GIZI UMUM Asuhan medis Asuhan keperawatan Asuhan nutrisi
- obat - tindakan medis - tindakan keperawatan - makanan - dukungan nutrisi
Makanan oleh ahli gizi : Dukungan nutrisi, ∙ Obat – obatan per oral ‘ dokter/ apoteker ∙ Kemasan parental ‘ dokter/ apoteker (infuse yang dimasukkan kepembuluh darah) ∙ Kemasan enteral ‘ dokter/ apoteker/ ahli gizi (melalui saluran pencernaan) ∙ Makanan lewat pipa ‘ ahli gizi (blenderize) Tim asuhan nutrisi Program kerja departemen kesehatan Republik Indonesia / PJPT II Tujuan: ∙ Upaya memenuhi kebutuhan nutrisi secara optimal ∙ Dokter, perawat, apoteker, ahli gizi, adalah anggota kegiatan, ∙ Dalam masalah gizi ∙ Menentukan kebutuhan nutrisi pasien ∙ Mempersiapkan nutrisi ∙ Pelaksanaan pemberian nutrisi ∙ Evaluasi Instalasi gizi ∙ Pengadaan makanan, pemberian makanan kepada pasien sesuai diet dan keadaan klinis ∙ Yan gizi ruang rawat, serangkaian kegiatan mulai perencanaan sampai evaluasi diet ∙ Penyuluhan dan konsultasi gizi, kegiatan konsultasi pada pasien rawat jalan atau inap dan masyarakat ∙ Penelitian dan pengembangan, penelitian dan pengembangan ilmu gizi terapan ∙ Ilmu gizi, ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan ∙ Zat, ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yang menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses – proses kehidupan ∙ Ilmu diet, cabang ilmu gizi yang mempelajari tentang cara pemberian makanan kepada keluarga atau perseorangan sakit atau sehat dengan memperhubungkan syarat gizi dan social ekonomi ∙ Diet, ∙ Makanan yang dimakan sehari – hari ∙ Makanan yang dimakan menurut aturan tertentu ∙ Makanan yang ditentukan macam dan jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan zat gizi atau penyembuhan penyakit tertentu
∙ ∙ ∙
Makanan, bahan selain obat yang mengandung zat gizi yang berguna bila masuk kedalam tubuh Pangan, istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan Bahan makanan, makanan yang masih mentah
Hidangan Sehat Harus terdiri dari zat tenaga, zat pembangun, zat pengatur ∙ Sepiring nasi ∙ Sepotong lauk hewani ∙ Sepotong lauk nabati ∙ Semangkuk sayur ∙ Sepotong buah Dengan demikian akan diperoleh gizi seimbang Selogan lama 4 sehat 5 sempurna Selogan baru 13 pesan gizi seimbang Isi dari selogan baru : ∙ Makanlah aneka ragam makanan ∙ Makanlah untuk memenuhi kebutuhan energi ∙ Batasi lemak atau minyak sampai setengah dari kecukupan energi ∙ Gunakan garam yang beryodium ∙ Makanlah makanan sumber zat besi ∙ Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan ∙ Biasakan makan pagi ∙ Minumlah air bersih, aman, dan cukup jumlahnya ∙ Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur ∙ Hindari minuman beralkohol ∙ Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan ∙ Bacalah label pada makanan yang dikemas Zat – zat yang ada didalam makanan, Karbohidrat Adalah senyawa majemuk yangmengandung unsur C, H, dan O Fungsi karbohidrat : ∙ Sebagai sumber energi (1gr karbohidrat = 4.1 kkal) ∙ Untuk membantu pertumbuhan ∙ Memperbaiki sel – sel yang rusak ∙ Pembentukan senyawa lain, lemak, dan protein ∙ Pembentukan ribose ∙ Memberikan rasa kenyang ∙ Memberi cadangan tenaga o 60%-70% total kalori per hari o 8%-10% kg berat badan per hari (dewasa) Kelebihan karbohidrat akan diubah menjadi lemak dan diserap sebagai cadangan energi (gemuk)
Kekurangan karbohidrat tubuh akan memecah cadangan karbohidrat gilikogen dan lemak menjadi energi (kurus) karbohidrat dibagi berdasarkan gugus gula, Jumlah gugus gula Contoh Heksosa (glukosa, fruktosa, galaktosa), Monosakarida Satu Triosa, Tetrosa, dan Pentosa. Laktosa (gula susu), Sukrosa (gula tebu), Disakarida Dua Maltosa dan Salobiosa. Gilikogen, Pektin, Ketin, Heparin, Lignin, Polisakarida Lebih dari dua Insulin, Kalsium pektat. Laktosa Maltosa Sakrosa
: : :
Monosakarida ∙ Sukrosa ∙ Laktosa ∙ Maltosa
Glukosa Fruktosa Glukosa = = =
+ + +
Galaktosa Glukosa Glukose
= = =
Laktase Maltase Sakrose
1 mol glukosa + 1 mol fruktosa 1 mol glukosa + 1 mol galaktosa 2 mol glukosa
Disakarida ( terdiri dari dua molekul monosakarida ) Sifat : rasa manis, larut dalam air di pencernaan dan dipecah menjadi monosakarida Zat termasuk disakarida : ∙ sukrosa (gula pasir, tebu, bit) ∙ maltosa (biji yang sedang berkecambah) ∙ laktosa (gula susu, susu) Polisakarida (terdiri dari banyak molekul monosakarida bias lebih dari 200 mol) Sifat : bila dipanaskan menjadi lunak, tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia Guna : ∙ memberi bentuk pada feses ∙ memberi rasa kenyang lebih lama ∙ merangsang HCl lambung ∙ glikogen simpanan karbohidrat pada manusia atau pada hewan yaitu pada hati dan sedikit pada otot Tingkatan kemanisan Karbohidrat : (monosakarida dan disakarida digunakan sebagai pemanis dengan tingkatan kemanisan disebabkan) Sukrosa Fruktosa Gluktosa Galaktosa Maltosa Laktosa
