Bu Nad.docx

  • Uploaded by: Cucueka
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bu Nad.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,041
  • Pages: 5
GCS yaitu skala yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan.

GCS terdiri dari 3 pemeriksaan, yaitu penilaian: respons membuka mata (eye opening) , respons motorik terbaik (best motor response), dan respons verbal terbaik (best verbal response) Nilai Skala GCS (Glasgow Coma Scale) Membuka Mata (E) Pemeriksaan GCS pada orang Dewasa : Eye (respon membuka mata) : (4) : spontan (3) : dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata). (2) : dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari) (1) : tidak ada respon Verbal (respon verbal) : (5) : orientasi baik (4) : bingung, berbicara mengacau (sering bertanya berulang-ulang), disorientasi tempat dan waktu. (3) : kata-kata tidak jelas (2) : suara tanpa arti (mengerang) (1) : tidak ada respon Motorik (Gerakan) : (6) : mengikuti perintah (5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri) (4) : withdraws (menghindar/menarik extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri) (3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri). (2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri). (1) : tidak ada respon

BALANCE CAIRAN Definisi: keseimbangan antara pemasukan cairan (intake) dan pengeluaran cairan(output). Masukan cairan orang dewasa normalnya adalah 1500 ml sampai 3500 ml.Pengeluaran cairan orang dewasa normalnya adalah 1500 m Tujuan :

-

Menentuka status keseimbangan cairan tubuh Menentukan tingkat dehidrasi Memudahkan control terhadap keseimbangan cairan Memberikan data untuk menunjukan efek deuretik atau terapi rehidrasi Indikasi :

-

Pasien dengan gangguan keseimbangan cairan Keadaan yang mempengaruhi Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain : a.Umur : Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh,metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usiadewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung. b.Iklim : Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangancairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapatkehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari c.Diet : Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akanmembakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangatdiperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema. d.Stress : Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen otot. Mrekanisme ini dapatmeningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah. e.Kondisi Sakit : Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Misalnya :- Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.- Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator keseimbangan cairan dan

elektrolit tubuh- Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan pemenuhan intakecairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri. f.Tindakan Medis : Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tubedan lain-lain g.Pengobatgan : Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh.h.Pembedahan :Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh,dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan.

BGA (Blood Gas Analisa) Pengertian Analisa Gas Darah ( AGD ) atau sering disebut Blood Gas Analisa (BGA) merupakan pemeriksaan penting untuk penderita sakit kritis yang bertujuan untuk mengetahui atau mengevaluasi pertukaran Oksigen (O2),Karbondiosida ( CO2) dan status asambasa dalam darah arteri. BGA (Blood Gas Analysis) adalah pengambilan sampel darah melalui pembuluh darah arteri. Pemeriksaan analisa gas darah dikenal juga dengan nama pemeriksaan “ASTRUP”, yaitu suatu pemeriksaan gas darah yang dilakukan melalui darah arteri. Lokasi pengambilan darah yang umum dilakukan yaitu Arteri radialis, Arteri brachialis dan Arteri Femoralis. Tujuan BGA (Blood Gas Analysis) biasanya dilakukan untuk mengkaji gangguan keseimbangan asam-basa yang disebabkan oleh gangguan pernafasan dan/atau gangguan metabolik. Komponen dasar AGD mencakup pH, PaCO2, PaO2, SO2, HCO3 dan BE (base excesses/kelebihan basa).

Analisa gas darah arteri bertujuan untuk mengkaji status oksigenasi klien (tekanan oksigen arterial [PaO2]), ventilasi alveolar (tekanan karbondioksida arterial [PaCO2]), dan juga untuk menilai keseimbangan asam basa. Hasil dari pemeriksaan gas darah sangat berarti bagi monitoring hasil tindakan penatalaksanaan oksigenasi klien, terapi oksigen, dan untuk mengevaluasi respon tubuh klien terhadap tindakan dan terapi misalnya pada saat klien menjalani weaning dari penggunaan ventilator. Sampel darah yang diambil digunakan untuk mengukur komponen gas didalam darah arteri dan pH darah. Nilai yang diperoleh mereflekasikan kualitas ventilasi dan perfusi jaringan. Tujuan dari dilakukannya pemeriksaan analisa gas darah,yaitu : 1. Menilai fungsi respirasi (ventilasi). 2. Menilai kapasitas oksigenasi 3. Menilai keseimbangan asam-basa 4. Mengetahui keadaan O2 dan metabolisme sel 5. Efisiensi pertukaran O2 dan CO2. 6. Untuk mengetahui kadar CO2 dalam tubuh 7. Memperoleh darah arterial untuk analisa gas darah atau test diagnostik yang lain. 8. Untuk menegakkan diagnosis 9. Menentukan terapi Indikasi 1. Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik 2. Pasien dengan edema pulmo 3. Pasien akut respiratori distress sindrom (ARDS) 4. Infark miokard 5. Pneumonia 6. Pasien syok 7. Post pembedahan coronary arteri baypass 8. Resusitasi cardiac arrest Keadaan yang mempengaruhi nilai bga Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi pemeriksaan BGA:

1. Gelembung udara Tekanan oksigen udara adalah 158 mmHg. Jika terdapat udara dalam sampel darah maka ia cenderung menyamakan tekanan sehingga bila tekanan oksigen sampel darah kurang dari 158 mmHg, maka hasilnya akan meningkat. 2. Antikoagulan Antikoagulan dapat mendilusi konsentrasi gas darah dalam tabung. Pemberian heparin yang berlebihan akan menurunkan tekanan CO2, sedangkan pH tidak terpengaruh karena efek penurunan CO2 terhadap pH dihambat oleh keasaman heparin. 3. Metabolisme Sampel darah masih merupakan jaringan yang hidup. Sebagai jaringan hidup, ia membutuhkan oksigen dan menghasilkan CO2. Oleh karena itu, sebaiknya sampel diperiksa dalam 20 menit setelah pengambilan. Jika sampel tidak langsung diperiksa, dapat disimpan dalam kamar pendingin beberapa jam. 4. Suhu Ada hubungan langsung antara suhu dan tekanan yang menyebabkan tingginya PO2 dan PCO2. Nilai pH akan mengikuti perubahan PCO2.

Interpretasi Yang terutama diperhatikan adalah : Ph Darah

: 7,35 – 7,45

pCO2

: 35 – 45

BE

: -2 – +2

PO2

: 80 – 104 mmHg

Saturasi

: Saturasi 97 – 98 %

Hco3 –

:

21 – 25

Related Documents

Bu Nyimas.docx
June 2020 17
Bu Tuti.docx
April 2020 25
Bu-3b
November 2019 16
Bu Hj.docx
May 2020 16
Essay Bu
August 2019 38
Bu Sofi.docx
June 2020 13

More Documents from "Holik Sanjaya"