Laporan Praktik Kegiatan Lapangan Fix.docx

  • Uploaded by: ressy krisbella
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Praktik Kegiatan Lapangan Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,347
  • Pages: 37
LAPORAN PRAKTIK KEGIATAN LAPANGAN (PKL) PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN PT. VICTORIA CARE INDONESIA MEI 2018

Diajukan untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Praktik Kegiatan Lapangan (PKL)

Disusun oleh : Tris Naena Fatmawati E0016039

PROGRAM STUDI S1 FARMASI STIKes BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI 2018

i

PENGESAHAN

Laporan Praktik Kegiatan Lapangan Ini Telah disetujui Oleh Dosen Pembimbing Pada :

Hari

:

Tanggal

:

Mengetahui,

Pjs. Prodi S1 Farmasi

Oktariani Pramiastuti, M.Sc., Apt

Dosen Pembimbing

Endang Istriningsih, M. Clin. Pharm.,Apt

NIPY.1978.10.09.11.065

NIPY.1983.02.09.11.066

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktik kegiatan lapangan (PKL) yang dilaksanakan di “PT INDOFOOD DAN PT VICTORIA CARE “. Dalam penyusunan laporan praktik kegiatan lapangan, penulisan menyadari bahwa laporan praktik kegiatan lapangan ini tidak akan terwujud tanpa adanya partisipasi dari semua pihak. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan keikhlasan penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada yang terhormat : 1. Ketua program studi S1 Farmasi Ibu Endang Istriningsih, M. Clin. Pharm.,Apt 2. Bapak dan Ibu dosen progam studi S1 Farmasi. 3. Kedua orang tua yang telah mendukung baik Spritual maupun material. 4. Teman – teman di Stikes Bhakti Mandala Husala slawi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan praktik kegiatan lapangan ini jauh dari kata sempurna sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari oara pembaca. Penulis berharap semoga laporan praktik kegiatan lapangan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembuka pada umumnya.

Slawi, Mei 2018

Penulis

iii

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ..........................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................

ii

KATA PENGANTAR ........................................................................

iii

DAFTAR ISI .......................................................................................

iv

DAFTAR BAGAN ..............................................................................

v

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... vii BAB 1. PENDAHULUAN a. Latar Belakang ................................................................... b. Tujuan ................................................................................

1 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. PT. Indofood a. Sejarah .......................................................................... 4 b. Profil ............................................................................. 4 c. Visi – Misi .................................................................... 5 d. Struktur Organisasi ....................................................... 6 e. Produk yang di hasilkan................................................ 7 B. PT. Victoria Care a. Sejarah .......................................................................... 7 b. Profil ............................................................................. 9 c. Visi – Misi .................................................................... 9 d. Struktur Organisasi ....................................................... 10 e. Produk yang di hasilkan................................................ 11 f. CPKB ............................................................................ 11 BAB III. PEMBAHASAN A. PT. Indofood ...................................................................... 15 B. PT. Victoria Care ............................................................... 18 BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN........................................... 21 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 23 LAMPIRAN ........................................................................................ 24

iv

DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 1. Struktur Organisasi PT Indofood ..........................................

6

Bagan 2. Struktur Organisasi PT Victoria Care .................................. 10 Bagan 3. Alur Proses Produksi ............................................................ 17

v

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. foto pemilik PT Indofood Bapak Sudono Salim ............. 24 Lampiran 2. foto PT indofood.............................................................. 24 Lampiran 3.Proses mixing ................................................................... 24 Lampiran 4.Proses pressing ................................................................. 25 Lampiran 5.Proses steaming ................................................................ 25 Lampiran 6.Proses Cutting ................................................................... 25 Lampiran 7.Proses Frying .................................................................... 26 Lampiran 8.Proses cooling ................................................................... 26 Lampiran 9.Proses packaging .............................................................. 26 Lampiran 10.Produk indofood ............................................................. 27 Lampiran 11.Pengelolaan limbah pt indofood ..................................... 27 Lampiran 12.Pemilik PT Victoria Care Bapak Billi Hartono Salim .... 28 Lampiran 13. Gedung pt victoria care.................................................. 28 Lampiran 14. Produk Produk Victoria care ........................................ 28

vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Pendidikan di perguruan tinggi masih berbentuk teori dan latihan kerja dalam skala kecil dan frekuensi yang relative sedikit. Untuk dapat terjun langsung di dunia masyarakat tidak hanya dibutuhkan pendidikan formal yang tinggi dengan nilai memuaskan, namun diperlukan juga keterampilan (skill) dan pengalaman pendukung untuk lebih mengenali bidang pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki sesuai tuntutan dunia atau pasar kerja serta menambah wawasan yang lebih luas kepada mahasiswa di bidang farmasi. Hal ini dapat diperoleh di dunia luar melalui pendidikan

informal

baik

instansi

pemerintah/swasta,

lembaga

keterampilan maupun terjun langsung dalam perusahaan yang relevan. Keahlian profesi sebagaimana diminta oleh lapangan kerja, diperoleh melalui proses kerja langsung pada bidang pekerjaan di dunia industry atas bimbingan dan pengendalian yang seksama. Peningkatan kualitas produk tidak lepas dari pengendalian dan pengawasan agar dicapai produk yang sesuai dengan standar mutu dan penerimaan konsumen. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbkterletak di Jl. Tambak Aji 2 No. 8 Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Lokasi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbkterletak di dalam suatu kawasan industry di Semarang bagian Barat berdekatan

dengan jalan utara Semarang-Jakarta, sehingga mempermudah proses pendistribusian dan pengangkutan bahan baku dan produk jadi. Produk yang dihasilkan dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk terdiri dari 5 jenis merk mi instan seperti: Indomie, Supermi, Sarimi, Pop mie, Pop Bihun. Dalam memproduksi produk mi instan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk selalu menerapkan system keamanan pangan sehingga yang dihasilkan disamping memberikan kepuasan bagi konsumen juga memberikan jaminan keamanan pangan. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk selalu melakukan pengembangan dan perbaikan kualitas secara berkesinambungan, hal ini dilakukan untuk memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen. Selain itu dalam melakukan proses produksi kebersihan peralatan, tempat produksi dan pekerja sangat diperhatikan, hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan tidak terkontaminasi mikroorganisme atau benda asing yang dapat membahayakan konsumen. 2. PT. Victoria Care Indonesia Latar belakang diadakannya kunjungan industri ini agar mahasiswa dapat mengenal dunia kerja. Selain itu mahasiswa juga dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja, mesin-mesin industri yang lebih memadai. Kunjungan

industri

dipilih

untuk

menambah

pengalaman

mahasiswa tentang dunia kerja. Mahasiswa dituntut untuk aktif menggali informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan

tentang dunia industri. Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang industri dan proses produksi dibidang bisnis dan managemen. Mahasiswa diwajibkan membuat laporan atas informasi yang di peroleh selama kunjungan industri tentang perusahaan yang bersangkutan. B. Tujuan Pembuatan Laporan Maksud dan tujuan pembuatan laporan ini tidak jauh berbeda dengan tujuan diadakannya Kunjungan Industri. Namun hal-hal yang membedakan diantara keduanya yaitu : 1. Melatih Mahasiswa agar dapat berfikir secara ilmiah dalam mengerjakan hasil Laporan Kunjungan Industri tersebut. 2. Mendidik Mahasiswa untuk belajar berdisiplin serta bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sejarah, Profil dan Visi Misi PT. Indofood dan PT.Victoria Care 1. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

a. Sejarah Pada awalnya PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Divisi Noodle didirikan di Jakarta dengan nama PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd yang berdiri pada tanggal 27 April 1970 yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman. Sedangkan PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd cabang Semarang didirikan pada tanggal 31 Oktober 1987 diresmikan oleh menteri Perindustrian Ir. Hartanto dan Menteri Tenaga Kerja Soedomo. Pada tanggal 1 Maret 1994, PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd dan anak perusahaan yang berada di lingkup Indofood Group bergabung menjadi sebuah perusahaan dengan nama PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang khusus bergerak dibidang pengolahan mie instant. Kemudian pada tanggal 1 Oktober 2009, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk berganti nama menjadi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.

Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. b. Profil PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Divisi Noodle Semarang merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 17 Kota di Indonesia diantaranya berada di kota Jakarta, Tangerang, Cibitung, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya, Bandar Lampung, Makassar, Banjarmasin, Manado, Pontianak, Palembang, Medan dan Pekanbaru. Selain di dalam negeri, Divisi 9 Noodle juga memiliki pabrik di Filipina, China, Nigeria, Saudi Arabia, Siria dan Malaysia. PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Divisi Noodle Semarang merupakan salah satu cabang perusahaan dari Group Indofood Divisi Noodle. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan mie instant yang siap saji dan dikemas bersama bumbu dan minyaknya, kemudian didistribusikan ke wilayah DIY dan jawa Tengah. Produk yang dihasilkan antara lain mie instant dengan merk Indomie, Supermi, Sarimi, dan Sakura dalam berbagai macam rasa.

c. Visi dan Misi Visi : Menjadi penyedia utama makanan konsumen produk bermerek terkemuka bagi jutaan konsumen Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia. Misi : a) Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi. b) Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan. c) Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun internasional. d) Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia, khususnya dalan bidang nutrisi.

d. Struktur organisasi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Divisi Noodle Semarang dipimpin oleh seorang General Manager yang bertugas memimpin dan mengarahkan seluruh kegiatan perusahaan. General Manager tersebut membawahi enam departemen yaitu Branch Human Resources Manager, Purchasing Officer, Factory Manager,

Branch Process Development & Quality Control Manager, Finance & Accounting Manager, dan Area Sales & Promotion Manager. Didalam operasional perusahaan, setiap departemen saling terkait dan berhubungan dengan departemen lain guna untuk mewujudkan keberlangsungan dan kelancaran dalam setiap kegiatan perusahaan sehari-harinya.

Bagan 1. Struktur Organisasi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk e. Produk yang dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Divisi Noodle merupakan salah satu cabang perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instant dalam berbagai merk dan varian rasa.

1. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk NO PRODUK 1 Indomie 2 Indomie Special 4 Indomie Regional Flavor 5 Indomie Kriuk 6 Indomie Jumbo 7 Indomie SQN 8 Indomie Paket 9 Supermie Reguler 10 Supermie Sedaaap 11 Supermie Go Series 12 Sarimi 13 Sarimi Extra Besar 16 POP Mie 17 Mie Telor 19 POP Bihun Spesial

JUMLAH VARIAN RASA 8 2 11 3 2 6 4 4 3 3 6 6 15 2 4

2. PT.Victoria Care 1. Sejarah PT Victoria Care Indonesia saat ini telah menjadi mitra kerja terpercaya bagi banyak perusahaan ritel besar di Tanah Air. Kepercayaan yang telah diraih ini tak lain karena PT Victoria Care Indonesia senantiasa inovatif dan selalu menjaga mutu produknya. Perusahaan lokal bertaraf internasional ini berhasil menempatkan diri pada posisi terbaik sebagai produsen kosmetik, perlengkapan toilet, dan perawatan kesehatan. Selain itu, produknya juga aman dipakai serta cocok untuk kebutuhan dan kulit wanita Asia

khususnya Indonesia. Pesatnya perkembangan perusahaan yang berbasis di Kota Semarang, Jawa Tengah, ini lantaran memiliki konsep dan visi-misi yang fokus. Faktor lainnya adalah karena manajemen yang selalu memegang teguh komitmen untuk menyediakan produk terbaik dan aman digunakan. Begitu pula dengan meratanya jaringan distribusi. Perusahaan ini memproduksi kosmetik, perlengkapan mandi, dan perawatan kesehatan. Dengan total investasi sekitar USD 10 juta dan 500 pekerja di 10.000 meter persegi. Mr Billy Hartono Salim pendiri perusahaan, mulai mengatur sendiri kecil perusahaan jasa distribusi dan jaringan untuk produk kosmetik dan wewangian bernama PT. Karya Asri Perdana

Mandiri.

Sebagai

bisnis

diperluas,

ia

kemudian

membangun pabrik sendiri bernama PT. Kosmetika Alam Pesona Mandiri (KAPM) dan mulai diproduksi produk mandi seperti Lulur mandi (body scrub), cologne, juga menjadi pelopor untuk Sabun Sirih produk Feminine Wash sukses. Dengan jaringan yang luas dan pengalaman di bidang distribusi, PT. Vitalis Indonesia juga ditetapkan sebagai distributor eksklusif. Pada tahun 2007 Billy Hartono Salim mendirikan perusahaan baru milik PT. Victoria Care Indonesia (VCI) dan PT. Suka Sukses Sejati (3S) sebagai distributor eksklusif di Indonesia.

