LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN GIZI PENYAKIT NON KOMPLIKASI PADA PASIEN HEMIPARISE SINISTRA SUSP STROKE NON HEMORAGIK (SNH) DI RUANGAN ABUDZAR II KAMAR 3.4 RUMAH SAKIT ISLAM SUKAPURA JAKARTA
DISUSUN OLEH : ALFIYYAH SHALEHAH
P2.31.31.0.16.002
PEMBIMBING : PUTRI INDRIANI,S.Gz
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II JURUSAN GIZI
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN Laporan Studi Kasus Asuhan Gizi yang berjudul “ Studi Kasus Asuha Gizi Hemiparise Sinistra Susp Stroke Non Hemoragik di Ruangan Abudzar II Ruang 3.4 Rumah Sakit Islam Sukapura Jakarta” ini telah disetujui oleh pembimbing dan telah di presentasikan.
KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan bayak kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Studi Kasus Asuhan Gizi yang berjudul “Studi Kasus Hemiparise Sinec Susp Stroke Non Hemoragik (SNH) di Ruang Abudzar II Ruang 3.4 Rumah Sakit Islam Sukapura Jakarta” untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi Diploma III Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II . Dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari peran dan bantuan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Gusmiwanti selaku Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Sukapura Jakarta 2. Kak Putri Indriani , S.Gz selaku pembimbing laporan yang telah memberikan masukan Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini disusun dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat kekurangan didalam penyusunan laporan PKL ini, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan, tidak lupa harapan kami semoa laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kami.
Jakarta, Maret 2019
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Stroke Menurut Geyer(2009) stroke adalah sindrom klinis yang ditandai
dengan
berkembangnya
tiba-tiba
defisit
neurologis
persisten fokus sekunder terhadap peristiwa pembuluh darah . Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia dan penyebab kematian nomor dua di dunia. Duapertiga stroke terjadi di negara berkembang. Pada masyarakat barat, 80% penderita mengalami stroke iskemik dan 20% mengalami stroke hemoragik. Insiden stroke meningkat seiring pertambahan usia (Dewanto dkk, 2009). Stroke adalah gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Gangguan fungsi saraf tersebut timbul secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala dan tanda yang sesuai daerah fokal otak yang terganggu. Oleh karena itu manifestasi klinis stroke dapat berupa hemiparesis, hemiplegi, kebutaan mendadak pada satu mata, afasia atau gejala lain sesuai daerah otak yang terganggu
Berdasarkan proses yang mendasari terjadinya gangguan peredaran darah otak, stroke dibedakan menjadi dua kategori yaitu : 1. Stroke Non Hemoragik Stroke non hemoragik atau stroke iskemik merupakan 88% dari seluruh kasus stroke. Pada stroke iskemik terjadi iskemia akibat sumbatan atau penurunan aliran darah otak. 2. Stroke Hemoragik Pada stroke hemoragik terjadi keluarnya darah arteri ke dalam ruang interstitial otak sehingga memotong jalur aliran darah di distal arteri tersebut dan mengganggu vaskularisasi jaringan sekitarnya. Stroke hemoragik terjadi apabila susunan pembuluh darah otak mengalami ruptur sehingga timbul perdarahan di dalam jaringan otak atau di dalam ruang subarakhnoid
B. Tanda dan gejala stroke non hemoragik Tanda dan gejala yang timbul dapat berbagai macam tergantung dari berat ringannya lesi dan juga topisnya. Namun ada beberapa tanda dan gejala yang umum dijumpai pada penderita stroke non hemoragik yaitu: 1. Gangguan Motorik -
Tonus abnormal (hipotonus/ hipertonus)
-
Penurunan kekuatan otot
-
Gangguan gerak volunter
-
Gangguan keseimbangan
-
Gangguan koordinasi
-
Gangguan ketahanan
2. Gangguan Sensorik -
Gangguan propioseptik
-
Gangguan kinestetik
-
Gangguan diskriminatif
3. Gangguan Kognitif, Memori dan Atensi -
Gangguan atensi
-
Gangguan memori
-
Gangguan inisiatif
-
Gangguan daya perencanaan
-
Gangguan cara menyelesaikan suatu masalah
4. Gangguan Kemampuan Fungsional -
Gangguan dalam beraktifitas sehari-hari seperti mandi, makan, ke toilet dan berpakaian.
