LAPORAN ANALISIS KERJA MENGGUNAKAN METODE RULA PADA AKTIVITAS MENGHAPUS DI PAPAN TULIS
DISUSUN OLEH : YUNI ABTY FAJARSARI PO714241161078 III B/ DIV FISIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR 2018/2019
A. Definisi Rula Rula merupakan sebuah metode untuk menilai postur, gaya, dan gerakan suatu aktivitas kerja yang berkaitan dengan penggunaan anggota tubuh bagian atas upper limb (Adrian, 2013). Metode ini menggunakan diagram dari postur tubuh dan 3 tabel skor dalam menetapkan evaluasi factor resiko. Faktor resiko yang diselidiki dalam metode ini yang telah di deskripsikan oleh McPhee’ sebagai factor beban eksternal (external load faktor) yang meliputi: a) Jumlah gerakan, b) Kerja otot statis, c) Gaya d) Tenaga/kekuatan, e) Penentuan postur kerja oleh peralatan, dan f) Waktu kerja tanpa istirahat.
B. Tujuan dari metode RULA adalah: 1. Menyediakan perlindungan yang cepat dalam pekerjaan. 2. Mengidentifikasi usaha yang dibutuhkan otot yang berhubungan dengan postur tubuh saat kerja. 3. Memberikan hasil yang dapat dimasukkan dalam penilaian ergonomic yang luas 4. Mendokumentasikan postur tubuh saat kerja dengan ketentuan : -
Tubuh dibagi menjadi 2 group yaitu A (Lengan atas dan bawah, pergelangan tangan) dan B (Leher, Tulang belakang, dan Kaki)
-
Jarak pergerakan dari setiap bagian tubuh diberi nomer
-
Scoring dilakukan terhadap kedua sisi tubuh, kanan dan kiri
C. Langkah-langkah dalan melaksanakan Analisa postur kerja
1) Pengambilan data postur pekerja dengan menggunakan gambar 2) Observasi dan pilih postur yang akan dianalisis 3) Scoring and recording the posture (lihat table scoring) 4) Action level (lihat table action level) 5) Analisa postur 6) Saran perbaikan Sistem penilaian untuk postur dari bagian tubuh yang dianalisis atau the rula scoring sheet dapat dilihat pada gambar berikut :
A. Arm and Wrist Analysis
1. Step 1 : Upper Arm Score Skor posisi lengan bagian atas, kemudian sesuaikan kondisi berikut : a. Nilai 1 atau 2 = Action Level 1 Untuk rentang ini postur kerja dapat bernilai 2 atau kurang untuk setiap
grup
dan
nilai konstraksi
otot
serta
gaya
sebesar
0. Rekomendasi: risiko pekerja terkena factor-faktor risiko relative rendah dan dianggap masih dapat diterima, selama pekerja tidak berada terlalu lama atau berulang-ulang pada kondisi tersebut. b. Nilai 3 atau 4 = Action Level 2 Postur kerja berada di luar rentang aman, atau postur kerja sebenarnya masih dapat diterima namun ditandai adanya gerakan repetitive,
kontraksi
otot
statis,
signifikan. Rekomendasi:
atau
diperlukan
pengeluaran gaya analisis
lebih lanjut
yang dan
perubahan mungkin dibutuhkan, c. Nilai 5 atau 6 = Action Level 3 Postur kerja berada di luar rentang aman. Gerakan repetitif dan/atau kontraksi otot statis dibutuhkan, dan mungkin diperlukan pengeluaran gaya yang signifikan. Rekomendasi: analisis lebih lanjut dan perubahan dibutuhkan segera. d. Nilai 7 = Action Level 4 Postur kerja berada di luar rentang aman, gerakan repetitif dan/atau kontraksi otot statis dibutuhkan, dan mungkin diperlukan pengeluaran gaya yang signifikan. Rekomendasi: analisis lebih lanjut dan perubahan dibutuhkan sangat segera. Skor di sesuaikan dengan kondisi berikut : a. Apabila bahu terangkat : +1 b. Apabila posisi lengan bagian atas menjauhi tubuh : + 1 c. Apabila lengan tertopang atau operator bersandar : -1
2. Step 2 : Lower Arm Position Apabila salah satu tangan bergerak hingga melintasi garis tengah atau melewati sisi tubuh beri tambahan skor + 1.
3. Step 3 : Wrist Position
Apabila pergelangan tangan bengkok kesamping melebihi batas garis tengah beri tambahan skor +1.
4. Step 4 : Apabila pergelangan tangan terpelintir hingga batas tengah tambah +1 dan +2 pergelangan tangan terpelintir mendekati batas akhir.
