Ekg

  • Uploaded by: erwynda prasetya
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ekg as PDF for free.

More details

  • Words: 1,399
  • Pages: 36
EKG Elektrokardiograf

Disusun oleh

KELOMPOK 4 Adistya Budhi Andri Kurniawan Bayu Dian A Erwynda Prasetya Herlina Utari Khoirini Mazidah Ni Gusti Ayu Ninik Agustina Novita Kurnia E Nurmasari Syoviana Kartika N

082.0003 082.0007 082.0013 082.0039 082.0045 082.0051 082.0059 082.0061 082.0067 082.0069 082.0087

DIII_2A STIKES HANGTUAH SURABAYA

Elektrokardiografi • Adalah ilmu yang mempelajari perubahan potensial atau perubahan volatse yang terdapat dalam jantung. • Dalam elektrokardiograf terdapat sebuah rangkaian bio amplifier yang memperkuat sinyal gelombang listrik yang berasal dari kegiatan fungsi jantung • Tujuannya penggunaan elektrokardiograf adalah untuk memperoleh informasi tentang kerja fungsi jantung seseorang sehingga berbagai keadaan jantung dapat dideteksi dengan tepat, baik kelainan berupa kelainan elektris (misalnya aritmia), kelainan anatomis (misalnya hipertiofi bilik dan serambi), maupun kelainan lain.

Elektrokardiograf • Merupakan pemeriksaan non infasif paling sering digunakan sebagai alat bantu diagnosis penyakit jantung yang merupakan gambaran grafik dari potensial listrik yang dibuat oleh jaringan jantung. • Alat yang dipergunakan dalam perekaman ini disebut elektrokardiografi dan hasil perekamannya disebut elektrokardiogram.

Kegunaan elektrokardiograf 1. Mengetahui kelainan – kelainan irama jantung (aritmia) 2. Mengetahui kelainan – kelainan miokardium (infark, hipertrophy atrial dan ventrikel) 3. Mengetahui adanya pengaruh atau efek obat- obat jantung 4. Mengetahui adanya gangguan elektrolit 5. Mengetahui adanya gangguan perikarditis

Leads (sandapan) Bagian tubuh yang di pakai sebagai tempat perekaman dinyatakan dengan istilah leads atau sandapan yang lazim dipakai berjumlah 12 leads (6 lead ekstremitas dan 6 lead perikordial)

Leads (sandapan) 1. Lead ekstremitas a. Lead standar ekstremitas b. Lead tambahan 2. Lead perikordial

1. Lead ekstremitas a. Lead standar ekstremitas • • •

Lead I merekam beda potensial listrik antara tangan kiri dan tangan kanan. “exploring electrode” dipasang di tangan kiri dan “indifferent electrode” ditangan kanan. Lead II merupakan beda potensial listrik antara kaki kiri dan tangan kanan. “exploring electrode” dipasang di kaki kiri dan “indifferent electrode” ditangan kanan Lead III merekam beda potensial listrik antara kaki kiri dan tangan kiri. “exploring electrode” dipasang di kaki kiri dan “indifferent electrode” di tangan kiri.

1. Lead ekstremitas b. •





Lead tambahan Lead aVR merekam beda potensial listrik antara tangan kanan dan tangan kiri bersama kaki kiri. “exploring electrode” dipasang di tangan kanan dan “indefferent electrode” di tangan kiri bersama kaki kiri. Lead aVL merekam beda potensial listrik antara tangan kiri dan tangan kanan bersama kaki kiri. “exploring electrode” dipasang di tangan kiri dan “indefferent electrode” di tangan kanan bersama kaki kiri. Lead aVF merekam beda potensial listrik antara kaki kiri dan tangan kanan bersama tangan kiri “exploring electrode” dipasang di tangan kiri dan “indefferent electrode” di tangan kanan bersama kaki kiri.

2.