100 173 74 32 32 16
Pemanis buatan : ∙ Saccarin 500 (meninggalkan rasa pahit) ∙ Siklamat (tidak dianjurkan) ∙ Steviosid 1500 ∙ Aspartame 20.000 (nutra sweet) ∙ Hasil hidrolisasi amilum dari tepung singkong dan jangung (high fructose) Protein Adalah senyawa komplek yang mengandung unsur C, H, O dan N (P dan S) Fungsi protein : ∙ Sebagai sumber energi (1gr protein = 4.1 kkal) ∙ Sebagai zat pembangun ∙ Pembentuk sel yang baru ∙ Pengganti sel yang rusak ∙ Pembentukan senyawa lain (lemak, anti body, hormon, enzim dan karbohidrat) ∙ Menjaga keseimbangan asam dan basa tubuh ∙ Mempertahankan visikositas (kekentalan) darah o Kebutuhan dewasa 1gr – 1.5gr/ kg BB/ hari o Kebutuhan anak – anak 2gr – 3gr/ kg BB/ hari Kelebihan protein akn dipecah oleh tubuh dan diubah menjadi urine Kekurangan protein akan menyebabkan gangguan pertumbuhan dan gangguan fungsi organ dalam tubuh Protein dalam tubuh diuraikan menjadi asam amino, mutu protein ditentukan oleh asam amino : Asam amino essensial (tidak dapat dibuat oleh tubuh) • Protein sempurna Asam amino essensial lengkap macam dan jumlahnya. Guna : mempertahankan jaringan menjamin adanya pertumbuhan • Protein tak sempurna Satu atau lebih asam amino essensial jumlahnya sedikit atau tidak mengandung sama sekali. Guna : tidak dapat mempertahankan jaringan tidak dapat menjamin pertumbuhan • Protein kurang sempurna Semua asam amino essensial jumlahnya kurang Guna : dapat mempertahankan jaringan tetap tidak dapat menjamin pertumbuhan • Asam amino : Non essensial : Asam amino yang dapat dibentuk oleh tubuh Essensial : Asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan bisa didaptkan dari makanan
• ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ ∙ • ∙ ∙
Asam amino esensial : Lysin Leusin Isoleusin Threonin Valin Methionin Phenylalanin Thrypthopan Pada anak ditambahi dengan : Arginin Histidin
Lemak Adalah senyawa komplek yang mengandung unsur C, H, dan O Fungsi lemak : ∙ Sebagai sumber energi utama (1gr lemak = 9.3 kkal) ∙ Pelarut vitamin A, D, E dan K ∙ Pelindung tubuh dari suhu dingin ∙ Sebagai pelindung alat tubuh yang vital ∙ Salah satu penyusun membran sel ∙ Pembangun bagian tubuh tertentu ∙ Mambentuk garis tubuh yang baik Lemak dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu : ∙ Lemak sederhana (lemak dan minyak) ∙ Lemak campuran (fosfolipid dan lipoprotein) ∙ Lemak asli (asam lemak dan sterol) Lemak dibedakan menjadi beberapa tingkatan : • Asam lemak jenuh (dapat dibuat dalam tubuh) contoh : lemak hewan dan mentega • Asam lemak tak jenuh (tidak dapat dibuat didalam tubuh) contoh : lemak nabati, minyak jagung, kelapa dan kedelai • Asam lemak essensial (tidak dapat dibuat didalam tubuh) contoh : asam lemak arakhidonat, asam lemak linoleat dan asam lemak linolenat yang berfungsi untuk pertumbuhan, kesehatan saraf dan arteri, menjaga kulit agar tidak kering. •
1 mol lemak akan dipecah menjadi 1 mol gkiserol dan 3 mol asam lemak (tidak selalu sama) • Ada 2 asam lemak essensial (ALE) yaitu asam linolenat (omega 6) dan asam linolenat (omega 3) ⋅ Turunan 0,6 asam arachidonat, terdapat pada minyak jagung, kedelai, biji matahari
⋅ Turunan 0,3 EPA (Ekiosa Penta Aenoat) dan DHA (Dokosa Hexa Aenoat) terdapat pada plankton, minyak ikan laut dalam. Bentuk lemak : lunak, padat, cair ditentukan oleh asam lemak yang terkandung dalam lemak tersebut ∙ Semakin banyak asam lemak jenuhnya, makin padat dan sukar dicerna ∙ Semakin banyak asam lemak tak jenuhnya, makin cair dan mudah dicerna ∙ Asam lemak jenuh tidak mempunyai ikatan rangkap ∙ Asam lemak tak jenuh mempunyai ikatan rangkap Akibat kelebihan : ∙ Panas tubuh sulit keluar ∙ Gerakan tubuh terbatas ∙ Kerja alat tubuh terganggu ∙ Mudah terkena beberapa penyakit (hati, DM, ginjal, jantung) ∙ Lemak viseral menggangu metabolisme dan sangat membahayakan Akibat kekurangan : ∙ Penyerapan vitamin A, D, E, dan K terganggu ∙ Tidak ada pelindung alat – alat tubuh bila terjadi benturan dari luar Air Tubuh manusia terdiri dari 60 -70% air ∙ Guna sebagai pengangkut zat – zat gizi ∙ Media reaksi kimia, pencernaan, peredaran darah ∙ Pengatur suhu tubuh ∙ Pelumas sendi ∙ Bahan baku ∙ Mengatur keseimbangan elektrolit Kebutuhan air, Bayi : 1,5 ml / kalori Dewasa : 1 ml / kalori Akibat kelebihan : overhidrasi (infus) Akibat kekurangan : dehidrasi, jika tubuh kehilangan air sampai dengan 10% (bahaya) dan 20% fatal. Pengaturan pengeluaran air Energi Adalah sejumlah tenaga yang diperlukan untuk menjalankan berbagai fungsi tubuh dengan satuan energi (kalori). 1 kalori : banyaknya panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1gr air o sebanyak 1 C (15oC menjadi 16oC). Energi terbagi atas , Energi luar : energi yang diperlukan untuk bekerja, lari, dsb Energi dalam : energi yang diperlukan untuk bekerjanya alat – alat tubuh (paru – paru, ginjal, jantung) Energi untuk membentuk jaringan baru, berbagai proses metabolisme energi berasal dari pengeluaran zat – zat makanan. Hasil energi beberapa : kerja luar, panas, dan disamping energi. 1gr karbohidrat 4 kalori 1gr protein