Stroke iskemik adalah tanda klinis gangguan fungsi atau kerusakan jaringan otak sebagai akibat dari berkurangnya aliran darah ke otak, sehingga mengganggu pemenuhan kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak, Aliran darah dalam kondisi normal otak orang dewasa adalah 50-60 ml/100 gram otak/menit. Berat otak normal rata-rata orang dewasa adalah 1300- 1400 gram (+ 2% dari berat badan orang dewasa). Sehingga dapat disimpulkan jumlah aliran darah otak orang dewasa adalah + 800 ml/menit atau 20% dari seluruh curah jantung harus beredar ke otak setiap menitnya. Pada keadaan demikian, kecepatan otak untuk memetabolisme oksigen + 3,5 ml/100 gram otak/menit. Bila aliran darah otak turun menjadi 20-25 ml/100 gram otak/menit akan terjadi kompensasi berupa peningkatan ekstraksi oksigen ke jaringan otak sehingga fungsi-fungsi sel saraf dapat dipertahankan
BAB II PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR A. Gambaran Umum Pasien No.RM : 242580 Nama : Tn. A.R Jenis Kelamin : Laki- laki Tanggal Lahir : 23-04-1953 Usia : 65 tahun Ruangan : Ruangan Abuzar II ( 3.4) DPJP : Dr. Yoga.Sp.s B. Assesment a) Antropometri LILA : 22,8 cm Perikaraan Berat Badan Formula crandal dengan Estimasi LILA ( Lingkar Lengan Atas) BB laki-laki
= - 93,2 + (3,29 x LILA) + ( 0,43 x TB) = - 93,2 + ( 3,30 x 22,8) + ( 0,43 x 160 ) = 50,6 kg
TB : 160 cm BBI : 60 kg IMT : 19,76 kg/m2 ( Normal)
b) Biokimia Tabel 1 Nilai Laboratorium 06 Maret 2013 Jenis
Hasil Lab
Nilai Normal
Keterangan
GDS
133 mg/dl
< 200 mg/dl
Normal
Natrium
139mmol/L
135-146
Normal
Pemeriksaan
mmol/L Kalium
4,1mmol/L
3,5-5,1
Normal
mmol/L Chlorida
106mmol/L
98-106mmol/L
Normal
Hemoglobin
7.0 g/dl
13,7-17,5 g/dl
Rendah
Lekosit
12,72 10^3/Ul
4,23-9,07
Tinggi
^
10 3/Ul Hematokrit
20,3%
40,1-51,0%
Rendah
Tromobosit
269 10^3/Ul
163-337
Normal
10^3/Ul
c) Data fisik dan klinis Klinis (8/3/2019) -
Nyeri , demam
-
Turun kesadaran sejak 4 jam SMRS
-
Bagian tubuh sebelah kiri sulit digerakkan
-
Nyeri ulu hati
-
Sulit menelan
-
Terpasang NGT
Fisik Tabel 2 Tanda-Tanda Vital 06 Maret 2019 Jenis
Hasil
Nilai normal
Keterangan
150/80 mmHg
120/80 m
Tinggi
90x/menit
80-
Normal
pemeriksaan Tekanan darah Nadi
100x/menit Pernapasan
12-20x/menit
20x/menit
Normal
39,10C
370C
Tinggi
Suhu
d) Dietary History (SMRS) Os biasa makan sehari berupa : -
Nasi 3x sehari ( 1 ctg )
-
Tahu / tempe 3x sehari ( 1 potong dan digoreng)
-
Ayam 2x seminggu ( digoreng)
-
Ikan kembung 2x sebulan
-
Daging sapi 2- 3 potong ( disemur) dalam sekali makan
Os memiliki alergi udang Os menyukai gorengan, roti , dan biskuit Os tidak merokok Selama di rumah sakit sejak tanggal 6 Maret 2019 os hanya mengkonsumsi susu entramix 4 x 200 melalu NGT Kebutuhan : Rumus Mifflin BMR
