Laporan Postur Kerja.docx

  • Uploaded by: Bella Azis Dewanti Putri
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Postur Kerja.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,080
  • Pages: 12
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA POSTUR KERJA

Kelompok Nama

: C12 : Bella Azis Dewanti Putri Intania Widyantari : C : E-104

Kelas Asisten

Tgl. Praktikum Hari Praktikum Dikumpulkan tgl

: 22 September 2016 : Kamis :

29 September 2016

Yogyakarta,.......................................2016

Kriteria Penilaian Format Laporan

:

(maks. 10)

Perhitungan Analisa dan Pembahasan

:

(maks. 35)

:

(maks. 50)

Kesimpulan TOTAL

(maks. 5) :

LABORATORIUM DESAIN KERJA DAN ERGONOMI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2016

BAB I POSTUR KERJA

1.1 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Mampu melakukan pengukuran kerja dan memahami postur kerja. 2. Mengetahui besar beban kerja pada saat melakukan kerja. 3. Mampu memahami dan mengaplikasikan metode menggunakan NBM kuisioner, REBA, RULA, dan QEC untuk mengurangi resiko kerja. 4. Mampu memahami penggunaan software REBA, RULA, dan QEC menggunakan ErgoFellow. 5. Mampu memberikan rekomendasi berdasar hasil analisa. 1.2 Tugas Praktikum Adapun tugas dari praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Mengambil video dan gambar postur pekerja ketika melakukan pengangkatan sesuai dengan prosedur dari masing-masing metode. 2. Melakukan pengambilan kuesioner NBM dan QEC untuk mengetahui bagian tubuh mana yang sakit akibat pekerjaan pengangkatan. 3. Menentukan sudut pada foto tersebut sesuai ketentuan masing-masing metode. 4. Melakukan pengolahan data kuesioner Nordic Body Map, metode REBA, RULA, dan QEC. 5. Melakukan analisa kuesioner Nordic Body Map, metode REBA, RULA, dan QEC. 1.3 Kajian Literatur Adapun kajian literatur dari praktikum ini adalah sebagai berikut : No. 1. Dst.

Judul

Metode

Hasil

Kesimpulan

1.4 Output 1.4.1 Deskripsi Tabel 1. Output Data Operator No.

Nama Operator

Usia

Jenis

Berat

Tempat

Jenis

Kelamin

Badan

Penelitian

Pekerjaan

Pria

72 kg

Kasihan,

Wiraswasta

1. 2.

3.

Juwari

Satriyo

52 th

53 th

Pria

67 kg

4.

Yanuar

38 th

Pria

65 kg

5.

A. Kadir

54 th

Pria

70 kg

Bantul Glagahsari, Yogyakarta

Pemilik Usaha Galon

Sanden,

Pengantar

Bantul

Galon

Sukoharjo,

Pemilik

Sleman

Toko Karyawan

6.

Jefri

Pria

70 kg

Banguntapan

Toko Isi Ulang Air

Pada data RULA operator bernama ---------- yang berusia ---- tahun dan memiliki berat badan ---- kg. ---------- bekerja sebagai penjaga tiket parkir di FTI UII, dalam sehari ia bekerja selama ---- jam. Dalam praktikum ini ------ dalam menjaga tiket parkir FTI menjadi objek dalam menentukan dan menganalisis postur kerja dan cidera rangka otot. Sedangkan pada Nordic Body Map ada 5 operator yang di minta mengisi kuisioner setelah pengangkatan galon Aqua 19 liter. Operator yang pertama bernama Bapak Juwari yang berusia 52 tahun. Hasil dari NBM yang diisi oleh Bapak Juwari menunjukkan bahwa 10 bagian tubuh Bapak Juwari mengalami tidak terasa sakit, 7 bagian mengalami cukup sakit dan 11 bagian mengalami sakit dalam melakukan pengangkatan galon. Sebelas bagian tubuh yang mengalami sakit adalah kiri bahu,

