LAPORAN PENJAMINAN MUTU PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) PROGRAM KEAHLIAN GANDA Tanggal, 08 - 10 Mei 2018
Petugas:
Muldan Martin, A.Pi., M.Si
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERTANIAN 2018
RINGKASAN LAPORAN Berdasarkan Surat Tugas No. 289/B11.3/KP/2018 tanggal 4 Me1 2018 tentang penjaminan mutu pelaksanaan prakerin program keahlian ganda. Pemantauan penjaminan mutu dilaksanakan terhadap peserta bidang Pertanian dari tanggal 08 s.d. 10 Mei 2018 di Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan (BPTKP) Jumlah responden sebanyak 5 orang terdiri atas: 1 orang pembimbing dan 4 orang peserta.
KATA PENGANTAR
Penjaminan mutu adalah bagian dari kegiatan penyelenggaraan diklat untuk memastikan bahwa kegiatan prakerin terlaksana sesuai dengan ketentuan, tepat sasaran dan tepat waktu. Di samping itu sebagai umpan balik bagi penyelenggaraan diklat untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam rangka penyusunan program diklat dan progrm pengembangan sekolah mendatang. Kegiatan penjaminan mutu dilaksanakan di Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan
Perikanan
(BPTKP),
Kabupaten
Sleman.
Penjaminan
mutu
dilakukan
menggunakan instrumen dengan pendekatan wawancaran, studi lapangan. Hasil analisis dan pengolahan data dituangkan dalam bentuk laporan. Demikian laporan penjaminan mutu ini dibuat dengan harapan dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Cianjur, Mei 2018
Petugas,
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………….
i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………
ii
I.
PENDAHULUAN A. Rasional ....………………………………………………………………………...... B. Tujuan ………………………………………………………………………………….
1 1
II.
PELAKSANAAN A. Strategi Pelaksanaan ……………………………………………………………. B. Petugas Penjaminan Mutu ..........……………………………................. C. Responden ………………………………..……………………….................... D. Waktu dan Tempat ……….…………………………………………………….... E. Hasil Pemantauan dan Pembahasan ………………………………………..
3 3 4 4 4
III. PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………………………………. B. Saran ………………………………………………………………………………....
7 7
Lampiran-lampiran ………………………………………………………………………………
9
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dari hasil analisis kebutuhan guru oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan diperoleh peta bahwa beberapa program keahlian di SMK mengalami kekurangan guru produktif sementara pada program keahlian atau mata pelajaran lainnya jumlah guru melebihi jumlah yang dibutuhkan. Kondisi ini menjadi masalah dan harus dapat segera dicarikan solusinya untuk mendukung program Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan agar peran dan fungsi SMK dalam menyiapkan tenaga terampil dapat mendukung pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha dan industri. Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda) yang selanjutnya disebut Program Keahlian Ganda merupakan salah satu alternatif untuk memecahkan masalah kekurangan guru produktif yang dibutuhkan SMK dan mengatasi kelebihan guru produktif dan adaptif lainnya yang sudah jenuh. Perubahan tugas mengajar mata pelajaran/program studi lama menjadi program studi baru yang akan diampu oleh guru peserta Program Keahlian Ganda membutuhkan pengetahuan dan keterampilan baru sesuai dengan kebutuhan program keahlian baru.
Oleh
karena
itu,
pada Program
Keahlian Ganda
diperlukan kegiatan pengenalan kompetensi guru produktif di SMK dengan program keahlian baru yang akan diselenggarakan. Kegiatan ini juga diharapkan akan menjadi wahana proses induksi dari guru pembimbing kepada guru peserta Program Keahlian Ganda tentang sikap, pengetahuan dan keterampilan produktif sesuai karakteristik program keahlian yang baru. Di dalam rangkaian program keahlian ganda saat ini dilaksanakan kegiatan In
Service Training (In). Pada kegiatan ini akan banyak melibatkan berbagai pihak, yaitu Direktorat Jenderal GTK, PPPPTK/LPPPTK KPTK, Dinas Pendidikan Provinsi, SMK, guru pembimbing/mentor dan guru peserta Program Keahlian Ganda serta
industri sebagai tempat untuk prakerin peserta program keahlian ganda. Pelaksanaan prakerin peserta program keahlian ganda dilaksanakan di industri sesuai dengan bidang yang ditekuni. Dalam rangkaian prakerin dilaksanakan penjaminan mutu yang bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan prakerin terlaksana sesuai dengan ketentuan, tepat sasaran dan tepat waktu sehingga diharapkan peserta mendapat wawasan dan pengalaman produksi di industri sesuai dengan bidang yang ditekuninya. B. TUJUAN Tujuan penjaminan mutu pelaksanaan praktik kerja industri (Prakerin) program keahlian ganda adalah : 1.
