LAPORAN PRAKTIKUM II DESAIN CONTAINER
Hari/tanggal
: Rabu, 15 November 2017
Waktu
: 08.00 s/d selesai
Tempat
: Workshop Jurusan Kesehatan Lingkungan
Tujuan
:Agar mahasiswa mampu mendesain container dan mampu merencanakan kapasitas tempat sampah sesuai dengan timbulan masyarakat.
A. TINJAUAN PUSTAKA Tempat sampah sangat bermanfaat sekali untuk lingkungan sekitar. Sampah di sekitar kita sangat mengganggu sekali terutama sampah yang bercampur aduk akan menimbulkan aroma yang tidak sedap. Sampah tersebut dapat berupa sampah plastik, sampah sisa makanan, sampah seng, sampah sisa bahan rumah sakit, dan sampah-sampah lainnya. Oleh
karena
itu,
seharusnya
pembuangan
sampah
harus
digolongkan menurut jenis limbahnya. Kita harus bisa mendesain tempat sampah atau container yang sesuai dengan penggolongannya. Contohnya organik di buat tempat sampah organik, anorganik, dan tempat sampah untuk limbah B3. Semua sampah yang telah dikumpulkan umumnya di angkut menggunakan truk sampah untuk dibawa ke inrinerator, tempat pembuangan, atau penghancur sampah di beberapa tempat juga ada pelayanan daur ulang, dengan satu atau lebih tempat sampah yang di khususkan untuk di daur ulang.
Tempat sampah khusus dicirikan
(umumnya dengan warna) sesuai kategorinya sampah jenis kertas, kaca, logam,plastik, dan sampah yang dapat dikomposkan. Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat mengubah pandangan dan memperlakukan sampah sebagai sumber daya alternatif yang sejauh mungkin dimanfaatkan kembali, baik secara langsung, proses daur ulang, maupun proses lainnya.
Lima tahap
penanganan yaitu pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat secara bertahap dan terecana, serta didasarkan pada kebijakan dan strategi yang jelas. Jenis-jenis Kotak Sampah Secara umum di berbagai negara yang memiliki sistem pengolahan sampah yang baik termasuk Indonesia, membedakan tempat sampah berdasarkan
warnahnya. Tempat
sampah
tersebut berfungsi
untuk
memisahkan jenis sampah organik, non organik, B3, kertas dan residu. Saatnya kita untuk mengenal jenis-jenis tempat sampah tersebut yang di bedakan atas 5 jenis yakni : 1. Warna hijau Tempat sampah organik di tandai dengan warna hijau dan bertuliskan organik, sampah inilah yang dijadikan bahan pupuk kompos seperti daun-daunan, bekas sayuran, dll. Adanya tempat sampah ini dapat mempercepat pembuatan kompos karena sudah di pisahkan dengan sampah anorganik maupun B3. 2. Warna kuning Tempat sampah non organik di tandai dengan warna kuning bertuliskan non organik, seperti plastik bekas, gelas bekas air mineral kemasan jenis
plastik dll.
Dengan
adanya
tempat
sampah
ini
dapat
mempermudah pemanfaatannya sebagai kerajinan daur ulang atau di daur ulang di pabrik. 3. Warna merah
Tempat sampah B3 di tandai dengan warna merah bertuliskan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), seperti sampah beling, kaca, gelas beling, bekas detergen, obat nyamuk dll. Dengan adanya tempat sampah ini agar tidak membahayakan bagi orang lain. 4. Warna biru Tempat sampah khusus kertas ditandai dengan warna biru. Dengan bertuliskan kertas pada tempat sampahnya. Salah satu manfaatnya adalah untuk untuk mempermudah proses daur ulang untuk kerajinan. 5. Warna abu-abu Tempat sampah yang terakhir adalah warna abu-abu dengan tulisan residu. Artinya, tempat sampah ini hanya boleh di isi sampah-sampah selain 4 jenis tersebut diatas. Semoga apa yang telah disampaikan dapat bermanfaat, sehingga kita semakin peduli dan mencintai lingkungan sekitar kita.
B. ALAT DAN BAHAN 1. Alat: a. Alat tulis (pensil dan pena) b. Penggaris c. Penghapus 2. Bahan: 1. Kertas milimeterblock
C. PROSEDUR KERJA 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Hitung kebutuhan container dari hasil praktikum sebelumnya. 3. Tentukan skala gambar yang akan kita desain. 4. Gambar menggunakan kertas milimeterblock dan pensil dengan memperhatikan ukuran gambar sederhananya. 5. Beri keterangan gambar
D. PERHITUNGAN JUMLAH COUNTAINER
Timbulan sampah = 9 kg, jika 1 Liter = 0,86 kg maka setiap jenis sampah harus dibagi 0,86 agar dapat berubah dari bentuk kg menjadi liter. 3,39 kg
Terdiri dari organik
= 0,86
Dan anorganik
= 0,86
kg
5,54 kg kg
= 3,941 Liter = 6,441 Liter
Untuk dapat mengetahui kebutuhan countainer maka perhitungannya sebagai berikut: Organik =
3,941 L
Anorganik =
20
= 0,197 L
6,441 L 20
= 0,322 L
E. HASIL KERJA Hasil gambar desain container terlampir.
F. KESIMPULAN Dari praktikum yang telah dilakukan, mahasiswa mampu mendesain container/tempat sampah sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan masyarakat setempat. Adapun peraturan perundang-undangan / persyaratan mengenai countainer ialah menurut: UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaaan Sampah, Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun tentang Pedoman Pengelolaan Sampah, PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, PermenPU No. 03 Tahun 2013 Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan Dalam, Perda No. 10 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Persampahan.