Pada tanggal 26 April 2007 PT. Victoria Care Indonesia secara resmi mengumumkan 1.000 meter persegi pabrik baru di kota Semarang - Jawa Tengah, sampai dengan USD 10 juta total investasi. Pabrik juga telah menerima GMP (Good Manufacturing Process) sertifikasi dari BPOM untuk memastikan bahwa setiap produk kami diproduksi dan diproses sesuai dengan standar internasional. Dengan sekitar 500 pekerja terdiri dari Produksi, R & D dan QC didukung oleh mesin manufaktur terbaru dengan kapasitas produksi tinggi, pabrik ini bertujuan untuk memenuhi permintaan pasar dan juga sebagai batu loncatan untuk mencapai visi masa depan kita.

2. profil Nama Perusahaan : PT. VICTORIA CARE INDONESIA Pendiri

: Pak Billy Hartono Salim

Lokasi

: Jln. Kawasan Industri Candi, Blok 5A No 8, NgaliyanSemarang, Jawa Tengah, Tlp (024) 76633311.

Produksi

: Kosmetik , Perlengkapan Mandi dan PerlengkapanKesehatan.

Nilai Perusahaan: Kecepatan Kerja Prosedur sederhana Pintar Berfikir Kerja Team Kepuasan Stakeholder

Layanan Pelanggan Unggul Standar Proses dikelola Kuat dan tinggi Integritas. 3.Visi dan Misi Visi : Untuk menjadi perusahaan terkemuka di bidang kosmetik, perlengkapan mandi dan perawatan kesehatan di pasar Indonesia Misi : Untuk memperluas dan meningkatkan kehidupan manusia dengan memberikan kualitas tertinggi dalam kosmetik, perlengkapan mandi dan produk perawatan kesehatan.

4. Struktur Organisasi PT Victoria Care

DEWAN SYARIAH

DEWAN PEMBINA

DEWAN PENGAWAS

DIREKTUR

BENDAHARA

SEKRETARIS

MANAGER FUNDRAISING

MANAGER PENDIDIKAN

MANAGER PEMBERDAYAAN

STAFF KEPALA ASRAMA

STAFF ADMIN

IBU ASRAMA

STAFF MARKETING

Bagan 2. Struktur organisasi PT. Victoria Care Indonesia

5. Produk Yang Dihasilkan PT. Victoria Care Indonesia No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

NamaProduk LulurTradisional Bali Nuface Masker Wajah Nuface BB Cream Herboris SabunSereh Victoria Parfum Victoria Handcream Miranda PewarnaRambut Miranda PerawatanRambut SixsencesParfumdanHandbody ForhimParfum Iria Goat`s Milk Bali Boat

6. CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik) Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) merupakan salah satu faktor penting untuk dapat menghasilkan produk kosmetik yang memenuhi standard mutu dan keamanan. Mengingat pentingnya penerapan CPKB maka pemerintah secara terus menerus memfasilitasi industri kosmetik baik skala besar maupun kecil untuk dapat menerapkan CPKB melalui langkah-langkah dan pentahapan yang terprogram. Penerapan CPKB merupakan persyaratan kelayakan dasar untuk menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan yang diakui dunia internasional. Terlebih lagi untuk mengantisipasi pasar bebas di era globalisasi maka penerapan CPKB merupakan nilai tambah bagi

produk kosmetik Indonesia untuk bersaing dengan produk sejenis dari negara lain baik di pasar dalam negeri maupun internasional. Dalam pembuatan kosmetik, pengawasan yang menyeluruh disertai pemantauan

sangat

penting untuk

menjamin

agar

konsumen

memperoleh produk yang memenuhi persyaratan mutu

yang

ditetapkan. Mutu produk tergantung dari bahan awal, proses produksi dan pengawasan mutu, bangunan, peralatan dan personalia yang menangani. Hal ini berkaitan dengan seluruh aspek produksi dan pemeriksaan mutu.Yang termasuk ke dalam CPKB adalah : 1. Sistem Manajemen Mutu Sistem manajemen mutu prinsipnya adalah Industri kosmetik harus membuat produk sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan penggunaanya, memenuhi persyaratan dan tidak menimbulkan resko yang membahayakan penggunanya karena tidak aman, mutu rendah atau tidak efektif. Manajemen bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan ini melalui suatu “Kebijakan Mutu” yang memerlukan partisipasi dan komitmen dari semua jajaran di semua departemen di dalam perusahaan.

