Kasus Besar Non Lampiran.docx

  • Uploaded by: Listia Winda Sari
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kasus Besar Non Lampiran.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,750
  • Pages: 35
LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN GIZI PENYAKIT NON KOMPLIKASI PADA PASIEN HEMIPARISE SINISTRA SUSP STROKE NON HEMORAGIK (SNH) DI RUANGAN ABUDZAR II KAMAR 3.4 RUMAH SAKIT ISLAM SUKAPURA JAKARTA

DISUSUN OLEH : ALFIYYAH SHALEHAH

P2.31.31.0.16.002

PEMBIMBING : PUTRI INDRIANI,S.Gz

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II JURUSAN GIZI

TAHUN 2019

LEMBAR PERSETUJUAN Laporan Studi Kasus Asuhan Gizi yang berjudul “ Studi Kasus Asuha Gizi Hemiparise Sinistra Susp Stroke Non Hemoragik di Ruangan Abudzar II Ruang 3.4 Rumah Sakit Islam Sukapura Jakarta” ini telah disetujui oleh pembimbing dan telah di presentasikan.

KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan bayak kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Studi Kasus Asuhan Gizi yang berjudul “Studi Kasus Hemiparise Sinec Susp Stroke Non Hemoragik (SNH) di Ruang Abudzar II Ruang 3.4 Rumah Sakit Islam Sukapura Jakarta” untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi Diploma III Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II . Dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari peran dan bantuan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Gusmiwanti selaku Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Sukapura Jakarta 2. Kak Putri Indriani , S.Gz selaku pembimbing laporan yang telah memberikan masukan Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat kekurangan didalam penyusunan laporan PKL ini, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan, tidak lupa harapan kami semoa laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kami.

Jakarta, Maret 2019

Penulis

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GRAFIK

BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Stroke Menurut Geyer(2009) stroke adalah sindrom klinis yang ditandai

dengan

berkembangnya

tiba-tiba

defisit

neurologis

persisten fokus sekunder terhadap peristiwa pembuluh darah . Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia dan penyebab kematian nomor dua di dunia. Duapertiga stroke terjadi di negara berkembang. Pada masyarakat barat, 80% penderita mengalami stroke iskemik dan 20% mengalami stroke hemoragik. Insiden stroke meningkat seiring pertambahan usia (Dewanto dkk, 2009). Stroke adalah gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Gangguan fungsi saraf tersebut timbul secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala dan tanda yang sesuai daerah fokal otak yang terganggu. Oleh karena itu manifestasi klinis stroke dapat berupa hemiparesis, hemiplegi, kebutaan mendadak pada satu mata, afasia atau gejala lain sesuai daerah otak yang terganggu

Berdasarkan proses yang mendasari terjadinya gangguan peredaran darah otak, stroke dibedakan menjadi dua kategori yaitu : 1. Stroke Non Hemoragik Stroke non hemoragik atau stroke iskemik merupakan 88% dari seluruh kasus stroke. Pada stroke iskemik terjadi iskemia akibat sumbatan atau penurunan aliran darah otak. 2. Stroke Hemoragik Pada stroke hemoragik terjadi keluarnya darah arteri ke dalam ruang interstitial otak sehingga memotong jalur aliran darah di distal arteri tersebut dan mengganggu vaskularisasi jaringan sekitarnya. Stroke hemoragik terjadi apabila susunan pembuluh darah otak mengalami ruptur sehingga timbul perdarahan di dalam jaringan otak atau di dalam ruang subarakhnoid

B. Tanda dan gejala stroke non hemoragik Tanda dan gejala yang timbul dapat berbagai macam tergantung dari berat ringannya lesi dan juga topisnya. Namun ada beberapa tanda dan gejala yang umum dijumpai pada penderita stroke non hemoragik yaitu: 1. Gangguan Motorik -

Tonus abnormal (hipotonus/ hipertonus)

-

Penurunan kekuatan otot

-

Gangguan gerak volunter

-

Gangguan keseimbangan

-

Gangguan koordinasi

-

Gangguan ketahanan

2. Gangguan Sensorik -

Gangguan propioseptik

-

Gangguan kinestetik

-

Gangguan diskriminatif

3. Gangguan Kognitif, Memori dan Atensi -

Gangguan atensi

-

Gangguan memori

-

Gangguan inisiatif

-

Gangguan daya perencanaan

-

Gangguan cara menyelesaikan suatu masalah

4. Gangguan Kemampuan Fungsional -

Gangguan dalam beraktifitas sehari-hari seperti mandi, makan, ke toilet dan berpakaian.

