NAMA
: ANIS DWI AISAH
NIM
: 1611011057
ASUHAN KEPERAWATAN PADA REMAJA YANG MENJADI ORANG TUA 1.
Pengkajian a. Identitas : Biasanya usia klien 13-18 tahun, lebih banyak pada orang yang ekonominya menengah kebawah, dan pendidikan nya kurang. b. Keluhan Utama Sering merasa labil dalam keluarganya, sering menangis. c. Riwayat penyakit 1) Keadaan Lingkungan Yang Mempengaruhi Timbulnya Penyakit Mempunyai anak yang masih usia balita, yang hamil diluar nikah dan usia suami juga masih remaja. Dikucilkan oleh tetangganya dan tidak mampu menjalin hubungan sosial dengan baik. d. Pola fungsi kesehatan 1) Pola nutrisi dan metabolisme Asupan nutrisi kurang dari kebutuhan karena adanya stres dan perasaan labil terhadap emosi yang mempengaruhi pola makan. 2) Pola aktivitas dan tidur Istirahat tidur juga terganggu karena banyak memikirkan sesuatu dan serim menimbang keputusan sehingga tidur berkurang. 3) Pola konsep diri
Gambaran diri : terkadang masih merasa malu karena masih tidak bisa
mengontrol emosi. Ideal diri : saya ingin masa depan saya baik bersama keluaga dan tidak
ada masalah dalam keluarga Harga diri : sebagai orang tua ingin menghindari rasa emosi yang tidak
baik dan dapat meningkatkan harga diri. Peran diri : saya ingin tetap diterima dimasyarakat meskipun pada usia
remaja sudah menjadi orang tua. Identitas diri : saya adalah orang tua yang baik bagi keluarga saya
4) Pola mekanisme koping Koping klien tidak efektif karena susah untuk bersosialisasi ke lingkungan sekitar. Tidak adanya kontak mata saat pengkajian dilakukan.
2.
Diagnosis Keperawatan ANALISIS DATA
No
Pengelompokkan Data
1
DS : biasanya klien mengatakan
Masalah
KP (Kemungkinan
Kontrol Emosi Labil
penyebab) Gangguan Harga Diri
susah dalam mengambil keputusan dalam keluarga, masih banyak berpikir dan pikiran berubah-ubah. DO : -
Menangis
-
Tidak ada kontak mata
-
Kurang pengetahuan tentang pengetahuan menjadi orang tua saat remaja
Daftar Diagnosis Keperawatan / Masalah Kolaboratif Berdasarkan Urutan Prioritas
No. Diagnosa Keperawatan / Masalah Kolaboratif
Paraf
1.
Anis Dwi
Kontrol emosi labil b.d gangguan Harga Diri d.d menangis dan tidak adanya kontak mata
3.
Rencana Tindakan Keperawatan RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama
:
No. Register
Umur
:
Diagnosa Medis :
No Diagnosis 1 Kontrol emosi labil
NOC Kontrol Emosi Labil pasien Teratasi
b.d
Dengan Indikator :
gangguan
Koping : 1. Menyatakan
Harga Diri d.d
perasaan akan
: NIC dan Implementasi Dukungan Emosional : 1. Diskusikan dengan pasien mengenai pengalaman Emosi nya
Paraf Anis Dwi
menangis dan tidak
kontrol diri (4) 2. Melaporkan
untuk
pengurangan stres
adanya kontak mata
2. Dorong pasien mengekspresikan
(4) 3. Menyatakan butuh bantuan (4) Resolusi rasa bersalah : 1. Menyatakan penyebab rasa
perasaan cemas, marah, atau sedih Fasilitasi perasaan bersalah : 1. Pandu klien dan keluarga
bersalah (5) 2. Beradaptasi dengan
mengidentifikasi
perubahan hidup
perasaan sakit
yang terjadi (4) Kesehatan emosi
karena merasa bersalah 2. Bantu klien dan
caregiver : 1. Merasakan kontrol
keluarga
diri (4) 2. Merasakan
mengidentifikasi dan mengkaji
hubungan sosial (5) 3. Merasakan
situasi dimana
kesejahteraan spiritual (5)
perasaan merasa bersalah muncul Peningkatan Harga Diri : 1. Dukung melakukan kontak mata pada saat berkomunikasi dengan orang lain 2. Monitor frekuensi verbalisasi negatif terhadap diri
4. Implementasi Keperawatan Mengimplementasikan Rencana Tindakan 5. Evaluasi Keperawatan
No. 1
Masalah Keperawatan / Kolaraboratif Kontrol Emosi Labil
Catatan Perkembangan S: Merasa emosi nya lebih stabil O: Tidak menangis, adanya kontak mata dan wajah rileks A: Tujuan tercapai P: -
Rencana tindakan dihentikan
-
Memotivasi untuk lebih bisa berpikir dewasa dan tidak labil dalam kehidupan keluarga
-
Memberikan motivasi jika ada masalah untuk kembali lagi ke petugas kesehatan
Paraf Anis Dwi