I.
Dasar Teori Vitamin B6 adalah suatu vitamin yang larut air dan termasuk dalam golongan vitamin B
kompleks. Piridoksal fosfat (PLP) adalah bentuk aktifnya dan merupakan kofaktor dalam berbagai reaksi metabolisme asam amino, termasuk diantaranya proses transaminasi, deaminasi, dan dekarboksilasi. PLP juga diperlukan dalam reaksi enzimatis yang mengatur proses pelepasan glukosa dari glikogen. Vitamin B6 adalah nama generik untuk: 1. Piridoksin 2. Piridoksal 3. Piridoksamin Vitamin ini diperlukan sebagai katalisator pada reaksi yang melibatkan asam amino dalam sel darah, sel otak dan sel kulit. Kekurangan vitamin B6 terjadi karena penyerapan yang buruk dalam saluran pencernaan atau pemakaian obat-obat yang menguras cadangan vitamin B6 dalam tubuh (misalnya isoniasid, hidralazin dan ilamin). Kekurangan vitamin ini juga terjadi pada penyakit keturunan yang menghambat metabolisme vitamin B6. Penyakit ni dapat menyebabkan keterbelakangan mental yang berat, kejang dan anemia yang sulit dikoreksi. Kekurangan vitamin B6 pada bayi dapat menyebabkan kejang dan anemia. Pada dewasa akan timbul dermatitis, kerusakan saraf (neuropati) dan kebingungan. Gejala lainnya berupa: 1. Luka kemerahan yang terbuka pada lidah 2. Sudut mulut yang pecah-pecah 3. Mati rasa dan rasa tertusuk jarum di tangan dan kaki. Untuk membantu diagnosis dilakukan pemeriksaan darah. Diberikan vitamin B6 dosis tinggi (10-20 kali dosis harian yang dianjurkan), sampai gejala mereda. Pada penyakit yang diturunkan, dibutuhkan dosis yang lebih tinggi. Kelebihan vitamin B6 dosis tinggi (500-3000 kali dosis harian yang dianjurkan) diberikan untuk mengobati sindroma tunnel karpal atau ketegangan premenstrual, bisa
menyebabkan kerusakan saraf yang hebat, dimana terjadi kerusakan sebagian urat saraf tulang belakang, yang bisa menimbulkan kesulitan dalam berjalan. Manfaat Vitamin B6 : Vitamin B6 memainkan peran utama dalam koordinasi proses metabolism tubuh. Secara keseluruhan, memastikan fungsi normal dari system saraf, regulasi hormone, memperbaiki jarinngan, pertumbuhan sel, dan pertumbuhan sel darah merah, asam nukleat, dan asam amino. Berikut ini beberapa manfaat dan kegunaan vitamin B6 1. Nutrisi kompleks 2. Meningkatkan gizi 3. Menguatkan system kekebalan tubuh II.
Alat dan Bahan 1. Alat a. Toples b. Timbangan mencit c. Sonde oral d. Besi 2. Bahan a. Vitamin B6 b. Aquadest
III. Prosedur a. Ambil 3 ekor mencit dan sehari sebelum percobaan mencit yang akan diuji dipuasakan terlebih dahulu. b. Kemudian ditimbang dan ditandai, serta dihitung volume sediaan yang harus diberikan. c. Kelompok sediaan dibagi menjadi 3, kontrol negatif diberi PGA, kelompok selanjutnya dosis I, II, III dan IV diberi sediaan Vitamin B6 dengan variasi dosis yang berbeda. d. Setelah diberikan sediaan mencit didiamkan selama 1 jam. Setelah 1 jam, mencit digelantungkan diatas besi, lalu diamati dan dihitung berapa kali mencit terjatuh setiap 5 menit selama 60 menit. e. Jatuhnya mencit dari atas besi dianggap sebagai gejala dari efek vitamin B6 tersebut.
IV. Perhitungan Dosis Dosis manusia dalam tablet 200 mg 2-- x 0,0026 = 0,52 mg/ 20 g BB mencit Rata-rata tablet = 177 mg 0,52 𝑚𝑔 × 177 𝑚𝑔 = 9,204 𝑚𝑔/𝑔 𝐵𝐵 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡 10 𝑚𝑔 = 9,204 mg/ 0,2 mL Stok 10 mL
= 4602 mg / 100 mL = 460,2 mg / 10 mL
Pemberian Mencit 1. 2. 3. V.
