LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN KERAJINAN DARI SAMPAH PLASTIK Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengelolaan Sampah B
Disusun Oleh: 1. Novita Anandika
(P07133318005)
2. Diah Ayu Fitriana
(P07133318009)
3. Ludfi Novia Sari
(P07133318011)
4. Asifa Anwar Solihah
(P07133318012)
5. Alfi Mashuril
(P07133318018)
PRODI DIV ALIH JENJANG SANITASI LINGKUNGAN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2018/2019
Materi Praktik : Pembuatan Kerajinan dari Sampah Plastik A. Tujuan Praktikum Mahasiswa mampu melakukan pengelolaan sampah plastik dengan cara pembuatan kerajinan.
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari/tanggal
: Jumat, 30 November 2018
Pukul
: 16.00 – 17.30
Tempat
: Sanitasi
C. Dasar Teori Sampah plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar. Plastik sukar sekali diuraikan, dengan demikian semakin banyak plastik yang terdapat dilingkungan maka semakin banyak pula potensi
pencemaran
tanah
yang
ditimbulkan. Dewasa
ini,
banyak sekali minuman yang tersedia berbagai rasa dengan bahan serbuk. Sisa-sisa bungkus tersebut sering sekali tidak dimanfaatkan. Sehingga perlu sekali dimanfaatkanguna mengurangi residu sampah yang ada. Kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penih semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju yang luas dalam melakukan suatu karya (Kadjiman,2011). sehingga disimpulkan bahwa kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melaluo keterampilan tangan (kerajinan tangan). Memanfaatkan limbah plastik yang selama ini dianggap merusak ternyata bisa menyelamatkan lingkungan serta memberikan keuntungan materiil. Sampah yang mempunyai nilai seni dan nilai jual yang cukup tinggi. Kegunaan yang dihasilkan oleh kerajinan dari bahan limbah plastik antara lain: 1. Fungsi pakai
Fungsi pakai adalah kerajinan yang hanya mengutamkan kegunaan dari benda kerajinan tersebut dan memiliki keindahan sebagai tambahan agar menjadi lebih menarik. 2. Fungsi hias Fungsi hias adalah kerajian yang hanya mengutamakan keindahan tanpa mengutamakan keindahan tanpa memperhatikan guna dari barang tersebut, contoh kerajinan seperti miniatur, patung dll yang hanya menjadi kenikmatan bagi siapa yyang melihatnya. D. Pembuatan Piring dari Botol Bekas 1. Alat dan Bahan Alat a. Gunting b. Silet Bahan a. Gelas bekas b. Tali untuk menjalin 2. Prosedur Kerja a. Cara Membuat Bulatan Bibir gelas : 1. Tekuk gelas dibagian pangkal bibir gelas, kemudian potong dengan
gunting, pisahkan antara bibir gelas dengan badan gelas. 2. Rapikan
bibir gelas (bulatan) dengan menggunakan silet, bagian
sisi luar, sisi dalam, dan sisa potongan badan gelas di bagian bawah bibir gelas dirapikan dengan silet hingga benar-benar mulus. 3. Rangkai bulatan menjadi jalinan dengan mengikat setiap pertemuan
ujung bulatan dengan tali, hingga menjadi rangkaian yang memanjang. b. Langkah-Langkah merangkai bulatan bibir gelas: 1. Potong tali sesuai panjang yang di perlukan, kemudian bakar ujung-
ujungnya agar tidak pecah. 2. Ambil
3 buah bulatan,(ke 1, 2 dan 3) dan susun menyamping
dengan menggunakan tangan kiri.
3. Kemudian
ambil satu bulatan lagi, (ke 4) dengan tangan kanan.
Kemudian masukkan/selipkan ujung kiri bulatan yang 4 ini kebawah dari ujung kanan bulatan ke 1. 4. Ambil
bulatan ke 5 dan masukkan/selipkan di bawah dari ujung
bulatan ke 2, buat hingga ujung kiri bulatan ke 5 bertumpang dengan ujung kanan bulatan ke 1. Kemudian ikat pada pertemuan itu dengan tali, dengan cara masukkan ujung tali dari belakang kedepan, kemudian masukkan kembali ujung tali kebelakang pada sisi yang satunya. Ikat tali pada posisi belakang bahan, dan pada posisi depan ikatan tidak terlihat, hanya terlihat garis lurus saja. Ikat tali dengan rapat dan kuat dengan sekali lilitan. 5. Ambil
bulatan ke 6 dan masukkan/selipkan di bawah dari ujung
bulatan ke 3, hingga ujung kiri bulatan ke 6 bertumpang dengan ujung kanan bulatan ke 2. Kemudian ikat pada pertemuan itu dengan tali, dengan mengeluarkan ujung tali pada sisi kanan tumpangan dan memasukkan kembali ujungnya pada sisi kiri kemudian ikat tali pada posisi belakang seperti cara sebelumnya. Posisi ikatan disejajarkan dan diluruskan dengan ikatan yang pertama agar tampak rapi, demikian juga jika dilihat dari belakang. Ikat dengan kuat dan jangan sampai longgar/kendor. 6. Lakukan
langkah tersebut berulang-ulang hingga terbentuk jalinan
bulatan yang memanjang dan siap dibentuk menjadi apa saja dengan panjang yang disesuaikan dengan kebutuhan. 7. Untuk menggabungkan kedua ujung rangkaian hingga menjadi bulat/lingkaran, selipkan setiap ujung bulatan pada sisi yang satu keujung bulatan pada sisi yang lain agar berpasangan dengan cara yang sama seperti pada saat merangkai, dan terbentuklah rangkaian yang melingkar.
