Nama : T.Sumondang NPM : 240210080103 1.
Vitamin B1 Bentuk murninya adalah tiamin hidroklorida.Dalam makanan tiamin ditemukan dalam
bentuk bebas atau dalam bentuk kompleks dengan protein atau kompleks protein-fosfat. Tiamin tidak dapat disimpan banyak oleh tubuh tetapi dalam jumlah terbatas disimpan di hati, ginjal, jantung, otak dan otot. Bila terlalu banyak kelebihannya dibuang melalui air kemih. Struktur kimia dari vitamin B6 dapat digambarkan sebagai berikut :
Tiamin memiliki rumus molekul C12H17N4OS, vitamin ini juga memiliki berat molekul 265, 36 gram / molekulnya. Tiamin aktif dlm bentuk kokarboksilase sebagai tiamin pirofosfatase (TPP). Prinsipnya tiamin sebagai koenzim dalam reaksi yang menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi membentuk ATP (Adenin Trifosfat).
Di dalam tubuh, vitamin B1 memiliki fungsi yang sangat penting yakni : Esensial untuk berbagai fungsi tubuh, produksi energi dan membantu memelihara kesehatan syaraf dan otot, membantu perawatan penyakit anemia, membantu perawatan penyakit herpes, serta membantu tubuh membuat dan memakai protein. Beri-beri yaitu penyakit kekurangan vitamin B1 dalam masyarakat yang banyak mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok khususnya beras yang digiling sempurna. Bila beras digiling sempurna maka lapisan aleuron yang kaya akan tiamin terbuang sebagai dedak. Gejala kekurangan tiamin mula-mula lelah, hilang nafsu makan, berat badan menurun dan gangguan pencernaan. Bila telah terjadi beri-beri terjadi gangguan kerja syaraf (polyneuritis). Pada orang dewasa terjadi gangguan jantung menyebabkan oedem (penumpukan cairan dalam jaringan) pada kaki bawah/ telapak kaki serta persendian kaki. Bila berlanjut oedem dapat terjadi di rongga dada dan ini disebut beri-beri basah. Penderita diberi vitamin B kompleks dan makanan kaya protein dan kalori. Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat. Jumlah konsumsi harian yang direkomendasikan oleh RDA untuk vitamin 1,4 mg. Peminum dan perokok berat, wanita hamil dan menyusui serta
yang menggunakan pil
kontrasepsi harus menaikkan dosis sebanyak 100-300 mg per hari. Dosis juga ditingkatkan jika seseorang sedang menderita stress. Vitamin ini lebih fektif penggunaan bersama dengan vitamin B- kompleks yang lain. Dosis maksimum yang masih diperbolehkan dalam batas normal per hari ialah 400 mg. Vitamin B juga dikonsumsi pada saat diet. Makanan yang seimbang akan memberikan cukup thiamin. Orang yang berpuasa atau melakukan diet harus memastikan bahwa mereka mendapat sejumlah thiamin yang sama seperti dalam 2000 kkalori makanan. Untuk menghindari terjadinya hal tersebut, diperlukan asupan vitamin B6 yang cukup ke dalam tubuh. Sumber makanan yang mengandung vitamin B1 yakni : beras pecah kulit, daging, unggas, telur, hati, ikan, lalap sayuran.
2. Vitamin B2
Vitamin B2 memiliki nama kimia berupa riboflavin. Vitamin ini memiliki rumus molekul C17H20O6N4 dan berat molekulnya 376,4 gram /molekul. Sifat: larut dalam air, memberi warna fluorosens kuning-kehijauan, tidak larut dalam pelarut lemak, mudah rusak oleh cahaya dan sinar UV, tahan terhadap pemanasan, oksidator, asam dan sangat sensitif terhadap basa. Struktur dari vitamin B5 adalah sebagai berikut:
Vitamin B2 terlibat dalam banyak proses tubuh, khususnya memproduksi energi yang tersedia dari makanan; pertumbuhan pada anak-anak; dan memperbaiki dan memelihara jaringan tubuh dan mata; membantu menata kembali keasaman tubuh; memelihara kesehatan reproduksi ; memberikan perlindungan melawan amenia; dan lain – lain. Komponen dalam koenzim terdapat 2 bentuk aktif yaitu flavin adenin dinukleotida (FAD) dan flavo mono nukleotida (FMN), keduanya gugus prostetik penerima hidrogen.