= ( 10 x BBA) + (6,25 x TB) – (5 x Usia) + 5 = (10 x 50,6 ) + ( 6,25 x 160) – ( 5 x 66) + 5 = 1181 Kkal
Energi
= BMR x A. Fisik x F. Stress = 1181 x 1.1 x 1.1 = 1421 kkal ≈ 1500 Kkal
Protein
=
Lemak
=
Karbohidrat =
15% 𝑥 1500 4 20% 𝑥 1500 9 65% 𝑥 1500 4
= 56,25 𝑔𝑟 = 33,3 𝑔𝑟 = 243,75𝑔𝑟
Kebutuhan : Rumus Mifflin BMR
= ( 10 x BBI) + (6,25 x TB) – (5 x Usia) + 5 = (10 x 60 ) + ( 6,25 x 160) – ( 5 x 66) + 5 = 1275 Kkal
Energi
= BMR x A. Fisik x F. Stress = 1275 x 1.1 x 1.1 = 1542 kkal ≈ 1500 Kkal
Protein
=
Lemak
=
Karbohidrat =
15% 𝑥 1500 4 20% 𝑥 1500 9 65% 𝑥 1500 4
= 56,25 𝑔𝑟 = 33,3 𝑔𝑟 = 243,75𝑔𝑟
Tabel 3 Asupan SMRS bahan berat makanan beras 150 Tahu 50 Tempe 80 ikan kembung 60 daging sapi 150 Gula 10 Minyak 15 Total Kebutuhan %
Energi
Protein
Lemak
KH
540,0
10,2
1,1
118,4
34,0
3,9
2,3
0,8
59,6
14,6
3,2
10,2
51,5
11,0
0,5
0,0
310,5
28,2
21,0
0,0
36,4
0,0
0,0
9,4
135,3
0,0
15,0
0,0
1167,3 1700 68,6647 1
67,9 63,75 106,572 5
43,1 37,77 113,979 3
138,7 276,25 50,2117 6
Tabel 4 Hasil Asupan MRS energi
protein
lemak
kh
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
TOTAL
1040
36
32
148
Kebutuhan
1500
56,25
33,3
243,75
%
69,33333
64
96,0961
60,71795
e) Personal - Agama : Islam -
Riwayat Penyakit Keluarga: -
-
Riwayat Penyakit Terdahulu : Pernah operasi penyakit hernia
-
Pekerjaan : pekerja lepas
C. Diagnosa NI.2.1 Asupan oral inadekuat berkaitan dengan kesadaran menurun, dan sulit menelan ditandai dengan asupan kurang dari 80% ( E= 61,17%,P=56,47%, KH = 55,02%)
D. Intervensi 1) Tujuan : meningkatkan asupan makan hingga 80 % 2) Preskripsi diet : diberikan diet RG1 , per enteral ( NGT) dengan( E= 1500 Kkal, P= 56,25 gr, L = 33,3 gr , KH= 243,75 gr) bentuk cair 6 x 200 ml 3) Edukasi = memberikan edukasi tentang diit RG tentang jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setelah pulang dari rumah sakit. 4) 5) Rancangan Diet Tabel 5 Rencana Pembagian Makan Sehari Setelah Os pulang dari rumah sakit Os diberikan diet RG 3 dengan 1500 kkal , 56,25 gr potein, 33,3 gr lemak , dan 243,75 gram karbohidrat, secara oral bentuk bubur. PEMBAGIAN MAKAN SEHARI
TOTAL KALORI (kkal)
Makan Pagi
300
20%
Snack
150
10%
Makan Siang
450
Snak
150
Makan sore
450
KEBUTUHAN
1500 Kkal
%
30% 10% 30%
Tabel 6 Rencana Distribusi Makanan Bahan Makanan bahan makanan pokok protein hewani Lemak rendah protein hewani Lemak sedang protein nabati Sayur Buah Minyak Susu Gula
Pagi 1
Snack
0,8
Siang 1,5
Snack
Sore 1,5
0,8 1
1 0,4 0,68 0,5
0,5 0,375 1,5
1,5 0,55 1 1,5
0,5 0,3
1 0,75 0,5 1
0,76
1,15
