SYAMSUL FIRDAUS
komikasi terapeutik syamsul f
1
Komunikasi Terapeutik : Cara membina hubungan yang terapeutik Mempengaruhi perilaku orang lain kesehatan optimum Hubungan antara klien dan perawat Mengkaji pesan non verbal : Vokal : nada, kualitas, keras dan lembut, kecepatan emosi klien Gerakan : reflek, postur, ekspresi muka, gerakan berulang suasana gambaran hati klien Jarak : menggambarkan keintiman antara perawat dan klien Sentuhan : pertimbangkan faktor budaya
komikasi terapeutik syamsul f
2
Sukap perawat dalam komunikasi : Egan (1975) 5 sikap menghadirkan diri secara fisik yaitu : 1. Berhadapan : arti saya siap untuk anda 2. Mempertahankan kontak mata : menghargai klien & pernyataan tetap ingin berkomunikasi 3.Membungkuk kearah klien : adanya keinginan untuk mengatakan atau mendengarkan sesuatu 4.Mempertahankan sikap terbuka : tidak melipat tangan/kaki 5. Rilek : mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam memberi respon pada klien Kehadiran psikologis : dibagi dalam dua dimensi : Dimensi respon dan dimensi tindakan
komikasi terapeutik syamsul f
3
Penggunaan Diri Secara Terapeutik : Kualitas personal yang dibutuhkan seorang perawat terapeutik 1.Kesadaran diri 2.Klarifikasi nilai 3.Eksploirasi perasaan 4.kemampuan menjadi model peran 5.Motivasi altruistik 6.Rasa tanggungjawab etik Fase Hubungan perawat klien terdapat 4 Fase : 1. Fase prainteraksi 2. Fase Orientasi atau perkenalan 3. Fase Kerja 4. Fase terminasi komikasi terapeutik syamsul f
4
Kesadaran diri : ditingkatkan menggunakan diri secara terapeutik Johari Window tentang perilaku, pikiran dan perasaan seseorang Kuadran 1 Diketahui diri sendiri & orang lain
Kuadran 2 : Hanya dikethui oleh orang lain
Kuadran 3 Hanya diketahui oleh diri sendiri
Kuadran 4 : Tidak diketahui oleh siapapun
Tiga Prinsip yang dapat ditelaah Johari Window : 1.Perubahan satu kuadran akan mempengaruhi kuadran yang lain 2.jika kuadran 1 yang paling kecil komunikasi atau kesadaran diri kurang 3.Kuadran 1 paling besar pada individu akan mempunyai kesadaran diri yang tinggi
komikasi terapeutik syamsul f
5
Komunikasi Fasilitatif 1.Komunikasi alat membina hub terapeutik penyampaian informasi dan pertukaran pikiran dan perasaan 2.komunikasi Cara mempengaruhi orang lainintervensi kepera watan proses keperawatan prilaku adaptif 3.komunikasi hubungan perawat klien tanpa komunikasi tidak akan tercapai hubungan terapeutik Kehadiran psikologis : dibagi dalam dua dimensi : Dimensi respon dan dimensi tindakan 1.Dimensi Responsif Dimensi ini termasuk kesejatian, hormat, pengertian empatik dan konkrit Kesejatian : seorang yang terbuka, serasi dan transparansi Hormat : klien seorang yang berharga diterima tanpa syarat Empatik : memandang dunia dari sisi internal klien dengan kepekaan terhadap perasaan klien komikasi terapeutik syamsul f
6
Tingkat Empati yang Tinggi : Memperkenalkan diri pada klien kepala dan badan membungkuk ke arah klien Respon verbal terhadap pendapat klien khususnya pada kekuatan dan sumber daya klien Kontak mata dan berespon pada tanda non verbal klien mis : nada suara, gelisah dan ekspresi wajah Tujukan perhatian dan minat, kehangatan melalui ekspresi wajah Nada suara konsisten dengan ekspresi wajah dan respon verbal
komikasi terapeutik syamsul f
7
Konkrit : menggunakan istilah fakta daripada abstrak perasaan pengalaman dan perilaku klien Dimensi Tindakan : Konfrontasi : pengekspresian oleh perawat perbedaan prilaku untuk memperluas kedasaran diri klien Kesegeraan : interaksi difokuskan mempelajari fungsi klien dalam hubungan interpersonal Pengungkapan diri perawat : tampak ketika perawat memberikan informasi tentang diri, ide, nilai, perasaan dan sikapnya sendiri untuk memfasilitasi kerjasama, proses belajar, katarsis atau dukungan klien Katarsis Emosional : Klien didorong untuk membicarakan tentang hal yang sangat mengganggunya mendapat efek terapeutik Bermain Peran : meningkatkan penghayatan klien melihat situasi dari sudut pandang lain, juga memperkenankan klien untuk mencoba perilaku baru dalam lingkungan yang aman komikasi terapeutik syamsul f
8
Kebuntuan terapeutik : Hambatan kemajuan hubungan perawat klien 1.Risistensi : upaya klien untuk tetap tidak menyadari aspek penyebab ansietas yang dialaminya (lihat kotak2-1 Bentuk resistensi) keengganan alamiah/pemghindaran verbalisasi aspek diri seseorang akibat ketidaksediaan klien berubah kebutuhan dirasakan berlangsung pada fase kerja 2.Transferens : Respon tidak sadar dimana klien mengalami perasaan dan sikap terhadap perawat terkait dengan pengalaman masa lalu maupun tokoh contoh : reaksi bermusuhan dan sangat tergantung 3.Kontertransferens : kebuntuan terapeutik yang dibuat oleh perawat, bukan oleh klien (Lihat kotak 2-2 bentuk kontertranferens) respons emosional tidak tepat dalam isi maupun konteks hubungan terapeutik atau ketidaktepatan dalam intensitas emosi komikasi terapeutik syamsul f
9
Reaksi kontertransferens berbentuk : reaksi sangat mencintai atau caring reaksi sangat bermusuhan atau membenci reaksi sangat cemas respon risestensi Pelanggaran batasan : (Lihat kotak 2-3 kemungkinan pelanggaran) Perawat melampaui batasan hubungan yang terapeutik tetapi Membina hubungan sosial, ekonomi muapun personal klien Cara mengatasi kebuntuan : Perawat mengungkapkan perasaan emosional klarifikasi dan reflikasi perasaan & isi memusatkan pada apa yang sedang terja Latar belakang perilaku perlu digali : Klien Resistens & transferens Perawat reaksi kontertransferens & pelanggaran batasan komikasi terapeutik syamsul f
10
Cara mengatasi kebuntuan : Perawat mengungkapkan perasaan emosional klarifikasi dan reflikasi perasaan & isi memusatkan pada apa yang sedang terja Latar belakang perilaku perlu digali : Klien Resistens & transferens Perawat reaksi kontertransferens & pelanggaran batasan
komikasi terapeutik syamsul f
11