Untuk

mencapai

tujuan

konsisten

dan

dapat

diandalkan, diperlukan manajemen mutu yang di desain secara manyeluruh dan deterapkan secara benar. 2. Bangunan 3. Sanitasi & Hygene

4. Pengawasan mutu 5. Audit internal 6. Kontrak produksi dan pengujian 7. Penarikan produk 8. Personalia 9. Prinsip Sumber daya manusia sangat penting dalam pembentukan dan penerapan sistem pemastian mutu yang memuaskan dan pembuatan kosmetik yang benar. Oleh sebab itu industri kosmetik bertanggung jawab untuk menyediakan

personel berkualitas

dalam jumlah yang memadai untuk melaksanakan semua tugas. Tiap personil hendaklah memahami tanggung jawab masing – masing . Seluruh personil hendaklah memahami prinsip CPKB dan memperoleh pelatihan awal dan berkesinambungan, termasuk instruksi mengenai hygiene yang berkaitan dengan pekerjaan. Persyaratan umum personalia: a. Semua personil harus memenuhi persyaratan kesehatan, baik fisik maupun mental, serta mengenakan pakaian kerja yang bersih. b. Personil yang bekerja di area produksi hendaklah tidak berpenyakit kulit, penyakit menular atau memiliki luka terbuka, memakai pakaian kerja, penutup rambut dan alas kaki yang

sesuai dan memakai sarung tangan serta masker apabila diperlukan. c. Personil

harus

tersedia

dalam

jumlah

yang

memadai,

mempunyai pengalaman praktis sesuai dengan prosedur, proses dan peralatan. d. Personil di Bagian Pengolahan, Produksi dan Pengawasan Mutu setidak-tidaknya berpendidikan minimal setara dengan Sekolah Menengah Tingkat Atas. e. Semua personil harus memahami prinsip Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB), mempunyai sikap dan kesadaran yang tinggi untuk melaksanakannya melalui pelatihan berkala dan berkelanjutan.

10.

Peralatan

11.

Produksi

12.

Dokumentasi

13.

Penyimpanan

14.

Penanganan keluhan

BAB III PEMBAHASAN A. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang telah dilakukan ini merupakan salah satu agenda yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Bhakti Mandala Husada Slawi. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam mengaplikasikan di dalam materi dan teori yang diberikan. Sebagai mahasiswa farmasi kita dituntut untuk aktif menggali ilmu yang sebanyak-banyaknya untuk menambah wawasan khususnya dalam bidang industri farmasi sebagai bekal untuk diterapkan dan dikembangkan ketika kita terjun dalam dunia kerja. Praktek kerja lapangan ini di lakukan kunjungan pada salah satu perusahaan industri yaitu PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Dari kunjungan yang telah dilakukan didapatkan informasi mengenai kegiatan diPT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Hal pertama yang dilakukan yaitu berkumpul didepan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbkdengan mendengarkan arahan dan petunjuk dari salah satu petugas atau pemandu. Setelah mendapat arahan dan petunjuk tentang peraturan yang ada di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbkkemudian ditunjukkan beberapa tempat kegiatan yang ada diPT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Kegiatan yang pertama dilakukan yaitu pemilihan tepung dengan menggunakan tepung bogasari. Setelah itu dimasukkan kedalam alat untuk dibikin adonan dengan cara disisir sehingga menghasilkan tekstur mie yang

bergelombang.