6) Rencana menu makan sehari Tabel 7 Rencana Menu Makan Sehari waktu
makanan
bahan makanan
berat
energi
protein
lemak
Kh
bubur tahu kukus
Beras tahu Wortel Wortel Buncis jagung manis
25 35 10 10 10 10
90,0 23,8 4,2 4,2 3,5 12,9
1,7 2,7 0,1 0,1 0,2 0,4
0,2 1,6 0,0 0,0 0,0 0,1
19,7 0,6 0,9 0,9 0,8 3,0
ayam
45
135,9
8,2
11,3
0,0
Minyak pepaya Total
2,5 75
22,6 46,0 343,1
0,0 0,5 14,0
2,5 0,0 15,7
0,0 12,2 38,1
buah melon
100
32,0
0,7
0,9
92,8
Gula susu Total beras
20 75 50
24,4 54,0 110,4 180,0
0,4 5,5 6,6 3,4
2,0 1,9 4,9 0,4
1,5 181,5 275,8 39,5
ikan kakap
80
92,0
20,0
0,7
0,0
Minyak
5
45,1
0,0
5,0
0,0
Oyong
30
5,4
0,2
0,1
1,2
Wortel
25
10,5
0,3
0,1
2,3
tempe
75
111,8
13,7
3,0
9,5
Minyak Jeruk Total
2,5 100
22,6 45,0 512,3
0,0 0,9 38,6
2,5 0,2 11,9
0,0 11,2 63,7
meizena
10
35,5
0,9
0,4
7,4
Santan Gula jeruk manis Total Beras Tahu Minyak
15 10 50 50 50 5
48,6 12,2 22,5 118,8 180,0 34,0 45,1
0,6 0,2 0,5 2,2 3,4 3,9 0,0
5,1 1,0 0,1 6,6 0,4 2,3 5,0
8,3 0,8 5,6 22,1 39,5 0,8 0,0
Bayam
50
18,0
1,8
0,3
3,3
Jagung
25
32,3
1,0
0,3
7,6
Daging
75
155,3
14,1
10,5
0,0
Melon Gula TOTAL Total keseluruhan
100 15
32,0 18,3 514,9 1599,5
0,7 0,3 25,2 86,5
0,9 1,5 21,2 60,3
92,8 1,1 145,0 544,8
sup pelangi 7:00 bola-bola semur ayam pepaya
10:00
pudding buah melon
bubur ikan kakap asam manis
12:00
sayur bening oyong sate tempe bumbu kuning jeruk
15:00
bubur meizena saus jeruk
bubur tahu bacem 17:00
bening bayam gadon daging jus melon
7) Rencana Monitoring dan Evaluasi
Tabel 8 Rencana Monitoring dan Evaluasi Monitoring Hasil laboratorium
Target Hasil lab menjadi
Pelaksanaan Setiap hari
normal Tanda klinis dan
Tanda klinis
tanda fisik
berkurang dan tanda-
Setiap hari
tanda fisik menjadi normal Asupan
Pasien dapat menghabiskan makan minimal 80%
Setiap hari
E. Monitoring dan Evaluasi A. Monitoring dan Evaluasi Hari Pertama a) Biokimia Tabel 9 Monitoring Hasil Lab Tanggal 8 - 9 Maret 2019 Hari Pertama
Hari Kedua
8 Maret 2019
9 Maret 2019
SGOT 27 U/L ( Normal ) SGPT 29 U/L ( Normal ) Hemoglobin 9,4 g/dl ( Rendah)
Hemoglobin 9,2 g/dl ( Rendah )
Lekosit 17,34 10^3/Ul ( Tinggi )
Lekosit 24,61 10^3/Ul ( Tinggi )
Hematokrit 26,9% ( Rendah )
Hematokrit 26,2% ( Rendah )
Tromobist 287 10^3/Ul
Trombosit 239 10^3/Ul
( Normal )
( Normal )
Dari tabel 9 diatas menunjukkan bahwa Hemoglobin os masih rendah yaitu 9,4 g/dl , lekosit pada tanggal 8 Maret 2019 termasuk tinggi yaitu 17,34 10^3/Ul ( Tinggi ) dan lekosit tanggal 9 Maret 2019 termasuk tinggi yaitu 24,61 10^3/Ul ( Tinggi ), dan hematokrit pada tanggal 8 Maret 2019 termasuk rendah yaitu 26,9% ( Rendah ) dan hematoktrit pada
tanggal 9 Maret 2019 juga termasuk rendah yaitu 26,2% ( Rendah ).
