Lp Fisiologi Kehamilan.docx

  • Uploaded by: SARY NOOR KOMALA
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lp Fisiologi Kehamilan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,776
  • Pages: 24
LAPORAN PENDAHULUAN FISIOLOGI KEHAMILAN

I.

PENDAHULUAN

1.1. Definisi Kehamilan adalah keadaan yang diawali dengan bertemunya sel sperma dan ovum kemudian membentuk zigot, dalam proses selanjutnya zigot akan berubah menjadi morulla, blastula, blastokist, yang akan melakukan nidasi pada endrometrium. Kemudian hasil konsepsi (janin dan plasenta) akan tumbuh dan berkembang sampai aterim dan diakhiri persalinan (Sastrawinata, 2005) Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanifa Wiknjosastro, 2009). Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologi dimana janin dikandung dan mengalami proses tumbuh kembang didalam rahim wanita yang diawali dengan proses pembuahan dan diakhiri dengan proses persalinan. (http : // portal.cbn.net.id) Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi pada wanita yang didahului oleh peristiwa fertilisasi yang membentuk zigotdan akhirnya menjadi janin yang mengalamiproses poerkembangan dan pertumbuhan di dalam uterussampai proses persalinan. Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari. Umur kehamilan ibu adalah batas waktu ibu mengandung, yang dihitung mulai dari hari pertama haid terakhir (HPHT). 1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan: a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28 sampai 37 minggu b. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42 minggu

1

c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih 42 minggu. 2.

Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian: a. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12 minggu. b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28 minggu. c. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42 minggu.

1.2. Etiologi Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu : a. Ovum Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata. b. Spermatozoa Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat. c. Konsepsi Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii. d. Nidasi Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. e. Plasentasi Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan : a. Triwulan I antara 0-12 minggu. b. Triwulan II antara 12-28 minggu. c. Triwulan III antara 28-40 minggu.

2

1.3. Manifestasi Klinis 1. Tanda pasti kehamilan a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin c. Dapat dirasakan gerakan janin d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin. e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan dapat

diperkirakan

tuanya

kehamilan

serta

dapat

menilai

pertumbuhan janin 2. Tanda tidak pasti kehamilan a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh peningkatan hormon progesteron c. Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM I kehamilan d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli dan alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna deposit pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila kehamilan lebih dari 12 minggu. e. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu. f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C g. Perubahan organ-organ dalam pelvix : 1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6 2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada perabaan 3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu jurusan 4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila dirangsang. 5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan. Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG sebagai antigen

3

3. Tanda kemungkinan kehamilan a. Amenore (tidak mendapat haid) b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama kehamilan disebut morning sickness c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu) d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh hormon steroid e. Sering kencing f. Pusing, pingsan dan mudah muntah. Pingsan sering ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18 minggu g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).

1.4. Patofisiologi Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009) Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses

4

pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.

Coitus Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran reproduksi wanita)

Sperma bergerak menuju tuba fallopi

Konsepsi

Fertilisas i Konsepsi dan pertumbuhan zigot

Implantasi di uterus

Tidak terjadi

Tidak terjadi fertilisasi

Endometrium runtuh

Menstruasi

Zigot (nidasi dalam rahim 5-7 hari) Mencapai cavum uteri

Embrio (3-5 minggu) Fetus ( >5 minggu)

5

1.5. Ketikdanyamanan dalam Kehamilan dan Komplikasi a. Ketidaknyamanan dalam kehamilan 1. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil Trimester I a) Mual dan muntah (morning sickness) b) Keletihan c) Perasaan pusing d) Mengidam e) Sering kencing f) Leukorea g) Meningkatnya kepekaan emosional h) Nyeri ulu hati i) Depresi saat hamil j) Guratan pada kulit tubuh 2. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester II Gangguan Mayor/Minor a) Sembelit b) Varises c) Gusi berdarah d) Sariawan e) Sulit tidur (insomnia) f) Berkeringat g) Anemia 3. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester III a) Hiverpentilasi dan sesak nafas (Nospatologis) b) Pusing dan mengantuk c) Sering kencing dan kebocoran air kencing d) Kaki dan jari bengkak e) Dyspepsia f) Kram g) Ruam

