Analisis Kritis Artikel-jurnal Pbl2.docx

  • Uploaded by: Alfathunnisa
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisis Kritis Artikel-jurnal Pbl2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,111
  • Pages: 5
ANALISIS KRITIS ARTIKEL Oleh Dini Safitri/107341403415/Off A

1. Setiawan, I Gusti Agung Nyoman. 2008. Penerapan Pengajaran Kontesktual Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X2 SMA Laboratorium Singaraja (online), Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Volume 2 Hal 42—59, (http://www.freewebs.com/santyasa/Lemlit/PDF_Files/PENDIDIKAN/APRIL _2008/IGAN_Setiawan.pdf, diakses 10 April 2010).

2. Tujuan Penulis Penulis ingin meningkatkan hasil belajar biologi melalui peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran di SMA Laboratorium Singaraja. Penulis juga ingin meningkatkan interaksi siswa dalam mengikuti pelajaran, sehingga hasil belajar juga diharapkan meningkat.

3. Fakta-fakta Unik : a. Permasalahan yang dikaji dalam Penelitian Tuntutan kurikulum berbasis kompetensi menuntut siswa untuk menguasai

konsep

dan

prinsip

dalam

pelajaran

Biologi

untuk

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Prasyarat keberhasilan belajar biologi adalah sikap positif terhadap mata pelajaran biologi. Untuk mencapai tujuan agar siswa mempunyai minat dan kemampuan yang baik terhadap biologi, maka guru dituntut untuk membantu siswa untuk mendapatkan pemahaman yang baik terhadap konsep dan prinsip biologi agar siswa dapat lebih mudah memperlajari biologi di kelas yang lebih tinggi. Proses pembelajaran biologi yang dilakukan guru hendaknya memungkinkan terjadinya pengembangan pemahaman konsep, sikap, dan

meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran biologi. Dari hasil refleksi terhadap pembelajaran biologi di kelas X SMA Laboratorium Singaraja didapatkan bahwa kualitas proses dan hasil pembelajaran biologi yang dilakukan masih rendah. Hal tersebut ditandai dengan partisipasi siswa dalam pembelajaran yang masih rendah, tidak mampu menggunakan buku teks secara efektif, dan siswa tidak menunjukkan minat yang baik terhadap pelajaran biologi. Selain itu, metode yang digunakan monoton (ceramah), sarana laboratorium tidak memadai, dan soal tes hanya mengukur aspek kognitif. Oleh karena itu metode yang dipilih adalah pembelajaran berbasis masalah yang dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual berupa belajar berbagai peran orang dewasa, serta akhirnya dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis

b. Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Laboratorium Undiksha Singaraja pada kelas X2. Waktu penelitian antara bulan Juli 2006—November 2006. Subjek penelitian adalah siswa kelas X2 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja. Pelaksanaan tindakan dilakukan antara bulan Juli 2006— Oktober 2006. Tahap perencanaan tindakan antara lain : 1) menganalisis kompetensi dasar dan indikator, 2) menyiapkan bahan dan alat laboratorium seta merancang peralatan yang diperlukan untuk kegiatan demonstrasi dan praktikum, 3) merancang skenario Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah, 4) menyusun rubrik asesmen kegiatan diskusi dan tanya jawab, 5) menyusun soal-soal akademik maupun realistik, 6) menyusun rubrik asesmen kinerja untuk mengukur aspek psikomotor, 7) menyusun rubrik

untuk

mengukur

sikap

siswa,

dan

8)

melatih

guru

mengimplemetasikan Pengajaran Kontekstual Berbasis Masalah. Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan oleh dosen dan guru secara team work. Setiap sesi pembelajaran tahapan yang dilakukan meliputi

pendahuluan, inti, dan penutup. Setelah 3 kali pertemuan diadakan tutorial untuk melatih siswa menerapkan strategi pemecahan masalah secara sistematis. Tahap observasi dilakukan terhadap kesesuaian antara skenario pembelajaran dan implementasinnya, pengajaran pemecahan masalah, perhatian, dan kesungguhan siswa siswa dalam pembelajaran. Observasi dilaksanakan bersama-sama dengan tahap pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh 2 orang anggota tim peneliti. Aspek-aspek yang dievaluasi antara lain interaksi siswa dalam pembelajaran yang meliputi diskusi dan bertanya; hasil belajar siswa yang berupa aspek kognitif, psikomotor (keterampilan), dan aspek afektif. Refleksi

dilakukan

terhadap

aspek-aspek

sebagai

berikut:

aspek

pelaksanaan model pengajaran yang diimplementasikan, interaksi siswa, dan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus selama 14 kali pertemuan. Setiap kali pertemuan dilaksanakan selama 3 jam pelajaran, dan dalam satu minggu disediakan satu kali pertemuan.

