Laporan Praktikum Asli.docx

  • Uploaded by: Ellie Hartinie
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Praktikum Asli.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,365
  • Pages: 19
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENGENALAN ALAT, BAHAN DAN BUDAYA K3

ELLIE HARTINIE CAA 118 008 KELOMPOK XIV

JURUSAN BUDI DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA 2018

i

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR MENGENAL ALAT, BAHAN, DAN BUDAYA K3

Telah diperiksa dan disetujui oleh Asisten Praktikum pada Hari : ………….. Tanggal : …………..

ASISTEN PRAKTIKUM

KEVIN AGUS TRIANTO CAA 117 021

ii

DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................

ii

DAFTAR ISI .............................................................................................

iii

DAFTAR TABEL .....................................................................................

iv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

v

I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1.1 Dasar Teori ....................................................................................... 1.2 Tujuan ..............................................................................................

1 1 2

II. BAHAN DAN METODE..................................................................... 2.1 Waktu dan Tempat ......................................................................... 2.2 Bahan dan Alat ............................................................................... 2.3 Cara Kerja ...................................................................................... 2.3.1 Pengenalan Peralatan Laboratorium.................................... 2.3.2 Pengenalan Bahan-bahan Kimia ..........................................

3 3 3 3 3 4

III. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 3.1 Hasil Pengamatan ........................................................................... 3.2 Pembahasan .................................................................................... 3.2.1 Peralatan Laboratorium ........................................................ 3.2.2 Bahan-bahan Kimia dan Karakteristiknya ........................... 3.3.3 Tugas ....................................................................................

5 5 9 9 10 10

IV. PENUTUP .......................................................................................... 4.1 Kesimpulan ................................................................................... 4.2 Saran ...............................................................................................

13 13 13

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

iii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Hasil Pengamatan Peralatan Laboratorium .................................

5

Tabel 2. Hasil Pengamatan Bahan Kimia ................................................

8

iv

DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1.

Lembar Kerja .................................................................................

13

2.

Lembar ACC ...................................................................................

14

v

I. PENDAHULUAN 1.1. Dasar Teori Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat (Permenpan RB No.03, 2010). Alat adalah suatu benda untuk mengerjakan sesuatu. Hal yang harus diperhatikan kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat menunjang hasil pratikum, apabila alat yang digunakan tidak bersih maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Alat laboratorium berfungsi untuk membantu melakukan eksperimen. Contohnya jika pada alat-alat tersebut masih tersisa zat-zat kimia,maka zat tersebut dapat bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalm pratikum. Jadi dapat disimpulkan alat laboratorium adalah suatu benda yang digunakan untuk membantu mempelancar kegiatan pratikum berupa penelitian, pengamatan, eksperimen, pengukuran dan pelatihan ilmiah di sebuah riset yakni laboraturium. Peralatan dalam suatu laboratorium pada dasarnya terdiri dari peralatan gelas seperti pipet, labu ukur, gelas beker dan sebagainya, dan peralatan instrument seperti mikroskop, timbangan pemanas dan sebagainya. Peralatan gelas merupakan dasar pembentukan suatu laboratorium, baik itu merupakan laboratorium yang sederhana maupun untukk tujuan penelitian. Sedangkan peralatan instrument di laboratorium memiliki kontraksi yang lebih kompleks dan canggih di banding peralatan gelas (Jayanti, Nurul Jihad. 2013). Bahan laboratorium yang selanjutnya disebut bahan adalah segala sesuatu yang diolah/digunakan untuk pengujian, kalibrasi, dan/atau produksidalam skala terbatas. Dalam laboratorium kimia, penyimpanan zat dan bahan kimia merupakan strategi rencana yang dilakukan dalam melakukan penyimpanan bahandan zat

vi

yang benar untuk mengurangi risiko kecelakaan di laboratorium. (Graffin 2005). Setiap bahan kimia memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda-beda. Bahan kimia berbahaya dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Bahan yang bersifat beracun dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila terhirup, tertelan, atau terabsorpsi melalui kulit. Penanganan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak langsung dengan kulit. Contoh : Metanol, Benzena.; b. Produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Penanganan : Jangan sampai terpercik pada Mata Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%); c. Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas atau percikan bunga api, gesekan atau benturan. Penanganan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Contoh : KClO3 , NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT); d. Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi. Penanganan : Hindarkan dari panas dan reduktor. Contoh : H2O2, KClO4; e. Bahan sangat mudah terbakar, memiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan air untuk mrnghasilkan gas yang mudah terbakar; dan f. Bahan berbahaya, yang dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir dan mengganggu pernapasan. Sifat – sifat bahan kimia bisa diketahui dari Material Safety Data Sheet (MSDS). Bahan-bahan kimia memiliki sifat yang beragam dari yang bersifat mudah terbakar, beracun, mengiritasi, korosif, dan dapat merusak lingkungan. 1.2. Tujuan Praktikum Tujuan pelaksanaan Praktikum Kimia Dasar dengan materi Pengenalan Peralatan, Bahan, dan Budaya K3 yaitu : a.