6

b. Komplikasi Kehamilan 1. Komplikasi kehamilan pada Trimester I a. Mual muntah berlebihan b. Perdarahan pervaginam 2. Komplikasi pada Trimester ke II a. Hiperemesis Gravidium b. Gingivitis c. Diabetes Gestasional d. Tekanan Darah Tinggi 3. Komplikasi kehamilan pada trimester III a. Plasenta Previa b. Sakit Kepala Hebat c. Anggota Tubuh Bengkak d. Ketuban Pecah

1.6. Penatalaksanaan Pemeriksaan antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Tujuan ANC adalah : 1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas. 2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan, dan kala nifas. 3. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana. 4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. menurut Dinkes (1998), standar minimal pelayanan ANC adalah 14 T yaitu : 1. Timbang berat badan 2. Tekanan darah 3. Tinggi fundus uteri

7

4. Tetanus toxoid lengkap 5. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan. 6. Tes penyakit menular seksual (PMS) 7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan 8. Terapi kebugaran. 9. Tes VDRL 10. Tes reduksi urine. 11. Tes protein urine 12. Tes Hb 13. Terapi iodium 14. Terapi malaria

II.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

2.1. Pengkajian 2.1.1. Riwayat Keperawatan 1) Keluhan Utama Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk mengontrol kehamilan ibu. 2) Riwayat Kesehatan yang Lalu Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernahkah ibu menderita kanker ataupun

tumor, serta untuk

mengetahui apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak. 3) Riwayat Kesehatan Sekarang Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu sedang menderita kanker ataupun tumor. 4) Riwayat Kesehatan Keluarga

8

a. Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit menular seperti TBC, hepatitis. b. Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan pembekuan darah, jiwa, asma. c. Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu. 5) Riwayat Haid a. Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia pubertas yaitu sekitar12-16 tahun. b. Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal / dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada manusia adalah 25-32 hari. c. Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama haid ini tetap. d. Keluhan yang dirasakan. e. Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak. 6) Riwayat Perkawinan Ditanyakan tentang : Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan. b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta previa, pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar / macet, perdarahan setelah bayi lahir, BBLR.

9

7) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga

dapat

memperkirakan

adanya

kelainan

atau

keabnormalan yang dapat mempengaruhi kehamilan selanjutnya. 8) Riwayat Kehamilan Sekarang a. Berapa kali periksa dan dimana dilakukan pemeriksaan b. Gerakan janin. Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan. c. Imunisasi TT d. Pemberian vitamin, zat besi e. Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan usia kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan hamil yang biasa, dan dapat mendeteksi adanya komplikasi. 9) Riwayat KB Pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan / tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa. 2.1.2. Pemeriksaan Fisik a.

Kepala dan leher 1) Kepala

: bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka ataulesi

2) Rambut

: warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan distribusi merata

3) Wajah

: tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, dan tidak pucat

4) Mata

: konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak icterus

5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak berdarah.

10

6) Leher

: tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kalenjar limfe dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

b. System Kardiovaskular 1) Bendungan Vena. Pemeriksaan system kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan vena, yang bisa berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya terjadi pada vulva, tungkai dan rectum. 2) Edema. Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisia darah pada ekstremitas akibat perpindahan cairan intravascular ke ruang interstisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema. Edema pada wajah memerlukan pemeriksaan lebih lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan. c. System Muskuloskeletal 1) Postur Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai. 2) Tinggi dan berat badan Berat badab awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu beresiko melahirkan bayi premature dan berat badan lahir rendah. Berat badab sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes pada masa kehamilan, hipertensi pada masa kuhamilan,