4 kalori
1gr lemak
9 kalori
Status gizi : keadaan tubuh seseorang sebagai hasil dari zat yang diperoleh. Misal : gemuk, normal, kurus Cara menentukan status gizi ⋅ IMT (Index Masa Tubuh) ⋅ SGA (Subjektive Global Assesment) Rumus IMT
=
berat badan (Kg) Tinggi badan (m)2
Kurus tingkat berat bila IMT Kurus tingkat ringan bila IMT Normal bila IMT Gemuk tingkat ringan bila IMT Gemuk tingkat berat bila IMT
: < 17.0 : 17.0 – 18.5 : 18.5 – 25.0 : >25.0 -27.0 : >27.0
SGA lihat formulir Menafsir kebutuhan energi dipengaruh oleh ∙ AMB (Angka Metabolisme Basal), kebutuhan energi saat istirahat ∙ Aktifitas fisik bedrest, ringan, sedang, berat, sangat berat ∙ SDA (spesific Dynamic Action) energi untuk metabolisme makanan Rumus AMB / BMR (Basal Metabolisme Rate) Harris Benedict = 66.5 + (13.5 x BB(kg)) + (5 x TB(cm)) + (6.75 x umur(th)) Cara cepat = 1kkal x BB(kg) x 24 AMB dipengaruhi oleh : •Ukuran tubuh •Komposisi tubuh •Jenis kelamin •Umur •Tidur dan aktivitas •Suhu tubuh •Iklim •Sekresi endokrin •Status gizi •H/M Rumus kebutuhan energi Cara cepat = pria BBA x 30kalori = wanita BBA x 25kalori Cara praktis Tujuan menurunkanBB
rendah 15 kal/kg
Tingkat aktivitas sedang 20 kal/kg
berat 25 kal/kg
Memperhatikan BB Menambah BB
20 kal/kg 25 kal/kg
25 kal/kg 30 kal/kg
30 kal/kg 35 kal/kg
Menghitung berat badan Ideal = TB (cm) – 100 -10% = BBS x 100 BBI Status Gizi Buruk Kurang Normal Over wight Obesitas
<80% 80 – 90% 90 – 110% 110 – 120% >120%
Metabolisme Metabolisme makanan / pencernaan makanan adalah proses untuk mangubah zat makanan yang volumenya besar menjadi kecil / halus sehingga dapat diserap oleh usus. Zat gizi sumber energi ada tiga yaitu karbohidrat, protein, dam lemakikatan alkohol dan asam organ yang menghasilkan energi tapi karena dikonsumsi sedikit maka tidak diperhitungkan sebagai sumber energi. Produksi pangan dan sistem distribusi sistem sosial ekonami politik Bagan life style keluarga
Metabolisme Karbohidrat, Protein dan Lemak masing – masing 2 fase, • Fase I Anaerob (fase khusus) Pada fase ini hasil akhir metabolisme adalah karbohidrat (monosakarida), protein (asam amino) dan lemak (asam lemak dan gliserin) Metabolisme fase I adalah Mekanik : dikunyah, ditelan, peristaltik lambung, peristaltik usus Kimia : dengan enzim pencernaan lipase (menguraikan lemak), protese (menguraikan protein), karbodehidrase (menguraikan karbohidrat) •
Fase II Aerob (fase bersama)
Metabolit hasil fase I diolah lebih lanjut secara oksidatif menjadi energi yang terkandung dalam tiap ATP (Adenosin Tri Phosphat). ATP selalu ikut pada setiap reaksi yang memerlukan energi untuk otot yang memerlukan energi banyak mempunyai cadangan energi lain di samping ATP yaitu, phospolneatin ATP – ADP + PO4 + Energi Phospocretin – Kreatin + PO4 + Energi Energi + ADP – ATP ATP – ADP + PO4 + Energi •
Enzim
Tempat Mulut Lambung Pangkreas Usus
Karbohidrat Ptyalin
Protein
Pepsinogen, HCl, Pepsin Amilopepsin Tripsinogen, Enterokinase, Tripsin Maltosa, Enterokinase, Laktase, Surose Erepsin
Lemak Asam Lambung Steapsin
Gatah Empedu
Metabolisme Fase I Karbohidrat Tempat Mulut Lambung
Duodenum
Usus Besar •
HCl
Lemak Usus
Hati •
Lain – lain
Mekanik Kimia Dikunya, Karbohidrat ptyalin dilicinkan, ditelan dexyrin Peristaltik lambung sehingga menjadi chymus Peristaltik usus Matosa = maltase 2glukosa Laktosa = laktose 1glukosa 1galaktosa Sukrosa = sukrase 1glukosa 1laktosa Karbohidrat amilopepsin maltosa dexsirin (dr.pangkreas) Peristaltik usus Penyerapan air
Keterangan Maltosa
Monosakarida di serap dinding usus dan vena porta hati Fase II glikogen (cadangan)
Terjadi bentuk padat (feses)
Metabolisme Fase I Protein Tempat Mulut
Mekanik Dikunya,
Kimia
Keterangan
Lambung
dilicinkan, ditelan Peristaltik lambung sehingga menjadi chymus
Pangkreas
Peristaltik usus Duodenum
Colon •
Peristaltik usus
Pepsinogen, HCl, pepsin, protein pepsin, poli peptida (pepton, albumosa, proteosa) Tripsinogen, protein chemotripsin, pepton, peptida, protein carbazy, poli peptida, asam amino Tripsinogen, enterokinase, tripsin, protein tripsin, pepton, peptida, asam amino, erepsin asam amino Penyerapan air
