NO 51
TANGGAL
JENIS KEGIATAN
01 OKTOBER
1. MENGECEK AIR BATERAI LOKO MOTIF
2018
2. MENAMBAH AIR BATERAIPADA LOKOMOTIF
52
02 OKTOBER 2018
1. MENANBAH OLI PADA ENGINE LOKOMOTIF LOC CC 202 2. MENGECEK OLI LOKOMOTOF CC 202
53
54
03 OKTOBER
1. MENGECEK PASIR LOKOMOTIF
2018
2. MENAMBAH PASIR LOKOMOTIF
04 OKTOBER
1. CARA MENGECEK LAMPU KABIN
2018
LOKOMOTIF CC 202 2. MENGECEK PASIR LOKOMOTIF
55
05 OKTOBER 2018
1. CARA MENGHIDUPKAN LOKOMOTIF CC 205 2. MENGECEK REM BLOK CC 205. 14
56
06 OKTOBER 2018
1. MENAMBAH OLI KOMPRESOR LOKOMOTIF 2. MENAMBAH AIR WIPER /PEMBERSIH KACA LOK
57
08 OKTOBER
1. MENGGANTI REM BLOK LOKOMOTIF
2018
2. MENAMBAH OLI KOMPRESOR LOKOMOTIF
58
59
09 OKTOBER
1. PENAMBAH OLI ENGENE LOKOMOTIF
2018
2. PEMBERSIHAN LOS KERJA
10 OKTOBER
1. MENGELAS SAMBUNGAN DUDUKAN
2018
KURSI LOKOMOTIF 2. STEL LANGKAH SILINDER REM BLOK
60
11 OKTOBER
1. MENGECEK PASIR LOKOMOTIF
FARAF
61
62
2018
2. MENAMBAH PASI LOKOMOTIF
12 OKTOBER
1. MENGECEK AIR BATERAI LOKOMOTIF
2018
2. MENAMBAH AIR BATERAI LOKOMOTIF
13 OKTOBER
1. MENGECEK OLI LOKOMOTIF CC 202
2018
2. MENGECEK OLI LOKOMOTIF CC 206
63 15 OKTOBER 2018 64 16 OKTOBER 2018
65 17 OKTOBER 2018
66 18 SEPTEMBER 2018 67 19 SEPTEMBER 2018 68 20 SEPTEMBER 2018
69 22 SEPTEMBER 2018 70 23 SEPTEMBER 2018 71 24 SEPTEMBER 2018 72 25 SEPTEMBER 2018 73 26 OKTOBER 2018 74 27 OKTOBER 2018
75
29 OKTOBER 2018
1. MENGECEK PIPA Y LOKOMOTIF 2. MENAMBAH AIR BATERAI LOKOMOTIF 1. MENGURAS AIR PENDINGIN PADA TENGKI LOKOMOTIF 2. MENGURA AIR BATERAI LOKOMOTIF 1. MENAMBAH AIR WIFER /PEMBERSIH KACA LOKOMOTIF 2. MENGECEK OLI LOKOMORIF CC 201 1. MENGECEK PASIR LOKOMOTIF 2. MENGECEK AIR BATERAI LOKOMOTIF 1. MENAMBAH PASIR LOKOMOTIF 2. MENAMBAH OLI LOKOMOTIF 1. MENGECEK REM BLOK LOKOMOTIF CC 202 90 2. MENGGANTI REM BLOK LOKOMOTIF CC 206 13 1. MENGURAS AIR BATERAI LOKOMOTIF 2. MENGECEK RADIATOTR PADA LOKOMOTIF CC 206 1. MENGECEK REM BLOK LOKOMOTIF 2. MENGECEK BATERAI LOKOMOTIF 1. MENGGANTI REM BLOK CC 205 13 2. MENGGANTI REM BLOK CC 205 90 1. MENAMBAH PASIR LOKOMOTIF 2. MENAMBAH AIR BATERAI LOKOMOTIF 1. MENGECEK PASIR LOKOMOTIF 2. MENGECEK OLI LOKOMOTIF 1. CARA MEMATIKAKAN LOKOMOTIF CC 202 11 2. CARA MENGHIDUPKANKAN LOKOMOTIF CC 202 11 1. MENGECEK AIR BATERAI LOKO MOTIF 2. MENAMBAH AIR BATERAI PADA LOKOMOTIF
76
30 OKTOBER 2018
77
31 OKTOBER 2018
1. 2. 1. 2.
