ANALISA POSTUR DENGAN METODE RULA UNTUK GAMERS (PEMAIN GAME)
OLEH :
NENENG SYAHADAH PO.714241161054 3.B. D4. FISIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR KEMENKES MAKASSAR 2019
PENDAHULUAN Pada aktivitas main game merupakan serangkaian aktivitas yang monoton, antara lain melakukannya setiap hari, secara terus menerus. Ada yang melakukannya hanya karena mengisi waktu kosong ada juga yang menjadikannya sebagai aktivitas rutin dengan kata lain sebagai pekerjaan pokok. Gamers ini melakukannya dalam posisi duduk dalam waktu yang lama dengan posisi tubuh yang monoton atau jarang berubah posisi. Pada penelitian ini merupakan analisa postur kerja menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan kuesioner Nordic Body Map (NBM) untuk mengetahui keluhan kaku pada bagian tubuh tertentu yang terkait dengan postur kerja yang digunakan oleh gamers. Responden mengisi kuesioner dengan cara membeikan tanda ada atau tiaknya keluhan kaku pada bagian tubuh tersebut. Penilaian postur kerja yang tidak alamiah dengan menggunakan metode RULA pada kerja gamers dengan skor akhir 7 (kategori level tinggi) dan diperlukan tindakan perbaikan postur kerja sekarang juga yaitu ketika aktivitas gamers melakukan aktivitas bermain game, dengan postur duduk dengan sedikit membungkuk.
TINJAUAN PUSTAKA Rapid Upper Limb Assessment (RULA) merupakan suatu metode penelitian untuk menginvestigasi gangguan pada anggota badan bagian atas. Metode ini dirancang oleh Lynn McAtamney dan Nigel Corlett (1993) yang menyediakan sebuah perhitungan tingkatan beban musculoskeletal di dalam sebuah pekerjaan memiliki risiko pada bagian tubuh dari perut hingga leher atau anggota badan bagian atas. Metode ini tidak membutuhkan peralatan special dalam penetapan penilaian postur leher, punggung dan lengan atas. Setiap pergerakan diberikan skor yang telah ditetapkan. Untuk mempermudah penilaian postur tubuh maka tubuh dibagian atas 2 segmen grup yaitu grup A dan grup B. A. Penilaian Postur Tubuh Grup A Postur tubuh grup A terdiri dari lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan dan putaran pergelangan tangan a. Lengan Atas Penilaiannya dilakukan terhadap sudut yang dibentuk lengan atas menurut posisi batang tubuh pada saat melakukan aktivitas kerja. b. Lengan Bawah Penilaiannya dilakukan terhadap sudut yang dibentuk lengan bawah menurut posisi batang tubuh pada saat melakukan aktivitas kerja. c. Pergelangan Tangan Penilaiannya dilakukan terhadap sudut yang dibentuk pergelangan tangan menurut posisi lengan bawah pada saat melakukan aktivitas kerja. d. Putaran Pergelangan Tangan Untuk putaran pergelangan postur netral diberi skor : 1=Posisi tengah dari putaran 2=Pada atau dekat dari putaran Nilai dari postur tubuh lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, dan putaran pergelangan tangan dimasukkan kedalam table postur tubuh grup A untuk diperoleh skor. e. Penambahan Skor Aktivitas Setelah diperoleh hasil skor untuk postur tubuh grup A, maka hasil skor tersebut ditambahkan dengan skor aktivitas f. Penambahan Skor Beban Skor hasil penambahan dengan skor aktivitas ditambahkan dengan skor beban. B. Penilaian Postur Tubuh Grup B Postur tubuh grup B terdiri atas leher, batang tubuh dan kaki. a. Leher (Neck)
b.
c.
d.
e.