Protein susu idiom
Kimia
Keterangan
Lemak lipase lambung as.lemak + gliserin (emuls) Lemak stripsin as.lemak + gliserin Getah empedu Fungsi; mengelmusi lamak membentuk satu ikatan kompleks Lemak + getah empedu lipase usus as.lemak + gliserin Penyerapan air
Lemak emuls; fetus susu
Sekresi pangkreas duodenum
Di serap oleh dinding usus dan vena porta hati Fase II colon alergi
Terjadi bentuk padat (feses)
Metabolisme Fase I Lemak Tempat Mulut
Mekanik Dikunya, dilicinkan, ditelan Peristaltik lambung
Lambung Pangkreas
Hati Peristaltik usus Duodenum Colon
Peristaltik usus
Dialirkan ke duodenum Dialirkan ke duodenum
Terjadi bentuk padat (feses)
• Fase II Karbohidrat Jalur Glikogen = Glukosa = diuraikan = as.Piruvat = Acetyl coA laktat = krebs 1 mol glukosa = 32 ATP
Kalau pengelolahan as.piruvat terhambat maka di reduksi manjadi as.laktat. untuk mencegah penimbunan piruvat, kemudian piruvat dan as.laktat bersama aliran darah di bawa ke hati untuk di ubah menjadi karbohidrat lagi (glikogen) tapi ada sebagian piruvat yang langsung masuk siklus kreb. Monosakarida di serap usus = cairan limfe = darah = vena porte = hati disini di ubah menjadi glikogen, jika glukosa darah meningkat maka glikogen turun sebaliknya demikian juga yang terjadi di otot. Karbohidrat Lemak Protein
(tanpa O2) as.laktat + ATP + CO2 (dengan O2) as.piruvat + ATP + CO2 Gliserin + as.lemak + 2C As.amino + NH2
• Fase II Lemak hidrolisa Lemak (TG) 3 as.lemak + gliserin Pada jaringan lemak, gliserin masuk jalur dan bertemu karbohidrat As.lemak = asetil koA + 2C = siklus krebs + CO2 +H2O (dikondensasi) Bila berlebihan maka banyak asetil koA yang tertimbun {keton bodies aceton, as.aseton, as.beta hidroxy butirat} hal ini menyebabkan pH darah turun / asam dan keadaan ini disebut ketosis / asidosis. Sampai di hari diubah menjadi Asetyl coA = glikogen / as.lemak menjadi gliserida as.lemak jenuh = Asetil koA = Kolesterol. • Fase II Protein As.amino di serap dinding usus = kapiler darah = protein = hati = transminasi = tidak menghasilkan energi, di ubah menjadi as.aminolain untuk di sintesa protein. As.amino deaminasi melepaskan gugus amine masuk siklus krebs masuk jalur katabolisme karbohidrat (asam amino glukogenik) dan masuk jalur katabolisme lemak (asam amino kelogenik). Adalah asam amino yang tidak di serap dinding usus sehingga di sintesa untuk mikroflora collon sehingga terjadi reaksi alergi (gatal – gatal, biduran). Sisa metabolisme berupa CO2, H2O dan NH3 di buang keluar tubuh melalui udara, keringat, feses dan urine.
GIZI MASYARAKAT Kelompok rentan gizi ∙ Wanita hamil dan menyusui ∙ Bayi 0 – 1 tahun ∙ Balita 1 – 5 tahun ∙ Anak Sekolah 6 – 13 tahun ∙ Remaja 14 – 20 tahun ∙ Bisa ditambah Lansia ⋅ Pertumbuhan janin dan produksi ASI meningkatkan kebutuhan gizi, termasuk Fe dan Ca ⋅ Kebutuhan gizi bayi relatif lebih tinggi karena pertumbuhan yg pesat. Berat badan lahir normal 2,5 – 3 kg ⋅ Pertumbuhan balita pesat, sering terjadi KKP karena : ⋅ Adaptasi makanan bayi ke dewasa
⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅
Kurang perawatan disebabkan karena ditinggal kerja, punya adik lagi Belum bisa makan sendiri, mulai berhubungan dengan sumber infeksi Kesehatan balita tergantung pada orang dewasa disekitarnya Kesehatan anak sekolah umumnya lebih baik dari balita;terjangkau UKS Masa remaja mengalami pertumbuhan yang pesat,laki - laki kegiatan bertambah;wanita mulai haid, tapi banyak yang diit dengan cara yang salah ⋅ Masa lansia terjadi involusi dan degenerasi sel serta jaringan. Kebut.gizi turun,fungsi pencernaan turun,gigi tanggal. INVOLUSI : kemunduran perkembangan dan pengecilan alat – alat tubuh pada manusia lansia Diet Wanita Hamil dan Menyusui Tujuan Diit ∙ Menjaga kes wanita hamil/menyusui ∙ Menjaga kes janin/bayinya ∙ Meningkatkan produksi ASI Syarat Diit ∙ Ikuti pedoman gizi seimbang ∙ Jumlah disesuaikan AKG yg dianjurkan Keadaan wanita hamil TW I Nafsu makan kurang,mual,muntah dll Diit porsi kecil sering yang segar - segar (buah, sup), beri selingan sesuai selera. TW II Nafsu makan lebih baik, kebut gizi makin meningkat Diit konsumsi harus lebih banyak TW III Perkembangan janin sangat pesat nafsu makan baik dan perlu tambahan zat gizi untuk persiapan persalinan.lambung terdesak janin sehinga terasa penuh. Diit porsi kecil sering, kurangi lemak dan yang manis - manis agar kenaikan berat badan tidak berlebihan. Kenaikan berat badan normal, TW I
700 – 1400 gr/ minggu
TW II
350 – 400 gr / minggu
TW III
350 – 400 gr / minggu