kanan bahu, punggung, pinggang, pantat, tangan kiri, tangan kanan, paha kiri, paha kanan, lutut kiri, dan lutut kanan. Operator yang kedua bernama Bapak Satriyo yang berusia 53 tahun. Hasil dari NBM yang di isi oleh Bapak Satriyo menunjukan bahwa 8 bagian tubuh Bapak Satriyo tidak mengalami sakit, 9 bagian tubuh mengalami cukup sakit, dan 11 bagian tubuh mengalami sakit dalam melakukan pengangkatan galon. Sebelas bagian tubuh yang mengalami sakit adalah bawah leher, kiri bahu, kanan bahu, pinggang, pantat, kiri siku, kanan siku, tangan kiri, tangan kanan, lutut kiri, dan lutut kanan. Operator ketiga bernama Bapak Yanuar yang berusia 38 tahun. Hasil dari NBM yang diisi oleh Bapak Yanuar menunjukkan bahwa 16 bagian tubuh mengalami tidak terasa sakit, 6 bagian mengalami cukup sakit, 4 bagian mengalami sakit dan 2 bagian mengalami sangat sakit dalam melakukan pengangkatan galon. Bagian tubuh yang mengalami sangat sakit adalah pergelangan tangan kiri dan pergelangan tangan kanan. Operator keempat bernama Bapak Kadir yang berusia 54 tahun. Hasil dari NBM yang diisi oleh Bapak Kadir menunjukkan bahwa 13 bagian tubuh Pak Agus mengalami tidak terasa sakit, 8 bagian mengalami cukup sakit dan 7 bagian mengalami sakit dalam melakukan pengangkatan galon. Tujuh bagian tubuh yang mengalami sakit adalah kanan lengan bawah, tangan kanan, lutut kiri, lutut kanan, betis kiri, kaki kiri, dan kaki kanan. Operator kelima bernama Bapak Jefri yang berusia --- tahun. Hasil dari NBM yang diisi oleh Bapak Jefri menunjukkan bahwa 21 bagian tubuh Bapak Jefri mengalami tidak terasa sakit, 7 bagian mengalami cukup sakit. Tujuh bagian tubuh yang mengalami cukup sakit adalah pinggang, betis kiri, betis kanan, pergelangan kaki kiri, pergelangan kaki kanan, kaki kiri, dan kaki kanan.

1.4.2 Tabel Hasil Pengumpulan Data Sudut Postur Kerja No.

Bagian Tubuh

Sudut

1.4.3 Perhitungan Kuesioner Nordic Body Dari kuisioner NBM yang diisi oleh 5 operator yang mengangkat galon Aqua 19 liter di dapatkan hasil seperti pada tabel 1 sebagai berikut : Tabel 3. Perhitungan Kuisioner NBM Level of Complaints No