Lead perikordial

Potensial listrik pada “indefferent electroda” padaleadsini di buat menjadi 0 sedangkan “exploring elektroda” dipasang diberbagai tempat di dada. •

Lead V1, di spathium intercostale 4 kanan di pinggir kanan sternum



Lead V2, di spathium intercostale 4 kiri di pinggir kiri sternum



Lead V3, di pertengahan antara V2 dan V4



Lead V4, di perpotongan antara linea medioclavicularis kiri dengan dengan spathium intercostale 5 kiri



Lead V5, di perpotongan antara linea axilaris anterior kiri dengan spathum intercostale 5 kiri



Lead V6, di perpotongan antara linea axilaris media kiri dengan spathum intercostale 5 kiri

Pada setiap siklus denyut jantung terlukis grafik dengan gelombang – gelombang

Antara lain….

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Gelombang P Gelombang Q Gelombang R Gelombang S Gelombang T Gelombang U Kompleks QRS Interval PR Interval QT Segmen ST

1. Gelombang P Merupakan gelombang awal hasil depolarisasi di kedua atrium dan normalnya kurang dari 0.12 detik dan tingginya (amplitudo) tidak lebih dari 0.3 mV.

2. Gelombang Q Merupakan gelombang defleksi negatif setelah gelombang P dan normalnya lebar tidak lebih dari 0.04 detik dan kedalamannya kurang dari 45% atau ½ tinggi gelombang R.

3. Gelombang R Merupakan gelombang defleksi positif (ke_atas) setelah gelombang P atau gelombang Q dan normalnya gelombang ini selalu positif di semua sadapan kecuali di aVR.

4. Gelombang S Merupakan gelombang defleksi negatif (ke_bawah) setelah gelombang R atau gelombang Q dan normalnya gelombang S berangsur – angsur menghilang pada sadapan dan sering terlihat lebih dalam di sadapan aVR.

5. Gelombang T Merupakan gelombang hasil repolarisasi di kedua ventrikel dan normalnya positif (ke_atas)dan inverted (ke_bawah) di aVR.

6. Gelombang U Merupakan gelombang yang muncul setelah gelombang T dan sebelum gelombang P dan normalnya diakibatkan kelainan hipokalemia

7. Kompleks QRS Merupakan gelombang kedua setelah gelombang P terdiri atas gelombang Q, gelombang R, gelombang S dan normalnya 0.06 – 0.12 detik dengan amplitudo beraksi bergantung pada sadapan.

8. Interval PR Merupakan garis horisontal yang di ukur dari awal gelombang P hingga awal kompleks QRS dan normalnya 0.12 – 0.20 detik.

9. Interval QT Merupakan garis horisontal yang di awali dari gelombang Q sampai akhir gelombang T dan normalnya laki – laki berkisar antara 0.42 – 0.44 detik dan wanita berkisar antara 0.43 – 0.47 detik.

10. Segmen ST Merupakan Segmen yang menghubungkan kompleks QRS dan gelombang T serta berdurasi 0.08 – 0.12 detik dan normalnya sedikit cekung ke atas sehingga tingkat ukuran ini bisa positif palsu sekitar 15-20% (yang sedikit lebih tinggi pada wanita daripada pria) dan negatif palsu sebesar 20-30%.

Perekaman Jantung menggunakan

ELEKTROKARDIOGRAF

a. Alat – alat yang di pergunakan 1. Elektrokardiograf adalah alat pokok 2. Alat – alat pembantu, terdiri dari : a. Kawat penerima arus b. Kawat penghubung denagan bumi c. Kawat electrode d. Gel (penghantar arus listrik antara permukaan tubuh dan electroda)

Keterangan…

• Elektrokardiograf dilengkapi alat perekam yang mencatat potensial listrik pada bagian tubuh tertentu dalam bentuk grafik (elektrokardiogram). • Elektrokardiograf yang canggih dilengkapi pula dengan layar osiloskop untuk menampilkan elektrokardiogram. • Elektrokardiograf yang dapat menangkap sinyal yang timbul melalui pemancar (transmitter) sehingga tidak menggunakan kawat penghubung antara orang yang yang diperiksa dengan elektrokardiograf. • Untuk menjalankan elektrokardiograf, dapat di pakai arus searah dan dapat pula arus berganti dengan potensial 110 volt atau 220 volt.