Tidak ada penyakit yang berhubungan dengan kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis) dan kuku (split nails ) RDA untuk riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2 mg perhari untuk 2000 kkal diet. Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan riboflavin karena vitamin ini penting untuk pertumbuhan. Susu dan produk-produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk riboflavin. Untuk itu ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting. Hampir semua sayuran hijau dan biji-bijian mengandung riboflavin; brokoli, jamur dan bayam merupakan sumber yang baik. Demikian juga dengan daging, telur, dan ikan. Sinar dan iradiasi dapat merusak riboflavin. Hal inilah yang meyebabkan susu jarang dijual dalam gelas transparan. Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap panas, sehingga pemanasan tidak akan merusaknya. Vitamin ini juga digunakan sebagai food additive, E101. 3.
Vitamin B3 Vitamin B3 disebut juga dengan Niasin . Niasin memiliki sifat : sedikit larut dalam air
dingin, larut sebagian dalam air panas, tahan terhadap alkali, asam, panas, cahaya, dan oksidasi. Vitamin ini memiliki dua bentuk yakni, asam nikotinat dan nikotinamida. Struktur kimia asam nikotinat adalah sebagai berikut :
Rumus molekul : C6H5NO2; Berat molekul : 123.11 g/molekul
Struktur kimia nikotinamida adalah sebagai berikut :
Rumus molekul : C6H6N2O; Berat molekul : 122.13 g/molekul Niasin
mengkompromikan
asam
nikotin
(nicotinic
acid)
dan
nikotinamida
(nicotinamide), yang keduanya dibutuhkan untuk produksi energi dalam sel-sel menggunakan NAD dan NADP.
Nikotinamida (Nicotinamide) terlibat dalam proses enzim, termasuk metabolisme asam lemak (fatty acid), pernafasan jaringan (tissue respiration) dan pembuangan racun; esensial untuk fungsi otak; membantu menyeimbangkan kandungan gula darah dan menurunkan tingkat kolesterol. Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino triptophan. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan. Gejala Defisiensi niasin menyebabkan Produksi energi kurang, fungsi otak lemah, dan kulit buruk. Juga nampak dari dari gejala radang dan sakit pencernaan; Pellagra (penyakit
kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung. Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah. RDA untuk niacin adalah 6,6 mg NE (niacin equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari. NE merupakan jumlah niasin yang diperoleh dalam makanan, termasuk niacin yang secara teori dibuat dari prekusor asam amino triptophan. 60 mg triptophan dapat menghasilkan 1 mg niacin. Dosis antara 20-100 mg per hari dapat menunjukan dampak yang positif. Dosis maksimum yang diperbolehkan untuk asam nikotinat sebanyak 120 mg, sedangkan nikotinamida sebanyak 300 mg per hari. Daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran hijau merupakan sumber yang paling baik. 4.
Vitamin B6 Vitamin B6 terdiri dari 3 bentuk yaitu: Piridoksin, Piridoksal dan Piridoksamina.
Bentuk aktif yaitu piridoksal dan piridoksamin sebagai komponen dari koenzim. Memiliki rumus molekul C8H11NO3, vitamin ini juga memiliki berat olekul 169, 18 gram / molekulnya. Di dalam tubuh, vitamin B6 memiliki fungsi yang sangat penting yakni : untuk membuat protein; membantu keseimbangan hormon seks; anti-depresi dan diuretic alami ÂÂ; membantu mengendalikan reaksi alergi; berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak ;membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah. Struktur kimia dari vitamin B6 dapat digambarkan sebagai berikut :
Kekurangan vit B6 akan menyebabkan akibat yang bisa sangat fatal seperti kulit yang pecah – pecah bahkan bisa rusak; syaraf motorik terganggu; kelainan pada darah.; retensi terhadap air (water retention) ;tangan kesemutan (tingling hands) ; iritabilitas; kejang otot atau kram otot; kurang energi; bahkan mempengaruhi psikologis seperti mimpi hal yang sama berulangkali dengan frekuensi yang tak menentu (infrequent dream recall); dan depresi atau ketegangan (nervousness) Piridoksin akan berubah menjadi racun bila konsumsinya lebih dari 200 mg per hari. Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang kadangkadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada kaki; selanjutnya, perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya. Koenzim vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme asam amino, sehingga konsumsi sehari-hari harus sebanding dengan konsumsi protein, karena protein dibuat dari asam amino. Dosis harian yang diperbolehkan (RDA) untuk vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata konsumsi adalah 2 mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk wanita. Disarankan juga untuktidak menggunakan vitamin ini dalam jangka waktuyang lama dengan dosis yang tinggi (25- 50 mg pe hari ) Untuk keadaan-keadaan tertentu dibutuhkan dosis yang lebih banyak, misalnya 2.5 mg/hari (mengandung dan ibu yang menyusukan anak). Untuk menghindari terjadinya hal tersebut, diperlukan asupan vitamin B6 yang cukup ke dalam tubuh. Sumber makanan yang mengandung vitamin B6 yakni : daging, unggas, ikan, biji2an utuh, kentang, ubi jalar, sayuran.