Untuk memastikan bahwa kegiatan prakerin terlaksana sesuai dengan ketentuan, tepat sasaran dan tepat waktu.
2.
Mendapatkan gambaran peserta di lapangan tentang pelaksanaan praktik kerja industri (Prakerin).
3.
Sebagai umpan balik bagi penyelenggara diklat untuk perbaikan dan penyempurnaan program selanjutnya.
BAB II PELAKSANAAN
A. Strategi Pelaksanaan Guna mencapai sasaran dan tujuan penjaminan mutu pelaksanaan praktik kerja
industri
(prakerin)
program
keahlian
ganda,
maka
strategi
pelaksanaan kegiatan secara umum ditempuh dengan alur sebagai berikut :
Pelaksanaan Penjaminan Mutu
Coaching
Persiapan
Penyusunan instrumen penjaminan mutu dan pedoman Penggandaan instrumen Penunjukan petugas
Pembekalan petugas
Pertemuan dengan responden Penjaringan data oleh petugas melalui observasi, penyebaran instrumen Wawancara
Penyusunan Laporan
Sebelum
pelaksanaan
pelaksanaan persiapan
prakerin
yang
kegiatan
pemantauan
program
dilakukan
Pengolahan Data
keahlian
adalah
:
penjaminan
ganda
mutu
dilaksanakan,
mempelajari
instrumen
pemantauan. Kegiatan ini dilakukan pada saat pembekalan. Hal ini dilakukan guna mencapai sasaran dan tujuan pemantauan penjaminan mutu, maka para petugas dibekali tentang cara penggunaan instrumen
(untuk
mendapatkan
data),
pengolahan
data
dan
penyusunan laporan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pada waktu pembekalan petugas. instrumen
(untuk
Pembekalan ini termasuk cara penggunaan
mendapatkan
data),
pengolahan
data
dan
penyusunan laporan. Hal ini dimaksudkan guna mencapai tujuan dan sasaran pemantauan penjaminan mutu pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin)
Instrumen penjaminan mutu
ini diisi oleh peserta prakerin
dan
pembimbing
Sebagai hasil dari penjaminan mutu, petugas melakukan pengolahan data, selanjutnya dianalisis dan dituangkan dalam bentuk laporan.
B.
Petugas Penjaminan Mutu Petugas penjaminan mutu adalah widyaiswara, staf serta pejabat struktural PPPPTK Pertanian Cianjur. Petugas penjaminan mutu di Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan (BPTKP) adalah : Nama
: Muldan Martin, A.Pi., M.Si
Pangkat/golongan
: Penata Tk.I / IIId
Jabatan
: Widyaiswara
NIP
: 197603132002121002
C. Sasaran Pemantauan Penjaminan Mutu Sasaran Kegiatan ini adalah peserta program keahlian ganda yang sedang melakukan praktik kerja industri (prakerin) sebanyak 4 orang serta pembimbing di industri.
D. Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu adalah tanggal 08 s.d 10 Mei 2018 di Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan (BPTKP) Kab. Sleman.
E.
