LAPORAN PRAKTIK KERJA DRAINASE
OLEH : 1.
Aji Muhammad Ghofur
2.
Fikri Fiddin Jazuli
3.
Irfan Dwi Hananta
4.
Hidayatin Nikmah
5.
Khoirun Nisa’
6.
Nadia Rahmawati
7.
Raimond Dare S (2-C / KELOMPOK II)
D-III TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MALANG 2018
LEMBAR PENGESAHAN 1.
Judul Laporan
2.
Pelaksana Kegiatan a.
Nama
: Laporan Praktik Kerja Drainase
: 1.
Aji Muhammad Ghofur
2.
Fikri Fiddin Jazuli
3.
Irfan Dwi Hananta
4.
Hidayatin Nikmah
5.
Khoirun Nisa’
6.
Nadia Rahmawati
7.
Raimond Dare S
Jurusan
: Teknik Sipil
c.
Prodi
: D-III Teknik Sipil
d.
Universitas
: Politeknik Negeri Malang
3.
b.
Laporan ini disetujui :
Oleh
:
Tanggal
:
Malang, 13 Oktober 2018 Mengetahui, Dosen Pembimbing
Penyusun
Dewangga Rizal Fathoni NIM.
2
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga dapat terselesaikannya laporan “PRAKTIK KERJA DRAINASE” sebagai salah satu tugas mata kuliah Praktek Kerja Drainase. Selain itu pula, saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Moh. Charits, ST., MMT sebagai instruktur selama berjalannya praktek kerja baja. Sebagai penulis, saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih kurang dari kata sempurna baik dari segi penyusunan maupun penulisannya karena sesungguhnya inilah keterbatasan ilmu yang saya miliki .Oleh karena itu saya memohon maaf sebesarbesarnya.
Malang, 13 Oktober 2018
Penyusun
3
BAB I PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Pada dasarnya sistem drainase yang kita jumpai ada beberapa jenis, diantaranya
yaitu drainase pertanian yang biasa digunakan untuk pengeringan lahan pertanian. Drainase jalan raya berfungsi untuk menjaga kondisi jalan raya tidak tergenang air hujan sehingga merusak badan jalan bahkan dengan genangan air ini akan merusak kontruksi jalan raya itu. Drainase perkotaan berfungsi untuk mengeringkan areal perkotaan dari air limbah rumah tangga dan air hujan yang merupakan preoritas utama dalam memberikan pelayan kepada masyrakat kota. Drainase gedung yang berfungsi untuk menjaga pengaliran air limbah gedung secara baik dan memenuhi syarat kesehatan.
1.2 RUANG LINGKUP Sistem drainase merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan gedung oleh karena itu perencanaan dan perancangan sistem drainase haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri. Perencanaan dan perancangan sistem drainase dimulai dengan rencana konsep, rencana dasar, rancangan pendahuluan, dan gambar-gambar pelaksanaan, dengan selalu memperhatikan koordinasi dan keserasian dengan perencanaan dan perancangan element lainnya dalam gedung.
1.3 PERKEMBANGAN Perkembangan tentang ilmu drainase ini sudah banyak memiliki kemajuan yang sangat tinggi seperti system pembuangan ideal yang sering digunakan oleh Negara-negara eropa dan Negara-negara maju. Air limbah rumah tangga dibuang pada suatu tempat pengolahan limbah yang khusus (water tritman plant) areal treatmeantini biasanya ditempatkan diluar kot disalurkan melalui pipa property drains ke pipa main sewer dan terus ke pipa induk (pipa main out fall), lalu ke treatment plant dimana dari rumah penduduk diolah sehingga memisahkan bahan organik lain lain diolah menjadi pupuk organic sedangkan air disaring dan dibuang ke laut setelah melalui proses normalisasi yang steril, yang aman terhadap lingkungan. 4
BAB II DASAR TEORI 2.1 PENGERTIAN Drainase dalah suatu system jaringan instalasi air kotor dengan teknik tertentu untuk menghindari pencemaran lingkungan yang keluar dari dalam tanah dengan cara alami atau buatan. Drainase juga merupakan perekayasaan yang berkembang melalui pemahamanpemahaman mengenai jenis pemipaan, sifat lokasi tanah yang digali untuk menahan pipa, membuat lubang control dan septitank.
2.2 KESELAMATAN KERJA 2.2.1 Pentingnya Membiasakan Diri Aman Bekerja Memperhatikan peraturan-peraturan untuk keselamatan kerja merupakan suatuhal yang penting pada perusahaan-perusahaan konstruksi. Banyak pekerja pipa pada perusahaan perusahaan yang mempelajari dan memperhatikan keselamatan kerja melalui pengalaman-pengalaman yang dialami maupun diperolehnya. Tetapai mahasiswa lebih memiliki kesempatan untuk mempelajarinya dari instruktur dan buku kerja berupa diktat yang diperoleh dari dosen pengajar maupun dosen pembimbingnya. Sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan sedini mungkin dapat dihindari dan diatasi, dan diharapkan tidak terjadi hal-hal tindak diinginkan sewaktu kerja berlangsung. 2.2.2 Tujuan Keselamatan Kerja Tujuan keselamatan kerja, antara lain : a. Setelah melakukan praktek, mahasiswa diharapkan tahu dan mengerti untukmenjaga keselamatan dan keamanan alat. b. Mahasiswa diharapkan dapat memahami pentingnya keselamatan kerja bagidirinya sendiri. c. Mahasiswa diharapkan bekerja sangat hati-hati demi menjaga keselamatan alatdan dirinya sendiri. 2.2.3
Bagaimana Meningkatkan Kebiasaan Bekerja yang Aman
Meningkatkan kerja yang aman sangat penting sekali, mengingat biasanyasarana penunjang keselamatan kerja sangatlah minim sekali, hal ini terutamasering terjadi pada perusahaan-perusahaan yang relative berskala kecil-menengah. Cara-cara keamanan kerja antara lain : a. Camkan semua perturan kerja dengan sungguh-sungguh.
5
b. Waspadalah terhadap kemungkinan yang membahayakan. Jika bahaya selalukelihatan, maka kecelakaan akan jarang terjadi. c. Peliharalah peralatan agar selalu bersih, tajam, dan dalam keadaan baik. d. Simpan bahan-bahan yang mengandung kiia berbahaya dan gunakanlah secarahati-hati serta dengan pengetahuan yang cukuo mengenai hal itu. e. Perhatikan semua peralatan mesin yang berputar dengan sangat hati-hati. 2.2.4
Peralatan Peliharalah setiap peralatan setelah selesai dipakai, jangan menundanunda kegiatan pembersihan karena terlalu lama kotoran yang menempel akan lebih sulituntuk dibersihkan dan akan membawa kerugian di kemudian hari saat akandipakai kembali. Peliharalah setiap peralatan dengan baik, bersih, bebas karat, dan tajam. Jangan sekali-sekali menggunakan peralatan yang tumpul dan sudah berkarat maupun rusak, karena akan memperbesar terjadinya kecelakan kerja, karena alat tersebut bias patah dan mungkin akan melukai diri sendiri atau orang lain.
2.2.5 Bahan-bahan Kimia Pemakaian
bahan-bahan
kimia
dalam
jurusan
teknik
sipil
jarangdigunakannamun tidak sedikit pula dijumpai, misalnya pakaian vaselin dan oli untuk pelumas peralatan kerja.Dalam hal ini kita harus mengetahui sifat-sifat bahan kimia tersebut dan hendaknya diisimpan di tempat yang aman dan digunakan secara hati-hati. Bermacam-macam bahan kimia yang digunakan oleh pekerja instalasi pipa dapat menimbulkan bahaya.Seperti minyak pelumas bekas yang digunakan untuk memotongi pipa dapat menggelincirkan seseorang, begitu jugadengan minyak tanah atau naphta yang tercecer dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Begitu juga bahan kimia drain cleaning (sejenis soda api) dapat membakar kulit dan membahayakan mata. 2.2.6 Tanggung Jawab Setiap mahasiswa yang melakukan praktek instalasi pipa harus selalu ingat akan tanggung jawab terhadap diri sendiri, teman, maupun lingkungan sekitarnya. Misalnya saat praktikan orang-orang di sekitarnya harus diperingatkan bahwa tempat praktek bukan untuk bermain dan bercanda. 6
2.2.7 Tempat Kerja yang Bersih Tempat kerja menentukan kenyamanan kerja. Tempat kerja yang berserakan peralatan, material, dan lain-lain merupakan hal yang sangat membahayakan. Seorang ahli tentang keselamatan kerja menyebutkan bahaya akan tergelincir dansandungan. Jangan sekali-sekali membiarkan barangbarang kerja berserakan. 2.4.1
Peralatan K3
a. Helm safety Sebenarnya manfaat dan kegunaan utama dari helm safety sendiri yaitu untuk melindungi kepala si pekerja, supaya bisa terhindar dari kejatuhan barang dan yang lain, dan meminimalisir cedera yang akan menerpa si pekerja tersebut. Kegunaan helm safety sangat dibutuhkan oleh beberapa pekerja yang bekerja di daerah kerja seperti tambang minyak, pabrik, proyek pembangunan gedung dan berbagai hal yang lain. Dan pemakaian helm safety di areal kerja yang penuh resiko seperti itu adalah wajib karena
fungsi
utamanya
untuk
pelindung
diri.