5.
Vitamin B5 Vitamin B5 memiliki nama kimia berupa asam pantotenat. Selain itu,vitamin B5 juga
dikenali sebagai "vitamin anti-stress". Vitamin ini memiliki rumus molekul C9H16O5N dan berat molekulnya 218,23 gr/molekul. Berbentuk minyak pekat berwarna kuning pucat, larut dalam air, tak larut dalam minyak dan pelarut lemak, agak manis, stabil dalam pemasakan yang normal, dan ditemukan dalam bentuk Ca. Struktur dari vitamin B5 adalah sebagai berikut:
Asam pantotenat memainkan peranan dalam pengeluaran hormon adrenal dan pembentukan antibodi, membantu dalam penggunaan vitamin, dan membantu mengubah lemak, karbohidrat dan protein menjadi tenaga. Ia diperlukan oleh semua sel dalam badan dan tertumpu dalam organ badan. Ia juga terlibat dalam pengeluaran " neurotransmitters ". Vitamin ini adalah elemen penting koenzim A, bahan kimia badan penting yang berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Pantothenic acid juga merupakan penambah stamina dan mencegah anemia. Vitamin ini membantu
memelihara
kesehatan kulit dan rambut serta diperlukan agar usus berfungsi dengan normal dan membantu dalam merawat tekanan dan rasa cemas (anxiety). Kekurangan vitamin B5 dapat menyebabkan : kehilangan selera makan; keletihan; lemah badan; sakit kepala; loyo ; muntah – muntah ; sakit pada bagian abdomen; daya tahan lemah sehingga mudah terjangkit penyakit saluran pernafasan; kebas dan sesemut pada kaki; serta kejang otot. Tidak ada dampak berbahaya akibat pengunaan vitamin B5 yang diketahui, tetapi mengonsumsi lebih dari 300 mg per hari harusmendapat pengawasan dari ahli medis. Gejala keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung dengan dosis di atas 10 gr per hari. Dosis yang diperbolehkan ( RDA ) vitamin ini adalah 6mg per hari. Untuk penggunaan di bidang medis, vitamin ini dapat menunjukkan hasil terbaik apabila digunakan bersama dengan vitamin B kompleks lainnya dengan dosis 300 mg per hari. Dosis normal untuk mencegah rasa
sakit kurang lebih 100mg per hari. Dosis maksimum harian yang masih diperbolehkan yakni1000 mg . Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Sumber nya ada dalam daging, ikan, unggas (ayam, itik dan lain –lain ), semua biji-bijian, kacang – kacangan, ragi tapai, sayuran, dan yang terutama dalam royal jeli yaitu persediaan makanan dalam sarang lebah. 6.
Vitamin B8 Vitamin B8 atau yang sering disebut juga dengan biotin merupakan salah satu dari
rangkaian vitamin B-kompleks meskipun sebagian pustaka menyebut nya vitamin H. Di dalam tubuh, vitamin ini dikonversi dalam bentuk koenzim biocytin. Biotin memiliki rumus molekul C16H28N4O4S dan berat molekul nya 372,5 gram / molekul. Struktur kimia biotin adalah sebagai berikut :
Dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang diketahui tentang fungsi biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin memainkan peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein untuk menghasilkan energi. Selain itu, biotin membantu dalam pertumbuhan sel;memelihara kesehatan jaringan tubuh dan sum – sum tulang;meringankan sakit otot; dan dalam penggunaan vitamin B-kompleks yang lain. Jumlah yang cukup diperlukan untuk rambut dan kulit yang sehat. Defisiensi /kekurangan konsumsi biotin akan menyebabkan hal fatal seperti : pelepasan kulit; kulit pucat; kadar hemoglobin menurun; kondisi rambut jelek; uban dini (prematurely greying hair); otot lembek atau sakit; nafsu makan kurang atau mual-mual (nausea); eksema
(eczema) atau radang kulit (dermatitis); kadar kolestrol naik sedangkan kadar biotin urin turun sampai 1/10 dari normal. Kelebihan akibat pengonsumsian biotin dapat menimbulkan keracunan, namun juga tidak biasa terjadi. Para ahli menyarankan untuk tidak mengonsumsi biotin lebih dari 300 mg per hari kecuali di bawah pengawasan medis. Dosis harian yang diizinkan ( RDA ) adalah 0,15 mg (= 150 mikro grams) per hari . Biotin ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defisiensi tidak terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan. Sumber – sumber penting biotin berasal dari telur, susu, daging, ikan buah – buahan seperti almon, tomat, anggur, semangka dan cherry, kacang – kacangan, kenari, dan kemiri.