Mampu

mengidentifikasi

beberapa

macam

alat

dan

cara

menggunakannya dengan benar b.

Mampu menjelaskan karakteristik bahan-bahan kimia

c.

Mampu mengetahui peralatan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di dalam laboratorium

vii

II. BAHAN DAN METODE 2.1. Waktu dan Tempat Waktu dan tempat kegiatan Praktikum Kimia Dasar dengan materi Pengenalan Peralatan, Bahan, dan Budaya K3 dilaksanakan pada hari Kamis, 04 Oktober 2018 pukul 15:30-17:10 WIB, bertempat di Laboratorium Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya. 2.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam pelaksaan praktikum adalah pipet volum, pipet ukur, labu ukur, gelas ukur, gelas beker, buret, Erlenmeyer, tabung reaksi, corong, timbangan analitik, gelas arloji, pipet tetes, pengaduk gelas, dan spatula. Bahan yang digunakan adalah AgNO3, HCl, H2SO4, NaOH, Indikator PP, Indikator MO, KMO4 dan bahan-bahan lainnya. 2.3. Cara Kerja Cara kerja pada Praktikum Kimia Dasar dengan materi Pengenalan Alat, Bahan, dan Budaya K3 yaitu: 2.3.1. Pengenalan Peralatan Laboratorium a. Menyiapkan peralatan laboratorium yang akan diperkenalkan. b. Mengenali peralatan laboratorium satu per satu. c. Kemudian mengidentifikasi peralatan laboratorium, dan mengisi tabel dengan menuliskan nama alat, golongan, spesifikasi, fungsi alat, dan terakhir gambar alat tersebut. d. Mengembalikan semua alat yang telah diamati dengan baik dan benar sesuai tempatnya.

viii

2.3.2. Pengenalan Bahan-Bahan Kimia dan Karakteristiknya a. Menyiapkan bahan-bahan kimia yang akan di perkenalkan. b. Mengenali bahan kimia satu per satu. c. Kemudian mengidentifikasi bahan kimia

dan mengisi tabel dengan

menuliskan nama bahan kimia, bentuk, sifat, gambar symbol, dan efek samping. d. Mengembalikan semua alat yang telah diamati dengan baik dan benar sesuai tempat penyimpanannya.

ix

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan Peralatan Praktikum No 1.

Nama Alat Buret dan

Golongan

Spesifikasi

Alat bantu

Terbuat

Untuk tempat

dari kaca

titrasi

Statif

Fungsi

dan besi

2.

Erlenmeyer

Alat bantu

Terbuat

Untuk tempat

dari kaca

larutan yang akan dititrasi

3.

Tabung

Alat bantu

Reaksi

Terbuat

Untuk tempat

dari kaca

mereaksikan larutan

4.

Rak Tabung Alat bantu

Terbuat

Untuk tempat

Reaksi

dari kayu

meletakkan tabung reaksi

5.

Gelas Ukur

Alat ukur

Terbuat

Untuk

dari kaca

mengukur volume larutan

x

Gambar

6.

Beker Gelas

Alat bantu

Terbuat

Untuk

dari kaca

menampung larutan kimia

7.

Bunsen

Alat bantu

Terbuat

Untuk

dari kaca

memanaskan bahan kimia

8.

Gelas Arloji

Alat bantu

Terbuat

Untuk

dari kaca

menyimpan padatan yang akan ditimbang

9.

