1. Hutan Ekoton Jenis Hutan
Vegetasi
Jumlah
Hutan Ekoton
Gebang (Corypha utan)
20
Hasil pengamatan pada saat studi lapang di Taman Nasional Baluran menunjukkan jika pada ekosistem hutan ekoton didominasi oleh tumbuhan Gebang (Corypha utan). Hutan ekoton merupakan satu daerah yang memiliki karakteristik spesifik dengan satu jenis spesies yang dominan dan menjadi pembatas dengan ekosistem lain. Hutan ekoton di Taman Nasional Baluran ini menjadi pembatas antara ekosistem hutan musim dan ekosistem hutan pantai. Pada umumnya tumbuhan Gebang dapat hidup dimana saja, namun pada ekosistem hutan ekoton di Taman Nasional Baluran ini memiliki rentang toleransi yang optimum dikarenakan tercukupinya kebutuhan air. Salah satu ciri palmae adalah suka dengan daerah pantai dengan sanitasi tertentu. Hal inilah yang menyebabkan tumbuhan Gebang mendominasi di ekosistem hutan ekoton ini. Batas akhir kehidupan spesies ini ditandai dengan munculnya bunga. Bunga tersebut nantinya akan menghasilkan biji, dan biji tersebut kemudian akan jatuh lalu kering dan tumbuh. Rentang toleransi antar organisme atau spesies berbeda-beda. Berdasarkan hasil pengamatan, tekstur tanah pada ekosistem hutan ekoton ini tergolong liat. Pengukuran faktor abiotik pada ekosistem hutan ekoton meliputi suhu, kelembapan udara, intensitas cahaya, pH tanah, kelembapan tanah, kecepatan angin, ketebalan serasah, dan tekstur tanah. Masing-masing faktor abiotik diukur dengan 3 kali pengulangan. Untuk suhu didapatkan suhu rata-rata sebesar 37,7° C, kelembapan udara 53%, intensitas cahaya 4.683,3 cd, pH tanah 6,9, kelembapan tanah 6,6%, kecepatan angin 32 m/s, ketebalan serasah 1,7 cm, dan tekstur tanah liat. Ketebalan serasah berpengaruh terhadap jumlah serasah yang dapat terdekomposisi, semakin tebal serasah maka semakin banyak bahan organik yang dihasilkan (Haneda et al., 2017). Haneda, N. F., C. Wibowo, dan M. Hasbi. 2017. Peranan Arthropodaa di Ekosistem Ekoton dan Kelapa Sawit. Jurnal Silvikultur Tropika. 8(2): 116-122.
2. Hutan Musim Jenis Hutan Hutan Musim
Vegetasi
Jumlah
Citrus sp.
7
Tumbuhan A
1
Hasil pengamatan pada saat studi lapang di Taman Nasional Baluran menunjukkan jika pada ekosistem hutan musim tumbuhan yang dominan adalah Citrus sp. dan Tumbuhan A. Citrus sp. berjumlah 7, sedangkan tumbuhan A berjumlah 1. Hutan musim merupakan hutan yang hijau pada saat musim tertentu saja, misalnya musim hujan. Pengukuran faktor abiotik pada ekosistem hutan musim meliputi suhu, kelembapan udara, intensitas cahaya, pH tanah, kelembapan tanah, kecepatan angin, ketebalan serasah, dan tekstur tanah. Masing-masing faktor abiotik diukur dengan 3 kali pengulangan. Untuk suhu didapatkan suhu rata-rata sebesar 41,9° C, kelembapan udara 42,3%, intensitas cahaya 35.133,3 cd, pH tanah 7, kelembapan tanah 0%, kecepatan angin 3 m/s, ketebalan serasah 3,7 cm, dan tekstur tanah liat. Tekstur tanah di hutan ini liat namun retak dikarenakan intensitas cahaya matahari yang sangat tinggi dan udara yang sangat kering. Di hutan ini terdapat banyak sekali semak-semak. Di hutan musim dan hutan kering banyak pepohonan yang menggugurkan daunnya di kala musim kering dan menumbuhkan dedaunan baru ketika musim hujan datang (Burnie, 1999). Hutan musin terdapat pada derah yang dipengaruhi iklim musim. Hutan musim sering juga disebut hutan homogen, karena terdiri dari satu macam tumbuhan saja (Khosim dan Sriyanto, 2008).
Burnie, D. 1999. Get a Grip on Ecology. UK: Ivy Press Limited. Diterjemahkan oleh Damaring Tyas Wulandari. 2005. Bengkel Ilmu Ekologi. Jakarta: Erlangga. Khosim, A., dan Sriyanto. 2008. Cara Menghadapi Ujian Nasional 2008. Jakarta: Grasindo. B
Skala 1:5 Tumbuhan A
Citrus sp. S
U
T Tumbuhan A
5m Citrus sp. Citrus sp.
Citrus sp.
Citrus sp.
2m
2m
Citrus sp. 2,5 m 1m 2m
1,5 m
2,5 m
2,55 m Citrus sp.
5,08 m
2,5 m Citrus sp.
3m
3,3 m
3,13 m
3,9 m
2,36 m