Laporan Magang Revisi [1].docx

  • Uploaded by: Anonymous uNmHvMXrTO
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Magang Revisi [1].docx as PDF for free.

More details

  • Words: 9,998
  • Pages: 59
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga ketersediaannya amatlah penting. Pemanfaatannya tidak hanya terbatas untuk keperluan rumah tangga, tetapi juga untuk fasilitas umum, sosial maupun ekonomi. Air bersih yang digunakan sehari-hari harus memiliki kualitas yang baik untuk konsumsi sesuai dengan standar air minum di Indonesia yaitu PP No.82 Tahun 2001 dan KepMen No.907 Tahun 2002. Begitu pentingnya air bersih bagi kehidupan manusia, sehingga memungkinkan penyediaan menjadi terbatas bila pemanfaatannya tidak diatur dengan baik, sehingga harus dibuat suatu jaringan perpipaan yang tertata baik untuk mendistribusikan air bersih secara merata kesetiap konsumen. Secara umum kebijakan pemerintah dalam bidang pembangunan prasarana penyediaan air bersih direalisasikan dengan membangun sistem perpipaan. Sasaran pembangunan prasarana air bersih meliputi kota-kota besar maupun perdesaan baik dengan sistem perpipaan ataupun non perpipaan. Sistem perpipaan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan sistem non perpipaan dikelola oleh penduduk setempat. Salah satu cara untuk memperoleh air bersih adalah dengan memanfaatkan pelayanan PDAM ( Perusahaan Daerah Air Minum ). Untuk mencapai pengadaan air bersih yang merata sangatlah tidak mudah, hal ini dikarenakan banyaknya resiko maupun biaya dalam pemenuhan kebutuhan ini. Resiko ini dapat bersifat teknis maupun non teknis. Misalnya masalah teknis banyaknya daerah yang tidak memungkinkan dipasang saluran pipa air bersih dan kemudian juga masalah non teknis yaitu kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang mengerti tentang pipa air bersih. Pelayanan air di Pusat Jakarta bergantung pada sumber air yang sama sejak 13 tahun perjanjian kerjasama dimulai. Secara umum sistem sumber air saat ini mencukupi penyediaan air secara berkelanjutan untuk 5 juta penduduk Jakarta Pusat yang berkembang terus dengan pesat. Penyebab yang paling utama adalah karena sumber air saat ini dan pasokan transmisi dari fitur utamanya sangat rawan terganggu. Segi kualitas (tergantung polusi dan kekeruhan tinggi selama musim hujan lebat). Segi kuantitas (tergantung pada peristiwa alam eksternal: air pasang, banjir,

1

kekeringan, pendangkalan dan keadaan yang tidak terduga seperti gangguan PLN, dan risiko potensi gangguan pada kedua stasiun pemompaan di Curug dan Cawang. Sumber dana untuk investasi utama yang berkaitan dengan peningkatan sumber air dan pelaksanaan jalur transmisi ke daerah yang sangat membutuhkan, baik melalui pembiayaan bersama melalui APBD, APBN atau lembaga keuangan internasional dan kontribusi donor, harus dimobilisasi Pada pertengahan masa kontrak, PT.XYZ dan pemerintah DKI Jakarta masih menghadapi berbagai tantangan untuk periode 2011-2023; dimana diperlukan berbagai upaya dan niat baik dari kedua belah pihak. Investasi yang dibiayai melalui tarif (skema full cost recovery) masih terlalu rendah untuk dapat memenuhi dan membiayai penambahan dan peremajaan aset yang sudah tua; peningkatan mutu pelayanan seraya menghadapi kebutuhan air yang terus meningkat, serta memperluas jangkauan pelayanan. Untuk itu perlu diupayakan alternatif pendanaan. Upaya-upaya pemberantasan terhadap sambungan ilegal dan pemakaian air secara ilegal (dengan dukungan dan langkah-langkah pemerintah) sangat diperlukan agara secara signifikan dapat menurunkan tingkat kehilangan air (NRW) untuk mencapai target kurang dari 30% selama masa kontrak. Konversi sumur dalam (penggunaan air tanah) ke air perpipaan yang terus disosialisasikan oleh pemerintah DKI melalui kebijakan pajak air tanah dalam untuk pengguna sumur dalam, merupakan kunci untuk menanggulangi penurunan permukaan tanah di ibukota. Dikemudian hari diharapkan kebijakan ini juga diterapkan pada sumur dangkal. Pengadaan sumber-sumber air baru dalam waktu dekat sedang diupayakan oleh PT.XYZ seperti di Taman Kota, di Cilandak dan lain-lain. Diharapkan pula bantuan pemerintah daerah dan pusat guna peningkatan dan perluasan pelayanan.Indonesia merupakan salah satu negera berkembang yang sedang giat – giatnya melaksanakan pembangunan di segala bidang, salah satu pembangunannya berada di sektor industri. Pada saat ini perkembangan sektor industri semakin meningkat seiring dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyebabkan adanya perubahan pola pikir dan tingkah laku masyarakat.

2

1.2.Tujuan dan Manfaat Kegiatan magang yang akan dilaksanakan mempunyai beberapa tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus 1.2.1. Tujuan Umum 1. Memenuhi pelaksanaan mata kuliah wajib TLK 403 – Kerja Praktik; 2. Mengamati secara langsung kondisi di lapangan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah; 3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa/i untuk memperoleh pengalaman dalam hal kemampuan berkomunikasi, dan bersosialisasi dengan rekan yang berbeda bidang sebagai salah satu bekal untuk di dunia kerja nantinya; 4. Mendapatkan pengalaman dalam hal penyelesesaian masalah kepada perusahaan terkait.

1.2.2. Tujuan Khusus 1. Mempelajari system operasional di PT.XYZ 2. Mempelajari system Pemantauan Aliran dan tekanan air di PT.XYZ 3. Mempelajari system penanganan komplain kualitas dan kuantitas air di PT.XYZ 4. Memberikan analisis penanganan komplain kualitas dan kuantitas air di PT.XYZ 1.2.3. Manfaat Dengan kegiatan Magang di PT.XYZ diharapkan dapat: 1. Menambah pengetahuan mengenai penanganan sistem komplain kualias dan kuantitas air di PT.XYZ 2. Memperoleh ilmu tentang proses Monitoring Komplain, Flow, dan Pressure dengan menggunakan aplikasi dari PT.XYZ 3. Menambah pengetahuan di luar lingkup bidang teknik lingkungan yang diterapkan di PT.XYZ 4. Memperoleh esensi dalam bekerja di industri, khusunya di perusahan PDAM 5. Menjadi salah satu referensi dan informasi untuk kegiatan penelitian di masa mendatang.

3

1.3.Ruang Lingkup Kegiatan Magang ini difokuskan pada Permasalahan teknik komplain kualitas dan kuantitas air bersih dan cara penangannya di PT.XYZ. Adapun Lingkup kegiatan magang yaitu: 1.

Pengenalan lokasi, yang meliputi: a.

Pengarahan awal magang.

b.

Pengenalan profil serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan di PT.XYZ dari penjelasan pembimbing magang (mentor), pengawas, operator, staf dan/atau teknisi PT.XYZ

c. 2.

Pengenalan tata tertib dan keadaan (eksisting) perusahaan.

Peninjauan proses penanganan komplain kualitas dan kuantitasair bersih di PT.XYZ Mempelajari Wilayah yang mencakup layanan DPP Pusat (Permanent Area) a.

Mempelajari Aplikasi Monitoring seperti BDLT dan CCnB

b.

Melakukan pengumpulan data flow, pressure, dan konfigurasi jaringan pada saat normal dan saat terjadi masalah

c.

Mengumpulkan data komplain kualitas dan kualitas air bersih

d.

Kunjungan lapangan ke lokasi yang terindikasi masalah dan melihat secara langsung proses perbaikan sampai air normal kembali

3.

Meninjau dengan study literatur.

4.

Tahapan akhir pembuatan laporan.

1.4.Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan magang selama dua bulan Tempat : PT.XYZ Waktu : 5 Maret s.d. 4 Mei 2018 Departemen

: Distribution Network

Divisi

: Network Handling

Bagian

: Network Operation

4

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI 2.1.Sejarah PT.XYZ merupakan mitra swasta Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta Raya (PAM JAYA) yang merupakan bagian dari Suez Environment, anak perusahaan GDF Suez asal Perancis yang bergerak dalam bidang energi. Suez Environnement adalah perusahaan terdepan di dunia yang secara ekslusif bergerak di bidang manajemen air dan limbah bagi pemerintahan dan kawasan industri lokal. Tahun 2006 Suez Environment menjual 30% sahamnya kepada PT. AN, anak perusahaan dari Grup AI. PT AN didirikan pada tanggal 12 Oktober 1992 merupakan perusahaan infrastruktur yang sepenuhnya dimiliki oleh PT AI Tbk. Astratel bergerak di bidang investasi, manajemen aset, manajemen konstruksi, manajemen operasi serta melakukan campuran akuisisi perusahaan-perusahaan operasi dan pengembangan proyek-proyek baru di sektor infrastruktur seperti jalan tol, penyediaan air, pelabuhan dan kawasan industri. PT.XYZ menandatangani perjanjian kerja sama dengan PAM JAYA pada bulan Juni 1997 dengan waktu kontrak adalah selama 25 tahun sejak tanggal 1 Februari 1998. Pada era krisis moneter dan politik di Indonesia tahun 1998 hingga tahun 2000, dilakukan perubahan perjanjian yang disepakati pada tanggal 22 Oktober 2001 (Amanded & Restated) dan mengalami perubahan 24 Desember 2005 yang mencakup proses re-basing untuk periode tahun 2003 sampai 2007. Pada perjanjian ini juga penandatanganan kerjasama Adendum Perjanjian Kerjasama 2001 untuk wilayah Barat oleh PT.XYZ dan wilayah Timur untuk PT. Thames PAM JAYA. Perjanjian Kerjasama yang dinyatakan kembali tersebut mengalami perubahan pada 24 Desember 2004 melalui Addendum Pertama yang mencakup proses re-basing (studi kelayakan untuk mengembangkan infrastruktur baru) untuk periode 2003–2007, yang diikuti dengan Addendum Kedua tanggal 21 Desember 2006. Pada akhirnya, Addendum ketiga terhadap Perjanjian Kerjasama yang diubah dan dinyatakan kembali pada tanggal 28 Oktober 2008 merupakan amandemen terakhir hingga saat ini. Saham PT.XYZ dipegang oleh Suez Environment sebesar 51% dan PT. AI sebesar 49%. Pada tahun 2017 terjadi pemindahan kepemilikan saham, yaitu 49% dimiliki oleh Mulia Semesta Abadi (MSA) dan 51% dimiliki oleh Water Future Pt. Ltd.

