LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM “PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL”
Oleh
:
Nama
: Faidhatul Nur Khorimah
NIM
: 180210102102
Kelas
:C
Kelompok
: Tiga (3)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2019
I.
JUDUL Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel
II.
TUJUAN 2.1 Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
III. DASAR TEORI Didunia pendidikan khususnya biologi
merupakan ilmu
yang
mempelajari pengetahuan terhadap makhluk hidup di alam semesta terdiri dari manusia, tumbuhan dan hewan, mereka memiliki sel dengan nama yang unik dan sangat sulit untuk diingat. Menurut Salisbury dan Ross, Pengertian sel adalah unit kehidupan yang paling mendasar, di mana tidak ada lagi kehidupan pada unit yang lebih kecil daripada sel (Triase, 20018). Biologi merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Organel kloroplas memiliki struktur membran internal berbentuk kantung pipih (tilakoid) yang akan membentuk grana. RE memiliki struktur seperti lamela/ lembaran, kantungkantung pipih/ vesikula dan bentuk pipa/ tubulus, sedangkan bentuk aparatus golgi tampak sebagai tumpukan beberapa kantung bermembran yang dipipihkan. Organel yang berfungsi dalam proses penghancuran/ pencerna/ lisis adalah lisosom. Aparatus golgi yang berperan dalam pembentukan lisosom, sedangkan mitokondria berfungsi dalam respirasi seluler. Sentrosom dan sentriol berperan dalam proses pembelahan sel yaitu membantu mengorganisasi perakitan mikrotubulus dalam sel hewan. Fungsi dari matriks mitokondria yaitu respirasi seluler yang terjadi di mitokondria merupakan proses penguraian molekul organik baik menggunakan atau tanpa menggunakan oksigen bebas untuk menghasilkan ATP. Ciri - ciri sel prokariotik diantaranya yaitu memiliki dinding sel, tidak memiliki sistem endomembran dan tidak memiliki nucleolus (Rafika, 2015). Sel adalah unit atau unsur terkecil tubuh yang dimiliki semua bagian. Sel disesuaikan dengan tugas dan fungsinya, atau dengan jaringan tempat
sel itu berada. Beberapa sel, misalnya yang berada dalam sistem saraf dan otot, memang sangat khas. Beberapa lainnya seperti yang ada dalam jaringan ikat, perkembangannya tidak sesempurna yang ada di otot atau saraf. Pada umumnya semakin khusus tugas suatu sel semakin kecil daya tahannya menghadapi kerusakan dan paling sukar memperbaiki atau menggantikannya (Pearce, 2009 : 3). Sel terdiri dari dua jenis yaitu sel eukariota terbafi menjadi berbagai kompartemen fungsional termasuk nukleus dan sel prokariotik biasanya lebih kecil dan sederhana tidak memiliki nukleus. Semua sel mirip dalam tiga aspek : membrane plasma, DNA, dan sitoplasma. 1. Membran plasma adalah membrane terluar sel. Membrane ini memisahkan aktivitas metabolisme dari peristiwa di luar sel tetapi tidak mengionisasi bagian dalam sel. 2. Semua sel eukariota memulai kehidupan dengan nukleus. Bentuk yang memiliki membrane ganda ini mengandung DNA sel ekariota. DNA sel prokariotik terpusat dibagian sitoplasma disebut nukleoid. Nukleus memiliki dua peranan penting, pertama melindungi satu sel material genetik dan kedua mengontrol perpindahan molekul antara molekul dan sitoplasma. 3. Sitoplasma merupakan campuran semifluida dari air, dula, ion, dan protein yang berada diantara membrane plasma dan daerah DNA. Kata prokariotik berarti “sebelum nukleus” yang meningatkan bahwa sel prokariota ada sebelum sel eukariota. Prokariota memiliki satu sel , sel – sel ini merupakan bentuk kehidupan terkecil dan memiliki metabolism yang bervariasi (Prasaja, 2012 : 62).
