[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR] Universitas Al-Ghifari
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sejarah kimia dapat dianggap dimulai dengan pembedaan kimia dengan alkimia oleh Robert Boyle melalui karyanya The Sceptical Chymist (1661). Dengan demikian, Boyle dikenal sebagai Bapak Kimia Modern. Baik alkimia maupun kimia mempelajari sifat materi dan perubahan-perubahannya tapi, kebalikan dengan alkimiawan, kimiawanmenerapkan metode ilmiah. Sejarah kimia bertautan dengan sejarah termodinamika, terutama melalui karya Willard Gibbs. Sejarah kimia yang sangat berpengaruh adalah penemuan tabel periodik unsur oleh Dmitri Mendeleev (Wikipedia, 2015). Kimia (dari bahasa Arab transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atomhingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratomdan ikatan kimia. Kimia adalah ilmu yang mempelajari komposisi dan sifat suatu benda serta perubahan dan pembentukan suatu zat itu. Benda juga di sebut dengan materi yaitu segala sesuatu yang memiliki masa dan memiliki ruang (Muchtaridi, Justiana, 2006). Laboratorium (Lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia dan biologi atau bidang ilmu lain. Pengertian lain Pengertian lain dari laboratorium ialah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain. Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain (wanmustafa, 2011). Fungsi Laboratorium secara garis besar laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran
Pengenalan Alat Dan Bahan Kimia
1
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR] Universitas Al-Ghifari
Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial (Anton,2013). 1.2. Tujuan Percobaan Untuk mengetahui dan menguasai jenis-jenis alat, nama masing-masing alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan benar, agar pada praktikum selanjutnya praktikan tidak melakukan kesalahan Untuk mengenal macam-macam neraca yang ada di laboratorium dan agar dapat menggunakan neraca tersebut pada saat penimbangan ketika praktikum. 1.3. Prinsip Percobaan Berdasarkan indentifikasi alat yang biasa digunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat tersebut, dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya. Berdasarkan atas keseimbangan gaya-gayayang bekerja pada kedua lengan neraca dan merupakan aplikasi dari: Hukum Newton II, tentang keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada kedua lengan neraca Hukum Newton III, tentang keseimbangan gaya-gaya II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian, Penggoloangan dan Contoh Peralatan Laboratorium Seperti yang telah dijelaskan pada praktikum pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan (Sodik, 2014). Alat-alat yang digunakan untuk pelaksanaan praktikum kimia dapt dikelompokan berdasarkan sifat-sifatnya, keadaanya (bentuknya),fungsi dan penggunaanya. Penggolongan alat-alat laboratorium kimia dibedakan menjadi 4 golongan yaitu; Alat-alat ukur (neraca tenis, neraca analitik, oven, slide projektor, dll). Alat-alat gelas (erlenmeyer, labu ukur, gelas arloji, corong gelas, tabung reaksi, pipet tetes, pipet volume, pipet gondok dan buret). Alat pemanas (lampu bursen, dan cawan porselin). Alat bantu (kaki tiga, satif, penjepit buret, krus porselin, rak tabung reaksi) (Idang, 2012).
Pengenalan Alat Dan Bahan Kimia
2
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR] Universitas Al-Ghifari
2.2. Karakteristik Bahan-Bahan Kimia Bahan yang digunakan dalam kegiatan praktik di laboratorium Kimiadapat berupa bahan kimia. Dengan karakteristik bahan kimia yang berbahayamudah terbakar, mudah meledak, korosif dan beracun. Contoh bahan kimia berbahaya seperti asam khlorida, asam sulfat dan asam phosphat. Bahan kimia yang kurang berbahaya seperti aquadest, amilum, yodium dan gula (Mustafa,2007). Karakteristik bahan-bahan kimia berdasarkan sifatnya yaitu: a). Alumunium sulfat AlSO4) Ciri/ karakteristik : berbentuk kristal, berwarna putih , larut dalam air. Aluminium sulfatdigunakan sebagai pengganti tawas; b). Amoniak (NH4OH) Ciri/karakteristik : mudah menguap, jika terkena kulit dan mata menyebabkan iritasi, dalamwujud uap mengganggu pernafasan; c). Asam sulfat(H2SO4) Karakteristik : zat cair tidak berwarna, tergolong asam kuat, bersifat racun, sangat korosif.Jika terkena kulit dapat menimbulkan luka parah dan jika terkena kain dapat merusak kain; d). Asamk lorida (HCl) Karakteristik : zat cair tak berwarna, bersifat racun, korosif; e). Etanol (C2H5OH) Etanol sering juga disebut dengan alkohol.Karakteristik: zat cair tidak berwarna, mudah menguap, muah terbakar, biasanya digunakansebagai pelarut; f). Natrium klorida (NaOH) Natrium klorida merupakan zat padat berwarna putih, bersifat racun, bersifat korosif, danmudah menyerap uap air, udara (Mustafa,2007). III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan waktu Kegiatan praktikum Kimia Dasar dengan materi Penegenalan Alat dan Bahan di Labolatorium Universitas Al- Ghifari. 