Keadaan wanita menyusui Perlu zat gizi lebih banyak daripada sewaktu hamil, dengan tujuan : • Memulihkan kesehatan setelah melahirkan • Agar produksi ASI untuk bayinya cukup • Kegiatan sehari – hari bertambah karena mengurus bayi Gizi Bayi Manfaat menyusui, ⋅ Dengan memberikan ASI akan lebih ekonomis dan praktis
⋅ ASI memiliki komposisi gizi berkualitas tinggi dan memberikan kekebalan tubuh terhadap infeksi (terutama ASI yang pertama kali keluar) ⋅ Dapat menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan anak untuk perkembangan mental anak ⋅ Dapat membantu menjarangkan kehamilan karena menekan tingkat kesuburan ⋅ Menghindarkan sang ibu dari kemungkinan timbulnya kanker payudara ⋅ Mencegah obesitas pd bayi ⋅ Mencegah timbulnya DM pada masa bayi / anak2 ⋅ Mempercepat pelangsingan pada ibu Makanan pendamping ASI ⋅ Makanan Pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi setelah berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan ⋅ Tujuan Pemberian : Sebagai makanan pelengkap / mendampingi ASI & dapat memenuhi kebutuhan bayi yg makin meningkat dan makanan pendamping ASI bukan pengganti ASI.. Syarat memproduksi ASI ⋅ Mempunyai sifat fisik yang baik yaitu rupa dan aroma yang layak ⋅ Praktis, mudah disiapkan dengan pengolahan yang singkat ⋅ Memenuhi persyaratan khusus tergantung jumlah zat - zat gizi yang diperlukan bayi Kriteria memproduksi ASI · Memiliki nilai energi tinggi. Protein Advisor Group (PAG) 1972 menyarankan dalam setiap 100g produk makanan harus mengandung energi sebanyak 370call. ⋅ Protein diberikan yang bermutu tinggi dengan skor asam amino 60 – 70 ⋅ NPU (Net Protein Utilization). ⋅ Lemak diberikan 25% dari total energi (Maks 10g/100g produk) dan sebaiknya dari lemak nabati. · Memiliki nilai suplementasi yg baik serta mengandung vitamin dan mineral yang cocok · Dapat diterima oleh alat pencernaan bayi dg baik · Harga relatif murah dengan bahan lokal · Bersifat padat gizi · Kebutuhan air pada bayi perlu di perhitungkan ( bayi usia 1 thn kebutuhan 120 – 135 mk/g BB/hr) karena: ⋅ Bagian terbesar dari tubuh manusia adalah air ⋅ Resiko kehilangan air pada bayi yang terjadi melalui ginjal lebih besar dari orang dewasa ⋅ Bayi lebih mudah terserang penyakit dehidrasi dalam jumlah banyak akibatmya diare dan muntah - muntah · Kandungan serat kasar / bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah sedikit · Makanan bayi tidak boleh bersifat kamba yaitu volume makanan lebih banyak dibandingkan dengan zat gizinya.
Pedoman Pemberian Makanan Sehat Umur
ASI
Makanan MAkanan Lumat Lembik
Makanan Orang Dewasa
0-6 6-8 8 - 12 12 - 24 > 24 Kekurangan susu botol ⋅ Mudah terkontaminasi ⋅ Resiko diare lebih tinggi ⋅ Bayi minum susu botol menjadi pasif karena bayi baru berhenti kalau botol sudah kosong sehingga dapat menyebabkan obesitas jika bayi meminum ASI akan menjadi aktif saat kenyang akan berhenti ⋅ Orang tua belajar memahami etiket tentang susu Tanda - tanda bayi puas minum ASI ⋅ Terlelap 2 – 3 jam antara 2X waktu menyusu ⋅ Tidak banyak menangis ⋅ Ngompol 6 – 8 X dalam 24 jam ⋅ BB naik maka dalam 3 minggu pertama Berat Badan tetap atau 10 hari pertama Berat Badan turun berarti ASI kurang / gizi kurang Menyapih ⋅ Membiasakan bayi secara bertahap untuk merubah pola makan dari ASI ke makanan keluar dari ASI sebagai makanan pokok menjadi ASI sebagai makanan tambahan ⋅ Menyapih harus bertahap jangan mendadak karena terjadi perubahan besar pada hubungan ibu dan anak apalagi bila diserahkan pada orang lain harus cermat dan hati – hati. ⋅ Masalah gizi akan timbul apabila ibu kurang paham tentang kebutuhan gizi bayi, cara menyiapkan makanan bayi, higiene – sanitasi yang kurang Usia menyapih setiap individual tidak sama. Syarat Umum ⋅ Berat Badan sudah 2X Berat Badan lahir ⋅ Mampu minum susu botol 240 cc, 4 jam kemudian sudah lapar atau 964 cc / hari masih lapar ⋅ >6 bulan atau tergantung sikon / kondisi Makanan anak sapihan ⋅ Disesuaikan makanan orang dewasa cukup gizi dan variasi
⋅ Tekstur bertahap dari sangat halus ke makanan lebih kasar lalu ke makanan variasi ⋅ Bila sudah tumbuh gigi (bubur saring) ⋅ Bila sudah mengunyah (makanan cincang) ⋅ Ajari anak memegang makanan, kenalkan variasi ⋅ Ajak bayi banyak bicara Gizi Anak Dalam bidang gizi dan kesehatan yang disebut anak sehat dibedakan: ⋅ Anak Pra Sekolah
(1 – 6 tahun)
⋅ Anak Sekolah
(7 – 12 tahun)
⋅ Anak Remaja
(13 – 18 tahun)
