Komponen Analisis Kritis Jurnal Keperawatan Anakbenar Fix.docx

Komponen Analisis Kritis Jurnal

1. Judul

: Korelasi Kualitas Tidur Dengan Nyeri Kepala Primer Pada

Siswa-Siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Amlapura Kabupaten Karangasem. 2. IdentitasJurnal a) NamaPenulis

: Agus Antara. I Made Oka Adnyana. Dewa Putu Gede Purwa Samatra.

b) Tahun

: 2014

c) Judul Tulisan

: Korelasi Kualitas Tidur Dengan Nyeri Kepala Primer Pada

Siswa-Siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Amlapura Kabupaten Karangasem. d) Nama Jurnal

: Jurnal Ilmiah Kedokteran.

e) Kota Terbit Jurnal : Amlapura. 3. Tujuan Penulisan Jurnal : a. Penelitian ini bertujuan untuk menilai korelasi kualitas tidur dengan nyeri kepala primer pada remaja. 4. Fakta unik jurnal : a) Hasil penelitian lama : Factor psikososial yaitu adanya kecemasan dan depresi dan rendahnya kepercayaan diri yang sering menjadi masalah psikologis remaja perempuan. Perubahan hormonal pun di perkirakan menjadi salah satu faktot penyebabnya. Adanya perubahan kadar estradiol pada saat fase menstruasi dari siklus ovarium berhubungan dengan munculnya beberapa gangguan neurologi misalnnya pada penderita migren. b) Hasil penelitian terbaru: Teori lain menjelaskan hubungan antara keduanya adalah bahwa kualitas tidur yang buruk dapat mengubah pemprosesan nyeri sehingga menimbulkan nyeri. Hasil dari beberapa peneliti menunjukkan bahwa sleep deprivation (SD) menyebabkan perubahan sesaat pada system control inhibisi nyeri. Kedua perspektif tidak meniadakan satu sama lain dan dapat menjadi suatu hubungan yang saling mempengaruhi (resiprokal) serta menunjukkan suatu lingkaran yang tidak terputus.

1

5. PembahasanJurnal

:

a) Latar Belakang

b) Rumusan Masalah : 1. Apakah ada pengaruh korelasi kualitas tidur dengan nyeri kepala primer pada siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Amlapura Kabupaten Karangasem.

f) Metode Penelitian a. g) Pokok penekanan dalam tulisan

h) Kelemahan dan kelebihan -

Kelemahan : 1. Kelemahan dari random sampling yaitu setiap unit penelitian tidak mempunyai peluang yang sama untuk diambil sebagai sample oleh karena itu populasi harus besar sehingga pengambilan sample mendekati. Populasi harus bersifat homogen karena jika terlalu heterogen atau banyak variasi besar kemungkinan sample tidak memiliki populasi. 2. Dalam penggunaan random sampling ini biaya yang akan dikeluarkan tinggi karena disebabkan oleh kondisi geografis. 3. Di bagian sample penulis tidak menyebutkan secara spesifik jumlah perbandingan sample laki-laki dan perempuan. 4. Penelitian memakai subjek pada populasi tertentu dan dilakukan tempat tertentu pula sehingga hasil penelitian ini belum tentu menggambarkan kondisi yang sama pada populasi dan tempat yang berbeda. Metode yang digunakan tidak dapat menilai hubungan sebab akibat antara kualitas tidur dengan NKP.

-

Kelebihan : 1. Kelebihan dari random sampling ini lebih mudah dan menghemat waktu.

2

2. Secara intuisi penarikan sample dianggap lebih teliti dengan penarikan sample acak sederhana. 3. Pemilihan sample dapat dilakukan pada proses yang sedang berjalan ketika jumlah populasi dari kerangka sample belum tersedia. 4. Dengan menggunakan sample acak sistematis sample yang terpilih lebih tersebar dalam keseluruhan populasi, oleh karena itu sample dianggap lebih mewakili populasinya di bandingkan sample metode acak sederhana. 5. Subjek penelitian sudah diberikan penjelasan tentang cara pengisian kuesioner sebelumnya sehingga dapat mengisi kuesioner dengan benar. Selain itu penelitian ini memakai instrumen berupa kuesioner yang sudah diuji reabilitas dan validitasnya dengan hasil yang cukup baik. i) Saran penulis a. Diharapkan kepada penulis untuk mencantumkan jenis kelamin yang lebih dominan mengalami NKP pada usia remaja. b. Diharapkan kepada penulis mencantumkan terapi yang di gunakan untuk mengatasi NKP. 6. Kesimpulan

7. Pertanyaan yang muncul 1. Berapa jam kualitas tidur siang yang efektif dilakukan bagi usia remaja? 2. Apakah semua remaja yang tidak tidur siang menglami Nyeri Kepala Primer?

8. Refleksi Manfaat membaca jurnal : 1. Untuk mengetahui korelasi kualitas tidur dengan nyeri kepala primer pada usia remaja. 2. Untuk mengetahui teori baru yang terjadi pada NKP yang disebabkan oleh kualitas tidur yang tidak adekuat. 3. Untuk mengetahui waktu tidur malam yang adekuat pada usia remaja.

3