Cawan Petri

Alat bantu

Terbuat

Untuk

dari kaca

perkembangbiakan mikroba

10. Pengaduk

Alat bantu

Gelas

Terbuat

Untuk

dari kaca

mengaduk larutan

11. Cawan Crosible

Alat bantu

Terbuat

Untuk

dari

meletakkan

keramik

bahan

saat

dipanaskan

xi

12

Penjepit

Alat bantu

Terbuat

Untuk

dari kayu

menjepit tabung reaksi yang

akan

dipanaskan 13. Pipet Tetes

Alat bantu

Terbuat

Untuk

dari kaca

mengambil larutan

14. Pipet

Alat ukur

Volum

Terbuat

Untuk

dari kaca

memindahka n

larutan

dalam volume tertentu 15. Kaki Tiga

Alat bantu

Terbuat

Untuk

dari besi

menyangga larutan yang akan dipanaskan

xii

Tabel 2. Hasil Pengamatan Bahan Kimia No

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Nama Bahan

NaOH (Natrium Hidroksida)

H2SO4

Indikator PP (PenolPhtalein)

Indikator MO (Metil Orange)

Indikator MM (Metil Merah)

AgNO3

Bentuk

Lambang Sifat

Butiran/Kristal

Cairan

Serbuk

-

Serbuk

-

Serbuk

-

Cairan

xiii

Gambar

7.

NaC7H5O2

Serbuk

8.

KMnO4

Kristal

-

3.2. Pembahasan 3.2.1. Peralatan Laboratorum Buret adalah alat ukur yang terbuat dari kaca dengan skala dank ran pada bagian bawah, digunakan untuk melakukan titrasi (sebagai tempat titran), sedangkan Statif termasuk alat bantu yang terbuat dari besi dan berfungsi meletakan Buret ketika metitrasi. Erlenmeyer bukanlah alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas tersebut. Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi, kadang-kadang juga dapat digunakan untuk memanaskan larutan. Tabung reaksi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia, dalam skala kecil dan dapat digunakan sebagai wadah untuk perkembangbiakan mikroba. Rak tabung reaksi digunakan untuk tempat meletakkan tabung reaksi. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair, alat ini mempunyai skala, tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas, perhatikan meniscus pada saat pembacaan skala. Beker gelas bukan alat pengukur, digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kima, untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan. Bunsen digunakan untuk untuk memanaskan bahan kimia. Gelas arloji digunakan untuk tempat bahan padatan pada saat menimbang, mengeringkan, dan lain-lain. Cawan petri digunakan untuk perkembangbiakan mikroba. Pengaduk gelas digunakan untuk mengaduk larutan, campuran, atau mendekantir (memisahkan larutan dari padatan. Cawan crosible digunakan untuk meletakkan bahan saat dipanaskan. Penjepit digunakan untuk menjepit tabung reaksi yang akan dipanaskan. Pipet tetes terbuat dari plastik atau kaca dengan

xiv

ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan terkecil. Pipet volum terbuat dari kaca dengan skala/volume tertentu, digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung pada bagian tengah pipet, gunakan propipet atau bulb untuk menyedot larutan. Karet penghisap digunakan untuk menghisap larutan dan terbuat dari karet. Kaki tiga digunakan untuk menyangga larutan yang akan dipanaskan.Mortal dan Crusporselin termasuk alat bantu yang terbuat dari keramik dan berfungsi menghaluskan bahan dalam bentuk padatan 3.2.2. Bahan Kimia NaOH (Natrium Hidroksida) termasuk bahan bersifat korosif bentuknya berupa butiran kristal dan mempunyai efek samping yaitu merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi kulit, dan gatal. H2SO4 (Asam Sulfat) termasuk bahan bersifat korosif bentuknya berupa cairan dan mempunyai efek samping yaitu merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi kulit, dan gatal. Indikator PP (PenolPhtalin) termasuk bahan bersifat netral bentuknya berupa serbuk dan tidak mempunyai efek samping. Indikator MO (Metil Orange) termasuk bahan bersifat netral bentuknya berupa serbuk dan tidak mempunyai efek samping. Indikator MM (Metil Merah) termasuk bahan bersifat netral bentuknya berupa serbuk dan tidak mempunyai efek samping.

AgNO3 termasuk bahan bersifat korosif

bentuknya berupa cairan dan mempunyai efek samping merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi kulit, dan gatal. NaC7H5O2 (Natrium Benzoat) termasuk bahan bersifat netral bentuknya berupa serbuk dan tidak mempunyai efek samping. KMnO4 termasuk bahan bersifat berbahaya bentuknya berupa kristal dan mempunyai efek samping mudah terbakar dan mengganggu pernapasan. 3.3.3. Tugas 1. Carilah masing-masing 2 contoh bahan kimia pada simbol berbahaya! a. NaOH, adalah bahan kimia yang bersifat korosif. Bahan kimia korosif merupakan bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh.