E. Pembuatan Bunga dari Kantong Plastik 1. Alat dan Bahan
Alat : a. Kertas layangan b. Setrika Bahan : a. Kantong kresek warna warni b. Tangkai dari kawat c. Kelopak bunga d. Putik 2. Prosedur Kerja a. Memotong ujung kantong kresek untuk menghasilkan lembaranlembaran plastik yang akan lebih mudah ketika disetrika b. Menumpuk 2-3 lembar plastik, kemudian lapisi sisi atas dengan kertas minyak supaya ketika disetrika tidak menempel pada setrikaan dan alas setrikanya c. Menyetrika lembaran-lembaran kantong plastik itu, dengan panas yang cukup. Kira-kira 5-10 menit semua lapisan plastik sudah menempel jadi satu. d. Setelah selesai buka lapisan kertas minyaknya. Jika lembaran-lembaran plastik itu belum sepenuhnya menempel, berarti perlu diseterika sampai lembaran-lembaran itu benar-benr menempel menjadi satu lembaran baru yang lebih tebal. e. Memotong kertas menjadi beberapa bagian kecil. f. Melipat kertas yang sudah di potong dalam dua bagian kemudian lipat lagi. g. Memotong potong sesuai pola yang diinginkan, kemudian rekatkan satu persatu ke dalam daun daunan kemudian bagian atas diberi putik selanjutnya memasukkan daun ke tangkai besi. Rangkai hingga menjadi bunga yang diinginkan. F. Pembuatan Bros 1. Alat dan Bahan Alat :
a. Jarum Bahan : a. Kain bekas kebaya b. Benang c. Potongan plastik d. Peniti e. Bunga 2. G. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil No
Hasil
Cetakan
Briket halus dan butiran arang tidak teralu 1.
2.
3.
(lubang ayakan paling kecil) B (lubang ayakan sedang) C (lubang ayakan besar)
terlihat. Briket sedikit kasar dan butiran arang sedikit terlihat seperti pasir. Briket kasar dan butiran arang terlihat jelas seperti batu- batu kecil.
2. Pembahasan Berdasarkan hasil praktik pembuatan briket ini dapat dilihat bahwa briket dari cetakan A memiliki tekstur briket yang paling halus yaitu dengan butiran arang tempurung kelapa yang tidak terlalu terihat. Hal ini disebabkan karena saringan pengayak yang digunakan. Pengayak pada cetakan A memiliki ukuran saringan paling kecil yaitu … . Pengayak cetakan A juga memiliki ukuran yang paling kecil dari kedua pengayak lainnya. Ukuran pengayak tersebut hanya bisa meloloskan serbuk arang tempurung kelapa yang paling halus. Pada briket dari cetakan B terlihat terdapat butiran kecil seperti pasir. Pengayak yang digunakan pada cetakan B memiliki ukuran
saringan … . Ukuran ini memiliki saringan lebih besar dari pengayak A. Ukuran pengayak tersebut dapat menyaring butiran-butiran arang tempurung kelapa yang lebih besar seperti pasir. Sedangkan pada briket dari cetakan C dapat dilihat bahwa briket tersebut memiliki tekstur yang paling kasar sebesar kerikil-kerikil kecil. Hal ini disebabkan karena pengayak yang digunakan memiliki ukuran saringan yang lebih besar dari kedua pengayak lainnya. Sehingga briket yang dihasilkan lebih kasar daripada briket dari cetakan A dan B.
H. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah ukuran pengayak akan mempengaruhi bentuk dan tekstur briket yang dihasilkan. Pengayak yang memiliki ukuran saringan kecil akan menghasilkan briket yang halus, sedangkan pengayak yang memiliki ukuran saringan besar menghasilkan briket dengan teksur yang lebih kasar. Saran yang dapat kami berikan adalah mahasiswa atau praktikan dapat menggunakan ukuran saringan sesuai dengan kebutuhan masingmasing.
I. Dokumentasi