Hasil Pemantauan dan Pembahasan Penjaminan mutu menggunakan instrumen uji kepatuhan berbentuk daftar cek (Check List) yang dikembangkan berdasarkan Panduan Praktik Kerja Industri Program Keahlian Ganda. Variabel yang dipantau dalam rangka penjaminan mutu meliputi beberapa aspek, yaitu : 1. Persiapan Kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin); Dari 4 orang responden peserta yang menjawab sangat sesuai: 3 orang, yaitu bahwa peserta dapat menerima informasi tentang waktu dan jadwal pelaksanaan prakerin sebelum kegiatan dilaksanakan, mendapatkan arahan dan bimbingan dalam menyiapkan administrasi terkait kegiatan prakerin, menyepakati waktu pelaksanaan prakerin dengan industri sebelum kegiatan dimulai, mendapatkan informasi tentang profil industri yang digunakan sebagai tempat prakerin sebelum kegiatan dimulai, serta mendapatkan informasi tentang bantuan biaya hidup selama prakerin dari penyelenggara kegiatan. Peserta yang menjawab sesuai: 4 orang,
yaitu bahwa peserta
menyepakati waktu pelaksanaan prakerin dengan industri sebelum kegiatan dimulai, mendapatkan informasi tentang profil industri yang digunakan sebagai tempat prakerin sebelum kegiatan dimulai, peserta mendapatkan informasi tentang bantuan hidup selama prakerin dari penyelenggara kegiatan, menerima informasi tentang waktu dan jadwal pelaksanaan prakerin sebelum kegiatan dilaksanakan, serta mendapatkan arahan dan bimbingan dalam menyiapkan administrasi terkait
kegiatan
prakerin.
Sedangkan
1
orang
responden
pembimbing menjawab sesuai, yaitu bahwa pembimbing menerima informasi tentang waktu dan jadwal pelaksanaan prakerin sebelum kegiatan dilaksanakan, menyepakati waktu pelaksanaan prakerin dengan
pihak
pemohon
prakerin
sebelum
kegiatan
dimulai,
mendapatkan informasi tentang profil pihak pemohon prakerin
sebelum kegiatan dimulai, serta memberikan arahan dan bimbingan untuk menyiapkan administrasi terkait kegiatan prakerin. 2. Pelaksanaan Prakerin; Dari 4 orang responden peserta yang menjawab sangat sesuai: 3 orang, yaitu bahwa peserta melaksanakan kegiatan orientasi untuk mengetahui situasi industri, mendapatkan informasi tentang tata tertib yang berlaku di tempat prakerin, menadapatkan penjelasan dari pembimbing industri terkait rencana dan jadwal kegiatan di industri, bersama pembimbing industri menyiapkan format jurnak kegiatan prakerin, melaksanakan tugas sesuai arahan/petunjuk dari pembimbing industri dengan terpaksa, mentaati dan menjaga keselamatan kerja selama melaksanakan kegiatan, waktu pelaksanaan prakerin terlalu lama, senang melaksanakan prakerin di industri, mendapatkan pengalaman praktik sesuai dengan materi kompetensi keahlian yang dipilih, merencanakan pembuatan laporan prakerin, memperoleh kesempatan
melaksanakan
ibadah
sesuai
dengan
agama
dan
kepercayaan yang diyakini, berlaku sopan dan santun selama prakerin, bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan selama prakerin, memelihara kebersihan, ketertiban dan keamanan di tempat prakerin, ikut menjaga sarana dan prasarana yang digunakan, memberi tahu pembimbing industri apabila tidak dapat mengikuti kegiatan, serta tidak mengalami kesulitan dalam bekerja sama dan berkomunikasi dengan sesama teman dan industri. Peserta yang menjawab sesuai: 3 orang, yaitu bahwa peserta melaksanakan kegiatan orientasi untuk mengetahui situasi industri, mendapatkan informasi tentang tata tertib yang berlaku di tempat prakerin, mendapatkan penjelasan dari pembimbing industri terkait rencana dan jadwal kegiatan di industri, bersama pembimbing industri menyiapkan format jurnak kegiatan prakerin,
mentaati
dan
menjaga