c. Hasil Penelitian dan Pembahasan Proses pelaksanaan tindakan meliputi, pertama guru menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam mengerjakan LKS berbasis masalah. Guru membagikan LKS kepada siswa tentang materi yang berisi masalah autentik, selanjutnya siswa dituntut untuk memecahkan masalahmasalah autentik serta strukturnya yang tidak teratur. Kemudian dilakukan diskusi kelompok yang dibimbing oleh guru. Akhir dari tahapan ini adalah guru bersama siswa menyimpulkan dan menyempurnakan jawaban siswa. Guru kemudian mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa sebagai sarana refleksi untuk perbaikan siklus berikutnya. Terdapat peningkatan persentase siswa yang mendapat nilai 7,5 ke atas yang pada siklus I untuk penilaian aktivitas siswa dalam mengerjakan tugas kelompok sebanyak 25% meningkat menjadi 52,5% pada siklus II, dan mencapai 72,5% pada siklus III. Peningkatan ini disebabkan oleh

makin dimengertinya sintaks pembelajaran berdasarkan masalah pada tatanan pembelajaran kontekstual. Pada hasil belajar berupa penguasaan konsep-konsep biologi terjadi peningkatan dari siklus I dengan persentase siswa yang mendapatkan nilai 7,5 ke atas sebesar 32,5%, meningkat menjadi 47,5% pada siklus dua dan meningkat menjadi 80% pada siklus III. Jika dilihat dari nilai rata-rata siswa, nilai kerja kelompoknya maupun pada nilai penguasaan konsep-konsep biologi terjadi peningkatan. Pembelajaran berbasis masalah yang digunakan sebagai solusi untuk meningkatkan penguasaan konsep telah menunjukkan hasilnya. Pembelajaran yang diseting dalam kerja kelompok dalam karangka memecahkan masalah telah mampu menunjukkan hasil yang sangat baik. Dalam pembelajaran berdasarkan masalah yang membahas masalah autentik dengan struktur yang kompleks dan tidak teratur jarang ditemukan langkah yang sama dalam pemecahannya. Siswa selalu diajak berpikir bagaimana menemukan jalan keluar melalui langkah kunci.

4. Pertanyaan yang Dapat Dimunculkan a. Bagaimana

metode

pembelajaran

berbasis

masalah

dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa? b. Apa sajakah kelemahan dari metode pembelajaran berbasis masalah? c. Apakah metode pembelajaran berbasis masalah harus diterapkan pada pembelajaran dengan siklus lebih dari dua? Berapa sikluskah idealnya?

5. Konsep Utama Konsep yang dapat diambil untuk melengkapi bab metode penelitian adalah mengenai tahapan yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas. Adapun tahapan yang harus dilakukan dalam PTK antara lain tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Tahap pelaksanaan tindakan dan tahap observasi dilakukan secara bersama-sama. Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti bersama tim menyiapkan materi ajar, rencana pengajaran Pembelajaran berbasis masalah, menyiapkan berbagai instrumen yang akan digunakan untuk mengukur aspek-

aspek yang akan diteliti, menyiapkan bahan ajar dan alat-alat laboratorium yang diperlukan. Tahap observasi dilaksanakan bersama-sama dengan tahap refleksi. Tahap observasi dilaksanakan oleh observer yang berjumlah 2 orang atau lebih. Sedangkan tahap refleksi bertujuan merefleksi dan mengevaluasi tahapan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan mengusulkan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan siklus berikutnya.

6. Refleksi Saya memilih jurnal ini karena jurnal ini berkaitan dengan masalah yang saya ambil sebagai calon judul proposal skripsi. Naskah jurnal ini membantu saya untuk mengembangkan bab metode penelitian, khususnya mengenai tahap-tahap pelaksanaan penelitian. Akan tetapi setelah membaca dan menganalisis kritis jurnal ini, saya menemukan beberapa tahap yang kurang sesuai dengan sintaks PBL yang saya temukan dari sumber. Pada jurnal ini, tidak ada tahap presentasi dan pengembangan karya sebagai hasil dari pemecahan masalah. Pada jurnal ini hanya terdapat tahapan diskusi antar kelompok tanpa melakukan unjuk kerja untuk mempresentasikan hasil karya yang dihasilkan oleh kelompok sebagai bentuk pemecahan masalah. Selain itu di bab metode penelitian dari jurnal ini, penulis tidak mencantumkan tahap-tahap penelitian secara ringkas dan sintaks PBL yang diterapkan. Seharusnya, penulis menyertakan sintaks dan rincian tahap penelitian, walaupun hanya secara singkat.

Related Documents


More Documents from "Alfathunnisa"