11

persalinan section Caesar dan infeksi postpartum. Rekomendasi kenaikan berat badan berdasarkan indeks masa tubuh. 3) Pengukuran pelviks Tulang pelviks

diperiksa

pada

awal

kehamilan

untuk

menentukan diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam. 4) Abdomen Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk menentukan keakuratannya. Pengukuran metode Mc. Donal dengan posisi ibu berbaring. d. System Neurologi Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan reflex tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan. e. System Integumen Warna kulit biasanya sama dengan rasanya. Pucat menandakan anemis, jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kuhamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku berwarna merah muda menandakan pengisian kapiler baik. f. System Endokrin Pada trimester kedua kelenjar thyroid membesar, pembesaran yang berlebihan menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut. g. System Gastrointestinal 1) Mulut. Membrane mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari ulserasi, gusi berwarna kemerahan, serta edema

12

akibat

efek

peningkatan

estrogen

yang

menyebabkan

hyperplasia. Gigi terawat dengan baik. 2) Usus Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu hamil. Bising usus bisa berkurang karena efek progesterone pada otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising usus terjadi bila menderita diare. h. System Urinarius Pengumpulan urin untuk pemeriksaan dilakukan dengan cara urine tengah. Urine diperiksa untuk mendeteksi tanda infeksi saluran kemih dan zat yang ada dalam urine yang menandakan suatu masalah. j. System Reproduksi 1) Ukuran

payudara,

kesimetrisan,

kondisi

putting,

dan

pengeluaran kolostrum perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak simetris pada payudara membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. 2) Organ reproduksi eksternal. 3) Kulit dan membrane mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa dari eksorasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut pada perineum. 4) Organ reproduksi internal. Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda Chadwick. 2.1.3. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan Obstertri 1. pengukuran pelvic (pelvimetri) 2. Leopold I – IV LI, II, III : Pemeriksa menghadap ke muka klien dan L IV : Menghadap ke kaki klien

13

-

LI : Menentukan tinggi Fundus Uteri dan bag janin di fundus

-

LII : menentukan batas samping uterus dan letak punggung janin

-

LIII : Letak janin sebelah bawah

-

L IV : Bag janin sebelah bawah dan berapa bag kepala masuk ke PAP

3. Pemeriksaan serviks  speculum 4. Pemeriksaan Dalam b. Pemeriksaan penunjang 1. Hematologi : leukosit : 10.000 – 11.000 2. Hb : 11 – 14 gr 3. Ht : 33 % 4. Deteksi HCG pada urin / darah 5. DSG 6. Sitologi : PAP Smear 7. Kultur getah serviks  herpes, trichomonas

2.2. Analisa Data No 1.

Data DS : Klien mengeluh cepat lelah DO: - terlihat lemah, - tidak bertenaga, - tidak bergairah

2.

DS : - Klien mengatakan sering buang air kecil (lebih dari 5 x) - Klien mengatakan Jumlah urin yang keluar sedikit-sedikit DO: - Usia kehamilan 33 minggu - Abdomen terlihat besar - Uterus teraba pada pertengahan pusat-xyphoid

Etiologi Perubahan pada mekanika tubuh efek dari perubahan hormone

Masalah Ketidaknyamanan

Peningkatan tekanan akibat uterus yang membesar

Perubahan eliminasi urin

14

No 3

Data DS : - Klien terus menerus memikirkan tentang kehamilannya - Klien cemas terhadap proses persalinan - Klien mengatakan sulit tidur - klien mengatakan tidak merasa segar setiap bangun tidur - klien mengaku terbangun lebih awal DO : - Klien tampak lemas - Adanya lingkaran hitam dibawah mata

Etiologi ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan

4

DS : Klien meminta informasi kepada bidan DO : klien memeriksakan kehamilannya setiap 1 bulan sekali

Kurang pengalaman

Masalah Gangguan pola tidur

Kurang pengetahuan

2.3. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah 1. Ketidaknyamanan

berhubungan dengan perubahan pada mekanika

tubuh efek dari perubahan hormone 2. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung kemih karena pembesaran uterus. 3. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan 4. Kurang pengetahuan : Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya informasi.

\

15

2.4. Nursing Care Planning No. 1

Diagnosa Keperawatan Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek dari perubahan hormone Ditandai dengan : DS : Klien mengeluh cepat lelah DO: - terlihat lemah, - tidak bertenaga, - tidak bergairah

Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan ketidaknyamanan berkurang/ hilang Kriteria Hasil : - Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang tepat - Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan

1.