Stroke iskemik adalah tanda klinis gangguan fungsi atau kerusakan jaringan otak sebagai akibat dari berkurangnya aliran darah ke otak, sehingga mengganggu pemenuhan kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak, Aliran darah dalam kondisi normal otak orang dewasa adalah 50-60 ml/100 gram otak/menit. Berat otak normal rata-rata orang dewasa adalah 1300- 1400 gram (+ 2% dari berat badan orang dewasa). Sehingga dapat disimpulkan jumlah aliran darah otak orang dewasa adalah + 800 ml/menit atau 20% dari seluruh curah jantung harus beredar ke otak setiap menitnya. Pada keadaan demikian, kecepatan otak untuk memetabolisme oksigen + 3,5 ml/100 gram otak/menit. Bila aliran darah otak turun menjadi 20-25 ml/100 gram otak/menit akan terjadi kompensasi berupa peningkatan ekstraksi oksigen ke jaringan otak sehingga fungsi-fungsi sel saraf dapat dipertahankan

BAB II PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR A. Gambaran Umum Pasien No.RM : 242580 Nama : Tn. A.R Jenis Kelamin : Laki- laki Tanggal Lahir : 23-04-1953 Usia : 65 tahun Ruangan : Ruangan Abuzar II ( 3.4) DPJP : Dr. Yoga.Sp.s B. Assesment a) Antropometri LILA : 22,8 cm Perikaraan Berat Badan Formula crandal dengan Estimasi LILA ( Lingkar Lengan Atas) BB laki-laki

= - 93,2 + (3,29 x LILA) + ( 0,43 x TB) = - 93,2 + ( 3,30 x 22,8) + ( 0,43 x 160 ) = 50,6 kg

TB : 160 cm BBI : 60 kg IMT : 19,76 kg/m2 ( Normal)

b) Biokimia Tabel 1 Nilai Laboratorium 06 Maret 2013 Jenis

Hasil Lab

Nilai Normal

Keterangan

GDS

133 mg/dl

< 200 mg/dl

Normal

Natrium

139mmol/L

135-146

Normal

Pemeriksaan

mmol/L Kalium

4,1mmol/L

3,5-5,1

Normal

mmol/L Chlorida

106mmol/L

98-106mmol/L

Normal

Hemoglobin

7.0 g/dl

13,7-17,5 g/dl

Rendah

Lekosit

12,72 10^3/Ul

4,23-9,07

Tinggi

^

10 3/Ul Hematokrit

20,3%

40,1-51,0%

Rendah

Tromobosit

269 10^3/Ul

163-337

Normal

10^3/Ul

c) Data fisik dan klinis  Klinis (8/3/2019) -

Nyeri , demam

-

Turun kesadaran sejak 4 jam SMRS

-

Bagian tubuh sebelah kiri sulit digerakkan

-

Nyeri ulu hati

-

Sulit menelan

-

Terpasang NGT

 Fisik Tabel 2 Tanda-Tanda Vital 06 Maret 2019 Jenis

Hasil

Nilai normal

Keterangan

150/80 mmHg

120/80 m

Tinggi

90x/menit

80-

Normal

pemeriksaan Tekanan darah Nadi

100x/menit Pernapasan

12-20x/menit

20x/menit

Normal

39,10C

370C

Tinggi

Suhu

d) Dietary History (SMRS) Os biasa makan sehari berupa : -

Nasi 3x sehari ( 1 ctg )

-

Tahu / tempe 3x sehari ( 1 potong dan digoreng)

-

Ayam 2x seminggu ( digoreng)

