Kasus Hemiparese Gedung Pakis.docx

  • Uploaded by: YuniAbtyFajarsari
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kasus Hemiparese Gedung Pakis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 452
  • Pages: 5
BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Fisiologi/Biomekanik Rgrklhjrkel

B. Patologi 1. Definisi “Hemiparese”, dimana terjadi kelemahan pada salah sisi tubuh atau anggota gerak atas dan bawah yang berlawanan dengan lesi yang terjadi di otak, berupa gangguan motorik dan gerakan ADL lainnya. Namun bisa membaik seiring berjalannya waktu dengan melakukan terapi fisik. 2. Etiologi Ghgj 3. Proses Patologi Gangguan Gerak dan Fungsi 4. Gambaran Klinis C. Intervensi Fisioterapi

BAB III PROSES FISIOTERAPI

A. Identitas Umum Pasien Nama : Tn. X Tanggal Lahir : 12 Juli 1958 Umur : 61 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pekerjaan : Pensiunan PNS Alamat : Jl. Zebra 3 No. 13 Palu B. Anamnesis Khusus (History Taking) Keluhan Utama : Kelemahan ekstremitas sisi sinistra. Lokasi Keluhan : Ekstremitas sisi sinistra. Sifat Keluhan : Menjalar dari tangan ke tungkai. Riwayat Perjalanan Penyakit : Sekitar 7 bulan yang lalu pasien terkena stroke ketika ia pulang sholat maghrib di Masjid. Pasien mengalami Hemiparese Sinistra yang menyebabkan tangan dan kaki kiri pasien lemah sampai sekarang. C. Inspeksi/Observasi 1.

Statis : Elbow pasien sedikit fleksi, knee sedikit fleksi.

2.

Dinamis : Pasien tidak mampu duduk dan berdiri.

3. Palpasi : Ada oedem D. Pemeriksaan Spesifik dan Pengukuran Fisioterapi a. Tes Sensosik Tujuannya : Untuk mengetahui kemampuan saraf sensorik

Teknik

: Fisioterapi mencubit dan menggores kedua tungkai pasien

Hasil

: Hiposensasi

b. Tes motorik Tujuannya : Untuk mengetahui kualitas saraf motorik dan kemampuan gerak.  Reaksi ADL Pasien diminta melakukan gerakan dari baring keduduk Hasil

: Sulit dilakukan

 Reaksi Keseimbangan Pasien dalam keadaan tidur terlentang, instruksikan pasien untuk mengangkat pantatnya Hasil

: Tidak bisa melakukannya

 Reaksi Transfer Masih dengan keadaan tidur terlentang, instruksikan pasien untuk melakukan gerakan dari posisi tidur terlentang, miring ke kiri atau ke kanan Hasil

: Belum bisa melakukan perubahan posisi

c. Tes Koordinasi Dalam posisi tidur terlentang, Fisioterapi meminta pasien untuk menyentuh tangan Fisioterapi dengan menggunakan ujung kakinya Hasil

: Dapat melakukannya

d. MMT Regio Hip

Knee

Group Otot Fleksor

Nilai Otot Kiri Kanan 44-

Ekstensor

4-

4-

Abduktor

4-

4-

Adduktor

4-

4-

Eksorotasi

4-

4-

Endorotasi Fleksor

44-

44-

Ekstensor

4-

4-

Eksorotasi

4-

4-

Ankle

Endorotasi Plantar fleksi

44-

44-

Dorso fleksi

4-

4-

Eversi

4-

4-

Inversi

4-

4-

e. Tes Tonus Tujuan : Untuk mengetahui ada tonus atau tidak Teknik : Dilakukan pada otot tungkai pasien diberikan gerakan-gerakan pasif yang cepat dan memegang muscle belly pada otot. Hasil

: Hypotonus

f. Tes kognitif dan psikis Tujuannya : Untuk mengetahui keadaan psikis pasien Teknik

: Pasien ditanyakan tentang data diri pasien

Hasil

: Kurang bagus, pasien tampak menatap dengan pandangan kosong.

E. Algorhitma Asesmen Fisioterapi F. Diagnosa Fisioterapi : Kelemahan ekstremitas sisi sinistra G. Problematik Fisioterapi dan Bagan ICF

Related Documents


More Documents from "Herliansyah Herry"