keselamatan
kerja
selama
melaksanakan kegiatan, malas mencatat pada buku jurnal setiap kegiatan yang dilakukan, waktu pelaksanaan prakerin terlalu lama,
senang melaksanakan prakerin di industri, mendapatkan pengalaman praktik sesuai dengan materi kompetensi keahlian yang dipilih, merencanakan pembuatan laporan prakerin, memperoleh kesempatan melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang diyakini, berlaku sopan dan santun selama prakerin, bertanggungjawab terhadap
tugas
yang
diberikan
selama
prakerin,
memelihara
kebersihan, ketertiban dan keamanan di tempat prakerin, ikut menjaga sarana dan prasarana yang digunakan, memberi tahu pembimbing industri apabila tidak dapat mengikuti kegiatan, serta tidak mengalami kesulitan dalam bekerja sama dan berkomunikasi dengan sesama teman dan industri. Peserta yang menjawab tidak sesuai: 4 orang, yaitu bahwa peserta melaksanakan tugas sesuai arahan/petunjuk dari pembimbing industri dengan terpaksa, malas mencatat pada buku jurnal setiap kegiatan yang dilakukan, serta waktu pelaksanaan prakerin terlalu lama. Peserta yang menjawab sangat tidak sesuai: 3
orang,
yaitu
bahwa
peserta
melaksanakan
tugas
sesuai
arahan/petunjuk dari pembimbing industri dengan terpaksa, malas mencatat pada buku jurnal setiap kegiatan yang dilakukan, waktu pelaksanaan prakerin terlalu lama. Sedangkan 1 orang responden pembimbing menjawab sangat sesuai, yaitu bahwa peserta mentati dan menjaga keselamatan kerja selama melaksanakan kegiatan, peserta berlaku sopan dan santun selama prakerin, serta peserta bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan selama prakerin. Pembimbing
menjawab
sesuai,
yaitu
bahwa
peserta
prakerin
melaksanakan kegiatan orientasi untuk mengetahui situasi industri, peserta prakerin mendapatkan informasi tentang tata tertib yang berlaku di tempat prakerin, peserta mendapatkan penjelasan dari pembimbing industri terkait rencana dan jadwal kegiatan di industri, pembimbing bersama peserta menyiapkan format jurnal kegiatan prakerin,
peserta
melaksanakan
tugas/pekerjaan
sesuai
petunjuk/arahan, peserta mencatat setiap kegiatan harian di buku jurnal, peserta senang melaksanakan prakerin di industri, peserta
mendapatkan pengalaman praktik sesuai dengan materi kompetensi keahlian yang dipilih, pembimbing bersama peserta merencanakan pembuatan
laporan
prakerin,
peserta
memperoleh
kesempatan
melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang diyakini, peserta ikut memelihara kebersihan, ketertiban dan keamanan di tempat prakerin, peserta ikut menjaga sarana dan prasarana yang pembimbing gunakan, serta peserta memberi tahu pembimbing industri apabila tidak dapat mengikuti kegiatan. Pembimbing menjawab tidak sesuai, yaitu bahwa peserta agak mengalami kesulitan dalam bekerja sama dan berkomunikasi dengan sesama teman di industri. 3. Pembimbing Industri; Dari 4 orang responden peserta yang menjawab sangat setuju: 3 orang, yaitu bahwa pembimbing industri melaksanakan pembimbingan sesuai
jadwal
yang
telah
direncanakan,
pembimbing
memiliki
pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kompetensi keahlian yang peserta tekuni di industri, pembimbing industri mudah diajak berkomunikasi, pengetahuan,
pembimbing pembimbing
industri
industri
mampu
memberikan
mentransfer
arahan/petunjuk
dalam mengerjakan tugas, pembimbing industri melakukan monitoring terhadap
jurnal
harian,
pembimbing
indusri
memberikan
informasi/penjelasan terkait materi praktik yang belum dipahami, pembimbing industri melibatkan peserta dalam unit produksi, serta pembimbing industri membantu dalam membuat rencana laporan prakerin.
