Ppt Biofarrrr 4.pptx

  • Uploaded by: Herluin Nadia
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ppt Biofarrrr 4.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,596
  • Pages: 26
Fitri Puji A (1041611061) Herluin Nadia S (1041611070) Ismawati Eka W.D (1041611081)

TUJUAN  Mampu menetapkan dan menghitung parameter farmakokinetika paracetamol setelah pemberian dosis tunggal pada tikus berdasarkan data kadar obat dalam

darah terhadap waktu.

PENDAHULUAN  Parameter farmakokinetika adalah besaran yang diturunkan

secara matematis dari model berdasarkan hasil pengukuran kadar obat utuh dan atau metabolitnya di dalam darah, urin, atau cairan hayati lainnya. Dalam praktek, uji dengan darah paling banyak digunakan, karena darah adalah tempat yang paling cepat dicapai obat, darah juga tempat yang paling logis bagi penetapan kadar obat di dalam darah, juga karena darahlah yang mengambil obat dari tempat absorbsi, menyebabkan ketempat distribusi/aksi, serta membuangnya ke organ eliminasi. Kegunaan menetapkan parameter farmakokinetik suatu obat adalah untuk mengkaji kinetika absorbsi, distribusi dan eliminasi obat dalam tubuh. (leon Shargel, 2012).

Lanjut ....... • Farmakokinetika adalah ilmu dari kinetika absorpsi, distribusi, dan eliminasi yakni, ekskresi dan metabolisme obat. Deskripsi distribusi dan eliminasi

obat sering disebut disposisi obat. karakterisasi disposisi obat merupakan suatu persyaratan penting untuk penentuan atau modifikasi aturan pendosisan untuk individual dan kelompok pasien (leon shargel, 2012)

Alat dan Bahan Alat

Bahan

 Labu takar

 Parasetamol

 Mikro pipet

 Asam trikloroasetat (TCA)

 Tabung reaksi  Tabung effendorf



 Vortex mixer



 Sentrifuge



 Spektrofotometer

 

20% Natrium nitrit 10% Asam sulfamat 15% HCl 6N Heparin NaOH 10%

Skema Kerja 1. Pembuatan larutan stok parasetamol 1000 µg/ml Ditimbang 100,0 mg Paracetamol ↓

Dimasukkan dalam labu takar 100,0 ml ↓

Dilarutkan dengan aquadest,dihomogenkan ↓

Larutan stok Paracetamol 1000 µg/ml

2. Pembuatan kurva baku internal Didalam darah 250 µl mengandung heparin 250 µl larutan parasetamol ↓

Kadar larutan baku = 0 µg/ml (blangko), 100 µg/ml, 200 µg/ml, 300 µg/ml, 400 µg/ml, 500 µg/ml, 600 µg/ml, 700 µg/ml ↓

Ditambahkan 2,0 ml TCA 20% dengan vortexing ↓ disentrifuge 10 menit, 2500 rpm Diambil supernatan 1,5 ml, masukkan ke labu takar 10,0 ml ↓ Ditambahkan 0,5 ml HCl 6N dan 1,0 ml NaNO₂ 10% ↓ diamkan ditempat dingin 15 menit

Ditambahkan 1 ml asam sulfamat 15% melalui dinding tabung ↓

Ditambahkan 3,5 ml NaOH 10%, ad dengan aquadest ↓

Baca intensitas warnanya pada spektrofotometer

3. Uji Pendahuluan Farmakokinetika Ditimbang bobot tikus yang digunakan dalam praktek ↓

Dihitung dosis untuk tikus dengan konversi dari dosis lazim untuk Parasetamol (500 mg/50 kgBB) ↓ Dibuat larutan stok suspensi untuk Parasetamol ( bobot tikus terbesar) ↓ Diambil darah tikus sebagai blangko ↓

Diberikan suspensi Parasetamol secara per oral (p.o) kepada tikus sesuai dengan dosis dan VP



Dilakukan pencuplikan darah lewat vena ekor pada waktu ke 15; 30; 60; 90 ;120;180 ;240 ;300 menit sebanyak 250 µg/ml ↓ Ditambahkan 2,0 ml TCA 20% dengan vortexing ↓ disentrifuge 10 menit, 2500 rpm Diambil supernatan 1,5 ml, masukkan ke labu takar 10,0 ml ↓ Ditambahkan 0,5 ml HCl 6N dan 1,0 ml NaNO₂ 10% ↓ diamkan ditempat dingin 15 menit Ditambahkan 1 ml asam sulfamat 15% melalui dinding tabung ↓ Ditambahkan 3,5 ml NaOH 10%, ad dengan aquadest ↓ Baca intensitas warnanya pada spektrofotometer ↓ Dibuat kurva waktu vs log Cp ↓ Ditentukan model kompartemen dan jadwal, jumlah, serta lamanya sampling cuplikan berdasarkan model kompartemen ↓ Ditentukan dosis Parasetamol berdasarkan model farmakokinetika yang telah ditetapkan.