5

2.2. Visi, Misi dan Nilai-nilai Utama PT.XYZ 2.2.1 Visi Menjadi perusahaan penyedia pelayanan air pilihan di Indonesia dengan memberikan kepuasan pelanggan dan melampaui harapan para pemangku kepentingan. 2.2.2 Misi 1. Untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan kita dengan tingkat pelayanan yang tinggi dan dengan menyediakan air dengan kuantitas, kontinuitas dan kualitas yang baik melalui operasi yang unggul. 2. Untuk menjaga kerjasama yang berkesinambungan dengan stakeholder publik untuk kepentingan masyarakat seraya tetap memenuhi peraturan yang berlaku. 3. Untuk mengembangkan potensi karyawan agar karyawan dapat memaksimalkan kinerja, puas dalam bekerja serta memberikan kepada karyawan lingkungan yang sehat dan aman. 4. Untuk meningkatkan penciptaan nilai bagi pemegang saham. 5. Untuk memberikan pertanggung jawaban sosial, melindungi lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. 6. Berhubungan baik dengan semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan sumber air dalam rangka meningkatkan kesadaran umum tentang kelangkaan air. 7. Untuk mengembangkan kerjasama strategis jangka panjang dengan rekan bisnis kita. 8. Untuk menjaga citra perusahaan yang baik. 2.2.3 Nilai 1. Bertanggung Jawab Setiap insan PT.XYZ dalam menjalankan tugasnya harus memiliki komitmen untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya, dengan bertanggung jawab

terhadap

tindakan dan akibatnya serta menjaga semangat kerja sama. 2. Peduli Setiap insan PT.XYZ menghargai dan peduli terhadap manusia dan lingkungannya, oleh karena itu setiap insan PT.XYZ harus menjaga hubungan baik dengan pelanggan, peduli terhadap lingkungan. Perusahaan serta stake holder dengan memberikan pelayanan yang terbaik untuk mewujudkan kepuasan pelanggan.

6

3. Dipercaya Setiap insan PT.XYZ harus melaksanakan sistem norma, nilai dan aturan profesionalisme sesuai dengan etika yang berlaku secara transparan, jujur, tegas, melakukan apa yang benar/baik dan menyatakan apa yang tidak benar/tidak baik. 4. Inovatif Setiap insan PT.XYZ senantiasa berkreasi di bidang kerjanya dengan selalu memberikan kinerja dan hasil yang melebihi harapan dari pelanggan dan selalu melakukan perbaikan yang berkesinambungan untuk menjawab kebutuhan pelanggan

yang semakin

berkembang dan persaingan global yang semakin ketat. 2.3. Struktur Organisasi PT.XYZ PT.XYZ bertanggung jawab dalam pelayanan air bersih di Wilayah Barat Jakarta berdasarkan pelimpahan dari Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Khusus Ibukota Jakarta (PAM Jaya) melalui Perjanjian Kerjasama untuk meningkatkan penyediaan air bersih dan pelayanan kepada masyarakat di Wilayah Barat Jakarta. Perjanjian Kerjasama ditandatangani oleh Perseroan dan PAM Jaya untuk masa konsesi selama 25 tahun, yang berlaku efektif sejak 1 Februari 1998. Gambar 3.1 menjelaskan pemangku kepentingan Utama pada PT.XYZ Badan Regulator yang berada di bawah Pemerintah DKI Jakarta mempunyai tugas untuk mengawasi dan membuat kebijakan untuk PAM JAYA dan PT.XYZ PT.XYZ mempunyai tugas untuk melaporkan seluruh kegiatan dan keuangan ke PAM JAYA. PAM JAYA selanjutnya akan melaporkan hasil keseluruhan kegiatan dan keuangan ke Pemerintah Daerah. Jika terjadi kejanggalan pelanggan mempunyai hak komplain ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

7

Gambar 2.1 Skema Institusi Pemangku Kepentingan PT. PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) (Sumber: www.palyja.co.id)

Posisi tertinggi di PT.XYZ dipegang oleh Robert R Rerimassie selaku Presiden Direktur PT.XYZ yang dibantu oleh Wakil Presiden Direktur yaitu Felix H Parlindungan. PT.XYZ memiliki 6 divisi yaitu Operation and Technical, Customer Services Operations, Corporate Governance, Human Capital and General Services, Finance, and Business Services.

Gambar 2.2. Peta Lokasi PT.XYZ DPP Pusat (Sumber : Google Maps)

8

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. PALYJA

9

Gambar 2.3 Struktur Organisasi DPP Pusat

10

2.4. Gambaran Umum Sistem Penyediaan Air Bersih di PT.XYZ 2.4.1 Sumber Air Baku PT.XYZ menggunakan 2 unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) yakni pada Pejompongan I dan Pejompongan II serta 2 unit Instalasi Pengolahan air tambahan yakni di IPA Cilandak dan IPA Taman Kota. Tahun 2016 kapasitas air yang masuk pada Pejompongan I adalah 2000 lps, pada Pejompongan II adalah 3600 lps, pada Cilandak kapasitas yang masuk adalah 400 lps dan pada Taman Kota kapasitas air yang masuk adalah 150 lps. Pada tahun 2016, PT.XYZ telah mampu memproduksi air rata-rata sebesar 8.931 liter/detik, yang merupakan peningkatan sebesar 365 liter/detik dibandingkan tahun 2015. Produksi air tertinggi adalah di bulan Desember 2016 dimana produksi air mencapai 9.155 liter/detik. Dari total produksi rata-rata pada tahun 2016, sebesar 194 juta m³ diolah oleh Instalasi Pengolahan Air PALYJA (IPA Pejompongan 1 & 2, IPA Cilandak dan IPA Taman Kota) dan 88 juta m³ dari air curah olahan PDAM Tangerang. Sumber air baku yang digunakan oleh PT.XYZ adalah sebagai berikut ( PALYJA, 2016): 2.4.1.1 Kanal Tarum Barat Air yang masuk ke IPA Pejompongan I dan Pejompongan II berasal dari Kanal Tarum Barat yang berasal dari Waduk Jatiluhur. Waduk Jatiluhur terletak sekitar 70 km dari Tenggara Jakarta. Waduk Jatiluhur dioperasikan oleh Perum Jasa Tirta II. Kanal Tarum Barat merupakan pemasok air baku terbesar untuk daerah Jakarta dan sekitarnya. Sekitar 62,5% air di-suplai dari waduk Jatiluhur.

Gambar 2.4 Instalasi Pengolahan Air Pejompongan 1 (Sumber: www.palyja.co.id)

12

Gambar 2.5 Instalasi Pengolahan Air Pejompongan 2 (Sumber: www.palyja.co.id)

2.4.1.2 Kali Krukut Instalasi Pengolahan Air Bersih Cilandak memasok air dari Kali Krukut yang terletak di daerah Jakarta Selatan dimana sekitar 4% dari total kebutuhan air dipasok dari Kali Krukut ini.

Gambar 2.6 Instalasi Pengolahan Air Cilandak (Sumber:www.palyja.co.id)

2.4.1.3 Cengkareng Drain Cengkareng Drain merupakan sumber air baku yang akan diolah di Instalasi Pengolahan Air Taman Kota dimana memasok rata-rata 1,7% dari total keseluruhan kebutuhan air PT.XYZ.

13

Gambar 2.7 Instalasi Pengolahan Air Taman Kota (Sumber:www.palyja.co.id)

2.4.1.4 Air Baku yang dipasok dari Pihak Ketiga Sumber air baku yang dapat dipasok dari sungai Jakarta hanya 5,7% dan dari Waduk Jatiluhur sekitar 62,5%, terdapat kekurangan sumber air baku untuk diolah dan di distribusikan kepada masyarakat. PT.XYZ memasok kekurangan air untuk menanggulanginya dengan membeli air dari PDAM Tangerang yakni dari IPA Serpong sekitar 31% dan Cikokol 0,8%. IPA Serpong terletak di sekitar Sungai Cisadane Tangerang dan dipasok melalui jaringan pipa ke pusat distribusi, DCR 4 (Distribution Center Reservoir) dan DCR 5 yang dilengkapi dengan penampungan air (reservoir) dan stasiun pompa. DCR 4 memasok sekitar 2000 lps dan DCR 5 sekitar 1000 lps.

14

Gambar 2.8 Peta Sumber Daya Air PT. PALYJA (Sumber: www.palyja.co.id)

2.4.2 Penjadwalan Tenaga Kerja PT.XYZ menerapkan jam kerja perhari selama 8 jam. Jam kerja tersebut mengikuti standarisasi jam kerja. Kegiatan produksi di pabrik atau operator menerapkan shift kerja nonstop atau 24 jam, agar target produksi dan kebutuhan air bersih konsumen terpenuhi. Jam kerja untuk karyawan setiap hari mulai dari Hari Senin sampai dengan Jumat, sebagai berikut: 1. Hari Senin – Kamis : pukul 07.30 WIB-16.00 WIB Istirahat : pukul 12.00 WIB-13.00 WIB 2. Hari Jumat

: pukul 07.00 WIB-16.30 WIB

Istirahat : pukul 11.30 WIB-13.00 WIB Jam kerja operator produksi dan laboratorium setiap hari dalam 24 jam, dibagi menjadi 3 shift, yaitu: 1. Shift I

: pukul 07.00 WIB - 14.00 WIB (termasuk jam istirahat)

2. Shift II

: pukul 14.00 WIB - 22.00 WIB (termasuk jam istirahat)

3. Shift III

: pukul 22.00 WIB – 07.00 WIB (termasuk jam istirahat)

15

2.4.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Aspek Lingkungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3) merupakan faktor penting dalam kelangsungan bisnis perusahaan. PT.XYZ sebagai salah satu perseroan yang bekerja dalam pengolahan dan penyediaan air bersih memperhatikan potensi resiko sangat besar terkait bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan kimia pada proses produksi, kecelakaan bekerja baik dalam ruangan dan luar ruangan dan aspekaspek lingkungan yang mempengaruhi kualitas lingkungan hidup. PT.XYZ berkomitmen dalam melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta perlindungan lingkungan diseluruh tingkatan organisasi. Upaya PT.XYZ dalam pelaksanaan K3 dan perlindungan lingkungan secara komprehensif dan efisien adalah sebagai berikut: 1. Pencegahan kecelakaan kerja dan menghilangkan fatality 2. Pencegahan penyakit akibat kerja (PAK) dan penyakit akibat hubungan kerja (PAHK) 3. Pencegahan pencemaran lingkungan dan meminimalisasi limbah 4. Optimasi pemakaian energi dan sumber daya alam 5. Memenuhi dan menaati peraturan perundangan serta persyaratan K3 dan lingkungan, termasuk standar manajemen K3, persyaratan GDF-Suez dan Astra Green Company (AGC) 6. Menerapkan dan meningkatkan kinerja sistem manajemen lingkungan K3 dan lingkungan (SMK3L) dan standar internasional (OHSAS 18001) dengan semangat perbaikan yang berkesinambungan.