3.2. Bahan dan alat Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum kimia dasar dengan materi pengenalan alat dan bahan adalah: Bahan yang digunakan yaitu: NaOH, H2SO4, AgNO3, Indikator PP, Indikator MO (Materil Orens), HCL, KKMNO4dan Amoniak. Alat yang digunakan yaitu: Labu ukur, Gelas ukur, Pipet tetes, Beaker glass Erlenmeyer, Tabung reaksi, Corong, Cawan porselin, Gelas arloji, Lampu bunsen, Kaki tiga, Pipet volume, Pipet gondok, Rak tabung, Moerten dan Krus porselin, buret, statif dan klip. 3.3. Cara kerja a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktik kimia. b. Memeriksa alat dan bahan yang akan digunakan dipastiakan dalam keadaan baik. c. Mengamati alat-alat dan bahan praktikum. d. Menggambar alat-alat praktikum dalam tabel lembar kerja yang tealah disediakan. e. Menuliskan spesifikasi dan fungsinya serta keterangan lainnya. f. Sedangkan untuk bahan kimia menuliskan informasi dalam tabel hasil pengamatan meliputi karakteristik, sifat, lambang dan bentuk.
Pengenalan Alat Dan Bahan Kimia
3
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR] Universitas Al-Ghifari
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil pengamatan 4.1.1. hasil pengamatan alat-alat kimia 1. Labu ukur Sebagai tempat/wadah untuk mencampur larutan kimia dalam jumlah yang tertentu. 2.Gelas ukur Untuk mengukur larutan kimia yangcair, tidak boleh untuk mengukur pelarut panas. 3Pipet tetes Untuk mengambil larutan kimia dalam jumlah yang sedikit 4.Beaker glass Untuk menampung larutan kimia dalam jumlah yang tertentu 5.Erlenmeyer Sebagai wadah unuk mereaksikan suatu zat kimia dalam skala yang cukup besar dan sebagai wadah dalam proses titrasi. 6.Tabung reaksi Untuk mereaksikan larutan zat kimia 7.Corong Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain. 8.Cawan porselin Untuk meletakan bahan kimia yang akan dikeringkan atau dipanaskan di dalam oven. 9.Gelas arloji Untuk tempat larutan dan alas untuk menimbang bahan kimia. 10.Lampu bunsen Untuk memanaskan bahan kimia. 11.Kaki tiga Kaki tiga adalah alat yang digunakan untuk meletakan alas zat yang akan dipanaskan. 12.Pipet volume Untuk mengambil larutan dalam jumlah yang sedikit 13.Pipet gondok Un tuk menghitung larutan secara tepat dalam jumlah tertentu 14.Rak tabung Untuk meletakan tabung-tabung raksi, agar tabung tidak mudah jatuh 15.Morter dan krus porselin Untuk tempat menghaluskan bahan yang berbentuk dalam padatan 16.Buret Untuk melarutkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi 17.Satif dan klem Digunakan untuk menjepit burat
Pengenalan Alat Dan Bahan Kimia
4
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR] Universitas Al-Ghifari
4.1.2. Hasil Pengamatan Baha Kimia 1. NaOH Butiran Korosif 2.H2SO4 Cair Korosif 3.HCL Cair Korosif 4.KMNO4 Butiran Berbahaya 5.Indikator PP Serbuk 6.Indikator MO Serbuk 7.AgNO3 Butiran Korosif 8.Amoniak Cair Korosif berbahaya 4.2. Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan Tabel. 1 Berikut ini akan diuraikan pembahasan tentang pengenalan alat-alat di Laboratorium. Tujuan diadakannya laboratorium ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan berbagai alat yang ada dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak canggung lagi di laboratorium. Peralatan di Laboratorium di klasifikasikan berdasarkan kegunaan masing-masing dari peralatan tersebut. 4.2.1. Pngamatan alat-alat laboratorium 1. Alat-alat gelas a) Tabung reaksi Terbuat dari gelas kaca dan dapat dipanaskan, Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua dm setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Pengenalan Alat Dan Bahan Kimia
5
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR] Universitas Al-Ghifari
b) Gelas beaker Gelas piala terbuat dari kaca Untuk menampung larutan kimia dalam jumlah yang tertentu. c) Erlenmeyer Erlenmeyer terbuat dari kaca berfungsi sebagai wadah unuk mereaksikan suatu zat kimia dalam skala yang cukup besar dan sebagai wadah dalam proses titrasi. 2. Alat-alat pemanasan a) Kaki tiga Kaki tiga terbuat dari besi yang kokoh, kaki tiga berfungsi sebagaialat pemanas yang digunakan untuk meletakan alas zat yang akan dipanaskan. b) Cawan porselin Cawan porselin terbuat dari keramik yang memiliki diameter yang sedikit tebal, Cawan porselin berfungsi untuk meletakan bahan kimia yang akan dikeringkan atau dipanaskan di dalam oven. c) Lampu bunsen Lampu busen terbuat dari kaca dan atom plastik berfungsi untuk memanaskan larutan,dan dapat juga digunakan untuk sterillisasi dalam suatu proses. 