-

Ikan kembung 2x sebulan

-

Daging sapi 2- 3 potong ( disemur) dalam sekali makan

Os memiliki alergi udang Os menyukai gorengan, roti , dan biskuit Os tidak merokok Selama di rumah sakit sejak tanggal 6 Maret 2019 os hanya mengkonsumsi susu entramix 4 x 200 melalu NGT Kebutuhan : Rumus Mifflin BMR

= ( 10 x BBA) + (6,25 x TB) – (5 x Usia) + 5 = (10 x 50,6 ) + ( 6,25 x 160) – ( 5 x 66) + 5 = 1181 Kkal

Energi

= BMR x A. Fisik x F. Stress = 1181 x 1.1 x 1.1 = 1421 kkal ≈ 1500 Kkal

Protein

=

Lemak

=

Karbohidrat =

15% 𝑥 1500 4 20% 𝑥 1500 9 65% 𝑥 1500 4

= 56,25 𝑔𝑟 = 33,3 𝑔𝑟 = 243,75𝑔𝑟

Kebutuhan : Rumus Mifflin BMR

= ( 10 x BBI) + (6,25 x TB) – (5 x Usia) + 5 = (10 x 60 ) + ( 6,25 x 160) – ( 5 x 66) + 5 = 1275 Kkal

Energi

= BMR x A. Fisik x F. Stress = 1275 x 1.1 x 1.1 = 1542 kkal ≈ 1500 Kkal

Protein

=

Lemak

=

Karbohidrat =

15% 𝑥 1500 4 20% 𝑥 1500 9 65% 𝑥 1500 4

= 56,25 𝑔𝑟 = 33,3 𝑔𝑟 = 243,75𝑔𝑟

Tabel 3 Asupan SMRS bahan berat makanan beras 150 Tahu 50 Tempe 80 ikan kembung 60 daging sapi 150 Gula 10 Minyak 15 Total Kebutuhan %

Energi

Protein

Lemak

KH

540,0

10,2

1,1

118,4

34,0

3,9

2,3

0,8

59,6

14,6

3,2

10,2

51,5

11,0

0,5

0,0

310,5

28,2

21,0

0,0

36,4

0,0

0,0

9,4

135,3

0,0

15,0

0,0

1167,3 1700 68,6647 1

67,9 63,75 106,572 5

43,1 37,77 113,979 3

138,7 276,25 50,2117 6

Tabel 4 Hasil Asupan MRS energi

protein

lemak

kh

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

TOTAL

1040

36

32

148

Kebutuhan

1500

56,25

33,3

243,75

%

69,33333

64

96,0961

60,71795

e) Personal - Agama : Islam -

Riwayat Penyakit Keluarga: -

-

Riwayat Penyakit Terdahulu : Pernah operasi penyakit hernia

-

Pekerjaan : pekerja lepas

C. Diagnosa NI.2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan kesadaran menurun, dan sulit menelan ditandai dengan asupan kurang dari 80% ( E= 61,17%,P=56,47%, KH = 55,02%)

D. Intervensi 1) Tujuan : meningkatkan asupan makan hingga 80 % 2) Preskripsi diet : diberikan diet RG1 , per enteral ( NGT) dengan( E= 1500 Kkal, P= 56,25 gr, L = 33,3 gr , KH= 243,75 gr) bentuk cair 6 x 200 ml 3) Edukasi = memberikan edukasi tentang diit RG tentang jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setelah pulang dari rumah sakit. 4) 5) Rancangan Diet Tabel 5 Rencana Pembagian Makan Sehari Setelah Os pulang dari rumah sakit Os diberikan diet RG 3 dengan 1500 kkal , 56,25 gr potein, 33,3 gr lemak , dan 243,75 gram karbohidrat, secara oral bentuk bubur. PEMBAGIAN MAKAN SEHARI

TOTAL KALORI (kkal)

Makan Pagi

300

20%

Snack

150

10%

Makan Siang

450

Snak

150

Makan sore

450

KEBUTUHAN

1500 Kkal

%

30% 10% 30%

Tabel 6 Rencana Distribusi Makanan Bahan Makanan bahan makanan pokok protein hewani Lemak rendah protein hewani Lemak sedang protein nabati Sayur Buah Minyak Susu Gula