Hasil Pengamatan a. Pembuatan larutan stok

larutan paracetamol =

100 𝑚𝑔 100 𝑚𝑙

= 1000𝑝𝑝𝑚

Penimbangan paracetamol kertas + zat = 0,5953 g kertas + sisa = 0,4927 zat = 0,1026 = 102,6 koreksi kadar =

102,6 𝑚𝑔 100 𝑚𝑙

= 1026

𝑚𝑔 𝑚𝑙

= 1026 𝑝𝑝𝑚

Pembuatan deret baku larutan stok parasetamol Konsentrasi

0 µg/ ml

100 µg/ml

200 µg/ml

300 µg/ml

Kadar

Kadar sebenarnya

V1. C1 = V2. C2

V1. C1 = V2. C2

V1. 1 µg/µl = 250 µl. 0 µg/µl

0 µl. 1,028 µg/µl = 250 µl. C2

V1 = 0 µl (stok) + 250 µl darah

C2 = 0 µg/µl

V1. C1 = V2. C2

V1. C1 = V2. C2

V1. 1 µg/µl = 250 µl. 0,1 µg/µl

25 µl. 1,028 µg/µl = 250 µl. C2

V1 = 25 µl (stok) + 225 µl darah

C2 = 102,8 µg/µl

V1. C1 = V2. C2

V1. C1 = V2. C2

V1. 1 µg/µl = 250 µl. 0,2 µg/µl

50 µl. 1,028 µg/µl = 250 µl. C2

V1 = 50 µl (stok) + 200 µl darah

C2 = 205,6 µg/µl

V1. C1 = V2. C2

V1. C1 = V2. C2

V1. 1 µg/µl = 250 µl. 0,3 µg/µl

75 µl. 1,028 µg/µl = 250 µl. C2

V1 = 75 µl (stok) + 175 µl darah

C2 = 308,4 µg/µl

V1. C1 = V2. C2 400 µg/ml

V1. 1 µg/µl = 250 µl. 0,4 µg/µl V1 = 100 µl (stok) + 150 µl darah

V1. C1 = V2. C2 100 µl. 1,028 µg/µl= 250 µl. C2

C2 = 411,2 µg/µl

V1. C1 = V2. C2 500 µg/ml

600µg/ml

V1. 1 µg/µl = 250 µl.0, 5 µg/µl

C2 = 514,0 µg/µl

V1. C1 = V2. C2

V1. C1 = V2. C2 150 µl. 1,028 µg/µl = 250 µl.C2

V1 = 150 µl (stok) + 100 µl darah

C2 = 616,80µg/µl

V1. C1 = V2. C2

V1. C1 = V2. C2

V1. 1 µg/µl = 250 µl. 0,7 µg/µl V1 = 175 µl (stok) + 75 µl darah

λ maksimal yang terukur = 435.10 nm OT ( Operating Time) = 13 menit

125 µl. 1,028 µg/µl = 250 µl.C2

V1 = 125 µl (stok) + 125 µl darah

V1. 0,1 µg/µl = 250 µl. 0,6 µg/µl

700 µg/ml

V1. C1 = V2. C2

175 µl. 1,028 µg/µl = 250 µl.C2 C2 = 719,0 µg/µl

 Data Absorbansi Konsentrasi

Absorbsi

a = -0,0293 0

0,000

b = 9,4354 x 10-4

205,6

0,147

r = 0,9741

308,4

0,162

y = (9,4354 x10-4)x – 0,0293

411,2

0,430

514,0

0,483

616,0

0,564

719,0

0,626

b. Perhitungan Cstok Paracetamol Dosis 500mg/50kg BB manusia 70 𝑘𝑔 50 𝑘𝑔

x 500 mg = 700 mg

Tikus 200g

1400mg x 0,018 = 25,2mg/200g tikus

Tikus terbesar 211 g = C stok =

211 𝑔 200 𝑔

x 25,2 mg = 26,586 mg/211 g tikus

Penimbangan paracetamol Kertas + zat = 1,1084 g Kertas + sisa = 0,4979 g _ Zat = 0, 6105 g Koreksi kadar =