2.4.4. Sertifikasi PT.XYZ Berikut adalah beberapa sertifikat yang diraih oleh PT.XYZ: 1. Tahun 2005 Meraih ISO 17025 : 2000 Certification of Laboratory Management System Application untuk Central Laboratory and Support Processes. 2. Tahun 2006 Meraih ISO 9001 : 2000 Certification of Quality Management System Application untuk Cilandak WTP and Support Processes. 3. Tahun 2007 Meraih ISO 9001 : 2000 Certification of Quality Management System Application untuk Production WTP and Transmission and Support Processes. 16

4. Tahun 2009 Meraih ISO 9001: 2008 Certification of Quality Management System Application untuk UPP Utama, UPP Barat, UPP Pusat, UPP Selatan Production and Transmission and Support Processes (Human Capital Development & Services, Procurement, IS Technical Support, Production Construction Section, Central Laboratory Process). 5. Tahun 2010 a. Meraih Up-grading Certification dari ISO 9001:2000 menjadi ISO 9001:2008 dari URS (United Registrar Of System Limited). Ruang lingkup sertifikasi untuk IPA dan pelayanan jaringan transmisi UPPU, UPPP, UPPS and UPPB. b. Meraih

OHSAS

18001:2007

dari

PT.

SGS

Indonesia

Ruang lingkup sertifikasi adalah untuk Water Treatment Plant and Booster Pump Process, Water Transmission Services and Testing for Water kepada “Unit Pelayanan PALYJA (UPP’s)” termasuk proses-proses pendukung lainnya seperti Information System Technical Support, Procurement, Human Capital Services, Human Capital Development, Design and Construction for Production & Transmission Project, and Maintenance Processes c. Meraih Re-Accreditation ISO/IEC 17025:2005 dari KAN (Komite Akreditasi Nasional) ruang lingkup sertifikasi adalah Micro-Biology Analysis and Chemical-Physical Analysis Processes. 6. Tahun 2011 Meraih Re-Certification of ISO 9001:2008 dari SGS United Kindom Ltd System & Certification ruang lingkup sertifikasi adalah Production water treatment Plant processes and transmission services to UPP Key Accounts, UPPP, UPPS and UPPB. 7. Tahun 2016 a. Meraih Recertification ISO 9001:2008 dari SGS United Kindom Ltd System & Certification ruang lingkup sertifikasi adalah Meter Reading Process for Standard Customers b. Meraih Surveilance Certification ISO 9001:2008 dari PT. SGS Indonesia ruang lingkup sertifikasi adalah Customer Complaint Handling Process at Customer Care, termasuk proses-proses pendukung lainnya seperti Procurement & Logistic, People Development & Learning Center, Human Capital Service, IS Technical Support. 17

c. Meraih Re-Certification of ISO 9001:2008 dari SGS United Kindom Ltd System & Certification ruang lingkup sertifikasi adalah Production Water Treatment Plant (termasuk Taman Kota Water Treatment Plant), and Booster Pump Processes, Water Transmission and Distribution Processes to UPP Utama,UPP Pusat,UPP Barat and UPP Selatan termasuk proses-proses pendukung lainnya seperti Leak Detection & Repair, Non Revenue Water (termasuk Permanent Area Study, Commercial Losses and Metering, Physical Losses and Reporting), Information System Infrastructure, Procurement, Human Capital Services, People Development & Learning Center, Organizational Development, Production

Engineering,

Water

Resource

Development

and

Process

Optimization,Maintenanc. d. Meraih Re-Certification OHSAS 18001:2007 dari PT. SGS Indonesia ruang lingkup sertifikasi adalah Production Processes (Water Treatment Plant and Booster Pump Process), Water Transmission Services and Testing Water untuk “Unit Pelayanan PALYJA (UPP’s)” termasuk proses-proses pendukung lainnya seperti Information System, Technical Support, Procurement, Human Capital Services, Human Capital Development, Design and Construction for Production & Transmission Project, and Maintenance Processes. e. Meraih Surveilance Certification ISO 9001:2008 dari PT. SGS Indonesia ruang lingkup sertifikasi adalah Provision service of water supply for Government institution, ABRI (Indonesia Military), Commercial and Embassy, with core processes are New Connection, Meter Reading, Customer Study, Meter Replacement and Strainer Maintenance/ Cleaning, Billing and collection and Customer Complaint Handling), termasuk proses-proses pendukung lainnya seperti Procurement Dept, Human Capital Services (HCS), People Development & Learning Center (PDLC), Organization Development (OD), Customer Services Improvement, GIS, IS Infrastructure, UPP Selatan Customer Services, UPP Barat Customer Services, UPP Pusat Customer Services, Commercial Looses & Metering and Billing & Collection”, Distribution Network, Transmission Network and Technical Study.

18

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Department yang ditempati Dalam pelaksanaan magang di PT.XYZ, Departement yang ditempati penulis adalah Departement Distribution Network yang mempunyai tanggung jawab peran untuk mengontrol, mengkoordinasikan dan memantau kegiatan penanganan pengaduan, serta operasi dan perawatan jaringan distribusi. Bagian yang ditempati penulis adalah bagian Network Handling dan di tempatkan di unit Network Operations. Network Handling dikhususkan untuk penanganan jaringan yang dibagi menjadi dua unit, yaitu Network Operations dan Network Maintenance & Optimization. Network Maintenance adalah tindakan perawatan, pencegahan, dan perbaikan yang dilakukan terhadap aksesoris pipa dan jembatan pipa. Dilakukan untuk memastikan agar aksesoris distribusi jaringan dapat berfungsi optimal dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan dan untuk mencapai taget PT.XYZ dan memastikan bahwa proses pemeliharaan aksesoris jaringan distribusi air PT.XYZ dilakukan secara berkala dan terencana. Network Optimization adalah aktifitas berupa penambahan atau pengurangan input, pamasangan dan atau pencabutan valve, upsize pipa, reinforcement pipa, dan normalisasi pipa dalam rangka meningkatkan atau mengoptimalkan jaringan sesuai dengan kemampuan dan kondisi jaringan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Optimasi jaringan dilakukan untuk memastikan agar jaringan distribusi dapat berfungsi secara optimal dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan dan untuk mencapai target PT.XYZ. Network Operations merupakan pengawasan dan pelaksanaan pekerjaan di lapangan terkait alokasi supply, memonitor flow, pressure, dan penanganan komplain kualitas dan kuantitas air bersih yang langsung terjun ke lokasi titik komplain konsumen untuk memastikan kegiatan pelayanan jaringan di lapangan berjalan dengan lancar dan aman sesuai standar dan rencana yang ditetapkan. Kegiatan yang dilakukan selama magang di PT.XYZ adalah mengikuti arahan pembimbing lapangan untuk mendapatkan penjelasan mengenai cara penanganan komplain kualitas dan kuantitas air bersih di PT.XYZ dan juga mempelajari cara untuk menganalisa komplain kualitas dan kuantitas air bersih. Selain itu, mengikuti kegiatan pengecekan flow, pressure, dan komplain harian secara berkala di di PT.XYZ sesuai prosedur. Berikut penjelasan mengenai Kegiatan magang di PT.XYZ.

19

3.2. Ruang Lingkup Objek penelitian ini adalah di Daerah Pelayanan Pusat PT.XYZ. Kegiatan magang ini difokuskan pada peninjauan komplain kualitas dan kuantitas air bersih konsumen dan faktor-faktor yang menyebabkan air tersebut kecil atau mati (kuantitas) maupun berkeruh, berwarna dan berbau (kualitas) di PT.XYZ Ruang lingkup magang ini yaitu: 1. Monitoring Flow, Pressure, dan Komplain di PT.XYZ 2. Teknik penanganan komplain kualitas dan kuantitas air di PT.XYZ 3. Menganalaisa komplain kualitas dan kuantitas air di PT.XYZ

3.3. Metode Kegiatan Jenis metode kegiatan yang dilakukan adalah deskriptif, yaitu memberikan gambaran secara jelas yang terbatas pada usaha mengungkapkan masalah dan keadaan yang ada di lapangan dan melihat data yang ada, sehingga keadaan di lapangan dan data sesuai dan dapat digunakan sebagai bahan penulisan laporan. Pada laporan ini bertujuan untuk meninjau komplain kualitas dan kuantitas air bersih konsumen dan faktor-faktor yang menyebabkan air tersebut kecil atau mati (kuantitas) maupun berkeruh, berwarna dan berbau (kualitas) di PT.XYZ

3.4. Pengambilan Data Data yang diperoleh dalam magang pada periode Mei – Juli ini didapatkan dari dua sumber, yaitu: 1. Data primer Data primer diperoleh dari data perusahaan, hasil observasi, wawancara, dan hasil pengamatan kegiatan pada area PT.XYZ 2. Data Sekunder Pengumpulan dara sekunder meliputi kegiatan pengumpulan data literature, jurnal, makalah, laporan penelitian terdahulu, dan data pendukung lainnya seperti metode pengumpulan data informasi dengan cara membaca dan mempelajari literature yang berkaitan dengan objek studi pengumpulan dokumen dan referensi

20

3.4.Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi yang dilakukan adalah dengan pengamatan langsung ke tempat konsumen yang komplain terhadap kualitas atuaupun kuantitas air bersih di PT.XYZ 2. Wawancara Metode wawancara adalah metode pengumpulan data informasi dengan mengajukan pertanyaan secara langsung pada pembimbing lapangan, staff, dan konsumen yang komplain terhadap kualitas ataupun kuantitas air bersih. 3. Dokumentasi dan Rekord Dilakukan dengan cara mempelajari dokumen, catatan, serta literatur yang ada di perusahaan yang berhubungan dengan masalah komplain kualitas dan kuantitas air bersih di PT.XYZ

3.5. Proses Distribusi di PT.XYZ Proses Distribusi PT.XYZ menerapkan prinsip pengaliran berupa gabungan gravitasi dan bertekanan yang dibantu dengan booster. Sistem perpipaan menggunakan pola loop dimana pada setiap permanent area (PA). Aktifitas utama Transmisi & Distribusi adalah: 1. Operasi & perawatan jaringan 2. Operasi & perawatan booster pump 3. Peningkatan pasokan di jaringan 4. Deteksi, investigasi dan perbaikan kebocoran untuk mendukung NRW (merujuk pada laporan NRW) Aktifitas operasi jaringan pipa transmisi dan distribusi dipantau melalui DMCC (Distribution Monitoring & Control Center) selama 24/7. DMCC (Distribution Monitoring & Control Center) adalah Pusat Pemantauan dan Pengendalian Distribusi yang mulai beroperasi tahun 2006 dengan metode shift 24/7. Tugas utama DMCC adalah untuk pemantauan air baku, proses produksi, pemompaan air bersih, dan proses jaringan transmisi dan distribusi. DMCC juga melakukan kendali booster pump secara jarak jauh, mengumpulkan data dan mengirimkan informasi yang terkait dengan gangguan distribusi, termasuk juga melaporkan pencapaian total volume produksi harian.