Karena
potensi
kemungkinan yang cukup besar dan datang dari atas kepala banyak sekali terjadi di lingkungan kerja seperti itu. Hingga keberadaan alat keselamatan kerja seperti helm proyek ini sangat penting.
Helm Safety
b. Sarung tangan safety Berguna sebagai alat pelindung tangan ketika bekerja di tempat atau kondisi yang bisa mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan. 7
Sarung Tangan Safety c. Sepatu safety Sepatu Safety harus dipakai oleh seseorang ketika bekerja guna menghindari resiko kecelakaan. Bukan sekedar membuat perlindungan bagian tubuh pekerja pada adanya resiko kecelakaan saja, tetapi dengan memakai sepatu Safety pekerja akan lebih leluasa bergerak hingga dapat meningkatkan efektivitas dan hasil produksi yang diharapkan. Sepatu ini terbuat dari kulit dipadukan dengan metal, di bagian bawahnya terbuat dari karet yang tebal. Dengan bahan itu, pekerja akan aman dari berbagai kecelakaan pada kakinya. Manfaat Sepatu Safety:
Melindungi dari benda tajam dan berbahaya
Mencegah kecelakaan kerja yang fatal
Membuat perlindungan dari benda panas
Melindungi dari cairan kimia berbahaya
Membuat pengguna tidak terpeleset
Sepatu Safety 8
2.3 ALAT DAN BAHAN 2.3.1 ALAT Nama Alat
Fungsi
Gambar
1.
Cagkul
Cangkul berfungsi untuk menggali, pemuatan material ke dalam keranjang, penghamparan, pembersihan sampah, pekerjaan tanah
2.
Palu Godam
Palu godam dipakai untuk memukul tiang tiang yang di pakai sebagai as atau acuan.
3.
Meteran Meteran untuk mendapatkan skala panjang.
4.
Selang ukur
Selang ukur atau waterpass dipakai untuk mengecek dan mengukur kedataran
5.
Sekop
Sekop batuan
6.
Palu besi
Palu besi untuk menancapkan dan mencabut paku
7.
Ember
Ember sebagai wadah adukan
8.
Sendok spesi
Sendok spesi untuk mengambil adukan
untuk
memindahkan
9
9.
U-heat
u-head untuk penahan dalam pembuatan turap
10.
Unting-unting
Unting-unting untuk memberi beban pada benang
2.3.2 BAHAN No. Nama bahan 1.
Fungsi
Gambar
Batu bata batu bata untuk membuat tembok dalam man hole
2.
Balok Balok untuk pembuatan turap
3.
Besi
besi untuk penyangga dalam pembuatan turap
4.
Kapur
kapur sebagai campuran dalm pembuatan spesi
10
5.
Papan
papan untuk pembuatan turap
6.
Kawat
kawat untuk mengikan kaso pada pembuatan turap
7.
Benang
Benang untuk memberi tanda
8.
Paku
Paku untuk mengaitkan benang dan untuk pembuatan boplang atau papan duga
9.
Pasir dan air
Untuk bahan campuran spesi
11
BABV PENUTUP
Kesimpulan :
1. Dari hasil praktikum Pasangan Batu Kali dapat disimpulkan bahwa, ketika kita merencanakan sebuah pekerjaan kiita harus memperhitungkan kebutuhan bahan yang akan dipakai,sesuai dengan volume area kerja agar bahan-bahan bahan yang dipakai tidak menyisakan dan terbuang percuma. 2. Dari hasil praktikum pemasangan Turap, dapat disimpulkan bahwa pemasangan balok dan papan harus tegak lurus agar mengunci kuat dan rapat,serta pemilihan bahan juga harus diperhatikan. 3. Dari hasil praktikum Drainase dapat disimpulkan bahwa,dalam penggalian dan penentuan sloof harus sesuai perhitungan atau benang yang telah di pasang pada bowplank ,selain itu pada saat menggali hulu harus lebih tinggi dari hilir.
Saran : 1. Dalam pemasangan pondasi batu kali (plengsengan) komposisi antara batu kali seharusnya 20% spesi dan 80% batu pecah serta pemasangannya pun harus simetris dan baik. 2. Untuk pemasangan Turap diharuskan untuk mendesain balok dan papan terlebih dahulu sebelum pemasangan agar papan dengan balok kayu bisa mengunci dengan kuat . Selain itu pemilihan bahan juga harus diperhatikan. 3. Pemasangan saluran drainese seharunya ketinggian hulu harus lebih rendah daripada hilir,hal itu bisa diukur dari as benang ke permukaan galian.
12
LAMPIRAN
13
14
15