b) Fisik dan Klinis
Tabel 10 Monitoring Tanda- Tanda Vital Tanggal 8 -12 Maret 2019 Hari Pertama
Hari Kedua
Hari Ketiga
Hari Keempat
Hari Kelima
8 Maret 2019
9 Maret 2019
10 Maret 2019
11 Maret 2019
12 Maret 2019
Tekanan Darah
Tekanan darah
Tekanan darah
Tekanan darah
Tekanan darah
140/90 mmHg
190/100 mmHg
150/80 mmHg
130/80 mmHg
130/80 mmHg
( Tinggi )
( Tinggi )
( Tinggi )
( Normal )
( Normal )
Nadi 80x/menit
Nadi 90x/menit
Nadi 89x/menit
Nadi 80x/menit
Nadi 80x/menit
( Normal )
( Normal )
( Normal )
( Normal )
( Normal )
Pernapasan
Pernapasan
Pernapasan
Pernapasan
Pernapasan
20x /menit
22x/menit
22x/menit
25x/menit
20x/menit
( Normal )
( Normal )
( Normal )
( Normal )
( Normal )
360C
370C
370C
Suhu
( Normal )
Suhu
( Normal )
Suhu
( Normal )
Suhu 36,5
0C
( Normal )
Pada hari pertama intervensi tekanan darah Tn AR tergolong tinggi yaitu 140/90 mmHg, pada hari kedua tekanan darah os naik menjadi 190/100 mmHg tergolong tinggi, pada hari ketiga intervensi tekanan darah os turun menjadi 150/80 mmHg masih tergolong tinggi , dan pada intervensi hari ketiga dan keempat tekana darah os menjadi 130/80 mmHg dan tergolong normal.
Suhu 360C ( Normal )
Tabel 11 Monitoring Gejala Klinis tanggal 8-12 Maret 2019 Hari Pertama
Hari Kedua
Hari Ketiga
Hari Keempat
Hari Kelima
8 Maret 2019
9 Maret 2019
10 Maret 2019
11 Maret 2019
12 Maret 2019
Lemas +
Lemas +
Pusing +
Pusing +
Pusing
Pusing +
Pusing +
Bagian tubuh
Sulit menalan +
Sulit menelan -
sebelah kiri sulit di gerakkan + Bagian tubuh
Nyeri perut +
Mual +
Terpasang NGT +
Terpasang NGT +
sebelah kiri sulit
( pada saat setelah
di gerakkan +
makan snack sore os sudah tidak memakai NGT)
Sulit menelan +
Bagian tubuh
Sulit menelan +
sebelah kiri sulit di gerakkan + Terpasang NGT
Sulit menelan +
Terpasang NGT+
+ Terpasang NGT +
Pada hari pertama intervensi Tn AR masih merasa lemas, pusing ,bagian tubuh kiri sulit digerakkan , sulit menelan , terpasang NGT. Pada hari kedua intervensi os merasa nyeri pada perutnya . pada hari ketiga intervensi os sudah tidak merasa lemas namun os merasa mual. Pada hari keempat os bagian tubuh sebelah kiri os sudah tidak sulit digerakkan, masih merasa pusing , masih ada kesulitan menalan, dan masih terpasang NGT. Pada hari terakhir intervensi os sudah tidak ada kesulitan menelan dan padaa saat sore hari sudah tidak dipasang NGT lagi.