MENAMBAH AIR BATERAI LOKOMOTIF CARA MEMATIKAM LOKOMOTIF MENGURAS AIR BATERAI LOKOMOTIF MENGECEK RADIATOTR PADA LOKOMOTIF CC 206
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG PRAKRIN
B.TUJUAN DAN MANFAAT PRAKRIN
BAB 2 PELAKSANAAN
A. STRUKTUR ORGANISASI
B.WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKERIN
C.MATERI
BAB 3 KESIMPULAN
B.WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKERIN
KEGIATAN PRAKERIN YANG SAYA LAKUKAN BERTEMPAT DI PT KAI TANJUNG ENIM BARU.WAKTUPELAKSANAAN DIMULAI DARI 1 AGUSTUS 2018 HINGGA 1 NOVEMBER 2018 DARI PUKUL 07:00 SAMPAI 14:00
C.MATERI
Sejarah Lokomotif Di Indonesia Kereta Api Pertama di Indonesia tahun 1867 Kereta api pertama di Indonesia dibangun tahun 1867 di Semarang dengan rute Samarang NIS-Tanggung yang berjarak 26 km, atas permintaan Raja Willem I untuk keperluan militer di Semarang maupun hasil bumi ke Gudang Semarang. Kemudian dalam melayani kebutuhan akan pengiriman hasil bumi dari Indonesia, maka Pemerintah Kolonial Belanda sejak tahun 1876 telah membangun berbagai jaringan kereta api, dengan muara pada pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya.
Berbagai Lokomotif Uap di Indonesia Lokomotif uap milik Deli Spoorweg Maatschappij (tahun 1910-an) Di Indonesia pernah ada lokomotif uap dari berbagai jenis, antara lain:
Lokomotif Uap Tahun 1871: Seri B Gordon, Manchester Lokomotif Uap Tahun 1880: Seri C Manchester Lokomotif Uap Tahun 1899: Seri BB Hartmann Lokomotif Uap Tahun 1904: Seri CC Hartmann Lokomotif Uap Tahun 1916: Seri DD ALCO (yang terbesar di Indonesia, kelas 2-8-8-0) Lokomotif Uap Tahun 1951: Seri D 52 Krupp
Lokomotif Uap Terbesar di Indonesia: Seri DD 50, DD 51, dan DD 52 Lokomotif terbesar di Indonesia Seri DD 52 Di Indonesia tidak ada lokomotif super besar sepert Big Boy, Challenger, atau Northern, namun kita juga punya lokomotif terbesar dengan Seri DD 50, DD 51, dan DD 52. Lokomotif DD 52 adalah salah satu lokomotif mallet yang berada di Indonesia. Seperti diketahui, bahwa perusahaan kereta api Staatsspoorwegen (SS) pernah memesan dan memiliki lokomotif besar (bukan Super Besar seperti yang di Amarika dengan Big Boy), karena SS membutuhkan lokomotif dengan daya yang lebih kuat dari lokomotif yang sudah ada maupun mampu berbelok dengan mulus pada tikungan yang tajam pada jalur pegunungan di Jawa Barat. Kemudian SS memesan kepada ALCO di Amerika pada tahun 1916 hingga tahun 1923, berupa lokomotif tipe Mallet generasi ketiga (DD 50), keempat (DD 51) dan kelima (DD 52) yang
beroperasi di Indonesia. Ketiga seri lokomotif uap tersebut memiliki susunan roda 2-8-8-0. Lokomotif DD50 memiliki berat 133 ton, panjang 20737 mm dan mampu melaju hingga kecepatan 40 km/jam. Lokomotif DD51 memiliki daya berat 137 ton, panjang 20737 mm dan mampu melaju hingga kecepatan 40 km/jam (Seri DD 50 atau DD 51 mirip Northern). Lokomotif DD52 memiliki daya 1850 HP (horse power), berat 136 ton, panjang 20792 mm dan mampu melaju hingga kecepatan 50 km/jam. Dengan spesifikasi teknis yang seperti itu, maka lokomotif DD50, DD51 dan DD52 merupakan lokomotif uap terbesar yang pernah beroperasi di Indonesia. Pada tahun 1916, SS memesan 8 unit lokomotif DD50 pabrik ALCO (American Locomotive Company, Amerika Serikat). Kemudian pada tahun 1919, SS kembali memesan 12 unit lokomotif DD51 ke pabrik ALCO dengan konstruksi yang sama dengan lokomotif DD50 namun dengan design teknis yang lebih baik. Lokomotif DD50 dan DD51 mampu melaju hingga kecepatan 40 km/jam. Pada tahun 1923, SS kembali memesan 10 unit lokomotif DD52 dengan konstruksi yang sama dengan lokomotif DD50/DD51 namun dengan kecepatan maksimum yang lebih tinggi yaitu 50 km/jam. Namun pemesanan lokomotif DD52 ini dilayangkan kepada 3 (tiga) pabrik lokomotif di Eropa (Hanomag/Jerman, Hartmann/Jerman and Werkspoor/Belanda).