IV. METODE PRAKTIKUM
4.1 Alat dan Bahan 4.1.1 Alat a. Mikrosokop b. Gelas obyek dan gelas penutup c. Pipet tetes d. Skalpel e. Silet 4.1.2 Bahan a. Air b. Epitel rongga mulut c. Bawang merah d. Methilen blue e. Alcohol 70% 4.2 Skema kerja 4.2.1 Pengamatan epitel rongga mulut (sel hewan)
Membersihkan scalpel dengan alkohol
Mengorek bagian rongga mulut dengan scalpel
Meletakkan hasil korekan pada kaca benda
Menetesi dengan methilen blue sedikit
Menutup dengan kaca penutup
Mengamati dibawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat
Menggambar dan memberi keterangan bagian yang teramati pada tabel hasil pengamatan
4.2.2 Pengamatan sel bawang merah (Sel tumbuhan) Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah dengan silet tajam
Meletakkan hasil irisan pada kaca benda
Menetesi dengan sedikit air
Menutup dengan kaca penutup
Mengamati di bawah mikroskopdari perbesaran lemah ke kuat
Menggambar dan memberi keterangan bagian yang diamati dalam tabel hasil pengamatan
V.
HASIL PENGAMATAN 5.1 Hasil pengamatan bawang merah (Sel tumbuhan) Gambar Kelompok 3
Keterangan 1. Perbesaran 10 x 10 2. Bagian
yang
terlihat
yaitu
dinding sel dan sitoplasma
Kelompok 4
1. Perbesaran 4 x 10 2. Bagian yang terlihat yaitu nuleus, dinding sel dan sitoplasma
5.2 Hasil pengamatan epitel rongga mulut (Sel hewan) Gambar
Keterangan
Kelompok 5
1. Perbesaran 10 x 10 2. Bagian membrane dan inti sel
sel
yang
plasma,
terlihat sitoplasma
Kelompok 6
1. Perbesaran 10 x 10 2. Bagaian sel yang terlihat yaitu inti
sel,
membran
sel
dan
sitoplasma.
VI. PEMBAHASAN Sel merupakan unit terkecil dari penyusun makhluk hidup. Fungsi sel yaitu sebagai pengatur dan pengontrol pada semua aktivitas dari tubuh makhluk hidup. Fungsi tersebut dilakukan oleh sekelompok sel yang menjadi satu hingga membentuk sebuah jaringan. Jaringan-jaringan tersebut akhirnya akan tersusun menjadi organ. Sel memiliki bagian – bagian berupa dinding sel, nucleus, retikulum endosplasma, ribosom, mitokondria, badan golgi, lisosom, mikrofilamen, mikrotubulus, vakuola. Setiap bagian – bagian sel memiliki fungsi tersendiri yang saling berhubungan satu sama lain. Dinding sel berfungsi melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuk dan mencegah pengambilan air secara berlebihan. Nukleus berperan dalam pengaturan aktivitas reproduksi sel. Retikulum endoplasma, organel sel yang ditemukan pada eukariot yang sering berhubungan dengan membran luar dari membran inti. Ribosom sebagai tempat sekresi sintesis. Mitokondria yang berfungsi dalam respirasi aerob. Badan golgi, organel yang berupa tumpukan membran dengan ujung-ujung saluran tertentu, berisi protein. Lisosom merupakan organel yang tersusun enzim-enzim hidrolitik yang berfungsi dalam proses pencernaan. Mikrofilamen yaitu benangbenang protein yang lembut berperan dalam gerakan sel. Mikrotubulus merupakan tabung-tabung halus dari protein yang berfungsi sebagai kerangka sel. Vakuola adalah organel berupa kantung yang dibungkus
selapis membran dan berfungsi menyimpan cadangan makanan dan sisa metabolisme. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan terletak pada strukturnya. Sel hewan memiliki lisosom dan sentriol namun tidak memiliki dinding sel, plastida dan vakuola sentral yang mana struktur tersebut dimiliki oleh sel tumbuhan. Begitupun sebaliknya, sel tumbuhan tidak memiliki lisosom dan sentriol. Misalnya, pada sel hewan tidak memiliki dinding sel sebab hewan butuh kelenturan untuk bergerak aktif, sedangkan dinding sel bersifat kaku dan terstruktur sehingga sulit untuk bergerak. Fungsi dari pemberian air pada sayatan bawang merah yaitu melekatkan sayatan tipis bawang merah di antara kaca benda dan kaca penutup, selain itu air digunakan agar dalam preparat tidak ada gelembung udara sehingga lebih mudah untuk diamati dan hasil pengamatan lebih akurat. Fungsi dari pemberian methilen blue yaitu untuk mewarnai sel-sel yang diamati melalui