Manfaat Adanya Keselarasan Secara umum manusia terdiri dari 2 unsur, yaitu unsur jasmani dan rohani. Keduanya tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan yang erat, sehingga tujuan hidup manusia adalah sejahtera dan bahagia lahir batin. Konsep ini dapat disamakan dengan Tri Hita Karana yang dalam Agama Hindu terdiri dari : parhyangan (Hubungan yang selaras antara manusia dengan Tuhan), Palemahan (Hubungan yang selaras antara manusia dengan lingkungan), dan pawongan (Hubungan yang selaras antara manusia dengan manusia). Hubungan Selaras Antara Manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa Manusia adalah ciptaan Tuhan, sedangkan atman ada dalam diri manusia merupakan percikan sinar suci kebesaran Tuhan, yang menyababkan manusia bisa hidup. Manusia berhutang nyawa pada Tuhan, oleh karena itu setiap manusia wajib berterimakasih, berbakti, dan selalu sujud. Itu dapat dinyatakan dalam bentuk puja dan puji terhadap kebesarannya. Pelaksanaan ibadah umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa telah diatur sesuai dengan ajaran agama masing-masing, ada dilaksanakan dirumah sendiri-sendiri maupun sama-sama, seperti berikut : Perlunya beribadah dan melakasanakan perintahnya Perlunya melaksanakan kunjungan ke tempat suci masing –masing Mengikuti, mempelajari, dan melaksanakan ajaran-ajaran agama masing-masing Hubungan Selaras Antara Manusia dengan Lingkungan Manusia hidup dalam suatu lingkungan tertentu, manusia memperoleh bahan keperluan hidup dari lingkungan, dengan demikian manusia sangat tergantung pada lingkungan. oleh karena itu manusia harus selalu memperhatikan lingkungannya, lingkungan harus terjaga dan terpelihara, tidak boleh dirusak, hutan tidak boleh ditebang semuanya karena dapat merusak keseimbangan alam. Hutan yang rapi, tenang akan menyebabkan rasa tenang, tentram dalam diri manusia. Hubungan Selaras Antara Manusia dengan Manusia Sebagai makhluk social,manusia tidak bisa hidup menyendiri. Mereka memerlukan bantuan dari kerjasama oring lain, karena itu hubungan dengan sesama harus baik dan harmonis. Hubungan antara sesama harus berlandaskan saling asah, asuh, asih. Yang artinya saling menghargai, mengasihi, dan melindungi. Hubungan antara keluarga dirumah harus harmonis, dengan masyarakat juga harus harmonis. Hubungan baik ini mnenciptakan keamanan dan kedamaian lahir batin dan masyarakat yang aman akan menciptakan tujuan yang tentram dan sejahtera. Dalam kitab suci Agama Hindu yaitu Sarasamuscaya,74, menyebutkan bahwa ada 3 macam cara melakukan pengendalian atau penyucian pikiran yaitu : Tidak menginginkan dan tidak dengki terhadap milik orang lain Tidak berpikiran buruk terhadap orang lain dan semua makhluk Tidak mengingkari ajaran karmaphala (keimanan) Wacika adalah berkata yang baik dan benar. Perkataan kasar pada hakekatnya merupakan penyampaian isi hati yang tak terkendalikan. Sehingga ada 4 cara yang dilakukan untuk menyucikan atau pengendalian kata-kata yaitu : Tidak berkata jahat/mencaci maki
Tidak berkata kasar Tidak memfitnah Tidak berkata bohong Kayika adalah perbuatan/perilaku yang baik. Dengan perbuatan baik kita dapat membina hubungan yang selaras dan harmonis antara satu dengan yang lain. Dalam kitab suci Sarasamuscaya, 76, disebutkan bahwa ada 3 macam pengendalian perbuatan, yaitu : Tidak menyiksa atau membunuh makhluk lain Tidak mencuri, merampok atau melakukan kecurangan terhadap hak milik orang lain Tidak melakukan perzinahan Jika melakukan perkataan dan perbuatan yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari, maka hubungan satu dengan yang lain akan menjadi selaras dan harmonis, sehingga akan tercapai kehiduapan yang tentram dan damai. Dengan demikian intinya keselarasan di dalam kehidupan sangat bermanfaat untuk mencapai kesejahteraan, ketentraman, dan kebahagiaan secara lahir dan batin. Dengan menggunakan pikirannya manusia mampu membina hubungan yang selaras dengan semua pihak.