2. 3.

4.

5.

6.

2

Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung kemih karena pembesaran uterus.

Ditandai dengan :

Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi kriteria hasil : - Klien dapat menyebutkan caracara untuk

1. 2.

3.

Intervensi (NIC) Kaji faktor pencetus perasaan tidak nyaman yang dirasakan klien Kaji TTV klien Atur posisi klien senyaman mungkin saat dilakukan pengkajian/ pemeriksaan Ajarkan klien /ibu untuk meminimalkan ketidaknyamanan saat berada dirumah dengan mengatur posisi tubuh, porsi makan (6 x dengan porsi sedikit), dan aktivitas Berikan lingkungan yang nyaman bagi klien saat pengkajian / pemeriksaan Kolaborasikan dengan dokter ahli kandungan dalam tindakan pengobatan bila perlu Kaji kenaikan berat badan Memberi penjelasan tentang perubahan sistem perkemihan selama kehamilan. Menganjurkan ibu untuk melakukan posisi miring saat tidur

Rasional Tindakan 1. Menentukan intervensi selanjutnya 2. Ketidaknyamanan dapat diakibatkan pola nafas, curah jantung, temperature/suhu yang tidak stabil 3. Posisi menentukan perasaan / ketidajknyamanaan dari klien atau ibu hamil 4. Posisi tubuh, porsi makan, dan aktivitas berlebih adalah faktor penyebab munculnya ketidaknyamanan saat hamil 5. Peningkatan kenyamanan bagi klien 6. Pengobatan efektif dan aman pada ibu hamil 1. Mendeteksi penambahan BB berlebih dan retensi cairan yang tidak terlihat 2. Penekan terjadi pada kandung kemih akibat pembesaran uterus 3. Meningkatkan perkusi ginjal memobilisasi bagian edema 16

No.

3

Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) DS : meminimalkan - Klien mengatakan masalah sering buang air kecil - Klien dapat (lebih dari 5 x) mengidentifikasi - Klien mengatakan tanda / gejala yang Jumlah urin yang memerlukan keluar sedikit-sedikit evaluasi/intervensi DO: medis - Usia kehamilan 33 - Klien terhindar dari minggu masalah kelebihan - Abdomen terlihat besar volume cairan dan - Uterus teraba pada edema pada daerah pertengahan pusatwajah dan ekstremitas xyphoid

Intervensi (NIC) 4. Anjurkan klien menghindari posisi tegak atau supine dalam waktu yang lama 5. Berikan info mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas perhari

Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan Ditandai dengan : DS : - Klien terus menerus memikirkan tentang kehamilannya - Klien cemas terhadap proses persalinan - Klien mengatakan sulit

1. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan 2. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat 1-2 jam pada siang hari dan 8 jam pada malam hari 3. Kaji insomnia, anjurkan teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan penurunan aktivitas 4. Anjurkan tidur pada posisi semi fowler

Diagnosa Keperawatan

Tujuan : Masalah gangguan tidur teratasi Kriteria hasil : - Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur - Klien mendaptkan istirahat yang maksimal

Rasional Tindakan 4. Posisi memungkinkan terjadinya sindrom vena kava dan menurunnya aliran vena. 5. Memungkinkan diafragma menurun, membantu mengembangkan ekspansi paru.

1. Membantu mengidentifikasi kebutuhan pola tidur 2. Meringankan rasa lelah 3. Ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik, dapat mempersulit tidur 4. Memungkinkan diafragma menurun, membantu mengembangkan ekspansi

17

No.

Diagnosa Keperawatan tidur klien mengatakan tidak merasa segar setiap bangun tidur - klien mengaku terbangun lebih awal DO : - Klien tampak lemas - Adanya lingkaran hitam dibawah mata Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya informasi. Ditandai dengan : DS : Klien meminta informasi kepada bidan DO : klien memeriksakan kehamilannya setiap 1 bulan sekali

Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC)

Intervensi (NIC)

Tujuan : Menambah wawasan tentang perawatan kehamilan Kriteria Hasil : - Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan - Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan - Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan

1. Kaji tingkat pendidikan ibu 2. Berikan penjelasan tentang perubahan-perubahan biologis dan psikologis normal pada ibu hamil 3. Berikan imunisasi TT 0,5 ml IM 4. Lakukan diskusi tentang penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan, resiko komplikasi kehamilan, dan hal-hal yang dapat membahayakan janin. 5. Jelaskan rencana perawatan dan pengobatan.