Peserta
menjawab
setuju:
2
orang,
yaitu
bahwa
pembimbing industri melaksanakan pembimbingan sesuai jadwal yang telah
direncanakan,
pembimbing
memiliki
pengetahuan
dan
keterampilan sesuai dengan kompetensi keahlian yang peserta tekuni di
industri,
pembimbing
industri
mudah
diajak
berkomunikasi,
pembimbing industri mampu mentransfer pengetahuan, pembimbing industri memberikan arahan/petunjuk dalam mengerjakan tugas, pembimbing industri melakukan monitoring terhadap jurnal harian, pembimbing indusri memberikan informasi/penjelasan terkait materi
praktik yang belum dipahami, pembimbing industri melibatkan peserta dalam unit produksi, serta pembimbing industri membantu dalam membuat rencana laporan prakerin. Sedangkan 1 orang responden pembimbing
menjawab
sesuai,
yaitu
bahwa
pembimbing
melaksanakan pembimbingan sesuai jadwal yang telah direncanakan, pembimbing memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kompetensi keahlian yang ditekuni peserta di industri, pembimbing mudah
diajak
pengetahuan,
berkomunikasi, pembimbing
pembimbing
memberikan
mampu
mentransfer
arahan/petunjuk
dalam
mengerjakan tugas, pembimbing melakukan monitoring terhadap jurnal harian, pembimbing memberikan informasi/penjelasan terkait materi praktik yang belum dipahami, pembimbing melibatkan peserta dalam unit produksi, serta pembimbing membantu dalam membuat rencana laporan prakerin. 4. Motivasi Peserta dan Penguasaana Materi; Dari 4 orang responden peserta yang menjawab sangat sesuai: 3 orang, yaitu bahwa peserta mengikuti prakerin karena diwajibkan bagi peserta program keahlian ganda, prakerin menguntungkan peserta karena dapat menambah pengetahuan dan pengalaman kerja di industri sesuai kompetensi keahlian yang diikuti peserta, setelah mengikuti prakerin peserta lebih menguasai materi praktek kompetensi keahlian, serta peserta mendapatkan materi praktik sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru. Peserta menjawab sesuai: 3 orang, yaitu bahwa yaitu bahwa peserta mengikuti prakerin karena ingin memiliki sertifikat prakerin, mengikuti prakerin karena diwajibkan bagi peserta program keahlian ganda, prakerin menguntungkan peserta karena dapat menambah pengetahuan dan pengalaman kerja di industri sesuai kompetensi keahlian yang diikuti peserta, setelah mengikuti prakerin peserta lebih menguasai materi praktek kompetensi keahlian, peserta kesulitan dalam melaksanakan tugas di industri, serta peserta mendapatkan materi praktik sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru. Peserta menjawab tidak sesuai: 3 orang, yaitu
bahwa peserta peserta mengikuti prakerin karena ingin memiliki sertifikat prakerin, serta kesulitan dalam melaksanakan tugas di industri. Peserta menjawab sangat tidak sesuai: 2 orang, yaitu bahwa peserta kesulitan dalam melaksanakan tugas di industri Sedangkan 1 orang responden pembimbing menjawab sesuai, yaitu bahwa peserta, peserta melaksanakan kegiatan tepat waktu, peserta mampu melakukan pekerjaan yang sama sesuai prosedur tanpa diberikan arahan/petunjuk kerja lagi, serta peserta mendapatkan materi praktik sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru. Pembimbing menjawab tidak sesuai, yaitu bahwa peserta cenderung kurang antusias dalam mengikuti prakerin, serta peserta merasa kesulitan dalam melaksanakan tugas di industri. 5. Peralatan dan bahan Praktik; dan Dari 4 orang responden peserta yang menjawab sangat setuju: 3 orang, yaitu bahwa bahan praktik tersedia sesuai dengan kebutuhan, alat praktik tersedia sesuai kebutuhan, alat praktik yang tersedia dapat digunakan sesuai fungsinya, sebagian besar alat praktik yang tersedia tidak sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru, tersedia peralatan keselamatan kerja, serta peralatan keselamatan kerja dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Peserta menjawab setuju: 2 orang, yaitu bahwa bahan praktik tersedia sesuai dengan kebutuhan, alat praktik tersedia sesuai kebutuhan, alat praktik yang tersedia dapat digunakan sesuai fungsinya, sebagian besar alat praktik yang tersedia tidak sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru, tersedia peralatan keselamatan kerja, serta peralatan keselamatan kerja dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Peserta menjawab tidak setuju: 1 orang, yaitu bahwa sebagian besar alat praktik yang tersedia tidak sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru. Peserta menjawab sangat tidak setuju: 1 orang, yaitu bahwa sebagian besar alat praktik yang tersedia tidak sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru. Sedangkan 1 orang responden pembimbing menjawab setuju, yaitu bahwa bahan praktik tersedia sesuai dengan kebutuhan,