3. Alat-alat ukur a) Gelas ukur Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, Gelas ukur terbuat dari kaca gelas ukur berfungsi untuk mengukur larutan kimia yang cair, tidak boleh untuk mengukur pelarut panas mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu. b) Pipet tetes Pipet tetes terbuat dari kaca dan karet pipet tetes berfungsi untuk mengambil larutan kimia dalam jumlah yang sedikit, karet untuk menentukan jumlah larutan yang akan diambil. c) Pipet gondok terbuat dari kaca gelas, tengahnya membesar ujungnya meruncing. Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas, berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat ( pipet seukuran), mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ), dan untuk mengambil cairan dalam skala kecil ( pipet tetes ). Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah. d) Pipet volume Pipet volume terbuat dari kaca pipet volume dibubuhi skala mirip dengan buret, untuk mengambil larutan dan lebih tepat dari gelas ukur. e) Buret Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam
Pengenalan Alat Dan Bahan Kimia
6
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR] Universitas Al-Ghifari
buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya. f) Labu ukur Labu ukur terbuat dari kaca yang memiliki betuk bagia bawahnya bulat lebih besar dari bagian atasnya. Labu ukur berfungsi sebagai tempat/wadah untuk mencampur larutan kimia dalam jumlah yang tertentu. 4. Alat-alat bantu a) Gelas arloji Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut. b) Corong Corong terbuat dari kaca yang digunakan untuk memasukan atau memidahkan larutan dari termpat satu ke tempat yang lain c) Rak tabung Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung reaksi. d) Mortar dan porselin Terbuat dari keramik, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan. Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (Mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (porselin). e) Statif dan klem Statif dan kelm terbuat dari beri bersi yang berfungsi untuk menjepit buret. 4.2.2. Pengamatan bahan-bahan kimia Berdasarkan pengamatan Tabel 2 Pengamatan bahan-bahan kimia dapat dikelompokan berdasarkan jenis, sifat, dan bentuknya yaitu: a). NaOH adalah bahan kimia yang berbentuk butiran dan memiliki sifat korosif, sifat korosif adalah merusak jaringan hidup ditandai sebagai bahan korosif, Berat Molekul : 40.00 g/mol, Spgr : 2.130 Titik Leleh : 318.4 ºC, dan Titik Didih : 1390 ºC; b). H2SO4 adalah bahan kimia yang memiliki bentuk cair dan bersifat korosif, H2SO4 ini memiliki sifat yang sama seperti NaOH yang dapat merusak jaringan hidup Nilai Berat Molekul : 98.08 g/mol, Spgr : 1.834 18/4, Titik Leleh : 10.49 ºC dan Titik Didih : 1340 ºC ; c). HCL adalah zat kimia yang memiliki bentuk cair seperti H2SO4 Asam klorida bersifat korosif, yang berarti akan merusak dan mengikis jaringan biologis bila tersentuh. Selanjutnya, HCl dapat menyebabkan kerusakan besar internal jika terhirup atau tertelan Berat Molekul : 36.5 g/mol, Titik Leleh : - 111 ºC, Titik Didih : 76.8 ºC, Spgr : 1.268, Density : 1.18 g/ml, Kelarutan : Air panas : 56.1 cc/100gr
Pengenalan Alat Dan Bahan Kimia
7
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR] Universitas Al-Ghifari
Air dingin : 82.3 cc/100gr; d). KNMO4 atau Kalium permanganat memiliki nama lain yaitu chameleon mineral, CI 77755, kristal condy’s dan cairox. Merupakan kristal yang berwarna ungu menjadi kristal perunggu dan stabil. Apabila kontak dengan senyawa yang mudah menyala akan menyebabkan kebakaran dan dijauhkan dari senyawa pereduksi, asam kuat, material organik, peroksida, alkohol dan senyawa kimia logam aktif. Kalium permanganat merupakan oksidator kuat. Berat molekul : 197,12 gr/mol, Titik didih : 32,350C, Titik beku : 2,830C, Bentuk : Kristal berwarna ungu-kehitaman dan Densitas : 2,7 kg/L pada 20°C; e). Indikator PP atau Fenolftalein (phenolphthalein) adalah asam ringan yang bisa digunakan untuk tujuan medis dan ilmiah, indikator PP memiliki bentuk serbuk, Mempunyai trayek Ph 8,0 – 9,6, Dapat menimbulkan warna merah pada titrasi asam atau basa kuat dan Biasanya di gunakan pada titrasi basa kuat. f). Indikator Methyl Orange (MO) adalah senyawa organik dengan rumus C14H14N3NaO35 dan biasanya dipakai sebagai indikator dalam titrasi asam basa. Indikator MO berubah warna dari merah pada Ph dibawah 3,1 dan menjadi warna kuning pada Ph diatas 4,4 jadi warna transisinya adalah orange; g). AgNO3 adalah zat kimia yang berbentuk butiran dan bersifat korosif, Titik didih, (decomp.) Kelarutan dalam air, 1.22 kg/L (0 °C) 2.16 kg/L (20 °C) 4.40 kg/L (60 °C) 7.33 kg/L (100 °C). Kelarutan, larut dalam etanol dan aseton; dan Amoniak zak kimia ini berbentuk cair bersifat korosif berbahaya.