14,06 20 29,20 20 23,86 20
× 0,2 = 0,14 𝑚𝐿 × 0,2 = 0,29 𝑚𝐿 × 0,2 = 0,24 𝑚𝐿
Hasil Pengamatan Mencit I II III
5 -
10 -
15 1 -
20 1 1 -
waktu (menit) 25 30 35 40 1 1 2 5 1 -
45 1 5 1
50 2 3 1
55 2 1 1
60 1 2 1
VI. Pembahasan Praktikum yang telah kita lakukan yaitu mngenai uji toksisitas Vitamin B6. Bertujian untuk mengetahui efek toksisk dari vitamin B6 pada Mencit yang diberik dosis toksisk dari vitamin B6. Vitamin B6 termasuk dalam kelompok nitamin B kompleks. Vitamin B6 disebut juga pirodoksin, merupakan senyawa yang bersifat larut air dan berperan sebagai koenzim untuk membantu memperlancar proses metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang berujung pada pelepasan energy. Vitamin ini juga berperan vital dalam metabolism asam amino dan system imun tubuh. Kekurangan vitamin B6 dapat mengakibatkan penyerapan sari makanan di usus terganggu, sehingga tubuh akan menurun kondisinya. Selain itu kelebihan vitamin B6 pun juga dapat menimbulkan berbagai masalah pada tubuh. Masalah seperti kesemutan dan mati rasa, rendahnya koordinasi otot hingga
kelumpuhan, sulit bernafas, alergi pada kulit, sakit kepala, kelelahan berat, iritasi saraf, kerusakan saraf dan perubahan psikis adalah akibat kelebihan vitamin B6. Vitamin B6 dalam sediaan farmasi ada dalam bentuk tablet 10 mg, 25 mg; kaplet 10 mg; ampul 50 mg/mL; ada juga yang dikombinsi dengan INH untuk obat TBC. Namun pada dosis 200 mg vitamin B6 sudah memberikan efek toksik bagi tubuh.
Dosis 200 mg
digunakan untuk pengujian toksisitas vitmin B6 pada mencit, yangn diberikan secara oral. Pengujian dilakukan dengan cara mengantungkan mencit di atas kawat, kemudian diamati evek toksiknya yaitu kelemahan otot, yang mana mencit akan jatuh ketika diganungkan pada kawat. Hal ini terjadi karena vitamin B6 berfungsi untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dan membantu pembentukan sel darah merah. Saat terlalu banyak vitamin B6 maka tubuh terutama saraf akan mengalami iritasi. Sehingga mengalami kesemutan dan mati rasa. Kesemutan terjadi di kaki dan tangan. Karena saraf mengalami toksisitas terutama pada saraf tepi pada kaki dan tangan sehingga menimbulkan kesemutan dan mati rasa. Dengan menghentikan kelebihan vitamin B6 maka akan mengurangi kesemutan dan mati rasa.Memang dengan kelebihan vitamin B6 dapat mempengaruhi kinerja saraf pada tubuh. Namun sebenarnya iritasi pada saraf tidak mempengaruhi indra peraba dan sentuhan pada tubuh. Lalu rendahnya koordinasi otot terjadi karena saraf yang menghubungkan otot yang bekerja semestinya menjadi tegang, kaku hingga menimbulkan kejang otot. Saat otot tidak dapat lagi dikoordinasikan maka tubuh akan mengalami kelumpuhan sementara. Saat tubuh mengalami kelelahan yang berkepanjangan atau benar-benar kelelahan dengan berat, hal tersebut merupakan ciri kelebihan vitamin B6. Ditimbulkan dengan gejala kaki tidak tenang, diikuti sakit kepala sampai kram pada bagianbagian tubuh. Keracunan vitamin B6 akibat overdosis ini menimbulkan fungsi otot tidak teratur dan menyebabkan kelelahan berat.Karena overdosis vitamin B6 mengakibatkan seseorang mengalami kelelahan berat. Sehingga asupan darah ke otak yang tidak stabil diikuti dengan gangguan zat kimia pada otak. Sehingga orang yang mengalami overdosis akan mudah tersinggung dan depresi. Dengan begitu kelebihan vitamin B6 dapat mengalami perubahan psikis seseorang. Banyak yang mengira bahwa dirinya akan mengalami gangguan mental atau jiwa. Padahal belum tentu demikian. Karena kelebihan vitamin B6 membuat seseorang kesulitan mengontrol emosinya akibat tubuh tidak mampu digerakkan sesuai yang diinginkannya.
Pada praktikum ini pengamatan dilakukan selama 1 jam. Gejala toksisitas vitamin B6 tersebut timbul setelah 40 menit pemberian vitamin B pada mencit, yang mana saat diletakan pada kawat mencit terjatuh dan tidak dapat menopang berat tubuhnya. Karena saat terlalu banyak vitamin B6 maka tubuh terutama saraf akan mengalami iritasi. Sehingga mengalami kesemutan dan mati rasa. Kesemutan terjadi di kaki dan tangan. Karena saraf mengalami toksisitas terutama pada saraf tepi pada kaki dan tangan sehingga menimbulkan kesemutan dan mati rasa. VII. Simpulan Pada praktkum yang tlah dilakukan dapat disimpulkan bahwa; 1. Vitamin B6 dapat menimbulkan toksisitas pada dosis 200 mg. 2. Kelebihan vitamin B6 ini dapat menimbulkan berbagai masalah pada tubuh. Masalah seperti kesemutan dan mati rasa, rendahnya koordinasi otot hingga kelumpuhan, sulit bernafas, alergi pada kulit, sakit kepala, kelelahan berat, iritasi saraf, kerusakan saraf dan perubahan psikis adalah akibat kelebihan vitamin B6.
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI Uji Aktivitas Vitamin B6
13 April 2015
Reki Senja T Yayu Tresnasari (31112055) Zidny Ilmayaqin (31112057 Dewi Nuraini (31112173) Ai Rudiyat (31111004)
PRODI S-1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA 2015