A

Location

B

C

D

Total

%

Total

%

Total

%

Total

%

0

Upper neck/ Atas leher

5

100

0

0

0

0

0

0

1

Lower neck/ Bawah leher

3

60

1

20

1

20

0

0

2

Left shoulder/ Kiri bahu

2

40

2

40

1

20

0

0

3

Right shoulder/ Kanan bahu

2

40

2

40

1

20

0

0

4

Left upper arm/ Kiri atas lengan

4

80

1

20

0

0

0

0

5

Back/ Punggung

2

40

2

40

1

20

0

0

6

Right upper arm/ Kiri atas lengan

3

60

2

40

0

0

0

0

7

Waist/ Pinggang

2

40

2

40

1

20

0

0

8

Buttock/ Pantat

3

60

0

0

2

40

0

0

9

Bottom/ Bagian bawah pantat

5

100

0

0

0

0

0

0

10

Left elbow/ Kiri siku

2

40

2

40

1

20

0

0

11

Right elbow/ Kanan siku

1

20

2

40

2

40

0

0

12

Left lower arm/ Kiri lengan bawah

4

80

0

0

4

80

0

0

13

Right lower arm/ Kanan lengan bawah

3

60

0

0

2

40

0

0

14

Left wrist/ Pergelangan tangan kiri

2

40

2

40

0

0

1

20

15

Right wrist/ Pergelangan tangan kanan

1

20

3

60

0

0

1

20

16

Left hand/ Tangan kiri

1

20

1

20

3

60

0

0

17

Right hand/ Tangan kanan

1

20

0

0

4

80

0

0

18

Left thigh/ Paha kiri

3

60

1

20

1

20

0

0

19

Right thigh/ Paha kanan

2

40

2

40

1

20

0

0

20

Left knee/ Lutut kiri

2

40

0

0

3

60

0

0

21

Right knee/ Lutut kanan

2

40

0

0

3

60

0

0

22

Left calf/ Betis kiri

2

40

2

40

1

20

0

0

23

Right calf/ Betis kanan

2

40

3

60

0

0

0

0

24

Left ankle/ Pergelangan kaki kiri

4

80

1

20

0

0

0

0

25

Right ankle/ Pergelangan kaki kanan

4

80

1

20

0

0

0

0

26

Left foot/ Kaki kiri

1

20

3

60

1

20

0

0

27

Right foot/ Kaki kanan

1

20

3

60

1

20

0

0

1.4.4 Pengukuran beban dan postur kerja menggunakan software ErgoFellow 1.4.4.1 Pengukuran Beban dengan Metode RULA

1.4.4.2 Pengukuran Beban dengan Metode QEC 1. Pengukuran Oleh Peneliti (Observer’s Assessment) Pengukuran yang diamati pada aktivitas kerja ini dilakukan dengan cara pengamatan sendiri yang dilakukan oleh peneliti. Pengamatan kemudian dituliskan pada lembar kuesioner, lalu dihitung menggunakan aplikasi Ergofellow seperti gambar berikut:

2. Pengukuran Oleh Pekerja (Worker’s Assessment) Pengukuran dilakukan oleh pekerja dengan cara menanyakan aktivitas kerja berkaitan yang diisikan oleh peneliti. Pengamatan kemudian dituliskan pada lembar kuesioner, lalu dihitung menggunakan aplikasi Ergofellow seperti gambar berikut:

3. Mengkalkulasi Skor Pajanan Proses kalkulasi skor pajanan dilakukan dengan menggunakan software Ergofellow. Setelah mengikuti langkah 1 dan 2, maka tekan tombol β€˜RESULT’, sehingga diperoleh hasil seperti berikut:

Diketahui nilai exposure pada pekerjaan pengangkatan galon adalah sebesar 26 pada bagian punggung, 26 pada bagian bahu/lengan, 22 pada

bagian pergelangan tangan, dan 10 pada bagian leher. Sehingga total exposure score untuk pengangkatan galon adalah sebesar 84. Exposure Level yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut: π‘₯ E (%) = π‘₯ 100% π‘₯π‘šπ‘Žπ‘₯ E (%) =

84 π‘₯ 100% 162

E (%) = 51,8519 % Nilai Akhir = πŸ“πŸ, πŸ–πŸ“πŸπŸ— %

1.4.5 Analisa Kuesioner Nordic Body Berdasarkan tabel perhitungan kuisioner NBM dapat diketahui bahwa ada 28 bagian tubuh operator yang tidak terasa sakit (A). Delapan puluh delapan bagian tubuh tersebut adalah atas leher, bawah leher, kiri bahu, kanan bahu, kiri atas lengan, kanan atas lengan, punggung, pinggang, pantat, bagian bawah pantat, kiri siku, kanan siku, kiri lengan bawah, kanan lengan bawah, pergelangan tangan kiri, pergelangan tangan kanan, tangan kiri, tangan kanan, paha kiri, paha kanan, lutut kiri, lutut kanan, betis kiri, betis kanan, pergelangan kaki kiri, pergelangan kaki kanan, kaki kiri, kaki kanan. Beberapa operator menyatakan bahwa bagian tubuh yang mengalami cukup sakit (B) selama proses pengangkatan galon terdapat 23 bagian. Yaitu atas leher, bawah leher, kiri bahu, kanan bahu, kiri atas lengan, kanan atas lengan, punggung, pinggang, kiri siku, kanan siku, kiri lengan bawah, kanan lengan bawah, pergelangan tangan kiri, pergelangan tangan kanan, tangan kiri, tangan kanan, paha kanan, betis kiri, betis kanan, pergelangan kaki kiri, pergelangan kaki kanan, kaki kiri, kaki kanan. Kemudian ntuk bagian tubuh mengalami rasa sakit (C) selama proses pengangkatan galon beberapa operator menyatakan ada 17 bagian. Yaitu di bagian bawah leher, kiri bahu, kanan bahu, punggung, pinggang, pantat, kiri siku, kanan siku, tangan kiri, tangan kanan, paha kiri, paha kanan, lutut kiri, lutut kanan, betis kiri, kaki kiri, dan kaki kanan.