Keterangan… • Kawat peneima arus listrik menghubungkan elektrokardiograf dengan sumber arus listrik yang menjalankan elektrokardiograf. Kawat ini tidak dipergunakan jika elektrokardiograf dijalankan oleh baterai kering. • Kawat penghubung dengan bumi berfungsi untuk menetralisai arus listrik yang tidak berguna yang timbul pada elektrokardiograf. • Kawat elektroda becabang 10 di ujung masing- masing cabang trdapat elektroda yang akan di tempelkan pada permukaan tubuh untuk merekam potensial listrik di tempat itu. • Gel merupakan konduktor yang menghantarkan arus listrik dari permukaan tubuh ke elektrode.

b. Cara kerja • Pasien harus berbaring dengan tenang dan tidak bergerak sebab impuls yang menimbulkan gerak tersebut mengacaukan bentuk elektrokardiograf sehingga sukar di kaji. • Semua alat – alat yang terbuat dari logam (jam tangan, perhiasan, dll) harus dilepaskan.

Kemudian lakukan hal sebagi berikut…

1.

2. 3.

4.

Pasanglah hubungan antara ektrokardograf dengan sumber arus listrik, bumi dan elektroda. Hidupkanlah elektrokardigraf dan periksalah apakah elektrokardiograf berfungsi (lampu hijau menyala) kemudian matikanlah kembali elektrokardiograf tersebut Pasanglah elektroda – elektroda pada pasien dengan lebih dulu menggosokkan gel (paste) pada permukaan elektroda yang menempel pada tubuh pasien. Hidupkanlah kembali elektrokardiograf. Putarlah tombl pengatur lead pada daerah netral (huruf C) dan aturlah agar jarum pencatat menunjuk ke tengah – tengah kertas grafik,jarum ini akan melukiskan garis dasar. Jalankan kertas grafik, lakukanlah kalibrasi dengan menekan tombol kalibrasi beberapa kali. Pergunakanlah kalibrasi pada angka 1, kemudian hentikan kembali kertas grafik.

5.

6. 7. 8. 9.

Putarlah tombol pengatur laed 1 dan aturlah agar garis dasar terletak di tengah – tengah kertas grafik. Jika pada waktu mencatat jarum pencatat membentur pinggir perekam, aturlah agar jarum tersebut jauh dari pinggir tempat perekam. Jalankanlah kembali kertas grafik sampai sepanjang lebih kurang 15 cm, lalu hentikan kembali kertas grafik. Putarlah tombol pengtur lead 2 dan aturlah kembali garis dasar. Jalankan kembali kertas grafik sampai sepanjang jarum lebih kurang 15 cm, lalu hentikan kembali kertas grafik seperti yang dilakukan tadi. Putarlah tombol pengatur lead 3 dan lakukan hal yang sama seperti tadi.

10. Rekamlah elektrokardiogram pada leads aVR, aVL,aVF,V1, V2, V3, V4, V5, V6 dengan cara seperti yang dilakukan tadi secara berturut- turut . 11. Setelah perekam selesai, matikanlah elektrokardiograf dan kembalikanlah semua peralatan pada tempatnya.

Keterangan…

Kecepatan baku yang bisa digunakan adalah 25mm/detik sehingga tiap mm kertas menunjukan 0.04 detik. Tiap kotak besar (5mm) menunjukan 0.20 detik. Kebanyakan mesin EKG mempunyai dua kecepatan yakni 25 mm/detik dan 50mm/ detik.

Keterangan…

Standarisasi amplitudo baku yang bisa dipakai adalah satu, artinya tiap 1cm defleksi ventrikal menunjukan 1mV. Bilamana gambaran EKG terlalu besar sehingga defleksi gelombang QRS tidak tertangkap, maka standarisasi dapat diturunkan menjadi ½ (dalam hal ini 1mV sama dengan 0.5cm atau 5mm).

Wss.wr.wb

Related Documents

Ekg.
April 2020 22
Ekg
June 2020 30
Ekg
April 2020 19
Ekg
April 2020 27
Ekg Normal
June 2020 15
Ekg 12
May 2020 16

More Documents from ""

Gizi Umum Uts
June 2020 18
Dok. Gadar
June 2020 27
Ekg
June 2020 30
Lap Fl Tb Fix A10.docx
October 2019 42
Neuro_7.docx
October 2019 40