Pagi 1

Snack

0,8

Siang 1,5

Snack

Sore 1,5

0,8 1

1 0,4 0,68 0,5

0,5 0,375 1,5

1,5 0,55 1 1,5

0,5 0,3

1 0,75 0,5 1

0,76

1,15

6) Rencana menu makan sehari Tabel 7 Rencana Menu Makan Sehari waktu

makanan

bahan makanan

berat

energi

protein

lemak

Kh

bubur tahu kukus

Beras tahu Wortel Wortel Buncis jagung manis

25 35 10 10 10 10

90,0 23,8 4,2 4,2 3,5 12,9

1,7 2,7 0,1 0,1 0,2 0,4

0,2 1,6 0,0 0,0 0,0 0,1

19,7 0,6 0,9 0,9 0,8 3,0

ayam

45

135,9

8,2

11,3

0,0

Minyak pepaya Total

2,5 75

22,6 46,0 343,1

0,0 0,5 14,0

2,5 0,0 15,7

0,0 12,2 38,1

buah melon

100

32,0

0,7

0,9

92,8

Gula susu Total beras

20 75 50

24,4 54,0 110,4 180,0

0,4 5,5 6,6 3,4

2,0 1,9 4,9 0,4

1,5 181,5 275,8 39,5

ikan kakap

80

92,0

20,0

0,7

0,0

Minyak

5

45,1

0,0

5,0

0,0

Oyong

30

5,4

0,2

0,1

1,2

Wortel

25

10,5

0,3

0,1

2,3

tempe

75

111,8

13,7

3,0

9,5

Minyak Jeruk Total

2,5 100

22,6 45,0 512,3

0,0 0,9 38,6

2,5 0,2 11,9

0,0 11,2 63,7

meizena

10

35,5

0,9

0,4

7,4

Santan Gula jeruk manis Total Beras Tahu Minyak

15 10 50 50 50 5

48,6 12,2 22,5 118,8 180,0 34,0 45,1

0,6 0,2 0,5 2,2 3,4 3,9 0,0

5,1 1,0 0,1 6,6 0,4 2,3 5,0

8,3 0,8 5,6 22,1 39,5 0,8 0,0

Bayam

50

18,0

1,8

0,3

3,3

Jagung

25

32,3

1,0

0,3

7,6

Daging

75

155,3

14,1

10,5

0,0

Melon Gula TOTAL Total keseluruhan

100 15

32,0 18,3 514,9 1599,5

0,7 0,3 25,2 86,5

0,9 1,5 21,2 60,3

92,8 1,1 145,0 544,8

sup pelangi 7:00 bola-bola semur ayam pepaya

10:00

pudding buah melon

bubur ikan kakap asam manis

12:00

sayur bening oyong sate tempe bumbu kuning jeruk

15:00

bubur meizena saus jeruk

bubur tahu bacem 17:00

bening bayam gadon daging jus melon

7) Rencana Monitoring dan Evaluasi

Tabel 8 Rencana Monitoring dan Evaluasi Monitoring Hasil laboratorium

Target Hasil lab menjadi

Pelaksanaan Setiap hari

normal Tanda klinis dan

Tanda klinis

tanda fisik

berkurang dan tanda-

Setiap hari

tanda fisik menjadi normal Asupan

Pasien dapat menghabiskan makan minimal 80%

Setiap hari

E. Monitoring dan Evaluasi A. Monitoring dan Evaluasi Hari Pertama a) Biokimia Tabel 9 Monitoring Hasil Lab Tanggal 8 - 9 Maret 2019 Hari Pertama

Hari Kedua

8 Maret 2019

9 Maret 2019

SGOT 27 U/L ( Normal ) SGPT 29 U/L ( Normal ) Hemoglobin 9,4 g/dl ( Rendah)

Hemoglobin 9,2 g/dl ( Rendah )

Lekosit 17,34 10^3/Ul ( Tinggi )

Lekosit 24,61 10^3/Ul ( Tinggi )

Hematokrit 26,9% ( Rendah )

Hematokrit 26,2% ( Rendah )

Tromobist 287 10^3/Ul

Trombosit 239 10^3/Ul

( Normal )

( Normal )