Anak Prasekolah ⋅ Pertumbuhan anak usia 1 – 6 tahun tidak sepesat masa bayi cenderung memiliki aktifitas yang lebih banyak ⋅ Golongan yg sangat rentan terhadap penyakit gizi (KKP, Anemia Besi, KVA) dan penyakit infeksi ⋅ Syarat makanan: pola menu seimbang, makanan mudah cerna dan tidak merangsang ⋅ Kebutuhan zat gizi sesuai AKG Anak Usia 1 – 3 tahun ⋅ Pada usia 1 – 3 tahun anak bersifat “konsumen pasif”, makan tergantung apa yang disediakan ibu ⋅ Gigi geligi susu telah tumbuh, tetapi belum dapat digunakan untuk mengunyah makanan yang terlalu keras sehingga hendaknya anak diarahkan untuk mengikuti pola makanan orang dewasa Anak Usia 4 – 6 tahun ⋅ Anak bersifat “konsumen aktif” sehingga dapat memilih sendiri makanan yang disukai ⋅ Kebiasaan makan yang baik perlu ditanamkan (juga sudah mendapatkan pendidikan di sekolah) Anak Sekolah ⋅ Pada anak sekolah, gigi sadah mulai tanggal secara berangsur dan diganti gigi permanen yang lebih aktif memilih makanan yang disukai ⋅ Mulai usia 10 – 12 tahun, kebutuhan gizi anak laki - laki > dari perempuan karena aktifitas fisik diluar makin meningkat. Sedangkan pada perempuan biasanya mulai haid sehingga perlu tambahan protein dan zat besi yang meningkat ⋅ Aktifitas yang meningkat sering melupakan waktu makan terutama makan pagi dan perlu dibiasakan untuk mencegah hipoglikemi & mudah menerima pelajaran ⋅ Daya tahan tubuh cukup untuk pertahanan dari berbagai penyakit
⋅ Kebutuhan zat gizi sesuai AKG
Anak Remaja ⋅ Pada anak terjadi pertumbuhan yang sangat cepat sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan aktifitas meningkat ⋅ Golongan ini umumnya nafsu makan baik sehingga sering mencari tambahan makanan di luar (jajan) ⋅ Sebagian remaja terutama perempuan sering mengurangi makan karena takut gemuk dan sebagai akibatnya terjadi “kurang gizi” ⋅ Perlu diberikan pendidikan gizi, agar memperoleh cukup zat - zat gizi untuk memenuhi kebutuhannya ⋅ Kebutuhan zat gizi sesuai AKG Sampai dengan usia 9 th pertumbuhan laki – laki / wanita hampir sama cepat. Pada usia 10-12 tahun wanita lebih cepat karna persiapan menjelang usia reproduksi. Puncak pertmbuhan pada 12 – 19 tahun. Haid pada kira - kira 9-12 tahun, dewasa 17 tahun untuk negara maju dan 19 tahun untuk negara berkembang. Pada laki - laki, dewasa umur 14,1 – 14,3 tahun. Masa remaja adalah jalan panjang periode kehidupan dari anak ke dewasa .Masa ini rentan secara fisik, psikis dan sosial. Perubahan fisik dengan timbulnya tanda tanda sex sekunder, kadang membuat anak bingung,cemas, takut dll. Mulai tertarik dengan lawan jenis, sehingga jika kurang pengetahuan kesehatan dan agama bisa salah jalan. Kesehatan Remaja Kesehatan masa kanak - kanak, penyakit kronis, akan muncul lagi saat remaja. Wanita yg tidak sehat akan melahirkan bayi Berat Badan Lahir Rendah ,kesulitan lain seperti pinggul sempit dll Alasan Remaja Rentan Gizi ⋅ Terjadi percepatan tumbuh kebang sehingga perlu energi dan gizi tinggi ⋅ Perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan, sehingga perlu pendidikan gizi ⋅ Selain penyakit/ kondisi kesehatan yang dibawa sejak lahir, juga pengaruh pergeseran moral dan lingkungan pergaulan ( hub.sex dini, merokok, narkoba, OR, junk food, teman,keluarga, TV dll) Masa remaja adalah masa pancaroba, masa mencari identitas diri, belum masak secara fisik, kognitif dan psikologis Hamil Remaja Usia 11 – 18 tahun, dapat menimbulkan berbagai masalah : ⋅ Perkembangan fisik, mental belum sempurna karena berbahaya (pinggul sempit, partus macet) ⋅ Pendidikan terhenti ⋅ Cemas, konflik dengan keluarga (ortu, mertua) ⋅ Sumber keuangan hilang ⋅ Resiko kematian ibu melahirkan dan bayi lahir meningkat ⋅ Derajat kesehatan remaja hamil menurun ⋅ Angka kesakitan, cacat seumur hidup meningkat (karena aborsi ilegal,
⋅ Terkena penyakit kelamin, HIV/AIDS dst) Pencegahan penjelasan kepada remaja tentang : ⋅ pendidikan sex yang benar dan sehat ⋅ agama, akhlaq dan pergaulan yang baik ⋅ kesehatan dan gizi contoh ... ⋅ membiasakan makan pagi ⋅ mengontrol makanan remaja diluar rumah ⋅ mengontrol pergaulan diluar rumah ⋅ penyuluhan tentang sex, narkoba, alkohol, HIV/AIDS dll Gizi Orang Dewasa ⋅ Merupakan usia produktif. Kebutuhan gizi disesuaikan dengan kegiatannya, yaitu kegiatan ringan, kegiatan sedang, kegiatan berat. ⋅ Menurut Darwin Karyadi dan Muhilal, contoh kegiatan... Ringan
Sedang
Berat
Tidur
8
Tidur
8
Tidur
8
Kerja kantor Kerja ringan rumah tangga Olah raga Kerja rumah sangat ringan
7
Kerja industri Kerja sedang rumah tangga Kerja rumah ringan
8
Kerja berat
4
2
Kerja sedang
2
6
Kerja ringan
2
Kerja sangat ringan
8
2 ½ 6½
Contoh kerja ringan à mengetik, sedang à berjalan, berat àmenarik becak. Layanan Kesehatan Masyarakat KMS Kartu Menuju Sehat KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbuhan balita (0-5 th), mencatat riwayat kesehatan dan gizi. Tujuan Pengunaan KMS Balita Umum
• mewujudkan tingkat tumbuh kembang balita secara optimal Khusus