Kereta api pada rel bergigi di Sumatera Barat dan Ambarawa
Lokomotif bergigi di Sumatera Barat (tahun 1920-an) Di Indonesia pernah beroperasi kereta api pada rel bergigi di Sumatera Barat dan Ambarawa, yaitu kereta api yang beroperasi di daerah pegunungan dengan kemiringan lintas rel sebesar 6% (lintas kereta umumnya hanya sampai 1% saja). Kini kereta api tersebut masih dioperasikan untuk kepentingan pariwisata di Sumatera Barat dan Ambarawa.
Bengkel Lokomotif Uap di Madiun Pada mulanya depo lokomotif uap ada di seluruh stasiun di Indonesia, seperti Tanahabang Jakarta, Bandung, Purwokerto, Kutoarjo, Pengok (bengkel lokomotif se-Jawa di Yogyakarta), Madiun, dan Gubeng (Surabaya), namun sejak pemerintah mengimpor lokomotif diesel, maka Madiun telah ditetapkan menjadi bengkel pusat lokomotif uap menggantikan bengkel Pengok. Sekarang lokasi di Madiun dipakai untuk PT. Industri Kereta Api (PT. INKA).
Lokomotif Uap terakhir di Indonesia Lokomotif uap D52 terakhir di Indonesia buatan 1951-1955 dari pabrik KRUPP Jerman Pada tahun 1950, Pemerintah RI melalui DKA (Djawatan Kereta Api) mengimpor lokomotif uap yang terakhir yaitu seri D 52 dari pabrik Fried Krupp di Essen, Jerman sebanyak 100 buah dengan sistem kopel 2-8-2. Lokomotif ini sangat kuat (bertenaga 1600 HP) dan dipakai di berbagai kebutuhan untuk penumpang, barang maupun angkutan batu bara. Setelah beroperasi sekitar 30 tahun (D 52), maka pengoperasian lokomotif uap berakhir seiring dengan adanya era peralihan traksi uap menjadi traksi diesel. Lokomotif uap yang masih tersisa berada di Ambarawa.
Ilmu Kereta - Sistem Pengereman Udara Tekan Pada Kereta Api halo netizen...sudah sekian lama saya off karena kesibukan pekerjaan dan juga aktifitas lainnya. Kali ini saya akan membahas mengenai sistem pengereman udara ( air brakes ) yang di gunakan di dunia perkereta-apian. Sistem ini juga masih di pakai hingga sekarang di Indonesia disamping sistem pengereman yang lainnya. Seperti apa sih? yuk kita simak. Penjelasan dan Komponen Air Brake Setelah beberapa postingan sebelumnya membahas sistem Traksi atau tenaga yang digunakan kereta untuk bisa bergerak dan melaju diatas Rel, sekarang kita membahas sistem pengereman yaitu sistem yang digunakan untuk mengurangi atau menghentikan laju dari kereta atau kebalikannya dari sistem Traksi. Sistem pengereman juga mengalami perkembangan semenjak di ciptakan pertama kalinya. Ada beberapa sistem pengereman yang digunakan dalam kereta api, namun kali ini akan saya bahas yang paling umum digunakan hingga saat ini yaitu Sistem Pengereman Udara Bertekanan ( biasa disebut "Air Brakes" ). Air Brakes merupakan sistem pengereman yang memanfaatkan udara tekan atau udara terkompresi untuk menggerakkan kampas rem. Prinsip pengereman air brake memanfaatkan gaya tekan udara. Pada Air Brakes terdapat beberapa komponen utama yaitu : 1. Kompresor Udara 2. Pipa Pengereman 3. Distributor Valve / Triple Valve 4. Auxilliary Reservoir 5. Brake Cylinder 6. Brake Lever