21

Gambar 3.9 Pusat Pemantauan dan Pengendalian Distribusi (DMCC) (Sumber: www.xyz.co.id)

Unit pelayanan PT.XYZ dibagi menjadi tiga bagian yaitu: 1. DPP Pusat Divisi Pelayanan PT.XYZ Pusat melayani wilayah administrasi Jakarta Pusat dan sedikit wilayah Jakarta Utara. Kantor Hubungan Pelanggan berada di Jati Baru. 2. DPP Barat Divisi Pelayanan PT.XYZ Barat melayani wilayah administrasi Jakarta Barat. Kantor Hubungan Pelanggan berada di Daan Mogot. 3. DPP Selatan Divisi Pelayanan PT.XYZ Barat melayani wilayah administrasi Jakarta Selatan. Kantor Hubungan Pelanggan berada di Prapanca. Jaringan Distribusi mengoperasikan dan memelihara pipa dengan panjang 5.002 km dari total panjang jaringan pipa perseroan adalah 5.435 km dengan penambahan panjang pipa sepanjang 10,6 km. Perseroan mengembangkan berbagai langkah-langkah untuk mengatasi hal ini dan menurunkan NRW (Non Revenue Water). Pada tahun 2016 PT. PALYJA mampu mengurangi NRW dimana total NRW yang terdata adalah sekitar 41%. 3.7. Permanent Area (PA) Permanent Area adalah suatu Isolasi hidrolis dari jaringan distribusi area dengan satu atau beberapa inlet yang di ukur dan data dikirim secara online ke Pusat data (DMCC). Semua inlet dilengkapi dengan Pressure Reducing Valve (PRV) untuk mengontrol flow 22

dan pressure dari Permanent Area. Strategi manajemen Permanent Area untuk PALYJA : 1. Untuk mengontrol dan mengatur distribusi air di jaringan. Alokasi air untuk Permanent Area menggunakan Pressure Reduce Valve (PRVs) (Keseimbangan antara kelebihan dan kekurangan supply; 2. Untuk mengetahui jumlah penjualan dan tingkat kebocoran, perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan dampaknya

Gambar 3.10 Permanent Area (PA) PT.XYZ (sumber: PT.XYZ)

Departemen DPP Pusat mempunyai sebelas area hidrolis atau Permanent Area. Dari sebelas Permanent Area tersebut memiliki masing-masing Monitoring Point dan mempunyai batas dengan ditandai adanya Boundary Valve. Berikut adalah Permanent Area beserta inlet yang mencakup wilayah DPP Pusat: Area PA

P01

Monitoring Point

Ø Pipa (mm)

P01 Garnisun

300

P01 JM Rasuna

200

P01 Kedutaan Malaysia

300

23

P02

P03

P04

P05

P08

P09

P10

P11

P01 Kota Kasablanca 300

300

P01 Mas Mansyur

300

P01 Rasuna Said 600

600

P02 Cikini huk Raden Saleh

150

P0201 Kesehatan

160

P02 Muria Dalam

160

P02 Soeroso

150

P02 Thamrin (Gedung Bawaslu)

250

P03 Mangga Besar 5

250

P04 Flyover Slipi

200

P04 Kamboja

150

P04 Kota Bambu

150

P04 Petamburan

250

P05 Mandala Utara

150

P05 Nurdin 3

150

P05 Susilo

200

P05 Tawakal

160

P08 Bandengan Selatan

200

P08 Bandengan Utara

150

P08 Lodan

200

P08 Mangga Dua Raya

200

P08 Marlina Downstream

250

P08 Marlina Upstream

250

P08 Pluit Selatan

160

P08 Sinar Budi

100

P09 Karang Elok

100

P09 Pluit Karang Barat

315

P09 Pluit Permai

200

P09 Pluit Putera

250

P10 Kompleks Kemanggisan

DPR

90

P11 Jembatan Besi Raya

200

P11 Kalianyar

250

P11 Ketapang Utara 1

110

24

P11 Sangaji 200 Tabel 3.1 Permanent Area dan Monitoring Point

3.8. Indicator Recovery Point (IRP) Indicator Recovery Point (IRP) adalah suatu titik dimana adanya logger yang berfungsi untuk mengetahui pengukuran tekanan dengan memasukan sensor kedalam pipa yang kemudian data tekanan tersebut dapat langsung dikirim secara online oleh tim DMCC (Distribution Monitoring and Control Centre) dan dapat dilihat di Aplikasi BDLT dengan rentang waktu 24 jam (08.00 – 07.45). Di dalam aplikasi BDLT data IRP akan ditampilkan seperti gambar dibawah ini, gambar tersebut menunjukkan IRP P01 JM Rasuna pada rentan waktu satu minggu ( 6 – 13 September 2018 ) dan datanya dapat di export ke dalam excel untuk diolah kembali ataupun dianalisis.

Gambar 3.11. Tampilan data di Aplikasi BDLT

25

Gambar 3.12 Tampilan IRP PO1 JM Rasuna di Aplikasi BDLT

tidak hanya untuk menampilkan data IRP, aplikasi BDLT juga bisa menampilkan data aliran dan tekanan pada kurun waktu yang sama untuk dibandingangkan serta dianalisis. Pada gambar dibawah ini adalah contoh dari perbandingan antara IRP P01 JM Rasuna dengan aliran dan tekanan inlet P01 Setiabudi.

Gambar 3.13. Tampilan Perbandingan IRP serta Aliran dan Tekanan Inlet Masingmasing Monitoring Point dalam Indicator Recovery Point (IRP) mempunyai target pressure yang berbeda tiap inletnya. di berikan target tiap inletnya karena setiap inlet mempunyai pressure yang berbeda tergantung dengan wilayah cakupan supplynya, ada wilayah yang cakupan supplynya cukup tinggi, dan adapula wilayah yang cakupan supplynya rendah, wilayah supply yang cukup tinggi biasanya pelanggan dengan meter 26

besar seperti di wilayah perkantoran, perhotelan ataupun wilayah metropolitan yang membutuhkan supply air yang besar pula. Sedangkan wilayah supply yang cukup rendah biasanya pelanggan dengan meter standart seperti di wilayah perumahan, komplek, ataupun ruko yang membutuhkan supply air yang cukup. Dan ada dua terget, yaitu target weekdey dan weekend. Dibedakan menjadi dua target tersebut dikarenakan pemakaian air pada saat hari kerja dan pada saat hari libur itu berbeda, cenderung lebih banyak pemakaian air pada saat hari libur maka target weekend lebih besar dibandingkan dengan target weekday. Berikut adalah contoh data IRP minggu pertama dan minggu kedua bulan September 2018: Tabel 3.2 Data IRP

Area PA

Monitoring Point

Ø Pipa (mm)

Weekday Target of IRP (m)/ AMR (m3)/ IDB (bar)

Weekend Target of IRP (m)/ AMR (m3)/ IDB (bar)

W1

W2

01

02

03

04

05

06

07

08

09

Indicator Recovery Point (IRP)

P01

P02

P03

P04

P05

P08

P01 Garnisun

300

13,8

17,6

14,3

15,3

11,5

11,2

11,3

11,2

11,5

15,0

15,4

P01 JM Rasuna

200

5,6

7,7

5,7

6,0

4,3

4,4

4,3

4,4

4,7

6,0

6,3

P01 Kedutaan Malaysia

300

4,7

7,0

5,2

5,6

3,8

3,9

3,7

3,7

4,0

5,4

5,7

P01 Kota Kasablanca 300

300

7,5

9,4

10,9

11,2

9,6

9,5

9,5

9,6

9,8

11,3

11,5

P01 Mas Mansyur

300

6,6

10,2

8,9

9,0

7,0

6,2

6,1

6,1

6,8

8,5

8,9

P01 Rasuna Said 600

600

6,8

8,6

8,5

8,8

7,2

7,1

7,1

7,1

7,4

8,8

9,0

P02 Cikini huk Raden Saleh

150

4,5

5,0

5,7

5,8

5,3

5,3

5,2

5,2

5,4

5,8

5,9

P0201 Kesehatan

160

1,8

2,3

2,3

2,3

1,9

1,9

1,9

1,9

2,0

2,3

2,3

P02 Muria Dalam

160

1,9

1,9

5,6

5,9

5,6

5,7

5,6

5,6

5,7

6,0

6,0

P02 Soeroso

150

1,8

2,0

2,8

2,6

2,1

2,0

1,9

1,8

2,0

2,3

2,5

P02 Thamrin (Gedung Bawaslu)

250

6,1

7,5

7,0

7,2

6,5

6,5

6,3

6,0

6,2

7,2

7,5

P03 Mangga Besar 5

250

1,7

1,9

2,9

2,9

2,8

2,8

2,7

2,7

2,8

2,8

2,9

P04 Flyover Slipi

200

5,6

6,6

4,9

4,6

4,3

3,9

3,8

3,8

3,7

4,0

4,1

P04 Kamboja

150

5,3

5,5

5,6

5,4

5,3

5,3

5,1

5,1

5,1

5,2

5,2

P04 Kota Bambu

150

2,3

2,7

2,2

2,0

1,9

1,7

1,6

1,6

1,7

1,7

1,8

P04 Petamburan

250

0,7

0,9

1,0

1,0

0,9

0,7

0,7

0,7

0,8

0,8

0,8

P05 Mandala Utara

150

3,0

3,4

2,9

2,9

2,8

2,7

2,4

2,3

2,4

2,5

2,6

P05 Nurdin 3

150

2,3

2,3

2,2

2,1

2,0

2,1

2,3

2,3

2,4

2,4

2,3

P05 Susilo

200

3,8

3,9

4,3

4,1

4,1

4,2

4,4

4,4

4,4

4,5

4,5

P05 Tawakal

160

1,9

1,9

3,6

3,7

3,4

3,3

3,0

2,9

3,0

3,1

3,2

P08 Bandengan Selatan

200

2,0

2,4

2,2

2,2

2,2

2,2

2,3

2,3

2,4

P08 Bandengan Utara

150

2,6

2,5

2,0

2,0

2,0

2,0

2,1

2,1

2,1

2,2

2,2

P08 Lodan

200

1,9

1,9

5,6

5,7

5,5

5,5

5,5

5,4

5,5

5,5

5,6

P08 Mangga Dua Raya

200

4,8

5,1

5,2

5,3

5,0

5,1

4,9

4,9

5,0

5,1

5,2

27

Area PA

P09

P10

P11

Monitoring Point

Ø Pipa (mm)