Dan untuk bagian tubuh

yang terasa sangat menyakitkan saat proses

mengangkat galon ada sebanyak 2 bagian yaitu di pergelangan tangan kiri dan pergelangan tangan kanan. Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa keluhan cukup sakit (B) yang melebihi 50% terdapat pada bagian pergelangan tangan kanan sebesar 60%, betis kanan sebesar 60%, kaki kanan sebesar 60%, dan kaki kiri sebesar 60%. Sedangkan untuk keluhan sakit (C) yang melebihi 50% terdapat pada bagian kiri lengan bawah sebesar 80%, tangan kiri sebesar 60%, tangan kanan sebesar 80%, lutut kiri sebesar 60%, dan lutut kanan sebesar 60%. Sehingga persentasi pekerja yang mengeluh sakit saat bekerja cukup banyak. Hal tersebut diperkirakan terjadi karena postur kerja yang salah dan dilakukan secara berulang, sehingga menyebabkan munculnya rasa sakit.

1.4.6 Analisa Beban dan Postur Kerja 1.4.6.1 RULA

1.4.6.2 QEC Dari hasil perhitungan Exposure Level pada metode QEC dapat dilihat nilai exposure pada pekerjaan pengangkatan galon pada punggung sebesar 26 yaitu masuk ke dalam level moderate, bagian bahu/lengan sebesar 26 yaitu masuk ke dalam level high, bagian pergelangan tangan sebesar 22 yaitu masuk ke dalam level moderate, dan bagian leher sebesar 10 yaitu masuk ke dalam level low. Perhitungan Exposure Level menghasilkan nilai akhir sebesar 51,8519%. Sehingga pekerjaan yang dilakukan operator termasuk ke dalam level perlu penelitian lebih lanjut dan perlu dilakukan perubahan. Dari hasil perhitungan exposure score juga terlihat bahwa nilai untuk bahu/lengan berada pada level high yang berarti resiko terjadinya cedera tinggi dan berpotensi menyebabkan CTDs sehingga diperlukan rekomendasi pada posisi kerja dan juga pada alat kerja yang digunakan oleh operator.

1.4.7 Rekomendasi postur kerja Setelah menghitung total nilai RULA yang menghasilkan skor balblablablaaaa perlu segera di lakukan karena bisa membahayakan kesehatan operator tersebut. Pencegahan CTDs dapat di klompokkan menjadi 3 kategori yaitu Engineering Controls yang terdapat 5 jenis pencegahan yaitu Job Redesign, Workplace Redesign, Tool Redesign, Automation dan Workplace Accesoris. Lalu Administrative Control yang terdiri dari penjadwalan waktu istirahat, rotasi kerja, training, exercise dan job/career changes, serta Alat Pelindung Diri (APD). Rekomendasi yang di berikan adalah pada bagian Engineering Controls yaitu pada Workplace Accesoris yaitu operator mengangkat galon dengan menggunakan troly karena dapat meminimalisir rasa sakit yang dirasakan oleh para operator terutama pada bagian-bagian yang dirasakan sakit seperti pada bagian punggung dan pinggang. Rasa sakit tidak akan dirasakan lagi dalam pengangkatan galon jika menggunakan troly, karena penggunaannya hanya dengan dorong saja. Lalu, bagian tubuh seperti kanan atas lengan, tangan kiri dan tangan kanan juga akan lebih baik karena dalam menggunakan troly, karena operator hanya mendorong troly tersebut tanpa sulit untuk menggangkat gallon.

Gambar 1. Contoh Troly Dengan menggunakan troly seperti pada Gambar 1 untuk mengangkat galon dan memindahkannya ke tempat lain akan lebih memudahkan operator dan dapat mengurangi resiko yang membahayakan kesehatan operator tersebut.

1.3.7 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah : 1. Nordic Body Map Dalam hasil Tabel 3. Perhitungan Kuisioner NBM menyatakan bahwa bagian tubuh yang paling beresiko terkena CTDs adalah pada pergelangan tangan kiri dan pergelangan tangan kanan. 2. RULA ----------------------------------------------------------------------------------------------3. Rekomendasi Rekomendasi yang di berikan adalah pada bagian Engineering Controls yaitu pada Workplace Redesain yaitu operator mengangkat galon dengan menggunakan troly karena dapat meminimalisir rasa sakit yang dirasakan oleh para operator.

Related Documents


More Documents from ""