Dari tabel 9 diatas menunjukkan bahwa Hemoglobin os masih rendah yaitu 9,4 g/dl , lekosit pada tanggal 8 Maret 2019 termasuk tinggi yaitu 17,34 10^3/Ul ( Tinggi ) dan lekosit tanggal 9 Maret 2019 termasuk tinggi yaitu 24,61 10^3/Ul ( Tinggi ), dan hematokrit pada tanggal 8 Maret 2019 termasuk rendah yaitu 26,9% ( Rendah ) dan hematoktrit pada

tanggal 9 Maret 2019 juga termasuk rendah yaitu 26,2% ( Rendah ).

b) Fisik dan Klinis

Tabel 10 Monitoring Tanda- Tanda Vital Tanggal 8 -12 Maret 2019 Hari Pertama

Hari Kedua

Hari Ketiga

Hari Keempat

Hari Kelima

8 Maret 2019

9 Maret 2019

10 Maret 2019

11 Maret 2019

12 Maret 2019

Tekanan Darah

Tekanan darah

Tekanan darah

Tekanan darah

Tekanan darah

140/90 mmHg

190/100 mmHg

150/80 mmHg

130/80 mmHg

130/80 mmHg

( Tinggi )

( Tinggi )

( Tinggi )

( Normal )

( Normal )

Nadi 80x/menit

Nadi 90x/menit

Nadi 89x/menit

Nadi 80x/menit

Nadi 80x/menit

( Normal )

( Normal )

( Normal )

( Normal )

( Normal )

Pernapasan

Pernapasan

Pernapasan

Pernapasan

Pernapasan

20x /menit

22x/menit

22x/menit

25x/menit

20x/menit

( Normal )

( Normal )

( Normal )

( Normal )

( Normal )

360C

370C

370C

Suhu

( Normal )

Suhu

( Normal )

Suhu

( Normal )

Suhu 36,5

0C

( Normal )

Pada hari pertama intervensi tekanan darah Tn AR tergolong tinggi yaitu 140/90 mmHg, pada hari kedua tekanan darah os naik menjadi 190/100 mmHg tergolong tinggi, pada hari ketiga intervensi tekanan darah os turun menjadi 150/80 mmHg masih tergolong tinggi , dan pada intervensi hari ketiga dan keempat tekana darah os menjadi 130/80 mmHg dan tergolong normal.

Suhu 360C ( Normal )

Tabel 11 Monitoring Gejala Klinis tanggal 8-12 Maret 2019 Hari Pertama

Hari Kedua

Hari Ketiga

Hari Keempat

Hari Kelima

8 Maret 2019

9 Maret 2019

10 Maret 2019

11 Maret 2019

12 Maret 2019

Lemas +

Lemas +

Pusing +

Pusing +

Pusing

Pusing +

Pusing +

Bagian tubuh

Sulit menalan +

Sulit menelan -

sebelah kiri sulit di gerakkan + Bagian tubuh

Nyeri perut +

Mual +

Terpasang NGT +

Terpasang NGT +

sebelah kiri sulit

( pada saat setelah

di gerakkan +

makan snack sore os sudah tidak memakai NGT)

Sulit menelan +

Bagian tubuh

Sulit menelan +

sebelah kiri sulit di gerakkan + Terpasang NGT

Sulit menelan +

Terpasang NGT+

+ Terpasang NGT +

Pada hari pertama intervensi Tn AR masih merasa lemas, pusing ,bagian tubuh kiri sulit digerakkan , sulit menelan , terpasang NGT. Pada hari kedua intervensi os merasa nyeri pada perutnya . pada hari ketiga intervensi os sudah tidak merasa lemas namun os merasa mual. Pada hari keempat os bagian tubuh sebelah kiri os sudah tidak sulit digerakkan, masih merasa pusing , masih ada kesulitan menalan, dan masih terpasang NGT. Pada hari terakhir intervensi os sudah tidak ada kesulitan menelan dan padaa saat sore hari sudah tidak dipasang NGT lagi.