Weekday Target of IRP (m)/ AMR (m3)/ IDB (bar)

Weekend Target of IRP (m)/ AMR (m3)/ IDB (bar)

W1

W2

01

02

03

04

05

06

07

08

09

P08 Marlina Downstream

250

1,2

1,4

1,0

1,0

0,9

1,0

1,0

0,9

0,9

0,9

0,9

P08 Marlina Upstream

250

1,7

1,9

1,0

1,2

0,9

0,8

0,8

0,9

0,7

1,0

1,1

P08 Pluit Selatan

160

1,1

1,3

1,0

1,0

0,8

0,8

0,9

0,9

0,9

1,0

1,1

P08 Sinar Budi

100

2,8

3,8

3,9

3,9

4,0

4,1

4,2

4,1

4,1

4,1

4,2

P09 Karang Elok

100

1,3

1,4

1,6

1,7

1,6

1,6

1,6

1,6

1,6

1,6

1,6

P09 Pluit Karang Barat

315

3,3

3,3

3,8

3,7

3,7

3,7

3,7

3,7

3,7

3,7

3,7

P09 Pluit Permai

200

0,3

0,5

3,5

3,5

3,5

3,5

3,4

3,4

3,4

3,5

3,5

P09 Pluit Putera

250

1,2

1,2

1,6

1,7

1,6

1,6

1,6

1,6

1,6

1,6

1,7

P10 Kompleks DPR Kemanggisan

90

1,4

1,4

1,6

1,7

1,8

1,7

1,7

1,8

1,8

1,9

1,8

P11 Jembatan Besi Raya

200

0,5

0,5

0,2

0,2

0,2

0,2

0,2

0,2

0,2

0,2

0,2

P11 Kalianyar

250

1,6

1,8

1,7

1,7

1,6

1,6

1,6

1,6

1,6

1,7

1,7

P11 Ketapang Utara 1

110

3,0

3,3

2,1

2,0

1,8

1,7

1,7

1,6

1,6

1,8

1,9

P11 Sangaji

200

1,9

1,9

3,8

3,7

3,3

3,3

3,2

3,1

3,3

3,5

3,5

Terlihat pada tabel diatas angka yang dimerahi itu dikarenakan dibawah target, sedangkan angka yang di kuningin tersebut dikarenakan error pada alat sehingga data yang didapat pada aplikasi BDLT tidak dapat diunduh.

3.9.

Alat Pengukuran Aliran dan Tekanan

3.9.1. Flow Meter Flow Meter adalah alat untuk mengetahui adanya suatu aliran material (liquid, gas, powder) dalam suatu jalur aliran, dengan segala aspek-aspek aliran itu sendiri, yang meliputi kecepatan aliran atau flow rate dan total massa atau volume dari matrial yang mengalir dalam jangka waktu tertentu. Dengan diketuinya parameter dari aliran suatu material oleh alat ukur Flow Meter yang dikirim berupa data angka dan dapat juga ditersukan guna menghasilkan aliran listrik atau sinyal yang bisa digunakan sebagai input pada control atau rangkaian elektrik lainnya. Type yang digunakan di PT. PALYJA ada dua macam Flow Meter, yaitu Permanent Flow Meter dan Portable Flow Meter. 3.9.2. Permanent Flow Meter Battery Power Permanent Flow Meter Battery Power adalah alat ukur aliran yang bekerja berdasarkan sensor elektromagnetik yang dapat di lihat dengan menggunakan GSM data Logger / Cello dan energi yang dibutuhkan adalah dengan menggunakan Battery.

28

Gambar 3.14 Badan Flow Meter Battery Power

Gambar. 3.15 Box Panel Flow Meter Battery Power

3.9.3. Permanent Flow Meter Electrical Power Permanent Flow Meter Electrial Power adalah alat ukur aliran yang bekerja berdasarkan sensor elektromagnetik yang dapat di lihat dengan menggunakan GSM data Logger / Cello dan energi yang dibutuhkan dengan menggunakan tenaga listrik.

29

Gambar 3.16 Badan Flow Meter Electrical Power

Gambar 3.17 Box Panel Flow Meter Electrical Power

3.9.4. Portable Flow Meter Quadrina Portable Flow Meter Quadrina adalah alat ukur aliran yang bekerja berdasarkan sensor gerak (baling-baling) dengan mengkonversikan kecepatan aliran menjadi debit, dan angka yang tertera di display menunjukkan besarnya kecepatan aliran air dalam satuan meter per detik dengan ketelitian dua angka di belakang koma. 30

Gambar 3.18 Portable Flow Meter Quadrina 3.9.5. Portable Flow Meter ABB Aquaprobe Portable Flow Meter ABB Aquaprobe adalah alat ukur aliran yang bekerja berdasarkan sensor elektromagnetik yang dimasukkan ke dalam pipa., dan dari display dapat dibaca data kecepatan aliran dalam satuan meter per detik (m/s), volume (m³), dan debit (l/s).

Gambar 3.19 Portable Flow Meter Aquaprobe

31

3.9.6. Manometer Manometer adalah alat untuk mengetahui tekanan dalam pipa dengan menunjukan meter 0 saat terkena tekanan atmosfer. Technical pressure gauge hanya menunjukkan nilai tekanan dari suatu zat tanpa mempertimbangkan tekanan atmosfirnya.. PT.XYZ menggunakan 2 tipe manometer, yaitu manometer analog dan manometer digital. Manometer analog menggunakan satuan bar dan masih menggunakan cara tradisional untuk membacanya, yaitu dengan membaca jarum yang berada pada alat tersebut, sedangkan manometer digital sama dengan manometer analog, yang membedakan hanyalah cara membacanya.

Gambar 3.20 Manomter Analog

32

Gambar 3.21 Manometer Digital

3.9.7. Logger Logger adalah alat pengukur tekanan manual yang bekerja berdasarkan sensor tekanan dan dapat merekam data pressure serta dapat di setting dengan interval waktu sesuai dengan kebutuhan. Untuk membaca hasil logger dapat menggunakan media PDA, Laptop/PC, dan Psion.

Gambar 3.22 Logger

33

3.10. Alur Proses Pemantauan Aliran dan Tekanan Tujuan dari alur proses ini untuk menjelaskan dan mengendalikan tata cara pelaksanaan untuk pemantauan aliran dan tekanan pada jaringan pipa di PT.XYZ. Ruang lingkup alur proses ini mengatur tentang pelaksanaan untuk memonitor aliran dan tekanan pada jaringan distribusi, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. No. 1

Tabel 3.3 Alur Proses Pemantauan Aliran dan Tekanan Aktivitas Hasil Keterangan Menyiapkan Flow and Jadwal Bulanan Pemantauan Pressure Monitoring aliran dan Tekanan Schedul berdasarkan KPI tahunan dan permintaan dari unit terkait.

a. Dalam menyusun rencana juga mempertimbangkan semua informasi yang diterima dari Departement terkait. Misalnya: PAS (Permanent Area Service) Dept, LDR (Leak Detection Repair) Dept, Transmisi, Customer Service, informasi dari unit terkait dikirim

dengan menggunakan Lotus Notes atau MoM b. Jadwal bulanan pemantauan dan tekanan terdiri dari pengukuran Critical Point (CP), Contractual, tekanan mengguan dan specific study.

34

2.

Menentukan jenis dan Hard Copy pada Base Map lokasi atau titik pemantuan tekanan di Peta Jaringan PT.XYZ untuk menemukan jenis dan lokasi Pressure Point.

a.

Section

Head

menentukan pengukuran,

akan jenis

yaitu:

aliran,

tekanan, ataupun keduanya. b.

pengukuran

tekanan

untuk jenis Critical Point (CP), contractual dan tekanan mingguan. c. untuk keperluan study dilakukan pengukuran aliran dan atau tekanan. 3

a. Surat tugas diserahkan Melaksanakan koordinasi harian dan b. Formulir persiapan pekerjaan ToolBox lapangan. Meeting terisi c.

4.

Dalam surat tugas harus ditulis jenis pengukuran. Kelengkapan administrasi sesuai output.

Peta jaringan PT.XYZ

Melakukan

Hasil pengecekan di catat Pelaksanaan pengecekan visual tapping bisa juga pengecekan Visual pada BAPL (Surat tugas) dilaksanakan oleh Team lain. Tapping Point di lapangan

5

Menyediakan

dan Bukti pengambilan barang.

memasang Pressure Tapping

a. harus dipastikan material sudah lengkap sebelum penjelasan pelaksanaan pekerjaan lapangan

35

(penjelasan

tertuang

dalam

form Toolbox) b.

seluruh

material

pengambilan

tercatat

dalam

Movement of Material (MoM) c. jika material tidak tersedia maka pekerjaan akan ditunda sampai material tersedia kembali, 6.

Menentukan Settiing pengukuran dan mengirimkan ke Transmisi weekly setting. Permintaan menggunakan form Request setting dan pengukuran melalui email.

Setting pengukuran tertulis Pengukuran sesaat hanya didalam formulir Request dilakukan untuk pengukuran setting and Measurment tekanan. terkirim ke Transmisi via email.

6.a. Apakah memerlukan rekaman data elektronik (Logger)?

Rekaman data tidak perlu dibuat untuk kontraktual tekanan, tetapi rekaman data dibutuhkan untuk Critical Point dan keperluan Study.

7.

Setting data Logger Data Logger tersetting dan mempersiapkan sesuai permintaan didalam aksesorisnya. Formulir Quadrina.

8.

Melakukan Pemantuan aliran dan tekanan.

Angka tekanan hasil Lama pengukuran tergantung pembacaan terekam pada dari durasi Setting yang sudah Logger. ditentukan di Formulir Request Setting and Measurement.

36

9.

Menyiapkan aksesoris dan memasang manometer.

Manometer terpasang dan hasil pengukuran di catat pada BAPL. (Berita Acara Pemeriksaan Lapangan)

10.

11.

Menganalisa Aliran dan tekanan.

dan data Rekomendasi atau Kesimpulan hasil analisa data lapangan dengan Graphic dan atau tabel, apabila menggunakan logger.

