Lp Stroke Haemoragic.docx

  • Uploaded by: Quurma Mala
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lp Stroke Haemoragic.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,035
  • Pages: 8
LAPORAN PENDAHULUAN PASIEN DENGAN STROKE HAEMORAGIC

DISUSUN OLEH : YULIA WAHYU NURUL AFIFAH NIM : 092080280

PENDIDIKAN PROFESI NERS KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNISSULA 2013

BAB I TINJAUAN TEORI

A.

PENGERTIAN Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, Progresif cepat, berupa defisit neurologis rokal dan/ atau global yang berlangsung 24 jam atau lebih/ langsung menimbulkan kematian dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatic. Bila gangguan peredaran darah otak ini berlangsung sementara beberapa detik hingga beberapa jam kurang dari 24 Jam disebut sebagai sarangan iskemia otak sepintas. (Arif Mansjoer. 200:17) Stroke adalah penyakit serebrovaskuler mengacu kepada isetiap gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri ke otak. (Sylvia. 2003 : 1119) Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi apabila lesi vaskuler intraserebrum mengalami ruptus sehingga teriadi perdarahan ke dalam ruang subaraknoid atau langsung ke dalam jaringan otak. (Sylvia. 2003: 1119)

B.

ETIOLOGI Selain lesi vaskuler anatomik penyebab stroke hemoragik adalah hipertensi, gangguan perdarahan, pemberian antikoagulan yang terlalu agresif (terutama pada pasien berusia lanjut) dan pemakaian amfetamin dan kokain intranasal. (Sylvia. 2003: 1119)

C.

MANIFESTASI KLINIS Gejala Neurologis yang timbul tergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasinya :  Kelumpuhan wajah anggota badan (biasanya herniparesis) yang timbul mendadak.  Gangguan sensibilitas pada satu lebih anggota badan.  Perubahan mendadak status mental (konfusi, delirium, letargi stupor, koma).  Afksia (bicara tidak lancar, kurangnya ucapan atau kesulitan memahami ucapan.  Disartria (bicara pelo/cadel).  Gangguan penglihatan (hemianopia/monokuler) atau diplopia.  Ataksia (trunval/anggota badan)  Vertigo, mual dan muntah atau nyeri kepala. (Arif Mansjoer. 2000: 18)

D.

PATOFISIOLOGI Perdarahan dapat terjadi di bagian mana saja dari sistem saraf misalnya dengan trauma. Perdarahan intra serebrum ke dalam jaringan otak paling sering terjadi akibat cedera vaskuler yang dipicu oleh hipertensi dan ruptur salah satu dari banyak arteri kecil yang menembus jauh ke dalam jaringan otak. Stroke yang disebabkan olch perdarahan intraserebrum paling sering terjadi saat pasien aktif dan terjaga sehingga kejadiannya sering disaksikan oleh orang lain. Karena lokasinya berdekatan dengan arteri-arteri dalam basal ganalia dan kapsula interna sering menerima beban terbesar tekanan dan iskemia yang disebabkan oleh stroke tipe ini. Pada pasien yang berusia kurang dari 40 tahun perlu dipikirkan pemakaian kokain sebagai kuasa stroke yang disebabkan oleh perdarahan intra screbrum. Kokain dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatis sehingga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang mendadak. Perdarahan dapat terjadi di pembuluh intra screbrum atau subaraknoid. (Sylvia. 2003:1120)

E.

PATHWAYS

Faktor resiko : lansia pria, riwayat keluarga : Hipertensi, DM, merokok alkoholis

Trombo emboli serebri Ruptur dinding pembuluh Penyumbatan pembuluh darah Perdarahan Intra Kranial

Ischemi

Gangguan kesadaran Koma/ Stupor

Penurunan Suplai Darah

Hemoragic Sub arachnoid

Hemoragic Intra Serebra

Malformasi

Defisit neurologis

↑ Tekanan arteri

Hemi paralisis

Nyeri Kepala

Cemas

Menembus jaringan otot

Gangguan Mobilitas

Kematian PTIK Gangguan Perawafandiri

Nyeri

Nerulis vacialis dan Trigeminus

Gangguan Menelan

Gangguan Komunikasi verbal

F.

PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Perneriksaan sinar x toraks untuk mendeteksi pembesaran jantung dan infiltrat perlu berkaitan dengan gagal jantung kongosti.

Fungsi lumbal pemeriksaan CSS petunjuk bermanfaat tentang kuasa stroke. 2. Ultra sonografi karotis evaluasi standar untuk mendeteksi gangguan aliran darah karotis dan kemungkinan memperbaiki kuasa stroke. Anglografi serebrum mendeteksi lokasi stroke. 3. Ekokardiogram transesofagus (TEE) sangat sensitif dalam mendeteksi sumber kardioembolus potensial. (Sylvia. 2003 :1123)

G.

