Ekologi 3.docx

  • Uploaded by: Vikki boy
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ekologi 3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 875
  • Pages: 9
Bagian silid pembahasan poin 1 dan 4 + 2 buku + 1 jurnal nasional 

1 jurnal nasional Menurut Syafei (dalam Arista et al., 2017), ilmu vegetasi telah dikembangkan dalam berbagai metode untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendekripsikan suatu vegetasi sesuai dengan tujuannya. Suatu metodologi dapat berkembang dengan sangat pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang-bidang pengetahuan lainnya, tetapi tetap harus diperhitungkan berbagai kendala yang ada. Menurut Campbell (dalam Arista et al., 2017), salah satu metode dalam analisis vegetasi tumbuhan yaitu dengan menggunakan jalur transek. Untuk mempelajari suatu kelompok hutan yang belum diketahui keadaan sebelumnya paling baik dilakukan dengan transek. Menurut Heddy (dalam Arista et al., 2017), tujuan transek adalah untuk mengetahui hubungan perubahan vegetasi dan perubahan lingkungan, atau untuk mengetahui jenis vegetasi yang ada di suatu lahan secara cepat. Dalam hal ini, apabila vegetasi sederhana maka garis yang digunakan semakin pendek. Transek ialah jalur sempit melintang lahan yang akan dipelajari/ diselidiki. Untuk hutan, biasanya panjang garis yang digunakan sekitar 50 m-100 m. sedangkan untuk vegetasi semak belukar, garis yang digunakan cukup 5 m - 10 m. Apabila metode ini digunakan pada vegetasi yang lebih sederhana, maka garis yang digunakan cukup 1 m. Menurut Guritno (dalam Arista et al., 2017), kunggulan analisis vegetasi dengan metode transek antara lain: akurasi data diperoleh dengan baik kita terjun lansung, serta pencatatan data jumlah lebih teliti. Selain itu metode ini mempunyai kekurangan yaitu: membutuhkan keahlian untuk mengidentifikasi vegetasi secara lansung, dan dibutuhkan analisis yang baik, waktu yang dibutuhkan cukup lama, membutuhkan tenaga peneliti yang banyak.



2 buku Untuk jenis vegetasi tertentu seperti padang rumput, penggunaan metode plot seringkali kurang praktis dan membutuhkan banyak waktu. Untuk mengatasi masalah itu dapat digunakan metode transek. Terdapat 3 macam metode transek, yaitu line intercept (line transect), belt transect, dan strip sensus. Metode line intercept biasa digunakan oleh ahli ekologi tanaman untuk mempelajari komunitas padang rumput. Dalam cara ini terlebih dahulu ditentukan dua titik sebagai pusat garis transek. Panjang garis transek

dapat 10m, 25m, 50m, atau 100 m. Tebal garis transek itu kemudian dibuat segmensegmen yang panjangnya bisa 1m, 5m, atau 10m (Soegianto, 2014). Pengamatan terhadap tumbuhan dilakukan pada segmen-segmen tersebut. Selanjutnya mencatat, menghitung, dan mengukur panjang penutupan semua spsies tumbuhan pada segmen-segmen tersebut. Cara mengukur panjang penutupan adalah memproyeksikan tegak lurus bagian basal atau aerial coverage yang terpotong garis transek ke tanah (Soegianto, 2014). Metode belt transect biasa digunakan untuk mempelajari suatu kelompok hutan yang luas dna belum diketahui keadaan sebelumnya. Cara ini juga paling efektif untuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut keadaan tanah, topografi, dan elevasi. Transek dibuat memotong garis-garis topografi, dari tepi laut ke pedalaman, memotong sungai atau menaiki dan menuruni lereng pegunungan (Soegianto, 2014). Metode strip sensus sebenarnya sama dengan metode line transect, hanya saja penerapannya untuk mempelajari ekologi vertebrata terestrial (daratan). Metode strip sensus meliputi berjalan di sepanjang garis transek, dan mencatat spesies-spesies yang diamati di sepanjang garis transek tersebut. Data yang dicatat berupa indeks populasi (indeks kepadatan) (Soegianto, 2014). Spesies dominan (dominant species) adalah spesies-spesies dalam suatu komunitas yang paling melimpah atau yang secara kolektif memiliki biomassa terbesar. Sebagai akibatnya, spesies dominan memberikan kontrol kuat terhadap keberadaan dan distribusi spesies lain. Tidak ada penjelasan tunggal mengapa suatu spesies menjadi dominan dalam suatu komunitas. Salah satu hipotesis mengajukan bahwa spesies dominan superior secara kompetitif dalam mengeksploitasi sumber daya terbatas seperti air atau nutrien. Penjelasan lain adalah bahwa spesies dominan paling sukses dalam menghindari predasi atau dampak penyakit (Campbell et al., 2008). 