c) Asupan MRS Tabel 12 Asupan MRS Hari Pertama ( 8 Maret 2019 ) Energi

protein

lemak

kh

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

TOTAL Kebutuhan %

1560 1500 104

54 56,25 96

48 33,3 144,1441

222 243,75 91,07692

Tabel 13 Asupan MRS Hari Kedua ( 9 Maret 2019 ) Energi

protein

lemak

kh

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

TOTAL Kebutuhan %

1560 1500 104

54 56,25 96

48 33,3 144,1441

222 243,75 91,07692

Tabel 14 Asupan MRS Hari Ketiga ( 10 Maret 2019 ) Energi

protein

lemak

kh

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

TOTAL Kebutuhan %

1560 1500 104

54 56,25 96

48 33,3 144,1441

222 243,75 91,07692

Tabel 15 Asupan MRS Hari Keempat ( 11 maret 2019 ) Energi

protein

lemak

Kh

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

susu entramix

260

9

8

37

TOTAL Kebutuhan %

1560 1500 104

54 56,25 96

48 33,3 144,1441

222 243,75 91,07692

Tabel 16 Asupan MRS Hari Kelima ( 12 Maret 2019 ) bahan makanan

Berat

Energi

Protein

Lemak

Kh

susu entramix

58

260

9

8

37

susu entramix

58

260

9

8

37

susu entramix

58

260

9

8

37

susu entramix

58

260

9

8

37

beras

7,5

27,0

0,5

0,1

5,9

ayam

10

30,2

1,8

2,5

0,0

minyak

5

45,1

0,0

5,0

0,0

makaroni

10

wortel

10

36,3 4,2

0,9 0,1

0,0 0,0

7,9 0,9

buncis

10

3,5

0,2

0,0

0,8

total

1186,3

39,6

39,6

163,5

Kebutuhan

1700

63,75

37,75

276,25

%

69,78235

62,0549

105,0132

59,181

Tabel 17 Analisa Kuantitatif MRS 8 Maret - 12 Maret 2019 ANALISA KUANTITATIF MRS

ASUPAN MRS Kebutuhan

(%)

8 Maret

9 Maret

10 Maret

11 Maret

12 Maret

8 Maret

9 Maret

10 Maret

11 Maret

12 Maret

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

2019

E

1500 kkal

1560 kkal

1560 kkal

1560 kkal

1560 kkal

1186,3 kkal

104

104

104

104

69,78

P

56,25 gr

54 gr

54 gr

54 gr

54 gr

39,6 gr

96

96

96

96

62,05

L

33,3 gr

48 gr

48 gr

48 gr

48 gr

39,6 gr

144,14

144,14

144,14

144,14

105,01

KH

243,75 gr

222 gr

222 gr

222 gr

222 gr

163, 5 gr

91,07

91,07

91,07

91,07

59,18

Pada hari pertama intervensi asupan makanan Tn.AR sudah baik karena Tn. AR diberikan susu entramix 6 x 200 ml melalu NGT. Pada hari kedua intervensi sampai dengan hari keempat intervensi Tn. AR masih diberikan susu entramix 6 x 200 ml melalui NGT dan asupan Tn.AR juga baik. Pada hari kelima intervensi os hanya diberikan susu entramix 4 x 200 ml karena os sudah tidak ada kesulitan menelan lagi , dan os sudah diberikan bubur untuk makan sore tetapi asupan os masih kurang dari kebutuhan seharusnya yaitu 69,78% . setelah makan sore os diperbolehkan untuk pulang ke rumah.