Gambar 1. Blok Diagram Komponen dasar Pengereman udara /"Air Brakes" sumber gambar : http://www.railway-technical.com/air-block.gif
1. Kompresor Udara Merupakan komponen yang memampatkan atau mengkompresi udara biasa menjadi udara bertekanan. Udara pada tekanan normal akan di pompa dan di mampatkan hingga tekanannya naik sekitar 5 bar atau 10 bar, tergantung sistem pengereman yang di gunakan. Kompresor udara ini dapat digerakkan oleh motor listrik, Sistem Hidrostatik atau di kopel langsung dengan mesin diesel.Di Indonesia, aplikasi Kompresor yang digerakkan oleh Motor Listrik dapat di jumpai di KRDI, KRDE maupun KRL, sedangkan kompresor dengan penggerak sistem Hidrostatik ada pada lokomotif CC300 sedangkan kompresor yang dikopel langsung dengan lokomotif banyak dijumpai di loko seri CC20x.
Gambar 2. Kompresor yang dikopel langsung dengan Mesin Diesel pada Lokomotif
Pada proses pemampatan, udara juga melalui proses pengeringan menggunakan suatu Air Dryer yang berguna agar mengurangi uap air yang muncul selama proses pemampatan sehingga dihasilkan udara bertekanan yang bebas atau sedikit mengandung uap air. 2. Pipa Pengereman Pipa Pengereman ( Brake Pipe ) merupakan jalur pipa yang digunakan untuk menyalurkan udara bertekanan dari kompresor ke tiap-tiap Distributor valve di seluruh rangkaian KA. Berbicara soal Brake Pipa, sebenarnya ada 2 sistem pengereman udara berdasarkan pipa udara yang di pakai yaitu Single Pipe dan Double Pipe Air Brake. Single Pipe Air Brake Merupakan sistem pengereman udara yang menggunakan satu pipa saja yaitu Brake Pipe. Tekanan pada Brake Pipe adalah sekitar 5 Bar. Sistem ini banyak di gunakan di kereta konvensional ditarik lokomotif terutama di Indonesia. Udara bertekanan di hasilkan dari kompresor yang terletak di lokomotif kemudian di salurkan ke seluruh rangkaian hingga ujung paling belakang.
Gambar 3. Single Pipe Air Brake Sumber gambar : http://www.railway-technical.com/air-block.gif
Double Pipe Air Brake Merupakan sistem pengereman udara yang menggunakan dua jalur pipa berisi udara bertekanan. satu pipa disebut sebagai Main reservoir Pipe sedangkan yang satunya adalah Brake Pipe. Yang membedakan adalah tekanan udara pada Main Pipe bisa mencapai 10 Bar. Kompresor juga terhubung dengan Main Pipe bukan dengan Brake Pipe. Main pipe selain digunakan untuk sistem pengereman , juga digunakan untuk sistem lain seperti Sistem Penggerak Pintu atau Suspensi Udara. Aplikasi sistem brake ini digunakan pada kereta barang di U.S. Di Indonesia, sistem ini digunakan pada sistem pengereman KRDI maupun KRDE. Selain pada KRD, sistem ini juga terdapat pada rangkaian KA Argo Anggrek dengan bogie K9 dimana terdapat Suspensi udara. Oleh karena itu pada kereta pembangkit ( BP ) Argo Anggrek, terdapat Kompresor tambahan yang digunakan untuk mensuplai udara bertekanan hingga 10 bar.