5. Step 5 : Gunakan skor dari langkah 1-4 untuk menghitung skor pada Table A.
6. Step 6 : Untuk penggunaan otot (Muscle Use) apabila didominasi postur statis (statis > 10 menit) atau aktivitas dilakukan 4x per menit di tambahakan skor +1.
7. Step 7 : Untuk muatan dengan menyesuaikan kondisi berikut : a. Apabila muatan < 4.4 lbs (2 kg). (sejenak) b. Apabila muatan 4.4 s/d 22 lbs (2-10kg). (sejenak) c. Apabila muatan 4.4 s/d 22 lbs (2-10 kg). (statis atau berulang-uang) d. Abaila muatan lebih dari 22 lbs (2-10kg). atau berulang-ulang atau terguncang
8. Step 8 : Gunakan skor dari langkah 5-7 untuk menghitung skor wrist/arm.
9. Step 9 : Neck Position a. Apabila leher terpelintir : + 1 b. Apabila leher miring ke samping : +1
10. Step 10 : Trunk Position a. Apabila Rotasi trunk : + 1 b. Apabia trunk ke samping : + 1
11. Step 11 : Untuk posisi kaki baik/ tertopang dengan skor 1, bila tidak +2.
12. Step 12 :
Untuk menghitung skor pada Table B darai langka 9-11.
13. Step 13 : Muscle Use Score Untuk penggunaan otot (Muscle Use) apabila didominasi postur statis > 10 menit atau aktivitas dilaukan 4 x per menit tambah skor +1.
14. Step 14 : Force / Load Score Untuk muatan dengan menyesuaikan kondisi : a. Apabila muatan < 4.4 lbs (2 kg). (sejenak) b. Apabila muatan 4.4 s/d 22 lbs (2-10kg). (sejenak) c. Apabila muatan 4.4 s/d 22 lbs (2-10 kg). (statis atau berulang-uang) d. Abaila muatan lebih dari 22 lbs (2-10kg). atau berulang-ulang atau terguncang
15. Untuk menghitung skor Neck, Trunk, dan Leg gunakan skor dari langkah 12-14. 16. Hitung skor final RULA menggunakan Table C
Action
Skor
Tindakan
1 atau 2
Bisa diterima jika tidak
Level 1
dipertahankan atau tidak berulang dalam periode yang lama. 2
3 atau 4
Diperlukan pemeriksaan lanjutan diperlukan
dan
juga
perubahan-
perubahan. 3
5 atau 6
Pemeriksaan
dan
perubahan perlu segera dilakukan. 4
7
Kondisi ini berbahaya maka pemeriksaan dan perubahan
diperlukan
dengan segera (disaat itu juga).
ANALISIS KERJA MENGGUNAKAN METODE RULA PADA AKTIVITAS MENGHAPUS DI PAPAN TULIS Nama Responden : Yuni Abty Fajarsari Umur
: 19 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: Mahasiswa
a. Postur tubuh Grup A Postur tubuh bagian lengan atas, lengan atas membentuk sudut 45° skornya 2 Postur tubuh bagian lengan bawah, lengan bawah membentuk sudut 160° skornya 2 Postur tubuh bagian pergelangan tangan, membentuk sudut pergelangan tangan 15° skornya 2 Putaran pergelangan tangan, putaran pergelangan tangan berada pada atau dekat dari putaran diberi skor 1 Skor postur tubuh Grup A adalah = 3
Skor aktivitas Postur statik, satu atau lebih bagian tubuh statis/diam diberi skor 1 Skor beban, beban < 2 Kg, diberi skor 0 Total skor untuk Grup A adalah 3+1+0= 4
b. Postur tubuh Grup B Postur tubuh bagian leher, leher ekstensi membentuk sudut 5° diberi skor 1 Postur tubuh bagian batang tubuh, batang tubuh membentuk sudut 10° skor 2 Postur tubuh bagian kaki, kaki posisi normal/seimbang skornya 1 Skor postur tubuh grup B adalah = 2 Skor aktivitas Postur statik, satu atau lebih bagian tubuh statis/diam diberi skor 1 Skor beban, beban < 2 Kg, diberi skor 0 Total skor untuk Grup B adalah 2+1+0= 3
c. Total skor akhir Grup C adalah 3 Berdasarkan skor tersebut, maka level resiko dari aktivitas menghapus di papan tulis dengan postur berdiri berada pada kategori level resiko kecil dan diperlukan pemeriksaan lanjutan dan juga diperlukan perubahan-perubahan.