Untaian

yang

bergelombang

itu

kemudian

dimasukkan kedalam steamboxs yang dialiri uap panas yang bertujuan untuk mendapatkan tekstur mie yang baik. Dan untuk menghasilkan normalitas mie yang telah dikukus itu kemudian dipotong dan dipisah kemudian dimasukkan ke dalam cetakan berbentuk kotak demi tercipta mie yang berkualitas dan memenuhi standar, proses ini diawasi secara ketat. Sedangkan untuk menghasilkan mie kering, setelah melalui proses pemotongan, mie yang telah dikukus itu langsung dimasukkan kedalam cetakan berbentuk persegi panjang. Lain lagi dengan proses pembuatan Cup Noodle atau pop mie, setelah dipotong mie yang telah dikukus tadi dimasukkan kedalam cetakan berbentuk bulat. Untuk mematangkan atau mengurangi kadar air potongan mie pada Normal Noodle dan Cup Noodle tersebut selanjutnya digoreng menggunakan minyak nabati dari bimoli. Proses pembuatan ini, senantiasa dikendalikan secara ketat oleh para karyawan yang sudah terlatih. Sedangkan untuk mengurangi kadar air pada Normal Noodle, mie yang sudah di cetak kemudian di panaskan dalam mesin pengering. Tingkat temperature dan lamanya pengeringan senantiasa dikendalikan secara ketat. Setelah melalui proses penggorengan atau pengeringan, mie kemudian didinginkan dengan alat cooling agar suhunya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan siap untuk

dikemas. Agar standar kualitas tetap terjaga proses pendinginan ini senantiasa diawasi secara terus-menerus. Pada proses produksi Cup Noodle atau pop mie, mie yang sudah didinginkan dimasukkan ke dalam cup berstandar foodtry secara otomatis agar tidak terjadi kebocoran. Kerapatan dan kekuatan penutup senantiasa diawasi secara ketat. Pada proses produksi Normal Noodle, mie yang telah didinginkan kemudian diberi bumbu, minyak bumbu, dan sayuran kering lalu dimasukkan kedalam kemasan plastik. Pada proses produksi drying noodle mie yang telah didinginkan langsung dikemas plastik berstandar foodcream tanpa penambahan

bumbu.

Guna

mengidentifikasi

dan

memudahkan

penelusuran pada setiap kemasan senantiasa tercipta kode produksi dan masa kadaluarsa.

Bagan 3. Proses Produksi PT Indofood Pengendalian mutu dengan menerapkan ISO 9000, demikian juga keamanan pangannya diterapkan dengan sistim HACCP yaitu suatu sistem jaminan mutu yang mendasarkan kepada kesadaran atau perhatian bahwa

hazard (bahaya) akan timbul pada berbagai titik atau tahap produksi, tetapi pengendaliannya dapat dilakukan untuk mengontrol bahaya-bahaya tersebut. Dan semua produksi telah memiliki sertifikat halal dari BPOM MUI. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk menyediakan sarana kesehatan serta mengadakan pemeriksaan kesehatan secara rutin pada seluruh karyawan perusahaan. Pengolahan limbah pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang pertama diantaranya yaitu trapping untuk memisahkan antara limbah padat yang terikut dengan limbah cair. kedua yaitu ekualisasi untuk menyeragamkan dan menstabilkan kondisi limbah yang diolah. ketiga UASB untuk menurunkan COD dan BOD air limbah effluent hingga tinggal 20% sampai 30% dari COD dan BOD iffluent. Empat yaitu aerasi untuk memasukkan oksigen dari udara bebas kedalam air dengan menggunakan

mesin

oksigen

injector

yang

bertujuan

untuk

mendegradasikan sisa polutan secara aerob sehingga dapat terjadi penurunan COD dan BOD sebanyak 30%. Lima yaitu sedimentasi yaitu untuk mengendapkan padatan tersuspensi yang terikut dalam proses aerasi. Enam yaitu control untuk menguji apakah air limbah itu sudah memenuhi syarat untuk kehidupan atau tidak dengan cara memelihara ikan didalamnya. Tujuh koagulasi 1 yaitu untuk menggumpalkan padatan tersuspensi ( suspended solid) dengan bantuan tawas. Delapan koagulasi 2 yaitu untuk menggumpalkan padatan tersuspensi (suspended solid ) dengan bantuan tawas. Sembilan klorinasi yaitu untuk membunuh mikroba