X= N+8 pengukuran dengan menggunakan

Manometer.

X= N+14 jika pengukuran dengan menggunakan Data Logger

Membuat laporan dan Laporan hasil analisa data Unit terkait adalah: mendistribusikan ke lapngan terkirim ke unit a. Dept yang unit terkait. terkait. meminta delakukannya pekerjaan. b.

Dept lain yang

dianggap memerlukan. c.

untuk CPP dikirim ke

Dept. Transmisi untuk dilaporkan ke PAM JAYA. d.

12.

Menyimpan dan memelihara seluruh rekaman sesuai dengan ketentuan dalam daftar rekaman ke unit terkait.

Isi laporan termasuk rekomendasi kegiatan selanjutnya.

Seluruh rekaman tersimpan sesuai dengan ketentuan dalam daftar rekaman ke unit terkait.

37

3.11. Upaya Penanganan Teknik Komplain Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas Air Teknik komplain adalah suatu sistem yang mewadahi komplain – komplain dari konsumen pada kinerja PT.XYZ dalam menyediakan kebutuhan air bersih. Sistem komplain yang digunakan oleh PT.XYZ dalam operasi produksinya

adalah sistem Customer Contact and

Billing (CCnB).

3.11.1. Customer Contact and Billing (CCnB) Sistem CCnB singkatan dari Customer Contact and Billing adalah sistem aplikasi komputer yang digunakan oleh PT.XYZ yang berfungsi untuk mengakomodir informasi administrasi pelanggan, termasuk keluhan teknik yang pernah disampaikan ke PT.XYZ. Di setiap Departemen wilayah pelayanan PT.XYZ mempunyai target komplain yang berbeda, yang penulis tempati yaitu di wilayah pelayanan pusat PT.XYZ (DPP Pusat) mempunyai target komplain sebesar 45 komplain perharinya. Berikut adalah tipe kasus komplain yang terjadi di PT.XYZ.

Tabel 3.4 Kasus Komplain PT.XYZ Case Type Code

Deskripsi

CMPKAK

Masalah Kuantitas Air (Air Kecil)

CMPKAT

Masalah Kuantitas Air (Air Mati)

CMPKPK CMPMTR

Masalah kualitas Air (keruh/warna/bau) Masalah Meter Air

CMPDLV

Masalah Pengiriman Tagihan (Bill Delivery)

CMPHBL

Keberatan Tagihan

CMPMTR

Masalah Meter Air

CMPTRF

Masalah Gol/kel Tarif

CMPUPY

Unreceived Payment – Pembayaran Tidak Diterima

INFSTAND

Informasi Stand Meter

38

RQEBILLING

Pendaftaran E-Billing dan Perubahan alamat E-billing

RQKRAN

Minta dipasang cek valve/aksesoris

Dari 20 kasus komplain di atas terdapat 3 kasus yang hanya yang diprioritaskan oleh PT.XYZ. Hal ini disebabkan sistem komplain yang digunakan oleh PT.XYZ mengedepankan kuantitas, kualitas, dan kontinuitas, sehingga komplain yang tidak berkaitan secara langsung dengan ketiga hal dasar tersebut tidak diprioritaskan oleh PT.XYZ. Dan berikut adalah tampilan dari aplikasi CCnB:

Gambar 3.23 Aplikasi CCnB

3.11.2. Alur Proses Penanganan Komplain Kuantitas, Kualitas, Kontuinitas Air Bersih Tujuan dari alur oproses ini bertujuan untuk menjelaskan dan memberikan panduan tata cara pelaksanaan penindaklanjutkan keluhan suplai air dari pelanggan di PT.XYZ. Ruang lingkup alur proses ini mengatur tentang pelaksanaan penindaklanjutan keluhan teknik dari pelanggan dimulai dari penerimaan dari call center dan sumber lainnya, perencanaan, pelaksanaan, pelaksanaan, dan pelaporan serta pemantauan terhadap status keluhan pelanggan di PT.XYZ.

39

No. 1

Tabel 3.5 Alur Proses Penanganan Komplain Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas Air Aktivitas Hasil Keterangan Mengindentifikasi Program ID terbentuk di a. Memilih tipe program area no suplai dan aplikasi CCnB. unplanned atau no supply area pekerjaan yang di aplikasi CCnB berdampak kepada gangguan suplai air b. Proses identifikasi bisa diperoleh dari Unit lain, dari

internal DN dan dari hasil

serta membuat PROGRAM ID pada aplikasi DN (CCnB).

analisa Report Water Quality Quantity (WQQ) dengan cara memeriksa inlet PA dan IRP. c.

Data

no

supply

area

terupdate pertiga bulan sekali 2.

Membuka Outsanding Case ID terbuka (baru dan yang masih outstanding) Complaint untuk untuk ditindaklanjuti. ditindaklanjuti

3

Mencetak SPPK dari Aplikasi CCnB

Harus diperhatikan laporan pengaduan keluhan suplai air yang diterima dari CS Key Account, sosialisasi Humas, CS DPP Pusat, informasi dari tim lapngan dan sumber lain harus terdaftar dalam aplikasi CCnB.

Lembah SPPK tercetak dan Tim memeriksa dan siap dibagikanke menyiapkan kelengkapan koordinator lapangan. peralatan sebelum menuju lapangan dengan melengkapi formulir ToolBox Meeting.

3a.

Apakah keluhan merupakan gangguan kualitas air?

-

4.

Melakukan Flushing di Flushing terlaksana. lapangan

-

-

40

4a.

Apakah kualitas air dipelanggan

-

secara

fisik sudah bersih?

4b.

Perlu pengujian oleh Central Lab?

5.

Central

-

Lab Hasil pengujian diterima a. Untuk keluhan melakukan pengujian Dept. Distributin Network kualitas air yang memerlukan (DN) dan Customer Care. kualitas air dan pengujian kualitas air, maka melaporkan

hasilnya

Central Lab akan melakukan

ke Dept. Distribution

pengecekan

setelah

Dept.

Network (DN) untuk

Distribution Network (DN)

diteruskan ke

melakukan flushing.

Customer Care.

b. Laporan hasil pengujian akan diinformasikan melalui Customer Care ke Pelanggan.

41

6.

lembar SPPK

a.

keluhan yang diterima

Menindaklanjuti

a.

keluhan dengan melakukan cek ke lokasi pelanggan untuk memeriksa pipa dinas dan meter pelanggan.

b. Surat tugas diserhakan.

maksimal jam 15.00 sore

c.

maksimal dihari yang sama

Formulir Toolbox

harus

ditindaklanjuti

Meeting terisi

dengan estimasi waktu sampai

d.

dipelanggan maksimal jam

BAPL DN

20.00 b.

untuk keluhan yang

tidak teridentifikasi NOREK (misalnya

pengecekan

random suatu area) maka harus menggunakan: - Surat tugas (BAPL) yang ditandatangani Network Handling Section Head d. Jika tidak bisa dilakukan pengecekan di meter pelanggan seperti rumah di kunci, ataupun rumah dalam kondisi rusak (RDK, RKS, RNO, RTK) maka team lapangan akan menghubungi

42

pelanggan sebanyak 3x untuk membuat janji pada hari lain dalam kurun waktu 2 x 24 jam dengan

pelanggan

sesai

kesepakatan untuk melakukan pengecekan. e.

Jika

menghubungi

tidak

berhasil pelanggan

SPPK dapat ditutup (closed Sppk) dengan memberikan keterangan

terebut

dan

dicantumkan di comment FO. f.

Pengecekan di pipa

dinas meliputi: - Kondisi air - Jenis dan kondisi pipa g. Untuk mempercepat penanganan keluhan pelanggan, SPPk yang dicetak akan difoto dan dikirim ke team yang masih dilapangan melalui aplikasi Whatsapp (WA).

6a.

7.

Apakah air sudah normal kembali? Email dan atau sharing onedrive serta memasukkan ke aplikasi Distribution Network (DN) untuk ditindaklanjuti oleh

-

a.

-

Program ID di DN

a.

Tim

Operation

aplikasi terupdate

menginformasikan ke bagian

b.

House

Rekomendasi

diinformasikan

Metering

Connection

and

(HCM)

jika

membuka segel meter untuk segera diganti dan diupdate di CCnB 43

unit

terkait,

b. untuk kegiatan test pit, rehab, investigasi jaringan, akan dimasukkan ke aplikasi DN pilihan planned.

diantaranya: a.

Pekerjaan

Rehab

jaringan

ke

House Connection and Metering (HCM) Section – Distribution Network DPP Pusat. b.

Investigasi

jaringan (Test pit dan atau konfigurasi): ke Dept.

Distribution

Network

dan

Distribution 8.

Study. Melakukan

Waktu yang diperlukan tindakan Hasil pengecekan lapangan a. ditulis sesuai dengan tindakan hasil evaluasi untuk melakukan kegiatan yang dilakukan dalam BAPL. (optimasi jaringan dan optimasi jaringan dan atau atau

9.

melakukan

melakukan

pemutusan

pemutusan pipa lama

lama

atau

dan atau perawatan

aksesoris.

aksesoris)

b. tindakan lain dapat berupa flushing lanjutan, konfigurasi valve, maupun alokasi supply.

Mengupdate status keluhan di CCnB

SPPK closed di CCnB.

dan

pipa

perawatan

-

44

10.

Memelihara menyimpan rekaman

dan Rekaman terpelihara dalam seluruh Formulir Daftar Rekaman dan Dokumen. sesuai

ketentuan dalam SOP Pengendalian Rekaman

dan

Formulir

Daftar

Rekaman

dan

Dokumen.

3.11.3. Tindaklanjut Komplain Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas Air oleh PT. PALYJA

Berdasarkan Kategori Tertentu

Ada beberapa penyebab komplain yang terjadi di PT.XYZ komplain komplain yang masuk kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu untuk dilakukan penanganan yang tepat. Dan ada beberapa unit terkait didalam proses penanganan komplain tersebut.

No.

Aktivitas

Tabel 3.6 Tindaklanjut Komplain Unit terkait Tindak Lanjut Produksi dan Jaringan

1

Gangguan Produksi

1. DMCC

1. Flushing jaringan distribusi

2. Transmisi

2. Koordinasi dengan Transmisi 3. Melakukan rekonfigurasi Jaringan

2.

Simulasi / aktivitas lain di 1. Network Study jaringan Distribution

1. Koordinasi dengan PIC kegiatan 2. Pengecekan

kembali

konfigurasi

Network

jaringan distribusi

2. PA Creation

3. Koordinasi dengan Transmisi untuk

3. Kontruksi

pengecekan kembali konfigurasi

4. Transmisi

jaringan primer

45

3

Kebocoran

Pipa

di 1.