c) Asupan MRS Tabel 12 Asupan MRS Hari Pertama ( 8 Maret 2019 ) Energi
protein
lemak
kh
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
TOTAL Kebutuhan %
1560 1500 104
54 56,25 96
48 33,3 144,1441
222 243,75 91,07692
Tabel 13 Asupan MRS Hari Kedua ( 9 Maret 2019 ) Energi
protein
lemak
kh
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
TOTAL Kebutuhan %
1560 1500 104
54 56,25 96
48 33,3 144,1441
222 243,75 91,07692
Tabel 14 Asupan MRS Hari Ketiga ( 10 Maret 2019 ) Energi
protein
lemak
kh
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
TOTAL Kebutuhan %
1560 1500 104
54 56,25 96
48 33,3 144,1441
222 243,75 91,07692
Tabel 15 Asupan MRS Hari Keempat ( 11 maret 2019 ) Energi
protein
lemak
Kh
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
susu entramix
260
9
8
37
TOTAL Kebutuhan %
1560 1500 104
54 56,25 96
48 33,3 144,1441
222 243,75 91,07692
Tabel 16 Asupan MRS Hari Kelima ( 12 Maret 2019 ) bahan makanan
Berat
Energi
Protein
Lemak
Kh
susu entramix
58
260
9
8
37
susu entramix
58
260
9
8
37
susu entramix
58
260
9
8
37
susu entramix
58
260
9
8
37
beras
7,5
27,0
0,5
0,1
5,9
ayam
10
30,2
1,8
2,5
0,0
minyak
5
45,1
0,0
5,0
0,0
makaroni
10
wortel
10
36,3 4,2
0,9 0,1
0,0 0,0
7,9 0,9
buncis
10
3,5
0,2
0,0
0,8
total
1186,3
39,6
39,6
163,5
Kebutuhan
1700
63,75
37,75
276,25
%
69,78235
62,0549
105,0132
59,181
Tabel 17 Analisa Kuantitatif MRS 8 Maret - 12 Maret 2019 ANALISA KUANTITATIF MRS
ASUPAN MRS Kebutuhan
(%)
8 Maret
9 Maret
10 Maret
11 Maret
12 Maret
8 Maret
9 Maret
10 Maret
11 Maret
12 Maret
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2019
E
1500 kkal
1560 kkal
1560 kkal
1560 kkal
1560 kkal
1186,3 kkal
104
104
104
104
69,78
P
56,25 gr
54 gr
54 gr
54 gr
54 gr
39,6 gr
96
96
96
96
62,05
L
33,3 gr
48 gr
48 gr
48 gr
48 gr
39,6 gr
144,14
144,14
144,14
144,14
105,01
KH
243,75 gr
222 gr
222 gr
222 gr
222 gr
163, 5 gr
91,07
91,07
91,07
91,07
59,18
Pada hari pertama intervensi asupan makanan Tn.AR sudah baik karena Tn. AR diberikan susu entramix 6 x 200 ml melalu NGT. Pada hari kedua intervensi sampai dengan hari keempat intervensi Tn. AR masih diberikan susu entramix 6 x 200 ml melalui NGT dan asupan Tn.AR juga baik. Pada hari kelima intervensi os hanya diberikan susu entramix 4 x 200 ml karena os sudah tidak ada kesulitan menelan lagi , dan os sudah diberikan bubur untuk makan sore tetapi asupan os masih kurang dari kebutuhan seharusnya yaitu 69,78% . setelah makan sore os diperbolehkan untuk pulang ke rumah.
