Cintaku Antara Kedokteran Dan Keperawatan

  • Uploaded by: rahmani
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cintaku Antara Kedokteran Dan Keperawatan as PDF for free.

More details

  • Words: 622
  • Pages: 3
Berawal dari sebuah pertemanan yang standard, tepatnya saat ku masih berstatus mahasiswa semester 3 di salah satu kampus keperawatan d kota banjarmasin. Sebuah no tak di ketahui mengirim kan sms ke hp q, “ hai ka, pa kbr..??” , aku terkejut dan berkata dlm hati “ nie orang so knal bnget, tp sapa ya..??” Akhirnya sesorang itu mengaku bahwa dirinya adalah miss. E, miss. E seorang mahasiswi fakultas kedokteran smster 1, aku pun langsung tahu sapa dia, ma’lum q tahu krn memang dia pernh mengisi hari – hari q dulu sewaktu SMA, rasa senang di hati karena masih ada orang yang ingat dengan ku, bicara lwat telpon dan bercanda – canda. Beberapa hari berteman dengannya akhirnya dengannya akupun ingin di kenalkan dengan teman – temannya, ternyata di dalam kostnya terdapat banyak anak – anak kedokteran, akhirnya dia mengenalkan salah satu temannya yang juga dari fakultas kedokteran. Namanya Miss. L, seorang mahasiswi smster 1 dari fakultas kedokteran yang berasal dari kota banjarmasin dan kuliah di banjabaru. Niat ku pertama adalah mendapatkan seorang pacar yang sesuai dengan tipe ku yaitu nerima ku setulus hati dan ” dia ada saat ku ada”. Begitu juga saat ku berkenalan dengan miss L,hatiku ingin dan berniat bisa memilikinya. SMS, telpon tiap hari ku lakukan agar ku bisa mendekatinya dan mengambil hatinya. Walaupun q sering sms dan menelponnya, tapi lagi – lagi ku tidak pernah meilhat orangnya selama 6 bulan berteman, yang ku suka saat berteman dengannya adalah karena dia orang yang ketika ku bicara tanggapn terhadap pa yang ku ceritakan kepadanya adalah sebuah tanggapan yang bisa di terima, nyambung dalam berbicara, kocak, penuh perhatian terhadap ku, dan terlebih seorang yang yang berpacaran 1x seumur hidupnya serta yang paling ku suka dalam dirinya, dia adalah orang bisa memotivasi orang lain ketika orang sedang jatuh. Sungguh wanita yang ku dambakan, dan pasti di inginkan setiap laki – laki. Hari berjalan dengan sendirinya, waktu berdetak tanpa henti, dan matahari selalu memunculkan wajahnya di pagi hari, selalu ada niat untuk bisa bertemu dengannya,

walaupun jarak banjarmasin dan banjarbaru bagai satu tali lurus dan berdekatan saja. Tapi apa boleh buat semua keinginan ku pendam dalam – dalam karena memang tidak ada keberanian untuk melihat wajahnya kerana tugas kuliah yang begitu banyak dan membuyarkan harapan. Namun aku tidak berkecil hati, karena memang takdir belum menyatukan kami, setiap malam jum’at ku panjatkan doa di tengah malam agar ku bisa bertemu dengannya walau hanya sebentar, dan berharap dia dapat mampir di dalam mimpi ku. ” Ya Allah, hamba Mu hanya makhluk lemah yang tak sempurna, hamba Mu berharap dapat bertemu dengannya, jadikan hamba Mu sabar dalam menanti hari dimana hamba Mu bisa melihat wajahnya, takdirkan kami berdua dalam ikatan persahabatan yang kuat dan erat, Jauhkan persahabatan kami dari masalah – masalah berat” Amin. Sabar dan sabar, 12 bulan berteman namun takdir tidak menyatukan kami, aku pun mulai gelisah, takut tidak bisa bertemu selamanya dengannya. Tapi kesabaran terus ku lakukan dan ku lakukan sampai saatnya tiba.

14 bulan berlalu dan berteman dengannya, akhirnya niat ku untuk menjadikannya kekasih hati berubah menjadi pertemanan yang megarah kepada kakak dan ade angkat, namun kami tetap menganggap itu sebagai pertemanan saja. Saat 14 bulan pun kami masihsama seperti dulu, sama - sama tidak pernh melihat foto masing - masing, namun ketika dia mengatakan ciri – cirinya, aku pun melukis wajahnya, walau terlihat anech, namun lukisan itu buat ku tahu ketika nantinya bertemu dengannya.

Akhirnya saat itu tiba, ketika liburan datang, yaitu tepat dengan perkiraan ku pada bulan ke 19 ketika ku sudah beranjak meninggalkan status sebagai mahasiswa smster 3 dan beralih ke smster 4. akhirnya ku bertemu juga dengannya, yaitu pada hari minggu jam 12.00, pertemuan kami bagai seorang anak yang terpisah dengan orang tuanya selama berpuluh – puluh tahun. Bersambung,...........

Related Documents


More Documents from ""