BAB III PEMBAHASAN Kasus yang dikaji adalah Tn. AR berusia

65 tahun , masuk

kerumah sakit pada tanggal 06 Maret 2019. Tn AR didiagnosa dengan Hemiparise Sinistra Susp SNH. Keluhan utama os turun kesadaran sejak 4 jam SMRS , bagian tubuh sebelah kiri sulit digerakkan , dan sebelumnya memiliki riwayat penyakit stroke 6 bulan yang lalu , demam, darah tinggi , nyeri pada perut , nyeri ulu hati , kesulitan untuk menelan , dan repasang NGT. Sebelum masuk rumah sakit os hampir satu minggu tidak makan. Sebelumnya os pernah operasi hernia 2 tahun yang lalu. Pada hari rabu pagi tanggal 6 maret 2019 os sudah merasa lemas dan malamnya dibawa kerumah sakit. Dari hasil FFQ Tn AR energi yang didapatkan hanya 68,6%. Pada hari pertama dirawat di rumah sakit os diberikan susu entramix 4 x 200 ml melalui NGT energi yang didapatkan 69,3% , protein 64 % , lemak 96,09% , dan KH 60,71% Rencana dan implementasi gizi yang diberikan untuk Tn. AR setelah pulang dari rumah sakit adalah RG3 per oral dengan (E= 1500 Kkal,P= 56,25 gr, L = 33,3 gr , KH= 243,75 gr) bentuk bubur secara bertahap. Tujuan intevensi untuk memberikan makanan sesuai dengan diet RG3 dan kebutuhan gizi. Intervensi ini dimulai dari tanggal 8 Maret 2019 makan siang hingga makan sore 12 Maret 2019.

Grafik 1 Asupan Makan SMRS dan MRS

160 140 120 100 80 60

40 20 0

SMRS

MRS

Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 3

Hari Ke 4

Hari ke 5

Energi

62.74

69.33

104

104

104

104

69.78

Protein

108.31

64

96

96

96

96

62.05

116

96.09

144.14

144.14

144.14

144.14

105.01

34.55

60.71

91.07

91.07

91.07

91.07

59.18

Lemak KH

Saat hari pertama melakukan intervensi kesadaran os menurun tidak nyambung saat diajak berbicara dan merasa gelisah. Pada hari pertama os hanya diberikan susu entramix 6x 200 ml dalam sehari melalui NGT, asupan Tn AR sudah cukup saat hari pertama energi 104% tekanan darah Tn. AR tinggi pada hari pertama yaitu 140/90 mmHg. Saat hari kedua melakukan intervensi asupan Tn AR sama seperti hari pertama yaitu energi 91,76% , tekanan darah os tinggi yaitu

190/100

mmHg. Saat hari ketiga asupan os masih sama diberikan susu entramix 6x 200 ml per hari, asupan os yaitu energi 91, 76% , tekanan darah os pada hari kedua masih termasuk kategori tinggi yaitu 190/100 mmHg. Pada saat hari ketiga dan keempat asupan os masih sama seperti hari sebelumnya yaitu energi 91,76%, pada hari ketiga tekanan darah os 150/mmHg dan tekanan darah os pada hari

keempat sudah termasuk normal yaitu 130/80 mmHg. Pada hari kelima intervensi makan pagi hingga snack sore os masih diberikan susu entramix lalu makan sore sudah diberikan bubur karena os sudah tidak ada kesulitan menelan, os diberikan bubur namun tidak habis asupan hari terakhir os yaitu 69,74%, dan tekanan darah os 130/80 mmHg dan os sudah tidak ada keluhan. Setelah makan sore os diizinkan untuk pulang Saat proses implementasi , pasien diberikan edukasi saat dilakaukan assessment dan setelah snack pagi. Edukasi yang diberikan tentang diet RG , menganjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan / minuman dari luar Rumah Sakit dan anjuran untuk menghabiskan makanan yang diberikan. Selama proses edukasi ini pasien dan keluarga pasien yang menunggu memahami mengenai diet yang sesuai dengan penyakit yang dideritanya.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil monitoring selama lima hari asupan pasien sudah cukup bagus , tanda-tanda vital juga sudah kembali normal , dan keluhan pasien juga sudah berkurang. Dapat disimpulkan bahwa pasien dapat menerima terapi diet yang telah diberikan. Hal ini terjadi karena motivasi yang kuat dari pasien untuk sembuh dan dukungan keluarga juga mempengaruhi. Edukasi yang diberikan dapat diterima baik oleh pasien dan keluarga. B. Saran Pasien tetap menerapkan terapi diet yang diberikan agar pemenuhan kebutuhannya tercapai. Dukungan dari keluarga juga sangat membantu dalam kesembuhan pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Geyer JD, G. C. (2009). Stroke a practical approach. Praksita, M. (2015). HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMBACAAN CT SCAN TERHADAP OUTCOME PENDERITA STROKE NON HEMORAGIK.

LAMPIRAN

Related Documents


More Documents from "Dian Sharafina Zatalini"