teman.
3.
Mengurangi sifat pemalu.
4.
Anak merasa terikat untuk melaksanakan keputusan kelompok.
5.
Meningkatkan pemahaman diri anak.
6.
Melatih siswa untuk berfikir kritis.
7.
Melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya.
8.
Melatih dan mengembangkan jiwa sosial pada diri siswa.
E. KELEMAHAN DISKUSI KELOMPOK KECIL 1.
Waktu belajar lebih panjang.
2.
Dapat terjadi pemborosan waktu.
3.
Anak yang pemalu dan pendiam menjadi kurang agresif.
4.
Dominasi siswa tertentu dalam diskusi.
5.
dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Semua kekurangan tersebut dapat ditekan dengan rencana yang
matang dan keterampilan guru mengarahkan, memberi petunjuk yang jelas, memahami kesulitan siswa, dan membagi perhatian pada semua kelompok. Diskusi kelompok bermanfaat ganda. Tidak hanya pengetahuan siswa yang bertambah. Diskusi kelompok kecil juga memupuk rasa kebersamaan dan berbagi sesama siswa. Untuk mendapatkan hasil maksimal di dalam diskusi kelompok kecil, ada hal-hal yang harus dihindari oleh guru dalam memimpin diskusi kelompok. Hal-hal yang harus dihindari tersebut adalah :
13
1.
Topik diskusi yang tidak sesuai dengan minat siswa.
2.
Terlalu mendominasi diskusi dengan cara mengajukan pertanyaan atau memberikan jawaban yang terlalu banyak.
3.
Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi kelompok.
4.
Membiarkan terjadinya pembicaraan yang menyimpang dari topik diskusi atau tidak relevan dengan apa yang sedang dibicarakan.
5.
Terlalu sering menginterfensi siswa dengan pertanyaan atau pernyataan yang sebetulnya tidak penting.
6.
Tidak memberi waktu yang cukup untuk menyelesaikan masalah dalam rangka mencapai tujuan diskusi.
7.
Tidak memperjelas atau tidak mendukung pendapat siswa.
8.
Gagal menutup diskusi dengan efektif.
14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Pengertian Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil berarti suatu proses yang teratur dengan melibatkan kelompok peserta didik dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagi informasi atau pengalaman mengambil keputusan.Tujuan dan Manfaat Diskusi Kelompok : Memupuk sikap toleransi; Memupuk kehidupan
demokrasi;
Mendorong
pembelajaran
secara
aktif,
Kelompok
Kecil:
Menumbuhkan rasa percaya diri. Langkah-langkah
Membimbing
Diskusi
Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan topik diskusi. Kegiatannya antara lain : merumuskan tujuan dan topik yang akan didiskusikan,
mengembangkan
menyimpang.
Memperluas
masalah,
masalah,
catat
intinya
kesalahan
merangkum
yang kembali
permasalahan supaya jelas, menjelaskan gagasan peserta didik dengan memberikan informasi yang jelas. Menganalisis pendapat peserta didik, antara lain menganalisis alasan yang dikemukakan memiliki dasar yang kuat, menjelaskan hal-hal yang telah disepakati. Meluruskan alur berpikir peserta didik, mencakup mengajukan beberapa pertanyaan menantang siswa untuk berpikir, memberikan contoh-contoh verbal, memberikan waktu berpikir, dan memberi dukungan terhadap pendapat peserta didik yang penuh perhatian.Meningkatkan partisipasi siswa. Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi, terkait dengan memancing semangat berpikir peserta didik, memberikan kesempatan kepada yang belum berbicara, mengatur jalannya sidang diskusi, dan mengomentari pendapat yang dikemukakan. Menutup diskusi merupakan kegiatan akhir dalam diskusi. 15
B. Saran Seorang calon guru dan seorang guru harus memilki ketrampilan dalam membimbing diskusi dalam kelompok kecil. Diskusi dalam kelompok kecil seyogyanya dapat mengaktifkan siswa dan sikap toleransi serta sifat sosial diantara mereka.
16
DAFTAR PUSTAKA
Alfiati Syafrina, M. Yamin, & Zulfanidar. (2016). KETERAMPILAN GURU MEMBIMBING DISKUSI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 4-7. Asril, Zainal. (2012). Micro Teaching: Disertai dengan Pedoman Pengalaman Lapangan.Jakarta: Rajawali Pers. Sukirman, Dadang. (2012). Micro Teaching Cet.2, Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.
17