yang mungkin ada dalam limbah dengan menggunakan kaporit cair. Sepuluh filterisasi yaitu untuk menyaring sisa-sisa endapan yang masih terikut dalam air yang telah diklorinasi dengan menggunakan sand filter. Sebelas penampung yaitu untuk menampung hasil akhir proses pengolahan limbah cair. b. PT Victoria Care Kemudian kunjungan industri yang kedua yaitu ke PT Victoria Care dengan Hasil Kunjungan Industri Omah Herborist, begitu namanya pabrik herbal kosmetik yang ada di Kawasan Industri Candi Blok 5A Semarang, dibuka untuk umum dengan konsep edutrip mengelilingi pabrik seluas 3 hekataran..Hal pertama yang dilakukan para peserta sebelum memasuki proses produksi yaitu dilakukan arahan serta dan petunjuk teknis oleh pemandu yang merupakan karyawan PT Victoria. Ruang pertama yang dikunjungi para peserta yaitu Ruang Fisika. Diruang Fisika para peserta diperkenalkan pada beberapa alat yaitu Neraca Analitik yang berfungsi menimbang bahan semi padat, kemudian alat bernama Vionat yang berfungsi menimbang bahan baku skala kecil, kemudian alat bernama Piskometer yang digunakan untuk mengukur kekentalan suatu cairan, dan kemudian alat pH meter yang berfungsi mengukur tingkat keasaman suatu benda. Ruang kedua yang dikunjungi peserta Praktek Kerja Lapangan yaitu Ruang Kimia. Pada ruangan ini ada beberapa alat diantaranya Stiring Hotplate yang berfungsi untuk meleburkan atau melelehkan bahan baku

yang padat dan bubuk, kemudian alat bernama Monitor Analizir yang digunakan untuk mengukur kadar air.Ruang ketiga yang selanjutnya dikunjungi oleh peserta yaitu Ruang Laboratorium Mikrobiologi atau disebut Ruang Preparasi. Pada ruangan ini sangat steril dari siapapun kecuali karyawan dan para ahli. Diruangan ini melakukan kegiatan mengukur kadar bakteri dan mengukur kadar bakteri yang digunakan. Ruang selanjutnya yang dikunjungi peserta ialah Ruang Keempat atau biasa disebut Riset AND pada ruangan ini digunakan untuk menciptakan produk baru dan mengembangkan produk yang sudah ada. Adapun tahapan tentang pembuatan parfum EDC yang mengandung formula khusus dan bau wanginya berubah-ubah. Tahapan pertama produk dimasukkan frizer untuk menguji ketahanan pendinginan kemudian dimasukkan produk ke dalam incubator untuk menentukan masa exp.date. Ruang kelima yaitu ruang untuk tahapan pemanasan dan pencampuran bahan padat sabun dan krim. Yaitu memproduksi bahan padat sebanyak 500 kg sedangkan bahan krim seberat 2 ton. Ruang keenam yaitu ruangan yang berguna untuk menampung sementara hasil dari proses mixing. Ruang ketujuh yaitu ruang ejing padat

sabun, yaitu sabun

dibekukan sekitar 3 minggu lamanya. Ruang kedelapan yaitu ruangan mixing benda cair, pada ruangan ini akan memproduksi produk cair seperti parfum, lotion, dan pembersih lainnya.

Memasuki area selanjutnya adalah sebuah ruangan produksi perusahaan. Di area tersebut terdapat mesin-mesin penyimpan dan pengolah bahan baku untuk diubah menjadi beberapa produk. Selanjutnya masuk ke dalam area labelling. Pada area labelling, wadah-wadah produk akan diberi label dan dilakukan penyortiran oleh para pekerja. Dilanjutkan dengan proses pengemasan dan melihatlihat ke area penyimpanan barang. Barang yang sudah dikemas sudah siap dipasarkan dan dijual kepada para konsumen. Ruangan terakhir adalah mini theatre berkapasitas 100 orang, disini akan disuguhkan film pendek tentang perjalanan perusahaan. Tidak lupa sebelum berkeliling di area produksi, para pengunjung sebelumnya akan dibekali dengan pakaian khusus yang steril mulai dari baju, kaos tangan dan pelindung alas kaki lantaran di dalam pabrik harus bersih dan steril. Selama 1 jam berkeliling, diakhir perjalanan akan kembali diajak mengenali produk olahan Omah Herborist seperti sabun sirih, minyak zaitun, sun block, scrub, parfum, lulur, dan lain-lain. Nah, disitu pengunjung bisa berbelanja sesuai keinginan dan kebutuhan. Omah Herborist kini sudah menjadi jujugan wisata alternatif, tak hanya warga lokal, sekolah, mahasiswa tapi beberapa tamu asing sering berkunjung disini. Mereka sangat senang dengan olahan herbal yang aman dan berkhasiat khas Indonesia ini.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A.KESIMPULAN Setelah penulis melakukan kunjungan di PT.Indofood dan PT. Victoria care, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1.Produksi mie instan di PT. Indofood sukses makmur cabang Semarang dalam proses pembuatannya sudah memenuhi standar kesehatan. Semua produk mie instan di PT. Indofood sukses makmur dapat di konsumsi oleh lapisan masyarakat. Sarana yang disediakan oleh perusahaan kepada karyawan suah memadai. Kelestarian lingkungan sangat dijaga terutama dikawasan industri perusahaan mie instan PT.Indofood sukses makmur. Jenis limbah yang dihasilkan oleh PT Indofood ada 3 jenis yaitu libah padat berupa sisa kardus dan mie yang rusak, limbah gas berupa emisi dari proses produksi dan limbah cair yang berasal dari kegiatan produksi dan non produksi (WC) dan sudah diatasi dengan cukup baik. 2.PT

