MAKALAH FARMASETIKA TERAPAN INTERAKSI OBAT DENGAN HERBAL STUDI INTERAKSI DEKOKTA BAWANG PUTIH (Allium sativum) DAN PARASETAMOL PADA MENCIT JANTAN (Mus Musculus) (TINJAUAN TERHADAP EFEK ANALGETIK)
DISUSUN OLEH
:
Fitri Puji A
(1041611061)
Herluin Nadia S
(1041611070)
Isti Q
(1041611083)
Khulaila
(1041611092)
PROGRAM STUDI S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI “YAYASAN PHARMASI” SEMARANG
2018
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Parasetamol merupakan salah satu obat pereda nyeri dan penurun demam yang dibuat dari bahan kimia sintetik yang pada penggunaannya tidak jarang menimbulkan reaksi maupun efek samping yang tidak diinginkan. Hal itu menyebabkan semakin banyaknya penggunaan bahan alam untuk pengobatan sebagai terapi tunggal maupun sebagai terapi komplementer (terapi pendukung) pada suatu obat (Astuti, 2011). Bawang putih (Allium sativum) merupakan salah satu obat herbal yang memiliki banyak manfaat diantaranya antioksidan, antikoagulan, menurunkan kolesterol, dan hepatoprotektor (Amagase et al., 2001). Proses dekokta bawang putih dapat menghasilkan senyawa organosulfur (Diallyldisulfide) yang berasal dari dekomposisi senyawa allicin pada bawang putih yang mampu menginhibisi sitokrom P-4502E1 (CYP2E1) (Wargovich, 2006). Enzim
CYP2E1
berperan
dalam
metabolisme
parasetamol
membentuk
N-asetil-
pbenzoquinoneimine (NAPQI) yang sangat reaktif (Sumioka, 2004). Inhibisi enzim sitokrom P-450 membuat obat yang akan dimetabolisme menjadi terhambat, akibatnya dapat terjadi peningkatan kadar obat kedua dalam serum. Maka perlu untuk dilakukan pengujian mengenai pengaruh pemberian obat herbal terhadap obat modern dalam hal ini bawang putih terhadap efek analgetik dari parasetamol dengan menggunakan hewan uji mencit (Mus musculus).
Rumusan Masalah 1. Bagaimana interaksi dekokta bawang putih dan parasetamol pada mencit jantan terhadap efek analgesic ? 2. Fase apakah yang dipengaruhi oleh interaksi dekokta bawang putih dan parasetamol pada mencit jantan terhadap efek analgesic ? 3. Reseptor apakah yang berperan pada interaksi dekokta bawang putih dan parasetamol pada mencit jantan terhadap efek analgesic?
BAB II
PEMBAHASAN
Proses penyarian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode dekokta dengan pelarut akuades. Dekokta adalah salah satu metode ekstraksi cara panas yang digunakan untuk menghasilkan senyawa organosulfur dari allicin pada bawang putih (Bergner, 1995). Diallyldisulfide adalah salah satu senyawa organosulfur hasil dekomposisi dari senyawa allicin pada bawang putih yang efektif dalam hal menginhibisi sitokrom P-4502E1 (CYP2E1) (Wargovich, 2006) Suatu senyawa organosulfur dalam bawang putih (Allium sativum) dapat menghambat kerja enzim sitokrom P-450 yaitu enzim CYP2E1 yang berfungsi dalam memetabolisme parasetamol menjadi metabolit toksiknya N-acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI). Dialil sulfida adalah senyawa organosulfur yang dapat menghambat kerja enzim ini yang didapat dari konversi oleh enzim alinase yang merubah alliin menjadi allicin (Amagase et al., 2001). Dengan cara pemanasan yang pada penelitian ini menggunakan dekokta menyebabkan senyawa allicin ini akan berubah menjadi senyawa organosulfur salah satunya dialil sulfida yang dapat bekerja menghambat enzim CYP2E1 dalam membentuk NAPQI dari parasetamol serta mempengaruhi efek analgetik parasetamol secara positif disebabkan inhibisi enzim tersebut. Pengaruh positif ini dilihat dari semakin besar pemberian konsentrasi dekokta bawang putih menyebabkan semakin kuat inhibisi yang dilakukan yang menyebabkan efek analgetik parasetamol semakin meningkat dilihat dari peningkatan persen proteksi. Hal ini menjelaskan bahwa dekokta bawang putih dapat memblok kerja enzim CYP2E1 yang memetabolisme obat parasetamol, akibatnya terjadi peningkatan kadar obat parasetamol dalam serum.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 1. Dekokta bawang putih memiliki pengaruh interaksi yang positif terhadap aktivitas efek analgetik parasetamol. Pengaruh positif ini dilihat dari semakin besar pemberian konsentrasi dekokta bawang putih menyebabkan semakin kuat inhibisi yang dilakukan yang menyebabkan efek analgetik parasetamol semakin meningkat dilihat dari peningkatan persen proteksi. 2. Interaksi dekokta bawang putih dan parasetamol pada mencit jantan terhadap efek analgesic terjadi pada fase metabolisme. 3. Reseptor yang terlibat dalam interaksi dekokta bawang putih dan parasetamol pada mencit jantan terhadap efek analgesic adalah enzim sitokrom P-450 yaitu enzim CYP2E1.
Daftar Pustaka
Astuti, K. W. 2011. Kombinasi Asetosal dan Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Dapat Memperpanjang Waktu Perdarahan dan Koagulasi Pada Mencit. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Udayana. Denpasar
Epri Wing Parikesit, dkk. 2014. Interaksi Dekokta Bawang Putih dan Parasetamol pada Mencit Jantan terhadap Efek Analgesic. Jurnal Pharmascience, Vol 1, No. 1, Februari 2014, hal: 35 – 41 Sumioka, I. Matsura. T & Yamada. K. 2004. Acetaminophen-Induced Hepatotoxicity: Still an Important Issue. Acta Medica. 47: 17-28. Wargovich, Michael J. 2006. Significance of Garlic and Its Constituents in Cancer and Cardiovascular Disease. Department of Pathology and Microbiology, University of South Carolina School of Medicine and South Carolina Cancer Center, Columbia, SC. 136: 832S–834S.