Jaringan

LDR (Leak

Detection Repair) 2. 4

Monitor progres perbaikan

2. Koordinasi dengan Call Center mengenai dampak area perbaikan kebocoran

Call Center

3. DMCC PACs

Setting PRV

1.

1. Evaluasi 2. Resetting 3. Monitoring

Sifat Komplain 1

Masssal

dan

bukan 1. DMCC

historical

1.

Mengecek data BDLT

2. Transmisi

2.

Koordinasi informasi dengan

3. CS / Humas

DMCC, Transmisi

4. Call Center

3.

5. ESD

koordinasi dengan Humas

6. LDR

4.

Antisipasi

demo

dengan

Koordinasi informasi dengan

Call Center 5.

Koordinasi dengan ESD untuk

perlu tidaknya dikirim tim 6. Koordinasi dengan LDR untuk survey kebocoran dan perbaikan pipa kebocoran tersebut. 2

Massal dan historical

1. DMCC

1.

Mengecek data BDLT

2. Transmisi

2.

Koordinasi

3. CS / Humas

informasi

dengan DMCC, Transmisi

4. Call Center

3.

5. ESD

koordinasi dengan Humas 4.

Antisipasi demo dengan

Koordinasi informasi dengan

Call Center 5. Koordinasi dengan ESD untuk perlu tidaknya dikirim tim

46

3.

1. Call Center

Persil Standar

1.

2. Peltek 3. LDR

Pengecekan

ke

lokasi

persil pelanggan 2.

Jika pipa dinas harus direhab

3. Jika ditemukan kebocoran di pipa dinas. 4.

Persil UPPU

1. UPPU

1.

Pengecekan

ke

lokasi

persil pelanggan 2. Mengecek konfigurasi jaringan (jika diperlukan) 5.

Massal akibat dampak projek di jaringan

-

-

5a.

Rehab Jaringan

1. Call Center

1. Koordinasi informasi ke Call Center agar tidak perlu direlokasi ke tim Distribution Network.

5b.

Pemutusan Pipa Lama

1. Network Study

1.

Distribution

dan perlunya tambahan pekerjaan

Network

untuk optimasi suplai

2. Kontruksi

2.

3. Peltek

projek pada Kontruksi

Menginfokan dampak projek,

Koordinasi informasi dampak

3. Menginfokan ke Peltek, Norek pelanggan yang perlu dipindahkan input Hcnya. Investigasi Lanjutan 1.

Mengevaluasi

Hasil -

-

BAPL Tim Lapangan

47

2.

Menentukan perlunya 1. Network Study testpit atau rekonfigurasi suplai Distribution Network 2. 3.

Menutup SPPK

1. UPPU

Perlunya dilakukan pengukuran

aliran dan tekanan di jaringan 2.

Perlunya

dilakukan

rekonfigurasi jaringan di transmisi Transmisi untuk optimasi suplai Network 3. Perlunya

Maintenance 3.

1.

dilakukan penggantian dan pengecekan kondisi aksesoris jaringan 1. Menginformasi hasil tindaklanjut komplain pelanggan UPPU via Email.

3.11.4. Flushing Flushing adalah kegiatan penggelontoran air baik di jaringan maupun di pipa dinas pelanggan yang bertunjuan untuk memperbaiki kualitas air yang diterima pelanggan. Metode flushing ini dilakukan dengan cara menghisap air dengan pompa dari pipa jaringan maupun pipa meter pelanggan yang sebelumnya sudah diisolasi dan kemudian dibersihkan saringan dalam pipa tersebut. kemudian air dalam pipa tersebut dihisap dengan pompa hingga air didalam pipa tersebut bersih dari kotoran dan dikeluarkan dari pipa melalui aliran yang dibuang melalui wash out.

48

Gambar 3.24 Pompa Hisap

Gambar 3.25 Saringan

Gambar 3.26 Washout

49

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Sistem Komplain di PT.XYZ Komplain yang masuk pada bulan september di Distribution Network (DN Pusat) PT.XYZ sebanyak 2042, dari jumlah tersebut komplain yang menyangkut mengenai kualitas, kuantitas, dan kontinuitas sebanyak 1120. Sedangkan sisa

komplain yang berjumlah 922 bersifat

administratif sehingga dapat diselesaikan melalui Call Center. Tindaklanjut dari 1120 komplain diserahkan kepada tim Network Handling untuk dicari penyebabnya sehingga diketahui penyelesaian masalahnya.

Penyelesaian

ini kemudian

diinformasikan kepada tim lapangan untuk disurvey ke lokasi terkait, Perbaikan yang bersifat individual seperti meter air tidak bekerja dengan baik, atau terjadi kerusakan pada ball valve itu dapat dilakukan perbaikan melibatkan departemen lain diinformasikan kepada

secara langsung, namun apabila terjadi perbaikan yang seperti departemen Transmisi atau Produksi maka akan

departemen tersebut. Hal beberbeda terjadi apabila perbaikan

membutuhkan keterlibatan pihak ketiga, perbaikan ini cenderung lebih lama dan masalah yang terjadi lebih rumit, seperti kebocoran pada pipa primer atau tersier maupun gangguan produksi. Setelah dilakukannya survey namun terdapat ketidakhadiran dari penghuni rumah tersebut maka akan dilakukan dikomunikasikan dengan konsumen yang melakukan komplain melalui telepon, apabila dalam 2 x 24 jam tidak ada respon dari konsumen yang melakukan komplain maka masalah dianggap selesai. Setelah dilakukan perbaikan maka dilakukan pemantauan pada Indicator Recovery Point (IRP), apabila pada pemantauan IRP masih ada tekanan yang dibawah target dan masih ada komplain maka dilakukan perbaikan kembali, namun jika tidak ada komplain maka tidak dilakukannya perbaikan. Berikut ini adalah grafik komplain yang diterima oleh Daerah Pelayanan PT.XYZ Pusat (DPPP) selama bulan september:

50

Grafik 4.1 Jumlah Komplain Harian DPPP September 2018 Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah komplain terbesar adalah Gangguan Produksi yang terjadi pada tanggal 17 September 2018 sampai 21 September 2018. Komplain tersebut mencapai 662 komplain. dan ini jauh diatas target DPP Pusat yaitu 45 komplain perharinya, hal ini dapat diselesaikan oleh Dept. Produksi. Pada tanggal 3 September 2018 sampai 7 September 2018 komplain diatas target dikarenakan kerusakan pada alat Booster Pump sehingga BP Taman Buaya menurunkan suplainya, hal ini dapat diselesaikan oleh tim terkait seperti tim transmisi dan produksi. Pada tanggal 10 September 2018 sampai 14 September 2018 terjadi kebocoran pipa di Jl. Suryo Pranoto yang berdampak komplain menjadi diatas target, kebocoran pipa ini dapat diatasi dengan perbaikan oleh tim Leak Detection Repair (LDR). Pada tanggal 24 september 2018 sampai 27 September 2018 ada proyek pekerjaan saluran SDPU yang berdampak pada pipa jaringan distribusi PT.XYZ, sehingga komplain menjadi di atas target. Hal ini dapat diselesaikan oleh pihak ketiga seperti kontraktor atau sebelum adanya proyek saluran sudah koordinasi dengan pihak SDPU agar tidak terjadi gangguan pada pipa jaringan distribusi PT.XYZ

51

Komplain dihari kerja lebih banyak dibandingkan hari libur. Hal ini dikarenakan kegiatan dihari kerja lebih banyak dibandingkan hari libur. Rata – rata komplain pada bulan september 2018 berjumlah 68 komplain, jumlah komplain rata - rata ini lebih banyak daripada jumlah target yang telah ditetapkan oleh DPP Pusat, hal terjadi karena banyaknya masalah komplain yang bersifat massal. 4.2. Pemantauan Aliran dan Tekanan Pemantauan Aliran dan Tekanan di PT.XYZ menggunakan sistem Indicator Recovery Point (IRP), dimana sistem ini menggunakan aplikasi BDLT untuk memantau tekanan air pada daerah tertentu. IRP memiliki target yang mewaliki tekanan air pada suatu kawasan, hal ini bergantung pada fungsi kawasan tersebut (komersil, perumahan, perkantoran, dll) contohnya adalah kawasan komersial seperti Garnisun memiliki target sebesar 13,8m sedangkan pada kawasan perumahan seperti Pluit Permai sebesar 0,3m. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

52

Tabel 4.1 IRP

No Area PA

Monitoring Point

Ø Pipa (mm)

Weekday Weekend Target of Target of IRP (m)/ IRP (m)/ AMR AMR (m3)/ IDB (m3)/ IDB (bar) (bar)

W1

W2

01

02

03

04

05

06

07

08

09

Indicator Recovery Point (IRP) 1

P01 Garnisun

300

10,7

13,8

14,3

15,3

11,5

11,2

11,3

11,2

11,5

15,0

15,4

2

P01 JM Rasuna

200

5,5

5,6

5,7

6,0

4,3

4,4

4,3

4,4

4,7

6,0

6,3

3

P01 Kedutaan Malaysia

300

4,5

4,7

5,2

5,6

3,8

3,9

3,7

3,7

4,0

5,4

5,7

P01 Kota Kasablanca 300

300

10,6

7,5

10,9

11,2

9,6

9,5

9,5

9,6

9,8

11,3

11,5

5

P01 Mas Mansyur

300

7,0

6,6

8,9

9,0

7,0

6,2

6,1

6,1

6,8

8,5

8,9

6

P01 Rasuna Said 600

600

7,9

6,8

8,5

8,8

7,2

7,1

7,1

7,1

7,4

8,8

9,0

7

P02 Cikini huk Raden Saleh

150

5,5

4,5

5,7

5,8

5,3

5,3

5,2

5,2

5,4

5,8

5,9

8

P0201 Kesehatan

160

2,1

1,8

2,3

2,3

1,9

1,9

1,9

1,9

2,0

2,3

2,3

4

9

P01

P02 Muria Dalam

160

5,9

1,9

5,6

5,9

5,6

5,7

5,6

5,6

5,7

6,0

6,0

10

P02 Soeroso

150

2,2

1,8

2,8

2,6

2,1

2,0

1,9

1,8

2,0

2,3

2,5

11

P02 Thamrin (Gedung Bawaslu)

