ADE IWAN MUTIUDIN ALVIAN PRISTY W ANA IKHSAN H ANDI SUTANDI ASHA GRACE SICILIA CAHYO NUGROHO HARI INI kita bersama membangun harapan untuk hari esok lebih baik. Persahabatan akan saling menguatkan sebab sukses tak bisa diraih hanya dengan sendiri-sendiri..
DEDI KURNIA EARLY OCTAVIA LIMBONG
HERI BUDIAWAN MAYRISKA KALAY MIA LISTIA RIA INRIYANA RIDAL SAGALA SITI HERLINA ALI SOPIAH SRI ELIS ROHAETI
JUDUL
PENDAHULUAN
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang tergolong rawan
terhadap kejadian bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor (Alzahrani & Kyratsis, 2017). Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) awal tahun 2017 hingga Juni 2018 telah terjadi 4.006 kejadian bencana di Indonesia. Bencana tersebut berupa banjir (1.353 kejadian), tanah longsor (1.116 kejadian), gelombang pasang/abrasi (22 kejadian), puting beliung (1.320 kejadian), kekeringan (20 kejadian), kebakaran hutan dan lahan (134 kejadian), gempa bumi (30kejadian) dan letusan gunung berapi (11 kejadian). Bencana alam di Indonesia sepanjang 2017 dan pertengahan 2018 mengakibatkan 502 orang meninggal dan hilang, 1.469 luka - luka, 4.451.980 orang menderita dan mengungsi. Pada umumnya saat menghadapi koban masal, selain dilakukkan penanganan di lapangan atau di area musibah akan memerlukan juga pelayanan medis di rumah sakit. Untuk menghadapi hal ini rumah sakit harus menyiapkan diri dengan membuat rancangan yang dikenal dengan Hospital disaster plan. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Depkes RI tahun 2013 angka kejadian cedera mengalami peningkatan dibandingkan pada hasil tahun 2007. Luka terbuka dari kejadian bencana, beresiko tinggi mengalami infeksi akibat luka terkontaminasi atau kurangnya perawatan luka yang sesuai dengan standar. Oleh karena itu perlunya manajemen luka sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi, menurunkan angka,kematian serta morbiditas akibat suatu bencana.
JUDUL
PENDAHULUAN
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
JUDUL
PENDAHULUAN
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
JUDUL
PENDAHULUAN
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
JUDUL
PENDAHULUAN
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
JUDUL
PENDAHULUAN
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
JUDUL
PENDAHULUAN
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Luka terbuka akibat dari bencana beresiko tinggi mengalami infeksi oleh karena kontaminasi maupun kurangnya perawatan luka yang terstandar. Manajemen luka penting dalam situasi bencana. Beberapa kompetensi perlu dimiliki oleh perawat dalam situasi bencana antara lain prinsip dalam proses debridemen dan balutan luka. (Wuthisuthimethawee et al, 2015),
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, B., Rahimi Foroushani, A., Tanha, N., Bolban Abad, A. M., & Asadi, H. (2016). Study of Functional Vulnerability Status of Tehran Hospitals in Dealing With Natural Disasters. Electronic Physician, 8 (11), 3198–3204. http://doi.org/10.19082/3198 Access, O., Surgery, B., Medicine, F., Rasheed, M. A., Tariq, M., Naz, A., & Sajjad, M. (2017). FIELD MEDICINE B A T T L E F I E L D S U R G E R Y : A N E X P E R I E N C E F R O M F O R W A R D T R E A T M E N T C E N T R E, 67(6), 1081–1087. Baack, S & Alfred, D. (2011). Nurses preparedness and perceived competence in managing disasters. Journal of Nursing Scholarship. Brendan Healy, Andrew Freedman (2006). ABC of wound healing Infections. BMJ VOLUME 332 8 APRIL 2006.
JUDUL
PENDAHULUAN
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
TERIMAKASIH
JUDUL
PENDAHULUAN
METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN