TUGAS DASAR KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
KONSEP DASAR KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Oleh Kelompok 1 1.
Rizka Shafira
162310101064
2.
Lisa Aprilia Obay
162310101067
3.
Siti Khumairotim Mufida
162310101074
4.
Tania Lestari
162310101090
5.
Venti Kristian Utami
162310101098
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2017
1. Konsep Dasar Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan medikal bedah merupakan pelayanan professional yang didasarkan ilmu dan teknik keperawatan medikal bedah yang berbentuk pelayanan bio,psiko,sosio dan spiritual yang komprehensif yang ditunjukkan kepada orang dewasa yang mengalami gangguan struktur akibat trauma. 2. Ruang Lingkup Keperawatan Medikal Bedah a. Lingkup praktek keperawatan medikal bedah merupakan bentuk asuhan keperawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan fisiologis dan praktek keperawatan medikal. b. Lingkup klien yakni klien yang ditangani dalam praktek keperawatan medikal bedah adalah orang dewasa yang dilakukan dengan pendekatan one to one basis. c. Lingkup garapan keperawatan yaitu untuk membahas lingkup garapan keperawatan medikal-bedah, kita perlu mengacu pada focus telaahan – lingkup garapan dan basis intervensi keperawatan d.
Lingkup garapan keperawatan adalah kebutuhan dasar manusia, penyimpangan dan intervensinya.
3. Trend Issue Dasar 1.
Tren Keperawatan Medikal Bedah a. Peluang riset keperawatan dimasa depan Tentang riset keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat, khususnya dosen keperawatan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. b. Lokasi tempat kerja Menariknya dari 4 hambatan yang penulis tanyankan (biaya, waktu, kealian, dan kebijakan), jawaban responden sangat bervariasi dan adanya suatu korelasi yang kuat antar variable. (Nursalam, 2008) c. Keahlian perawat dalam riset Keadaan ini diperparah dengan tidak adanya suatu lembaga yang menangani riset keperawatan dalam organisasi pelayanan kesehatan. d. Waktu pelaksanaan yang terbatas Perawat pendidik mempunyai tugas yang sangat besar dalam pembelajaran di kelas dan di klinik serta kegiatan non pembelajaran, misalnya: administrasi, oleh karena itu waktu perawat habis untuk kegiatan tersebut. (Nursalam,2008) e. Topik riset keperawatan yang tidak sesuai Topik-topik yang dipilih lebih bersifat kesehatan secara umum, sehingga hasil yang didapatkan kurang memberikan kontribusi yang
bermakna untuk diaplikasikan dalam praktik keperawatan. (nursalam,2008) 2. Issu keperawatan medikal bedah menurut (Nursalam, 2011: hal 25) a) Antithenical terhadap perkembangan ilmu keperawatan Karena rendahnya dasar pendidikan profesi dan belum dilaksanakannya pendidikan keperawatan secara profesional, maka perawat lebih cenderung untuk melaksanakan perannya secara rutin dan menunggu perintah dari dokter. b) Rendanya rasa percaya diri/harga diri (low-confidenself) Perasaan rendah diri/kurang percaya diri tersebut timbul karena rendahnya penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang kurang memadai serta sistem pelayanan indonesia yang menempatkan perawat sebagai warga negara kelas dua. c) Kurangnya pemahaman dan sikap buruk untuk melaksanakan riset keperawatan. Lebih dari 90% perawat tidak melaksanakan perannya dalam melaksakan riset. Hal ini lebih disebabkan oleh: pengetahuan/keterampilan riset yang sangat kurang, keterbatasan waktu, tidak adanya anggaran karena kebijakan yang kurang mendukung pelaksanaan riset. 4. Teknologi Dasar Keperawatan Medikal Bedah Perkembangan teknologi pada saat ini sudah sangat maju, dengan begitu berdampak pula dengan di bidang keperawatan misalnya keperawatan medikal bedah. Banyak alat-alat yang tercipta untuk membantu dalam praktek keperawatan medikal bedah. Contohnya yaitu CT-Scan yang digunakan untuk menggambarkan keadaan tubuh pasiennya, tidak hanya itu terdapat pula pemeriksaan rotgen. Pada pasien yang mengalami gangguan muskuuloskeletal terdapat pemeriksaan EMG yang digunakan untuk mendiagnosa kerusakan neuromuskuler, LMN, dan saraf-saraf tepi. 5. Peran perawat Dasar Keperawatan Medikal Bedah a. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan. Peran ini dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan. b. Peran sebagai educator. Perawat dapat mengarahkan dan merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesai dengan kebutuhan klien. c. Peran sebagai kolabolator. Perawat dapat berkolaborasi dengan tim kesehatan dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan.
Daftar Pustaka Nursalam.2008.Konsep & Metode Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba medika Risnanto & Isnani. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah : Sistem Muskuloskeletal. Edisi 1. Yogyakarta : Deepublish Nursalam.2011.Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan professional. Edisi 3. Jakarta: Salemba medika