• sebagai alat bantu ibu - ibu dalam memantau tingkat tumbuh kembang balita yang optimal • sebagai alat bantu tenaga kesehatan dalam menentukan tindakan – tindakan pelayanan kesehatan dan gizi balita • sebagai alat bantu dalam memantau dan menentukan tindakan - tindakan untuk mewujudkan tingkat tumbuh kembang balita yang optimal Fungsi KMS
• Sebagai media untuk mencatat riwayat kesehatan balita secara lengkap pertumbuhan dan status gizi serta perkembangan balita • Imunisasi, pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi, pemberian ASI eksklusif, memantau kondisi kesehatan anak • Sebagai media penyuluhan bagi orang tua balita tentang kesehatan balita • Sebagai sarana pantau bagi petugas untuk menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita • Sebagai katu analisa tumbuh kembang balita Falsafah Tumbuh Kembang “anak sehat, bertambah umur, bertambah berat badannya” Pengertian Pertumbuhan : bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu Perkembangan: bertambahnya fungsi tubuh seperti pendengaran, penglihatan, kecerdasan dan tanggung jawab. Anak yang pertumbuhannya baik “Gizi Seimbang”, tidak baik “Gizi Tidak Seimbang”. Dalam menafsirkan hasil penimbangan di KMS, waspadai adanya Malnutrition traps (jebakan malnutrisi) yaitu Berat Badan naik tapi grafik pindah ke pita yang lebih rendah. Hasil Pemantauan Pertumbuhan di KMS 1. N (N 1; N 2 )
Gizi seimbang , pertumbuhan disebut baik
2. T (T 1; T 2; T 3 )
Gizi tidak seimbang, pertumbuhan disebut tidak baik
Keterangan, • N 1 (tumbuh kejar) Berat Badan naik dibanding bulan lalu, grafik pindah ke pita lebih atas. • N 2 (tumbuh normal) Berat Badan naik dibanding bulan lalu, grafik mengikuti pita yang sama. • T 1 (tumbuh tidak memadai) Berat badan naik dibanding bulan lalu, tapi grafik pindah ke pita dibawahnya, pembentukan jaringan baru lebih lambat dari anak sehat. • T 2 (tidak tumbuh) Berat Badan tetap atau sama dengan bulan lalu, grafik mendatar pembentukan jaringan baru tidak terjadi. • T 3 (tumbuh negatif) Berat Badan turun dibanding bulan lalu, grafik turun, terjadi penghancuran jaringan yang telah terbentuk sebelumnya. Penyebab tidak naiknya berat badan balita, • Demam • Batuk, pilek, sesak nafas
• Diare • Gangguan telinga • Anorexia UPGK Usaha Perbaikan Gizi Keluarga UPGK adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara tepadu dengan koordinasi yang baik, bertujuan menurunkan jumlah penderita gangguan gizi, bila mungkin menghilangkan bahaya gangguan gizi. Melibatkan : DEPKES (sbg pelaksana utama);DEP TAN;DEPAG;BKKBN Macam – macam UPGK 1. UPGK DASAR kegiatan pelayanan gizi pokok berupa pengawasan gizi balita, penyuluhan gizi, pemberian makanan tambahan, pemberian vitamin A dosis tinggi & tablet besi, serta penyediaan oralit 2. UPGK LENGKAP palayanan gizi pokok ditambah imunisasi, penyediaan air bersih & KB 3. UPGK INTENSIF UPGK lengkap ditambah penggunaan tehnologi tepat guna untuk menangani kehilangan lepas panen, pengolahan makanan untuk makanan balita dan pengawatan bahan makanan. Pokok – pokok kegiatan UPGK : 1. Pengawasan gizi balita 2. Pemberian bimbingan dan nasehat pada ibu. Ada 6 pesan gizi pokok yang menjadi titik berat penyuluhan, yaitu : • Anak yang sehat, Berat Badan selalu bertambah • Cukup diberi ASI saja sampai usia 4 bulan • Beri makanan pendamping ASI mulai usia bulan ke 5 • Masuk usia tahun ke 2, beri makanan biasa. Susui selama mungkin, selagi ASI masih ada • Ibu hamil harus makan lebih banyak dari biasa • Ibu menyusui harus minim air minimal 8 gelas sehari 3. Layanan pertolongan gizi 4. Pertolongan gizi bagi anak penderita KKP 5. Kegiatan imunisasi 6. Motivasi dan pelayanan KB 7. Kegiatan rujukan penderita penyakit infeksi ke puskesmas/RS terdekat 8. Pemanfaatan pekarangan untuk mendorong swadaya keluarga guna perbaikan gizi Langkah – langkah pelaksanaan UPGK : Penyiapan masyarakat dan sarana pelaksanaan kegiatan : • Mengadakan pertemuan dengan pemuka masyrakat untuk menyampaikan maksud, tujuan, manfaat kegiatan dan bantuan yang diharapkan dari mereka
• Menyusun rencana kegiatan • Melatih tenaga yang akan menjadi tenaga pelaksana UPGK Tata cara pelaksanaan kegiatan dipanti desa/ pos penimbangan, Jalur pelayanan 4 meja : pendaftaran; penimbangan; pencatatan ;penyuluhan Pelayanan kesehatan terpadu, • Meliputi program • Perbaikan gizi • Imunisasi • Penanggulangan diare pada anak • Pemeliharaan KIA • KB Jadi anak yang dibawa ke pos penimbangan akan mendapat pelayanan gizi, imunisasi, pemeriksaan kesehatan ketika diare diberi obat dan oralit, ibu mendapat bimbingan cara merawat kesehatan keluarga, juga KB bagi yg memerlukan. Masalah Gizi Di Indonesia Masalah gizi ganda, Gizi Kurang Kurang kalori protin Kurang vitamin A ( Xeroftalamia) Kurang zat besi (anemia gizi besi) Kekurangan iodium