Pengenalan Alat Dan Bahan Kimia
8
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR] Universitas Al-Ghifari
V. PENUTUP 5.2. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat saya simpulkan agar praktikan mengetahui alat-alat dan kegunaanya yang ada di Laboratorium adapun alat-alat yang digunakan adalah: a). Labu ukur berfungsi Sebagai tempat/wadah untuk mencampur larutan kimia dalam jumlah yang tertentu; b). Gelas ukur berfungsi untuk mengukur larutan; c). Pipet tetes berfungsi mengambil larutan; d). Beaker glass menampung larutan dalam jumlah tertentu; e). Elenmeyer untuk menampung larutan dalam jumlah tertentu: f). Tabung reaksi berfungsi untuk mereaksikan larutan; g). Corong berfungsi untuk memasukan larutan; h).cawan porselin berfungsi untuk memanaskan laruatan di dalam oven; i). Gelas arloji untuk menimbang bahan kimia; j). Bunsen untuk memanaskan bahan kimia; k). Kaki tiga untuk meletakan alat yang akan dipanaskan; l). Pipet volume untuk mengambil larutan dalam jumlah tertentu; m). Pipet gondok berfungsi untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit; n). Rak tabung berfungsi untuk meletakan tabung reaksi; o). Morter dan porselin untuk menghaluskan bahan kimia yag bersifat padatan; p). Buret Untuk mentitrasi larutan: dan q). statif dan klem berfungsi untuk menjepit biret. Karakteristik bahan kimia Materi mudah terbakar (flammable material) padat, cair, uap,atau gas yang menyala dengan mudah dan terbakar secara cepat bila dipaparkan pada sumber nyala, misalnya pelarut (solvent) seperti benzene, ethanol, debu aluminum, gas hidrogen dan metan. Peledak (explosive) : materi kimia ini dapat meledak, biasanya karena adanya kejutan (shock), panas, atau mekanisme lainnya. Pengoksidasi (oxidizer) : Materi korosif : padat atau cair seperti asam kuat atau basa kuat, yang dapat membakar dan merusak jaringan kulit bila berkontak dengannya. Materi toksik : racun yang dalam dosis kecil dapat membunuh atau mengganggu kesehatan, seperti karbon monoksida dan hidrogen sianida. Materi radioaktif : dicirikan dengan transformasi yang berlangsung dalam inti atom, misalnya uranium heksafluorida.
Pengenalan Alat Dan Bahan Kimia
9
[LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR] Universitas Al-Ghifari
DAFTAR PUSTAKA
Anton, 2013.Fungsi Laboratorium. (http://antonkimia.blogspot.com.) Diakses pada hari senin Tanggal 30 Maret 2015 Idang, 2012. Peralatan laboratorium adn fungsi.(http://idang12.wordpress.com). diakses pada hari Minggu 29 Maret 2015 Muchtaridi, Justiana,2006.Kimia 1.Erlangga.Jl.Parayangan No.62:Bandung Mustafa Rahmad, 2007. Kimia Dasar, jilid 1.Gramedia. jakarta Sodik, 2014. Peralatan Laboratorium. (http://xondis.blogspot.com). Diakses pada hari sabtu Tanggal 28 Maret 2015 Wanmustafa, 2011.Pengertian dan Fungsi Laboratorium.(https://wanmustafa.wordpress.com). Diakses pada hari Minggu Tanggal 29 Maret 2015 Wikipedia,2015.Sejarah Kimia.(http://id.wikipedia.org).diakses pada hari Minggu Tanggal 29 Maret 2015
Pengenalan Alat Dan Bahan Kimia
10