KOMPLIKASI Stroke hemoragik setelah serangan biasanya menimbulkan gejala sisa yang mengakibatkan kecacatan neurologis bila sudah stroke terjadi diseluruh tubuh akibatnya adalah kematian. (Arif Mansjoer. 2000: 17)

H.

PENATALAKSANAAN 1. Nouroproteksi bertujuan mempertahankan fungsi jaringan contoh hipotermia cara kerja menurunkan aktivitas metabolisme dan tentu saja kebutuhan oksigen sel-sel neuron. 2. Antikoagulasi

direkotnendasikan

the

european

stroke

bahwa

antikoagulan oral (INR 2.0 - 3.0) Indikasi stroke yang disebabkan fibrilasi atrium antikoagulasi (INR 3.0 – 4.0) untuk pasien stroke yang memiliki katup prostetik mekanis. 3. Terapi perfusi Serupa dengan upaya untuk memulihkan sirkulasi otak pada kasus vasospasma saat pemulihan dari perdarahan subaraknoid pernah diusahakan indukasi hipertensi sebagai usaha untuk meningkatkan tekanan darah arteri rata-rata sehingga perfusi otak dapat meningkat. 4. Terapi bedah

Dekompresi bedah adalah suatu intervensi drastis yang masih menjalani uji klinis dan dicadangkan untuk stroke yang paling massif (Sylvia. 2003:124)

I.

FOKUS INTERVENSI 1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai darah

Tujuan

: Intervensi -

Mempertahankan tingkat kesadaran.

Tentukan faktor penyebab terjadinya peningkatan TIK.

Pantau status neurologis - Pantau tanda-tanda vital. -

Evaluasi pupil, catat ukuran, bentuk kesamaan dan reaksi terhadap cahaya.

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemi paralisis Tujuan : Meningkatkan,aktivitas pasien, Intervensi : -

Kaji kekuatan otot

-

Latihan ROM

-

Berikan penyokong

-

Berikan rubrikasi

-

Kolaborasi fisioterapi

3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan neuro muskuler. Tujuan : Pasien mampu berkomunikasi dengan baik. Intervensi : -

Kaji kemampuan berbicara.

-

Mintalah pasien untuk mengucapkan suara sederhana.

-

Berikan umpan balik dalam komunikasi.

-

Meminta pasien untuk menyebutkan nama benda.

4. Gangguan nyaman nyeri berhubungan dengan Peningkatan Tekanan Intraknial. Tujuan : Pasien merasa nyaman TIK normal.

Intervensi : -

Evaluasi derajat nyeri.

-

Anjurkan mangungkapkan nyeri.

-

Tehnik relaksasi.

-

Hentikan penyebab nyeri.

-

Kolaborasi analgetik.

5. Gangguan menelan berhubungan dengan Kerusakan Neuro Maskuler Tujuan : Pasien mampu menelan makanan dengan baik. Intervensi : -

Letakkan pasien pada posisi duduk/ tegak selama dan setelah makan.

-

Stimulasi bibir untuk menutup dan membuka mulut.

-

Letakkan makanan pada daerah mulut yang tidak terganggu.

-

Berikan makanan dengan perlahan pada lingkungan yang tenang.

6. Gangguan Perawatan diri berhubungan dengan Hemiparalisis Tujuan : Pasien mampu melakukan perawatan diri sendiri. Intervensi : -

Berikan bantuan sesuai kebutuhan.

-

Kaji kebutuhan pasien.

-

ldentifikasi kebiasaan defekasi.

-

Gunakan alat bantu.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, M.(2000). Rencana asuhan keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. (edisi ke-3). EGC: Jakarta. Ignativicius, D. (1999). Medical surgical nursing : across the health care continuum. ( 3rd edition). W.B. Saunders Company: Philadelphia. Lewis, Heitkemper & Dirksen. (2000). Medical surgical nursing: Assesment and managements clinical problems. (5th ed.). Mosby Company. Luckman & Sorensen. (1995). Medical surgical psychophysiologic approach. (2nd ed.). WB Saunders Co.

nursing:

A

Reksoprojo, S. (1995). Kumpulan kuliah ilmu bedah. Bagian Bedah FKUI. Sjamsuhidajat, R. (1997). Buku ajar ilmu bedah.(edisi revisi). Jakarta: EGC. Smeltzer & Bare. (1996). Brunner & Suddarth textbook of medical surgicalNursing.(8th ed.). Philadelphia: Lippincott-Raven. Noer, S., dkk. (1996). Buku ajar ilmu penyakit dalam, jilid I. (edisi ke).Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Related Documents

Lp Stroke Non Hemoragik.docx
November 2019 20
Stroke
November 2019 39
Stroke
December 2019 32

More Documents from ""