Gizi Lebih Akibat kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu tapi kurang pengetahuan tentang kesehatan dan gizi seimbang. Contoh : • Over wight • Obesitas • Diabetus melitus • Gangguan jantung, dll
KKP/KEP/PEM Pada anak, ada 2 tipe adalah KWASHIORKOR dan MARASMUS KWASHIORKOR 1. Sering terjadi pada usia 2 – 3 tahun 2. Terutama kurang protein, energi cukup atau lebih Gejala, • Pertumbuhan terhambat,otot berkurang dan lemah, moon face, oedem • kaki dan tangan, gangguan psikomotor • Rewel, apatis, anorexia, kulit kering bersisik, depigmentasi, pecah - pecah dan dermatosis • Luka sukar sembuh, rambut merah,lurus, kusam, mudah rontok • Biasa disertai anemia dan xerofthalmia MARASMUS
1. Terjadi pada bayi yang terlambat diberi PMT, PASI encer, tidak hygienis, sering infeksi. Keadaan ini merupakan penyakit akibat kelaparan yang sering dialami oleh masyarakat ekonomi lemah 2. Terutama kurang energi, kemudian protein Gejala, • Pertumbuhan terhambat, otot melemah • Muka seperti orang tua • Kadang terjadi perubahan kulit,rambut dan hati membesar • Bila terjadi dalam jangka panjang menyebabkan gangguan fisik dan mental yang sukar diperbaiki • Pada orang dewasa disebut HO/Honger Oedem / Busung Lapar • Disebabkan karena kurang makan sumber energi dan protein (kelaparan) Akibat pada anak, • Menghambat pertumbuhan • Rentan penyakit trtm infeksi • Kecerdasan rendah Akibat pada orang dewasa, • Produktifitas menurun • Derajat kesehatan menurun • Rentan penyakit XEROPTHALAMIA Disebabkan karena, 1. Diet kurang vitamin A / pro vit A dalam waktu yang lama 2. Gangguan resorbsi vitamin A/ pro vitamin A 3. Gangguan konversi dari pro vitamin A menjadi vitamin A 4. Kurang terbentuknya RBP dan Pre Albumin Gejala,
Kelainan kulit
Klasifikasi,
kulit kering dengan papula keratin sekitar folikel rambut dan gumpalan keratin dalam folikel terutama dipaha depan, lengan atas belakang (disebut PERI FOLIKULAR HYPERKERATOSIS) dan jarang terjadi pada balita
Kelainan mata
Xerofthalamia
Kelainan darah
bila sudah terjadi kelainan mata, maka kadar vitamin A serum turun < 5 Mikrogram/ 100 ml dan RBP turun < 20 Mikrogram/100ml
Nama
Keterangan Buta senja / rabun ayam/nikta lopia Mata tidak dapat menyesuaikan penglihatan dari terang ke gelap Xerosis conjungtiva Selaput kelopak mata dan bola mata kering karena kelenjar air mata tidak keluar dan mudah terkena infeksi Bitot spot / bercak bitot Timbul bercak –bercak putih abu – abu pada permukaan bola mata konjungtiva Xerosis cornea Kornea kering dan keruh Ulcus cornea Dengan xerosis dan kornea luka Keratomalacia Kornea menjadi lunak, pecah dan buta Parut kornea Xerofthalmia fundus
Xn
X1A
X1B X2 X3A X3B XS XF ANEMIA
Adalah keadaan dimana kadar Hb dibawah normal ( sesuai WHO th 1972 ) Hb NORMAL 0 – 6 th
11 gr %
> 6 th
12 gr %
Ibu Hamil
11 gr %
Pria dewasa
13 gr %
Penyebab anemia, • Penyakit infeksi spt TBC, thypus dll • Penyakit parasit spt cacing, malaria dll • Diet kurang zat gizi besi / Fe • Gangguan penyerapan zat besi di usus • Gangguan pembentukan sel darah merah • Perdarahan ( krn kecelakaan, peny.tertentu, melahirkan dll) Gejala anemia, • Pucat pada muka, bibir, lidah, telapak tangan dan kaki. Kuku pucat,tidak rata dan pecah - pecah • Lekas lelah, nafas pendek,denyut jantung kencang, konstipasi, anorexia, pusing, sebah. Akibat anemia,
• Kapasitas kerja menurun • Konsentrasi, daya pikir menurun • Pd ibu hamil, meningkatkan mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi; meningkatkan bayi lahir dg BBLR dan prematur GAKI (gangguan akibat kekurangan iodium) menyebabkan gangguan kesehatan dan pertumbuhan Pada ibu hamil • abortus • bayi lahir mati • bayi lahir kretin • bayi lahir dg kelainan bawaan • kematian perinatal meningkat Pada anak - anak • kretin • pembesaran kelenjar gondok • gangguan perkembanganmental dan fisik Pada orang dewasa • pembesaran kelenjar gondok • hipothyroid • gangguan mental Penyebab GAKI. • kurang iodium • banyak mengkonsumsi zat goitrogen *) • air minum yg kotor • keturunan Klasifikasi Gondok Menurut Derajadnya O IA
IB II III
tidak ada gondok kelenjar gondok jelas teraba, tp tdk tampak walau kepala ditengadahkan kelenjar gondok teraba dan terlihat jelas jika kepala tengadah maksimal terlihat pd posisi kepala tegak terlihat dari jauh
Zat goitrogen adalah yang dpt mnyebabkan pembesaran kelenjar gondok terdapat pada sayuran brasica : kobis, lobak, kembang kol juga pada kedelai , kacang tanah, obat2 – obat tertentu.