Rasional Tindakan

-

4.

1. Mengetahui tingkat pendidikan ibu dapat memudahkan memberikan penjelsan tentang perawatan kehamilan 2. mencegah tingkat kekhawatiran pada ibu selama kehamilan 3. melindungi bayi pada saat lahir dari tempat yang tidak bersih dan mencegah bakteri menyerang bayi baru lahir 4. Membantu ibu mengetahui tentang hal – hal yang beresiko selama kehamilan 5. Membantu ibu mengetahui hal – hal yang perlu dilakukan saat kehamilan dan proses pengobatan jika terjadi sakit pada ibu

18

DAFTAR PUSTAKA

Hanifa, W. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo. Manuaba, I. B. (2001). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obsetri genekologi dan KB. Jakarta: EGC Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Yakarta : EGC Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm. 111-116 Varney. (2008). Buku Ajar Asuhan kebidanan, Edisi 4, Volume 1. Jakarta : EGC

19

LAPORAN PENDAHULUAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RUANG VK RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA

S T I K E S

A

H

SA

C

A

B

HATAN

SEKOLA

GI ILMU NG K TI

E ES

H

TANGGAL 17 – 19 AGUSTUS 2017

G AY A BAN

NJ

ARMAS

IN

OLEH : KATHARINA, S. Kep NIM. 16.31.0704

STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN PROGRAM STUDI PROFESI NERS TAHUN AKADEMIK 2016/2017 20

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENDAHULUAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RUANG VK RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA

C

A

B

A

H

SA

S T I K E S

G AY A BAN

NJ

HATAN

SEKOLA

GI ILMU NG K TI

E ES

H

TANGGAL 17 – 19 AGUSTUS 2017

ARMAS

IN

OLEH : KATHARINA, S. Kep NIM. 16.31.0704

Palangka Raya,

Agustus 2017

Mengetahui, PreseptorAkademi

(..................................................)

PreseptorKlinik

(..................................................)

21

LAPORAN PENDAHULUAN OLIGOHIDRAMNION DI RUANG PONEK IGD RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA

S T I K E S

A

H

SA

C

A

B

HATAN

SEKOLA

GI ILMU NG K TI

E ES

H

TANGGAL 24 – 26 AGUSTUS 2017

G AY A BAN

NJ

ARMAS

IN

OLEH : NATALIA ATUN, S. Kep NIM. 16.31.0726

STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN PROGRAM STUDI PROFESI NERS TAHUN AKADEMIK 2016/2017

22

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENDAHULUAN OLIGOHIDRAMNION DIRUANG PONEK IGD RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA

S T I K E S

A

H

SA

C

A

B

HATAN

SEKOLA

GI ILMU NG K I T

E ES

H

TANGGAL 24 – 26 AGUSTUS 2017

G AY A BAN

NJ

ARMAS

IN

OLEH : NATALIA ATUN, S. Kep NIM. 16.31.0726

Palangka Raya,

Agustus 2017

Mengetahui, PreseptorAkademi

(..................................................)

PreseptorKlinik

(..................................................)

23

24

Related Documents

Lp Fisiologi Kehamilan.docx
October 2019 16
Fisiologi
May 2020 48
Fisiologi
June 2020 30
Fisiologi Jantung.docx
December 2019 14
Fisiologi Hewan.docx
June 2020 11

More Documents from "Siti fatimah nuralisa"

Lp Kpd 2.docx
April 2020 15
Bahan Nefro 2.docx
October 2019 11
113975237-sap-stroke.docx
October 2019 10
Lp Fisiologi Kehamilan.docx
October 2019 16
Bahan Sikap 1.docx
August 2019 26
Doc2.docx
October 2019 14