Gambar 4. Double Pipe Air Brake Sumber gambar : http://www.railway-technical.com/air-block2.gif
3. Triple Valve / Distributor Valve Pengoperasian rem pada Kereta dikendalikan oleh " Triple Valve" , disebut demikian karena awalnya terdiri tiga katup - sebuah "slide valve " yang menggabungkan " Graduating valve " dan " Regulator Valve ". Triple Valve melakukan tiga fungsi yaitu : Pengisian udara ke dalam sebuah tangki udara auxilliary reservoir , Brake applied , dan Brake release .Distributor valve pada prinsipnya merupakan penyempurnaan Triple Valve. Pada masa sekarang Distributor valve banyak di gunakan pada pengereman kereta. Baik triple valve maupun Distributor Valve mempunyai kerja sbb: -Saat tekanan pada pipa pengereman lebih tinggi dari auxilliary ( kurang lebih 5 bar ), maka akan terjadi pengisian kembali tanki Auxilliary Reservoir dan membuka lubang exhaust silinder rem ( Brake Cylinder ) sehingga rem akan rilis. -Saat tekanan turun dan lebih rendah dari auxilliary maka akan menutup lubang exhaust Silinder rem dan melewatkan udara dari tanki auxilliary reservoir ke silinder rem sehingga terjadi proses pengereman. -Apabila tekanan pipa pengereman sama, maka akan Menahan tekanan pada tanki auxlilliary reservoir dan silinder pada suatu level/tingkat tekanan tertentu
BAB 1 PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG A . Latar Belakang Pendidikan tingkat menengah yang mempunyai tugas mempersiapkan dan membekali lulusannya penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang teknologi . Tuntutan ini maka dalam penyelenggaraan pedidikan selalu diupayakan adanya peningkatan dan penyempurnaan segala perangkat pendidikannya baik mengenai teori kurikulum , saran fisik , bangunan , peralatan , dan perlengkapan yang memadai , tenaga guru yang berkualitas serta manajemen yang baik dan sehat. Disamping itu untuk memperdalam dan memperluas kemampuan professional dan mengkhayati iklim kerja dalam situasi yang sebenarnya , maka sebelum menyelesaikan pendidikannya , siswa diwajibkan melaksanakan program (PRAKERIN). Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) pada dasarnya merupakan kegiatan intrakrikuler yaitu perpaduan kegiatan di sekolah dan kegiatan di industri atau dunia usaha dalam suatu kesatuan sistem untuk mencapai tingkat keahlian professional tertentu disamping itu setelah menyelesaikan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dituntut adanya laporan PRAKERIN , laporan tersebut akan diuji dengan maksud agar siswa mampu mempertanggung jawabkan pelaksanaan PRAKERIN dan memberi masukan (Timbal Balik) bagi sekolah dari dunia usaha atau Industri , untuk kemantapan dan pengembangan program pendidikannya . B.TUJUAN PRAKERIN Secara umum tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Industri adalah agar para siswa dapat menerapkan , membandingkan antara pengetahuan teori maupun praktik yang didapat selama di sekolah dengan pekerjaan sebenarnya yang ada di lingkungan dunia usaha atau industri. Selain itu dari kegiatan Praktik Kerja Industri diharapkan dapat membekali para siswa untuk lebih meningkatkan pengalaman dan pengetahuan keterampilan secara professional sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan perkembangan teknologi yang berkembang di masyarakat. Melalui kegiatan PRAKERIN diharapkan secara tidak langsung sekolah akan mendapat umpan balik dari dunia usaha industri dalam meningkatkan mutu tamatan. Adapun tujuan PRAKERIN secara khusus tentang kegiatan PRAKERIN bagi para siswa , setelah selesai melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri , diharapkan siswa dapat : 1. Memiliki wawasan yang luas tentang kegiatan lingkungan kerja di lini industri. 2. Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai dengan standar kerja dunia usaha / Industri. 3. Memiliki disiplin dan inisiatif kerja yang tinggi sesuai dengan tuntutan dunia usaha / Industri. 4. Memiliki kreatifitas dan motivasi kerja dalam mengembangkan keahliannya sesuai dengan profesi yang digelutinya.
5. Memiliki ketekunan dan keuletan dalam bekerja. 6. Memperhatikan kualitas dan tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan tuntutan profesi.
BAB 2 PELAKSANAAN
A.STRUKTRUR ORGANISASI STRUKTUR ORGANISASI SARANA
KUPT LOKOMOTIF TMB
KR.ADM
STAFF
PUS LINGGAU
PUS LAHAT
KR LOSD TMB
PENGAWAS
PENGAWAS
PENGAWAS
PELAKSANA
PELAKSANA
PELAKSANA
KR QC TMB
PENGAWAS
PELAKSANA