Poin 1 dan 4 Untuk jenis vegetasi tertentu seperti padang rumput, penggunaan metode plot seringkali kurang praktis dan membutuhkan banyak waktu. Untuk mengatasi masalah itu dapat digunakan metode transek. Terdapat 3 macam metode transek, yaitu line intercept (line transect), belt transect, dan strip sensus. Metode line intercept biasa digunakan oleh ahli ekologi tanaman untuk mempelajari komunitas padang rumput. Dalam cara ini terlebih dahulu ditentukan dua titik sebagai pusat garis transek. Panjang garis transek

dapat 10m, 25m, 50m, atau 100 m. Tebal garis transek itu kemudian dibuat segmensegmen yang panjangnya bisa 1m, 5m, atau 10m (Soegianto, 2014). Pengamatan terhadap tumbuhan dilakukan pada segmen-segmen tersebut. Selanjutnya mencatat, menghitung, dan mengukur panjang penutupan semua spsies tumbuhan pada segmen-segmen tersebut. Cara mengukur panjang penutupan adalah memproyeksikan tegak lurus bagian basal atau aerial coverage yang terpotong garis transek ke tanah (Soegianto, 2014). Spesies dominan (dominant species) adalah spesies-spesies dalam suatu komunitas yang paling melimpah atau yang secara kolektif memiliki biomassa terbesar. Sebagai akibatnya, spesies dominan memberikan kontrol kuat terhadap keberadaan dan distribusi spesies lain. Tidak ada penjelasan tunggal mengapa suatu spesies menjadi dominan dalam suatu komunitas. Salah satu hipotesis mengajukan bahwa spesies dominan superior secara kompetitif dalam mengeksploitasi sumber daya terbatas seperti air atau nutrien. Penjelasan lain adalah bahwa spesies dominan paling sukses dalam menghindari predasi atau dampak penyakit (Campbell et al., 2008).

Campbell, N. A., J. B. Reece, L. A. Urry, M. L. Cain, S. A. Wasserman, P. V. Minorsky, R. B. Jackson. 2008. Biology. Eight Edition. USA: Pearson Education. Terjemahan oleh D. T. Wulandari. 2012. Biologi. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif. Surabaya: Usaha Nasional. Arista, C. D. N., I. S. Widimulya, K. Rahma, dan Mulyadi. 2017. Analisis Vegetasi Tumbuhan Menggunakan Metode Transek Garis (Line Transect) di Kawasan Hutan Lindung Lueng Angen Desa Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang. Prosiding Seminar Nasional Biotik. 1(2): 147-152.

Related Documents

Ekologi
October 2019 62
Ekologi
June 2020 37
Ekologi Bangunan.docx
November 2019 46
1_pengertian Ekologi
June 2020 30
Ekologi Hewan.docx
November 2019 36
Ekologi Akuatik
May 2020 42

More Documents from ""

Ekologi 3.docx
November 2019 26
Anis Dwi (1611011057).doc
November 2019 36
Bagian Lidya.docx
November 2019 28