xv

Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata, saluran pernapasan. Kerusakan yang ditimbulkan oleh zat korosif misalnya luka, peradangan, iritasi , dan sinsitasi ( jaringan amat peka terhadap bahan kimia). Beberapa bahan kimia korosif dapat menguap dan beberapa lainnya bereaksi hebat dengan uap air. b. Natrium Sianida adalah bahan yang bersifat Toxic merupakan bahan kimia yang menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia bahkan dapat menyebabkan kematian apabila terserap kedalam tubuh baik tertelan, lewat jalur pernapasan maupun kontak lewat kulit. Pada umumnya zat Toxic masuk lewat jalur pernapasan (misalnya terhirup) dan juga kulit, lalu menyebar ke seluruh tubuh dan menuju organ tertentu seperti hati, dan paru-paru. Tapi bisa juga zat toxic berakumulasi dalam tulang, darah, hati, dan cairan limfa hingga pada akhirnya menghasilkan efek dalam jangka panjang. Pengeluaran zat beracun bisa melalui urin, saluran pencernaan sel efitel dan keringat. 2. Carilah MSDS pada masing-masing yang anda sebutkan pada no. 1! a. MSDS NaOH Jika terjadi kontak, maka: Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 meint. Air dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan medis dengan segera. Jika terjadi kontak dengan kulit basuh dengan air sedikitnya selama 15 menit saat mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutup iritasi dengan yang melunakkan. Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas berikan oksigen. Jika tertelan maka jangan mengusahakan muntah kecuali diarahkan berbuat demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut dibawah sadar seseorang. Jika sejumlah besar bahan ini tertelan maka segera hybungi dokter. Longgarkan pakaian yg ketat seperti kerah, dasi,atau ikat pinggang. b. MSDS Natrium Sianida Jika aman memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan jika

xvi

diperlukan. Pertahankan suhu tubuh korban. Segera hubungi dokter dan jangan merangsang terjadinya muntah atau meminumkan cairan kepada korban yang tidak sadar. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika terjadi muntah palingkan kepala ke samping. Jika terkana mata basuh segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis, sambil sesekali buka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal.lepaskan segera pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. 3. Apa fungsi lemari asam dalam laboratorium kimia? Lemari asam (fume hood) adalah alat untuk penyimpanan bahan-bahan kimia dengan kadar asam yang tinggi serta sebagai perantara pemindahan bahan kimia asam konsentrasi tinggi, dan tempat untuk mereaksikan bahan-bahan kimia berbahaya. Ada pun beberapa fungsi lemari asam: a. Tempat reaksi kimia yang menggunakan bahan-bahan yang mudah menguap, gas yang berbahaya. b. Tempat transfer bahan-bahan kimia dan biologi.

xvii

IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui nama-nama alat yang ada di dalam laboratorium serta mengetahui fungsi alat tersebut. Praktikan dapat mengetahui bagaimana cara penggunaan dari beberapa alat tersebut dengan benar. Alat laboratorium mempunyai fungsi dan alat yang berbeda. Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui karakteristik dari beberapa bahan kimia yang ada di dalam laboratorium mulai dari bentuk, sifat, dan efek sampingnya. Mengetahui bahwa bahan kimia tersebut ada yang tidak berbahaya da nada juga yang berbahaya, baik bagi praktikan, orang lain, dan lingkungan. Praktikan telah mengenali dan mengetahui bagaimana pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di dalam laboratorium. Sehingga saat praktikan melakukan praktikum di kemudian hari praktikan telah mengetahui apa yang harus dilakukan sebelum melakukan praktikum dan apa yang tidak boleh dilakukan saat melakukan praktikum. 4.2 Saran Untuk praktikan selanjutnya yang akan melakukan praktikum harap selalu menjaga budaya K3 agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Selalu lakukan praktikum dengan serius dan kerjakan dengan tertib.

xviii

DAFTAR PUSTAKA Jayanti, Nurul Jihad. 2013. Modul Praktikum Kimia Dasar 1. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Wardiyah. 2016. Praktikum Kimia Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Rico Vendamawan. 2015.Pengelolaan Laboratorium Kimia. METANA, Vol. 11 (Hal.41-46). https://ejournal.undip.ac.id Diakses hari Jumat, 05 Oktober 2018 (PDF) https://www.pdfcoke.com/doc/194809060/Msds-Natrium-Hidroksida (PDF) Diakses pada hari Minggu, 07 Oktober 2018 pukul 20.26 WIB https://www.kelair.bppt.go.id/sib3pop/b3/NatriumSianida.htm

xix

Related Documents


More Documents from "Khairunnisa"

Pendahuluan.docx
November 2019 22
Laporan Praktikum Asli.docx
November 2019 34
Ecg_lead
May 2020 24
Uan.docx
October 2019 22
3
May 2020 18