alat praktik tersedia sesuai kebutuhan, alat praktik yang tersedia dapat digunakan sesuai fungsinya, serta peralatan keselamatan kerja dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Pembimbing menjawab tidak setuju, yaitu bahwa sebagian besar alat praktik yang tersedia tidak sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru, serta tersedia peralatan keselamatan kerja. 6. Sarana dan Prasarana. Dari 4 orang responden peserta yang menjawab sangat setuju: 3 orang, yaitu bahwa ruang bengkel/lab aman digunakan untuk pembelajaran,
ruang
bengkel/lab
nyaman
digunakan
untuk
pembelajaran, tersedia daya listrik yang memadai, kamar tersedia dengan memadai, kamar yang peserta tempati nyaman, kamar yang peserta tempati bersih, kamar mandi dapat digunakan dengan layak, terdapat penerangan yang cukup, tersedia jaringan listrik yang memadai, konsumsi tersaji tepat waktu, konsumsi tersaji sesuai dengan jumlah peserta, konsumsi tersaji dengan bersih dan aman, tempat prakerin dekat dengan toko/koperasi, serta layanan kesehatan mudah terjangkau. Peserta menjawab setuju: 3 orang, yaitu bahwa ruang bengkel/lab aman digunakan untuk pembelajaran, ruang bengkel/lab nyaman digunakan untuk pembelajaran, tersedia daya listrik yang memadai, kamar tersedia dengan memadai, kamar yang peserta tempati nyaman, kamar yang peserta tempati bersih, kamar mandi dapat digunakan dengan layak, terdapat penerangan yang cukup, tersedia jaringan listrik yang memadai, konsumsi tersaji tepat waktu, konsumsi tersaji sesuai dengan jumlah peserta, konsumsi tersaji dengan bersih dan aman, tempat prakerin dekat dengan toko/koperasi, serta layanan kesehatan mudah terjangkau. Sedangkan 1 orang responden pembimbing menjawab setuju, yaitu bahwa ruang bengkel/lab aman digunakan untuk pembelajaran, tersedia daya listrik yang memadai, kamar tersedia dengan memadai, peserta menempati kamar yang nyaman, peserta menempati kamar yang bersih, kamar mandi layak digunakan, terdapat penerangan yang
cukup di kamar, tersedia jaringan listrik yang memadai, konsumsi tersaji tepat waktu, konsumsi tersaji sesuai dengan jumlah peserta, konsumsi tersaji dengan bersih dan aman, tempat prakerin dekat dengan toko/koperasi, serta layanan kesehatan mudah terjangkau. Pembimbing menjawab tidak setuju, yaitu bahwa ruang bengkel/lab nyaman digunakan untuk pembelajaran.
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Persiapan dan pelaksanaan praktik kerja industri di Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan (BPTKP), Kabupaten Sleman dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan berlaku yang telah ditetapkan. 2. Balai Pengembangan Teknologi Kelautan
dan Perikanan (BPTKP),
Kabupaten Sleman layak untuk dapat digunakan praktik kerja industri dengan peralatan dan bahan, sarana prasarana yang lengkap dan teknologi yang terbaru serta sumber daya manusia yang kompeten di bidang perikanan budidaya. B. Saran 1. Perlu dilanjutkannya kerja sama dengan lembaga Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan (BPTKP), Kabupaten Sleman untuk dapat memfasilitasi kegiatan-kegiatan lain berikutnya. 2. Dalam rangka kerjasama pengembangan teknologi budidaya perikanan perlu dilanjutkan dengan skedul dan materi yang terkoordinasikan dengan lembaga pendukung lainnya, misalnya dengan lembaga swasta sebagai pembanding dan hal tesebut bisa dilakukan dengan menambahkan materi
field trip bagi peserta magang dengan konsekwensi penambahan waktu parktikum.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.
Dokumentasi Kegiatan (Foto)
2.
Instrumen Penjaminan Mutu yang sudah diisi