500 𝑚𝑔 x 589,09 𝑚𝑙

610,5 mg =518,1721 mg / 50 ml = 10,3634 mg / ml

Dosis 1000 mg 70 kg

x 1000 mg = 1400 mg

Dosis untuk 70 kg manusia

=

Dosis untuk tikus 200 g

= 1400 mg x 0,018 = 25,2 mg / 200 g

50 kg

 Kelompok IV Tikus 167 g 167 𝑔

Dosis

= 200 𝑔 × 25,2 mg = 21,042 mg

VP

= 10,3634𝑚𝑔ൗ

21,042 𝑚𝑔

= 2,03 ml ~ 2,0 ml

𝑚𝑙

Tikus 180 g Dosis VP

180 𝑔 × 25,2 mg = 22,68 mg 200 𝑔 22,68 𝑚𝑔 = 10,3634𝑚𝑔ൗ = 2,188 ml ~ 2,0 𝑚𝑙

=

ml

Kelompok VI  Tikus 204,5 g

Kelompok V • Tikus 166.5 g

Dosis= VP =

166.5 𝑔 200 𝑔

× 18,9 mg = 15,734 mg

15,734 𝑚𝑔 9,4356𝑚𝑔ൗ𝑚𝑙

= 1,66ml ~ 1,0 ml

Dosis=

204,5 𝑔 200 𝑔

× 25,2 mg = 25,767

mg VP =

25,767 𝑚𝑔 10,3634𝑚𝑔ൗ𝑚𝑙

= 2,48 ml ~ 2,5 ml

• Tikus 197 g

Dosis= VP =

197 𝑔 200 𝑔

× 18,9 mg = 18,6165mg

18,6165 𝑚𝑔 𝑚𝑔 9,4356 ൗ𝑚𝑙

 Tikus 157,5 g

Dosis= = 1,97 ml ~ 2,0 ml

157,5 𝑔 200 𝑔

× 25,2 mg = 19,845

mg

VP =

19,845 𝑚𝑔 𝑚𝑔 10,3634 ൗ𝑚𝑙

= 1,91 ml ~ 2,0 ml

Parameter Farmakokinetik

Pembahasan  Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan penetapan parameter

farmakokinetika. Farmakokinetik seringkali diartikan sebagai perlakuan tubuh terhadap obat yang ditujukan terhadap pergerakan obat masuk ke dalam tubuh, melalui tubuh dan pergerakannya keluar dari tubuh.  Percobaan kali ini bertujuan untuk menetapkan dan menghitung parameter farmakokinetik Paracetamol setelah pemberian dosis tunggal pada tikus berdasarkan data kadar obat dalam darah terhadap waktu. Metode yang digunakan pada percobaan ini adalah spektrofotometer visibel (vis). Parameter farmakokinetik merupakan suatu besaran yang diturunkan secara matematis dan model berdasarkan hasil pengukuran kadar obat utuh atau metabolitnya dalam darah,urin, atau cairan hayati lainnya. Adapun fungsi dari penetapan parameter farmakokinetik adalah untuk memperoleh gambaran yang dapat digunakan untuk mengukur absorpsi, distribusi, eliminasi obat dalam tubuh.

Lanjut.....  Kesalahan

sistematik merupakan tolak ukur inakurasi penetapan kadar. Dari hasil praktikum didapatkan hasil KS dengan konsentrasi diatas diperoleh hasil sebagai berikut 30,0394 %; 7,0638%; 15,6288%. Sedangkan kesalahan acak merupakan tolak ukur impresisi suatu analisis dan dapat bersifat positif atau negatif. Dari hasil praktikum didapatkan hasil KA dengan konsentrasi diatas berturut turut adalah 40,4338 %; 8,9183%; 4,3207%. Persyaratan untuk nilai kesalahan acak dan sistematik adalah <10% Dari konsentrasi semuanya, hanya 300 (µg/ml) persen nilai kesalahan acak yang memenuhi persyaratan sedangkan untuk persen nilai kesalahan sistemik juga hanya konsentrasi 300 (µg/ml)dan 500 (µg/ml) yang memenuhi persyaratan.

Kesimpulan    

Panjang gelombang maksimal yang didapatkan 435.10 nm. Operating time yang didapatkan 13 menit. Persamaan kurva kalibrasi yang didapatkan y = (9,4354 x10-4)x – 0,0293 Hasil praktikum didapatkan hasil recovery dengan konsentrasi 100 (µg/ml); 300 (µg/ml); 500 (µg/ml) berturut-turut adalah 82,2153 %; 52,9362 %; 84,3737%, jadi perolehan kembali dari hasil praktikum kami memenuhi persyaratan kecuali pada konsentrasi 300 (µg/ml) diperoleh hasil recovery 52,9362 %.  Hasil praktikum didapatkan hasil KS dengan konsentrasi diatas diperoleh hasil sebagai berikut 30,0394 % (100 (µg/ml); 7,0638% (300 (µg/ml); 15,6288% (500 (µg/ml), hanya 300 (µg/ml) persen nilai kesalahan acak yang memenuhi persyaratan.  Hasil praktikum didapatkan hasil KA dengan konsentrasi diatas berturut turut adalah 40,4338 %(100 (µg/ml); 8,9183% (300 (µg/ml); 4,3207% (500 (µg/ml), hanya konsentrasi 300 (µg/ml)dan 500 (µg/ml) yang memenuhi persyaratan.

Related Documents

Ppt
November 2019 88
Ppt
December 2019 96
Ppt
November 2019 82
Ppt
October 2019 87
Ppt
June 2020 22

More Documents from ""