Penilaiannya dilakukan terhadap posisi leher pada saat melakukan aktivitas kerja apakah operator (gamers) harus melakukan kegiatan fleksi atau ekstensi atau fleksi dengan sudut tertentu. Batang Tubuh (Trunk) Penilaiannya terhadap sudut yang dibentuk tulang belakang tubuh saat melakukan aktivitas kerja dengan kemiringan yang sudah diklasifikasikan Kaki (Legs) Penilaiannya dilakukan terhadap posisi kaki pada saat melakukan aktivitas kerja apakah operator bekerja dengan posisi normal/seimbang atau bertumpu pada satu kaki lurus. Nilai dari skor postur tubuh leher, batang tubuh dan kaki dimasukkan kedalam table postur tubuh grup B, untuk diperoleh skor. Penambahan Skor Aktivitas Setelah diperoleh hasil skor untuk postur tubuh grup B, maka hasil skor tersebut ditambahkan dengan skor aktivitas. Penambahan Skor Beban Skor hasil penambahan dengan skor aktivitas ditambahkan dengn skor beban. Untuk memperoleh skor akhir, skor yang diperoleh untuk postur tubuh grup A dan grup B dikombinasikan ke table. Hasil skor akhir tersebut diklasifikasikan kedalam beberapa kategori level resiko.
METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang timbul, yang disusun berdasarkan latar belakang dan tujuan yang akan dicapai dengan menggunakan teori-teori pendukung dalam pemecahan masalah dan melakukan pengumpulan data, baik melalui literature maupun melalui studi lapangan, melakukan pengolahan data sampai pada penarikan kesimpulan dari permasalahan yang diteliti. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Istrumen penelitian sangat mendukung dalam analisa dan pengambilan data di lokasi penelitian. Adapun peralatan yang diunakan dalam penelitian ini antara lain adalah : a. Kamera, yang berfungsi untuk memfoto postur kerja b. RULA, worksheet, yang akan digunakan untuk menilai setiap pergerakan lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, leher, punggung, kaki, serta mengukur beban dan kegiatan. c. Kuesioner NBM, yang digunakan untuk mengetahui keluhan kaku yang dirasakan pengawas radiassi pertama setelah melakukan aktivitas kerja.
HASIL
A. Postur Tubuh Grup A a. Postur tubuh bagian lengan atas membentuk sudut 20° diberi skor 1 b. Postur tubuh bagian lengan bawah membentuk sudut 60° diberi skor 2 c. Postur tubuh bagian pergelangan tangan membentuk sudut pergelangan tangan 0°-15° diberi skor 1 d. Putaran pergelangan tangan berada digaris tengah diberi skor 1 e. Skor postur kerja grup A adalah 2
f. Penambahan skor aktivitas 1 g. Skor beban, beban ≤ 2 Kg, berselang diberi skor 0 Total Skor Grup A adalah 2+1+0=3 B. Postur Tubuh Grup B a. Postur tubuh bagian leher membentuk sudut 10°-20° diberi skor 2 b. Postur tubuh bagian batang tubuh membentuk sudut 90° (Normal) diberi skor 1 c. Postur tubuh bagian kaki posisi normal/seimbang diberi skor 1 d. Penambahan skor aktivitas 1 e. Penambahan skor beban, beban ≤ 2 Kg diberi skor 0 Total skor untuk Grup B adalah 2+1+1+0=3 C. Table Total Skor Skor Grup A 1 2 3 4 5 6 7 +8
1 1 2 3 3 4 4 4 5
2 2 2 3 3 4 4 5 5
3 3 3 3 3 4 5 6 6
Skor Grup B 4 3 4 4 4 5 6 6 7
5 4 4 4 5 6 6 7 7
6 5 5 5 6 7 7 7 7
7 5 5 6 6 7 7 7 7
Grup A=3 Grup B=3 Total=3 Hasil skor dari tabeltersebut diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori level resiko pada table berikut : 3-4 Kecil Diperlukan beberapa waktu kedepan Kategori Tindakan Level Resiko Tindakan 1-2 3-4
Minimum kecil
5-6
Sedang
7
Tinggi
Aman diperlukan beberapa waktu kedepan Tindakan dalam waktu dekat Tindakan sekarang juga