Faringitis
Definisi • Peradangan dinding faring yg disebabkan virus (paling sering), bakteri, alergi, trauma, ataupun penyebab lain sepeti refluks gastroesofageal.
Patofisiologi • Infeksi virus & bakteri menimbulkan reaksi inflamasi lokal di dinding faring. • Bakteri Streptokokus grup A beta hemolitikus, sebagai bakteri yg paling sering menyebabkan faringitis akan melepaskan toksin ekstraseluler dan protease -> kerusakan jaringan hebat. • Proses penularannya berupa droplet infection melalui sekret hidung dan ludah.
A. Faringitis Viral • Etiologi Epstein-Barr virus, Coxsakie virus, adenovirus, retrovirus, parainfluenza virus. • Tanda & gejala Nyeri tenggorok, konjungtivitis, rinorea, batuk, suara serak, demam subfebris. Pada anak dapat muncul dengan gejala atipikal seperti muntah, nyeri perut, diare, pernapasan lewat mulut.
• Tata laksana -Istirahat, minum cukup, kumur dengan air hangat, kompres dingin di leher. -Analgetik: asetaminofen, ibuprofen. -Pada infeksi herpes simpleks: antivirus metisoprinol 60-100mg/kg pada dewasa, dan 50mg/kg dibagi dalam 4-6 kali pemberian pada anak kurang dari 5 tahun
B. Faringitis Bakterial • Etiologi Bakteri grup A streptokokus beta hemolitikus. • Tanda & gejala Nyeri tenggorok, nyeri menelan, demam, sakit kepala hebat, mual, muntah, nyeri perut. Kultur atau rapid antigen detection test: untuk membedakan faringitis viral dan faringitis bakterial.
• Pemeriksaan fisik -Tonsil membesar, tonsil & faring hiperemis dengan atau tanpa eksudat, & pembesaran kelenjar getah bening servikal anterior. -Uvula membengkak, merah dengan petekie pada palatum & faring.
• Tata laksana Penisilin -> lini pertama Jika alergi penisilin -> sefalosporin selama 10 hari Anti nyeri golongan OAINS seperti ibuprofen
C. Faringitis Fungal • Etiologi Disebabkan jamur Candida Sp. • Tanda & gejala Umumnya sama dengan faringitis yang disebabkan etiologi lainnya, hanya nyeri tenggorok & nyeri saat menelan lebih menonjol.
• Pemeriksaan Fisik Tampak plak putih di daerah orofaring & mukosa faring tampak hiperemis • Terapi Nistatin 100.000-400.000 2 kali sehari. Dapat ditambah terapi suportif berupa analgetika.
D. Faringitis Kronik • Biasanya disebabkan karna pajanan iritan dalam waktu yg lama. • Sensasi yang paling sering dirasakan: tenggorokan yang kering, batuk kering, & sensasi seperti bend asing di faring.
a. Faringitis Kronik Hiperplastik Menyebabkan perubahan pada mukosa dinding posterior faring: tidak rata, tampak kasar, bergranular. b. Faringitis Kronik Atrofi Pemeriksaan dengan cermin dapat memberikan gambaran mukosa faring yang tertutup lendir kental & bila diangkat tampak mukosa kering, licin, & halus.
Tonsilitis
Definisi • Peradangan pada tonsila palatina yang ditandai dengan peradangan tonsil, sakit tenggorok, gangguan menelan, & pembesaran ringan kelenjar limfe leher.
Tonsilitis Akut A. Tonsilitis Viral • Penyebab tersering Ebstein Barr Virus • Tata laksana: istirahat & minum air. Dapat diberikan analgetik. Jika berat -> antivirus. B. Tonsilitis Bakterial • Penyebab tersering bakteri grup A Streptokokus beta hemolitikus, Streptokokus viridan, & Streptokokus piogenes.
• Gambaran klinis: nyeri tenggorork, nyeri menelan, demam tinggi, lesu, nyeri sendi, penurunan nafsu makan, & nyeri telinga. • Pada anak-anak terkadang disertai drooling. • Pemeriksaan fisik: tonsil bengkak, hiperemis, terdapat detritus, teraba kelenjar getah bening submandibula yang bengkak & nyeri penekanan.
Tonsilitis Kronik • Gejala klinis: pasien biasanya mengeluh ada rasa mengganjal di tenggorok, nyeri menelan berulang, & napas yg berbau. • Pemeriksaan fisik: ditemukan tonsil & daerah peritonsilar yang hiperemis, tonsil yg membesar dengan permukaan tidak rata, kripti yg melebar berisi detritus, & pembesaran KGB di servikal ataupun sumbandibula.
Tata laksana: • Diberikan terapi suportif berupa pemberian obat kumur untuk menjaga kebersihan mulut. • Tonsilektomi