Kelompok 1: Acut Miocard Infark

  • Uploaded by: wahyu
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 1: Acut Miocard Infark as PDF for free.

More details

  • Words: 628
  • Pages: 15
KELOMPOK 1

Acut Miocard Infark

Nama Anggota • Ayu • Winda • Wahyu • Frisca • Antika

• • • •

Nafi Alfi Luluk Moes

Anatomi Jantung

Pengertian AMI AMI (Acut Miocard Infark) adalah kematian sel-sel miokardio yang terjadi akibat kekurangan oksigen berkepanjangan

Corwin, 2009

ETIOLOGI Berkurangnya oksigen ke miokard

Terdapat 3 faktor : Pembuluh darah, Sirkulasi, Darah

Meningkatnya kebutuhan oksigen

Manifestasi Klinis • Nyeri dada • Sesak napas • Gejala gastrointestinal • Gejala lain termasuk palpitasi • Rasa pusing • Pasien memperlihatkan wajah pucat dan berkeringat • Nadi biasanya cepat

Faktor Resiko Faktor yang dapat dimodifikasi: - Infeksi - Merokok - Konsumsi alkohol - Hipertensi sistemik - Obesitas - Kurang olahraga - Penyakit diabetes

Faktor yang tidak dapat dimodifikasi: - Usia - Jenis kelamin - Riwayat keluarga - Ras - Geografi - Tipe kepribadian - Kelas sosial

Pathway

Pemeriksaan Penunjang EKG (Elektrokardiogram)

Tes darah OACA merupakan pemeriksaan dengan sinar x pada jantung dan pembuluh darah

TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI NO DIAGNOSA HASIL (NIC) (NOC) 1 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan asuhan Pain Management agen injuri fisik keperawatan selama ...x... jan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara nyeri klien berkurang, dengan komprehensif ( lokasi, karakteristik, kriteria : durasi, frekuensi,kualitas dan faktor - Mampu mengontrol nyeri pesipitasi) (tahu penyebab nyeri, 2. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan mampu menggunakan teknik nonfarmakologi untuk 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik mengurangi nyeri) untuk mengetahui pengalaman nyeri - Melaporkan bahwa nyeri klien berkurang dengan 4. Evaluasi pengalaman nyeri masa lalu menggunakan managemen 5. Kontrol lingkungan yang dapat nyeri mempengaruhi nyeri seperti suhu - Mampu mengenali nyeri ruangan, pencahayaan, kebisinga (skala, intensitas, frekuensi, 6. Ajarkan tentang teknik pernafasan / dan tanda nyeri relaksasi - Menyatakan rasa nyaman 7. Berikan analgetik untuk menguranggi setelah nyeri berkurang nyeri - Tanda vital dalam rentang 8. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri normal 9. Anjurkan klien untuk beristirahat 10. Kolaborasi dengan dokter jika keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI NO DIAGNOSA HASIL (NIC) (NOC) 2 Penurunan Setelah dilakukan asuhan Cardiac Care cardiac output b/d keperawatan selama ...x... jam 1. Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, gangguan stroke klien tidak mengalami lokasi, durasi) volume (preload, penurunan cardiac output, 2. Catat adanya disritmia jantung afterload, dengan kriter 3. Catat adanya tanda dan gejala kontraktilitas) o Tanda vital dalam rentang penurunan cardiac output normal (TD, Nadi, RR) 4. Monitor status kardiovaskuler o Dapat mentoleransi 5. Monitor status pernafasan yang aktivitas, tidak ada menandakan gagal jantung kelelahan 6. Monitor abdomen sebagai indikator o Tidak ada edema paru, penurunan perfusi perifer, dan tidak ada asites 7. Monitor balance cairan o Tidak ada penurunan 8. Monitor adanya perubahan tekanan kesadaran darah 9. Monitor respon klien terhadap efek pengobatan anti aritmia 10. Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan 11. Monitor toleransi aktivitas pasien 12. Monitor adanya dispneu, fatigue, takipneu, dan ortopneu 13. Anjurkan pasien untuk menurunkan stress

TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI NO DIAGNOSA HASIL (NIC) (NOC) 3 Intoleransi Setelah dilakukan asuhan Energy Management aktivitas b/d keperawatan selama ...x.... 1. Observasi adanya pembatasan fatigue jam klien tidak mengalami klien dalam melakukan aktivitas intoleransi aktivitas, dengan 2. Dorong pasiem untuk kriteria : mengungkapkan perasaan • Berpartisipasi dalam terhadap keterbatasan aktivitas fisik tanpa 3. Kaji adanya factor yang disertai peningkatan menyebabkan kelelahan tekanan darah, Nadi, 4. Monitor nutrisi dan sumber energi dan RR yang adekuat • Mampu melakukan 5. Monitor pasien akan adanya aktivitas sehari – hari kelelahan fisik dan emosi secara secara mandiri berlebihan 6. Monitor respon kardiovaskuler terhadap aktivitas 7. Monitor pola tidur dan lamanya tidur / istirahat pasien

Kesimpulan • Sudut posisi tidur berpengaruh terhadap kualitas tidur pasien • Posisi tidur 30 derajat dapat menghasilkan kualitas tidur yang baik dibandingkan dengan posisi dengan sudut 45 derajat • Sudut posisi tidur 30 maupun 45 derajat berpengaruh terhadap status kardiovaskuler (tekanan darah, nadi dan respirasi)

Related Documents


More Documents from ""