BAB III PEMBAHASAN Kasus yang dikaji adalah Tn. AR berusia
65 tahun , masuk
kerumah sakit pada tanggal 06 Maret 2019. Tn AR didiagnosa dengan Hemiparise Sinistra Susp SNH. Keluhan utama os turun kesadaran sejak 4 jam SMRS , bagian tubuh sebelah kiri sulit digerakkan , dan sebelumnya memiliki riwayat penyakit stroke 6 bulan yang lalu , demam, darah tinggi , nyeri pada perut , nyeri ulu hati , kesulitan untuk menelan , dan repasang NGT. Sebelum masuk rumah sakit os hampir satu minggu tidak makan. Sebelumnya os pernah operasi hernia 2 tahun yang lalu. Pada hari rabu pagi tanggal 6 maret 2019 os sudah merasa lemas dan malamnya dibawa kerumah sakit. Dari hasil FFQ Tn AR energi yang didapatkan hanya 68,6%. Pada hari pertama dirawat di rumah sakit os diberikan susu entramix 4 x 200 ml melalui NGT energi yang didapatkan 69,3% , protein 64 % , lemak 96,09% , dan KH 60,71% Rencana dan implementasi gizi yang diberikan untuk Tn. AR setelah pulang dari rumah sakit adalah RG3 per oral dengan (E= 1500 Kkal,P= 56,25 gr, L = 33,3 gr , KH= 243,75 gr) bentuk bubur secara bertahap. Tujuan intevensi untuk memberikan makanan sesuai dengan diet RG3 dan kebutuhan gizi. Intervensi ini dimulai dari tanggal 8 Maret 2019 makan siang hingga makan sore 12 Maret 2019.
Grafik 1 Asupan Makan SMRS dan MRS
160 140 120 100 80 60
40 20 0
SMRS
MRS
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari Ke 4
Hari ke 5
Energi
62.74
69.33
104
104
104
104
69.78
Protein
108.31
64
96
96
96
96
62.05
116
96.09
144.14
144.14
144.14
144.14
105.01
34.55
60.71
91.07
91.07
91.07
91.07
59.18
Lemak KH
Saat hari pertama melakukan intervensi kesadaran os menurun tidak nyambung saat diajak berbicara dan merasa gelisah. Pada hari pertama os hanya diberikan susu entramix 6x 200 ml dalam sehari melalui NGT, asupan Tn AR sudah cukup saat hari pertama energi 104% tekanan darah Tn. AR tinggi pada hari pertama yaitu 140/90 mmHg. Saat hari kedua melakukan intervensi asupan Tn AR sama seperti hari pertama yaitu energi 91,76% , tekanan darah os tinggi yaitu
190/100
mmHg. Saat hari ketiga asupan os masih sama diberikan susu entramix 6x 200 ml per hari, asupan os yaitu energi 91, 76% , tekanan darah os pada hari kedua masih termasuk kategori tinggi yaitu 190/100 mmHg. Pada saat hari ketiga dan keempat asupan os masih sama seperti hari sebelumnya yaitu energi 91,76%, pada hari ketiga tekanan darah os 150/mmHg dan tekanan darah os pada hari
keempat sudah termasuk normal yaitu 130/80 mmHg. Pada hari kelima intervensi makan pagi hingga snack sore os masih diberikan susu entramix lalu makan sore sudah diberikan bubur karena os sudah tidak ada kesulitan menelan, os diberikan bubur namun tidak habis asupan hari terakhir os yaitu 69,74%, dan tekanan darah os 130/80 mmHg dan os sudah tidak ada keluhan. Setelah makan sore os diizinkan untuk pulang Saat proses implementasi , pasien diberikan edukasi saat dilakaukan assessment dan setelah snack pagi. Edukasi yang diberikan tentang diet RG , menganjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan / minuman dari luar Rumah Sakit dan anjuran untuk menghabiskan makanan yang diberikan. Selama proses edukasi ini pasien dan keluarga pasien yang menunggu memahami mengenai diet yang sesuai dengan penyakit yang dideritanya.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil monitoring selama lima hari asupan pasien sudah cukup bagus , tanda-tanda vital juga sudah kembali normal , dan keluhan pasien juga sudah berkurang. Dapat disimpulkan bahwa pasien dapat menerima terapi diet yang telah diberikan. Hal ini terjadi karena motivasi yang kuat dari pasien untuk sembuh dan dukungan keluarga juga mempengaruhi. Edukasi yang diberikan dapat diterima baik oleh pasien dan keluarga. B. Saran Pasien tetap menerapkan terapi diet yang diberikan agar pemenuhan kebutuhannya tercapai. Dukungan dari keluarga juga sangat membantu dalam kesembuhan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Geyer JD, G. C. (2009). Stroke a practical approach. Praksita, M. (2015). HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMBACAAN CT SCAN TERHADAP OUTCOME PENDERITA STROKE NON HEMORAGIK.
LAMPIRAN