250

6,1

6,1

7,0

7,2

6,5

6,5

6,3

6,0

6,2

7,2

7,5

P03 Mangga Besar 5

250

2,6

1,7

2,9

2,9

2,8

2,8

2,7

2,7

2,8

2,8

2,9

13

P04 Flyover Slipi

200

3,8

5,6

4,9

4,6

4,3

3,9

3,8

3,8

3,7

4,0

4,1

14

P04 Kamboja

150

5,1

5,3

5,6

5,4

5,3

5,3

5,1

5,1

5,1

5,2

5,2

P04 Kota Bambu

150

2,0

2,3

2,2

2,0

1,9

1,7

1,6

1,6

1,7

1,7

1,8

16

P04 Petamburan

250

0,9

0,7

1,0

1,0

0,9

0,7

0,7

0,7

0,8

0,8

0,8

17

P05 Mandala Utara

150

2,8

3,0

2,9

2,9

2,8

2,7

2,4

2,3

2,4

2,5

2,6

18

P05 Nurdin 3

150

1,8

2,3

2,2

2,1

2,0

2,1

2,3

2,3

2,4

2,4

2,3

P05 Susilo

200

3,9

3,8

4,3

4,1

4,1

4,2

4,4

4,4

4,4

4,5

4,5

20

P05 Tawakal

160

3,4

1,9

3,6

3,7

3,4

3,3

3,0

2,9

3,0

3,1

3,2

21

P08 Bandengan Selatan

200

2,3

2,0

2,2

2,2

2,2

2,2

2,3

2,3

2,4

22

P08 Bandengan Utara

150

2,1

2,6

2,0

2,0

2,0

2,0

2,1

2,1

2,1

2,2

2,2

23

P08 Lodan

200

6,2

1,9

5,6

5,7

5,5

5,5

5,5

5,4

5,5

5,5

5,6

P08 Mangga Dua Raya

200

5,0

4,8

5,2

5,3

5,0

5,1

4,9

4,9

5,0

5,1

5,2

25

P08 Marlina Downstream

250

1,0

1,2

1,0

1,0

0,9

1,0

1,0

0,9

0,9

0,9

0,9

26

P08 Marlina Upstream

250

1,0

1,7

1,0

1,2

0,9

0,8

0,8

0,9

0,7

1,0

1,1

27

P08 Pluit Selatan

160

0,9

1,1

1,0

1,0

0,8

0,8

0,9

0,9

0,9

1,0

1,1

28

P08 Sinar Budi

100

3,8

2,8

3,9

3,9

4,0

4,1

4,2

4,1

4,1

4,1

4,2

29

P09 Karang Elok

100

1,6

1,3

1,6

1,7

1,6

1,6

1,6

1,6

1,6

1,6

1,6

30

P09 Pluit Karang Barat

315

3,4

3,3

3,8

3,7

3,7

3,7

3,7

3,7

3,7

3,7

3,7

P09 Pluit Permai

200

3,3

0,3

3,5

3,5

3,5

3,5

3,4

3,4

3,4

3,5

3,5

P09 Pluit Putera

250

1,5

1,2

1,6

1,7

1,6

1,6

1,6

1,6

1,6

1,6

1,7

P10 Kompleks DPR Kemanggisan

90

1,4

1,4

1,6

1,7

1,8

1,7

1,7

1,8

1,8

1,9

1,8

P11 Jembatan Besi Raya

200

0,2

0,5

12

15

19

24

31

P02

P03

P04

P05

P08

P09

32 33

P10

34 35

P11 Kalianyar

250

1,8

1,6

1,7

1,7

1,6

1,6

1,6

1,6

1,6

1,7

1,7

36

P11

P11 Ketapang Utara 1

110

1,9

3,0

2,1

2,0

1,8

1,7

1,7

1,6

1,6

1,8

1,9

37

P11 Sangaji

200

3,4

1,9

3,8

3,7

3,3

3,3

3,2

3,1

3,3

3,5

3,5

Pada Tabel diatas menunjukkan adanya warna kuning menunjukkan kesalahan pada alat IRP yang menjadikan data tidak dapat di unduh pada aplikasi BDLT. faktor kesalahan alat atau kerusakan alat pada IRP yang terjadi adalah tertabraknya badan panel pada IRP sehingga 53

alatnya tidak dapat digunakan, masalah ini dapat diselesaikan oleh tim DPP Pusat dengan bantuan tim DMCC. DPP Pusat memiliki target IRP yaitu sebesar 88%, apabila tekanan tersebut dibawah 88% menunjukkan warna merah, dan presante tersebut dirumuskan pada N/Target. N= Data IRP. Data tersebut dapat dilihat di tabel dibawah ini:

Tabel Gambar 4.2 Presentase IRP W1

W2

01

02

03

04

05

06

07

08

09

103%

111%

108%

105%

105%

105%

107%

109%

112%

102%

107%

79%

80%

78%

79%

86%

108%

112%

112%

120%

84%

86%

82%

82%

89%

115%

122%

145%

150%

91%

90%

90%

90%

92%

150%

153%

135%

136%

100%

89%

87%

87%

97%

129%

135%

126%

130%

91%

90%

90%

90%

94%

129%

132%

128%

129%

97%

97%

95%

95%

99%

128%

131%

125%

126%

88%

89%

90%

91%

94%

127%

127%

296%

309%

95%

96%

95%

95%

97%

317%

315%

156%

146%

95%

91%

88%

84%

89%

127%

136%

114%

118%

106%

107%

103%

99%

102%

117%

122%

171%

172%

109%

108%

103%

105%

108%

166%

173%

88%

82%

113%

101%

99%

99%

98%

71%

74%

105%

103%

104%

103%

101%

100%

101%

98%

99%

97%

88%

94%

87%

81%

80%

83%

76%

77%

148%

139%

100%

82%

79%

78%

86%

120%

117%

96%

95%

98%

96%

86%

84%

87%

85%

86%

97%

93%

109%

114%

126%

129%

132%

104%

99%

112%

108%

104%

109%

112%

113%

113%

117%

117%

191%

193%

100%

98%

88%

86%

87%

161%

168%

109%

111%

0%

0%

96%

96%

98%

116%

118%

77%

78%

94%

97%

100%

100%

102%

84%

85%

296%

299%

89%

89%

88%

88%

88%

291%

294%

109%

110%

100%

101%

98%

98%

100%

107%

109%

84%

83%

91%

98%

104%

93%

91%

76%

78%

60%

69%

90%

85%

79%

90%

74%

57%

67%

%

54

87%

91%

91%

93%

99%

97%

100%

91%

104%

140%

140%

105%

107%

111%

108%

107%

146%

149%

126%

130%

102%

102%

102%

100%

102%

124%

126%

114%

113%

110%

109%

109%

109%

108%

112%

113%

1161% 1154% 105%

105%

104%

103%

104% 1154% 1163%

137%

140%

107%

107%

104%

104%

105%

135%

140%

118%

119%

126%

124%

122%

126%

131%

135%

128%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

0%

109%

104%

89%

92%

91%

91%

91%

104%

105%

70%

68%

95%

90%

87%

84%

86%

60%

62%

96% 37 7 30 0,81 81%

94% 37 6 31 0,84 84%

98% 36 2 34 0,94 94%

98% 36 5 31 0,86 86%

95% 37 9 28 0,76 76%

92% 37 10 27 0,73 73%

96% 37 8 29 0,78 78%

90% 37 8 29 0,78 78%

90% 37 8 29 0,78 78%

Grafik 4.2 IRP September 2018

Pada Grafik diatas menunjukkan Grafik IRP selama bulan September 2018. IRP ini berkaitan dengan komplain yang terjadi pada DPP Pusat. Hal ini ditunjukkan pada IRP tanggal 17 55

September 2018 yang presentasenya jauh dibawah target yaitu sebesar 44% ini karenakan pada tanggal tersebut terjadinya Gangguan Produksi, sehingga tekanan pada IRP pun terkena dampaknya. Rata – rata IRP pada bulan september sebesar 77%. Presentase tersebut masih dibawah target DPP Pusat yaitu sebesar 88%, hal ini dikarenakan masalah gangguan yang bersifat massal. 4.3 Kendala di Lapangan Tidak adanya kendala selama pelaksanaan kegiatan magang di PT.XYZ.

56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1.Simpulan Setelah melakukan pelaksanaan magang dan melakukan pemantauan aliran dan tekanan serta memahami cara penanganan komplain kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air minum di PT.XYZ, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Total Permanent Area (PA) yang dimiliki PT.XYZ sebanyak 11 PA. 2. Pada bulan September 2018 dari 2042 Komplain hanya 1120 komplain yang bersifat teknis dan komplain sisanya adalah komplain yang bersifat administratif 3. Pada bulan September 2018 komplain terbesar disebabkan oleh Gangguan Produksi komplain tersebut sebesar 662 komplain. 4. Pada minggu pertama bulan September 2018 komplain disebabkan BP Taman Buaya menurunkan suplai. Komplain tersebut mencapai 70 komplain. 5. Pada minggu kedua bulan September 2018 komplain disebabkan kebocoran pipa. Komplain tersebut mencapai 85 komplain. 6. Pada minggu 4 bulan September 2018 komplai disebabkan dampak pekerjaan saluran Suku Dinas Pekerjaan Umum (SDPU).

5.2. Saran Setelah melakukan pelaksanaan magang dan melakukan pemantauan aliran dan tekanan serta memahami cara penanganan komplain kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air minum di PT PALYJA, rekomendasi yang dapat diberikan antara lain: 1. PT.XYZ diharapkan memanfaatkan air lebih maksimal sehingga tidak ada kehilangan air sebesar 39% 2. Dilakukannya evaluasi dibagian produksi agar dapat memperbaiki kinerja sehingga dapat menurunkan jumlah komplain yang berkaitan dengan Gangguan Produksi 3. Melakukan pengecekan alat Booster Pump secara berkala untuk meminimalisir kerusakan yang mengakibatkan komplain yang tinggi. 4. Cepat tanggap dalam berkoordinasi dengan Tim Leak Detection Repair (LDR) untuk meminimalisir komplain yang tinggi. 5. Melakukan koordinasi yang lebih baik dengan Suku Dinas Pekerjaan Umum (SDPU) agar tidak terjadi kesalahan penggalian saat SDPU melakukan proyek pekerjaan. 57

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Jakarta. Anonim, 2009. Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Unit Distribusi, Jakarta, BPPSPAM, Kementrian Pekerjaan Umum. Damanhuri, Enri. 1989. Pendekatan Sistem Pengendalian dan pengoprasian Sistem Jaringan Distribusi Air Minum. Bandung. Jurusan Teknik Lingkungan FTSPITB. Hammer, J. M., Jr. Viessman W. 2005 Water Supply and Pollution Control, Seventh Edition. Pearson Education: United States of America

58

LAMPIRAN

Menutup//Membuka Valve

Pengecekan Aliran dalam pipa

Pengecekan tekanan dalam pipa

Proses Testpit (Penggalian) 59

Related Documents


More Documents from "zahra restu madadina"