Victoria Care Indonesia berlokasi di dua kota, yaitu Jakarta dan Semarang.

PT Victoria Care Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi produk kecantikan seperti kosmetik, lalu perlengkapan mandi seperti sabun, shampoo dan pembersih wajah. Berlokasi di kawasan industry, membuat perusahaan ini memiliki CSR atau tanggung jawab sosial yang bagus. Karena dari segi pengolahan dan pembuangan limbah telah diatur oleh pemilik kawasan industry agar tidak mencemari pemukiman warga sekitar. Selain itu dari aspek ergonomi dan K3, PT Victoria Care Indonesia juga mendukung. Terlihat dari areaarea

yang ada di dalam pabrik sudah terletak di tempat semestinya. Para karyawan pun sudah mendapatkan efisiensi dalam bekerja karena lingkungan kerja yang sudah menerapkan ergonomi dengan baik. Tidak lupa perusahaan juga sangat menjaga kebersihan dalam lingkungan pabrik karena bahan baku produksi tidak terkontaminasi oleh bakteri maupun kuman dari luar.

B.SARAN Saran untuk PT. Indofood dan PT. Victoria care 1. Selama proses produksi mie instan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk seharusnya dilakukan pengawasan untuk menghindari kesalahan saat produksi. 2. Diharapkan PT victoria Care dapat menjaga mutu dan kualitas bahan baku baik simplisia maupun non simplisia. 3. Sebaiknya semua Industri industri selain PT indofood dan PT Victoria care perlu meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA Anonym. (2015). Vision, Missions & Values. Retrieved from indofood CPB: http://www.indofoodcpb.com/company/vision-missions-values Anonym. (2017). Company profile. Retrived from PT VICTORIA CARE INDONESIA :http://www.vci.co.id/ Enda, N. (2014, june 3). Laporan Victoria. Retrieved from PDFCOKE: https://id.pdfcoke.com /doc/248814239/laporan-victoria Kuswana, Wowo Sunaryo. 2014. Ergonomi dan Kesehatan Keselamatan Kerja. Bandung:PT Remaja Rosdakarya Bertens, K. 2004. Etika. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Nitasari, Lidia. 2003. Proses Produksi Mie Instan dan Evaluasi Perencanaan Sanitasi Perusahaan di PT. Tiga Pilar Sejahtera. UGM. Yogyakarta. Surya. (2016, February 15). Pt indoffod Sukses Makmur Tbk, Cabang Semarang. Retrieved from seputar semarang: http://seputarsemarang.com/pt indofood-sukses-makmur-tbk-cabang-semarang/ Suyanti. 2008. Membuat Mie Sehat Bergizi dan Bebas Pengawet. Penebar Swadaya. Depok.

LAMPIRAN 1. PT. Indofood

Lampiran 1.foto pemilik PT Indofood Bapak Sudono Salim

Lampiran 2.foto Pt indofood

Lampiran 3. Proses mixing

Lampiran 4. Proses pressing

Lampiran 5. Proses steaming

Lampiran 6. Proses Cutting

Lampiran 7. Proses Frying

Lampiran 8. Proses cooling

Lampiran 9. Proses packaging

Lampiran 10. Produk indofood

Lampiran 11. Pengelolaan limbah pt indofood

2.PT. Victoria Care Indonesia

Lampiran 12. Pemilik PT Victoria Care Bapak Billi Hartono Salim

Lampiran 13. Gedung pt victoria care

Lampiran 14. Produk Produk Victoria care

Related Documents


More Documents from ""