mikroskop. Jika dibiarkan putih maka saat diamati akan mengalami kesulitan untuk melihat bagian – bagian sel hewan. Metilen biru tidak beracun, sehingga aman digunakan. Secara fisik, metilen biru memberi warna pada sel, namun secara kimia tidak menggangu metabolisme dalam sel, sehingga pengamatan tetap akurat. Selain itu, metilen biru bisa menjadi indikator adanya kehidupan dalam sel. Jika warnanya berangsur-angsur memudar, maka sel yang diamati masih hidup dan menghasilkan enzim yang menguraikan metilen biru. Jika warnanya tetap biru, berarti sel yang diamati sudah mati. Sedangkan kegunaan alkohol pada percobaan epitel rongga mulut yaitu agar scalpel tidak terkontaminasi oleh bakteri dan juga agar steril sehingga akan tampak jelas saat di mikroskop. Pengamatan bawang merah (Sel tumbuhan) dilakukan oleh dua kelompok yaitu kelompok 3 dan kelompok 4. Hasil pengamatan yang kami lakukan mengenai sel tumbuhan (sayatan bawang merah) yaitu pertama pada kelompok 3 menggunakan perbesaran lensa objektif 10×10 , bagian sel tumbuhan yang terlihat hanyalah dinding sel dan sitoplasma. Dalam pengamatan kelompok 3 tidak terlihat nukleus hal ini terjadi karena sayatan
bawang merah yang kurang tipis. Pengamatan selanjutnya yaitu kelompok 4 menggunakan perbesaran lensa objektif 4 x 10, bagian sel tumbuhan yang telihat yaitu nukleus, dinding sel, dan sitoplasma. Bentuk sel dari bawang merah menyerupai susunan batu bata atau lonjong yang dalam dunia biologi dikenal dengan sebagai bentuk polyhedral . Pengamatan epitel rongga mulut (Sel hewan) dilakukan oleh dua kelompok yaitu kelompok 5 dan kelompok 6. Hasil pengamatan yang kami lakukan mengenai sel hewan (epitel rongga mulut) yaitu pertama pada kelompok 5 menggunakan perbesaran lensa objektif 10×10, bagian sel hewan yang terlihat yaitu membrane plasma, sitoplasma dan inti sel. Begitu pula pada hasil pengamatan kelompok 6 menggunakan perbesaran lensa objektif 10 x 10 dan bagian sel hewan yang telihat sama yaitu membrane plasma, sitoplasma dan inti sel. Bentuk sel epitel rongga mulut tampak tidak beraturan dibawah mikroskop karena sel epitel rongga mulut tidak memiliki dinding sel seperti pada sel bawang merah.
VII. PENUTUP 7.1 Kesimpulan Sel adalah unit atau unsur terkecil dari penyusun makhluk hidup. Struktur sel terdiri dari dinding sel, mitokondria, peroksisom, vakuola nukleus, sentrosom, lisosom, mikrotubulus, retikulum endoplasma, ribosom, badan golgi, kloroplas dan membran sel. Yang membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan yaitu pada sel hewan memiliki lisosom, sentriol dan flagel yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan. Sedangkan pada sel tumbuhan memiliki dinding sel, plastida dan vakuola. Sesungguhnya sel hewan memiliki kesamaan dengan sel tumbuhan yaitu pada sifat dan fungsi dari masing masing selnya. 7.2 Saran Saran untuk praktikan, sebaiknya praktikan harus lebih teliti lagi dalam menggunakan mikroskop agar hasil pengamatan yang didapat sesuai dengan literature yang ada serta harus berhati hati saat
menggunakan kaca preparat agar tidak mengalami kerusakan. Praktikan juga harus memeriksa kembali bahan yang digunakan untuk melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA Pearce, E. C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Prasaja, Yenny. 2012. Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup. Jakarta : Salemba Teknika.
Rafika, Ainur. 2015. IDENTIFICATION OF STUDENT MISCONCEPTION ON STRUCTURE AND FUNCTION OF CELL ORGANELLES USING CRI INSTRUMENT AND
DIAGNOSTIC INTERVIEW. Jurnal BioEdu
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi. 4 (2 : 908-912).
Triase. 2018. DESAIN APLIKASI PENCOCOKAN STRING PADA KAMUS ISTILAH SEL (BIOLOGI) MENGGUNAKAN METODE BOYER MOORE. Jurnal Klorofil. 1 (2 : 83-87).
Lampiran Gambar
Kelompok 3 (Sel tumbuhan)
Kelompok 4 (Sel tumbuhan)
Kelompok 5 (Sel hewan)
Kelompok 6 (Sel hewan)
Lampiran Abstrak Jurnal dan Cover Buku