Konsep Infeksi.docx

  • Uploaded by: Cucueka
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Konsep Infeksi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,329
  • Pages: 6
KONSEP INFEKSI A. Infeksi Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berproliferasi didalam tubuh yang menyebabkan sakit (potter & Perry 2005). Menurut Smeltzer & Brenda (2002), infeksi adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan organisme patogenik dalam tubuh. Sedangkan menurut Dorland & Newman (2002), infeksi adalah proses invasi dan pembiakan mikroorganisme yang terjadi di jaringan tubuh hewan yang dapat menimbulkan gejala klinis B. Penyebab Infeksi Penyebab infeksi bermacam-macam, mulai dari bakteri, virus, jamur, hingga parasit. Berikut adalah penjelasan macam-macam infeksi yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.  Bakteri: Bakteri merupakan organisme yang memilki satu sel. Salah satu cara bakteri untuk menginfeksi tubuh adalah dengan mengeluarkan toksin (racun) yand dapat merusak jaringan tubuh. Bakteri dapat menyebabkan infeksi tenggorokan, infeksi saluran pencernaan, infeksi pernapasan (seperti TBC), infeksi saluran kemih, hingga infeksi genital. Terdapat empat kelompok bakteri yang dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuknya: Bacilli, cocci, spirochaetes, dan vibrio. 1. Bacilli berbentuk batang dengan panjang sekitar 0,03 mm. Penyakit yang biasanya disebabkan oleh bakteri berbentuk bacilli antara lain tifoid dan sistitis. 2. Cocci berbentuk bulatan dengan diameter sekitar 0,001 mm. Bakteri berbentuk cocci biasanya membentuk kelompok-kelompok seperti berpasangan, membentuk garis panjang, atau berkumpul seperti anggur. Penyakit yang biasanya disebabkan oleh bakteri cocci antara lain infeksi stafilokokus dan gonorrhea. 3. Spirochaetes berbentuk seperti spiral. Bakteri ini menyebabkan penyakit sifilis. 4. Vibrio berbentuk seperti koma. Bakteri ini menyebabkan penyakit kolera.  Virus: Virus berukuran lebih kecil dari bakteri dan membutuhkan host, seperti orang, tanaman, atau hewan, untuk bermultiplikasi. Saat virus masuk ke dalam tubuh, biasanya ia menginvasi sel tubuh yang normal dan mengambil alih sel untuk memproduksi virus lainnya.Virus dapat menyebabkan penyakit yang paling ringan seperti common cold hingga sangat berat seperti AIDS. Seperti bakteri, terdapat berbagai bentuk virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit. Bentuk-bentuk virus tersebut antara lain: 1. Icosahedral: Lapisan luarnya terdiri atas 20 sisi datar yang memberikan bentuk seperti bola. Icosahedral merupakan bentuk yang dimiliki oleh kebanyakan virus. 2. Helical: Lapisan luarnya membentuk seperti batang,





3. Enveloped: Lapisan luarnya terbungkus oleh membran yang longgar, yang dapat berubah-ubah bentuk namun biasanya sering terlihat seperti bola. 4. Kompleks: Tidak memiliki lapisan luar, tapi intinya terlapisi. Jamur: Jamur merupakan organisme primitif yang dapat hidup di udara, tanah, tanaman, atau di dalam air. Beberapa jamur juga hidup di dalam tubuh manusia. Infeksi jamur biasanya tidak bahaya, namun beberapa dapat mengancam kehidupan. Jamur merupakan penyebab banyak penyakit kulit. Penyakit lain yang disebabkan oleh jamur antara lain infeksi di paru-paru dan sistem saraf. Jamur dapat menyebar jika seseorang menghirup spora atau menempel langsung di kulit. Seseorang juga akan lebih mudah terkena jamur jika sistem imunnya sedang lemah atau sedang meminum antibiotik. Parasit: Parasit merupakan mikroorganisme yang membutuhkan organisme atau host lainnya untuk bertahan. Beberapa parasit tidak mempengaruhi host yang ia tinggali, sedangkan beberapa lainnya mengalami pertumbuhan, reproduksi, dan bahkan mengelurkan toksin (racun) yang menybabkan host mengalami infeksi parasit. Infeksi parasit disebabkan oleh 3 jenis organisme: protozoa, helminth (cacing), dan ektoparasit. 1. Protozoa merupakan organisme yang hanya mempunyai satu sel yang dapat hidup dan bermultiplikasi di dalam tubuh manusia. Infeksi yang disebabkan oleh protozoa antara lain giardiasis, yaitu infeksi pencernaan yang dapat terjadi akibat meminum air yang terinfeksi oleh protozoa, 2. Helminth marupakan organisme yang memiliki banyak sel (multi sel) yang biasanya dikenal dengan nama cacing. Terdapat berbagai jenis cacing yang dapat menginfeksi manusia, seperti flatworm, tapeworm, ringworm, dan roundworm. 3. Ektoparasit merupakan organisme yang juga memilikibanuak sel yang biasanya hidup atau makan dari kulit manusia, seperti nyamuk, lalat, kutu, atau tungau.

C. Rantai Infeksi Pada penyakit infeksi dikenal dengan adanya istilah rantai penularan (chain of transmission), yaitu proses berpindah atau menyebarnya mikroba patogen dari sumber penularan (reservoir) ke penjamu (calon penderita) melalui mekanisme penularan. Kita dapat memutuskan eantai penularan dengan mengenal dan mengetahui sumber penularan serta mekanisme penularan, sehingga penularan tidak terjadi. Cara-cara memutuskan penularan dengan memerhatikan 3 usur dari rantai penularan itu sendiri. a. Sumber penularan: dengan cara mengeliminasi, membuang, menjauhkan, atau memasang barier. b. Mekanisme transmisi: mengenal cara-cara penularan, media-media perantara, dan agen antimikrobial. c. Pejamu/calon penderita: memperpendek waktu pemaparan, memasang barier/isolasi.

Dengan mengenal unsur-unsur yang berpengaruh atas terjadinya penularan, maka dapat disusun sebuah tindakan/langkah-langkah (action) untuk memutuskan rantai penularan, agar tidak terjadi infeksi nosokomial. Skema 2.1 Agen infeksi

Host/pejamu

Reservoir

Portal de exit

Portal de entry

Cara penularan (Perry & Potter 2005)

1. Agen infeksius  Merupakan penyebab infeksi terjadi, yang disebut dengan mikroorganisme (Bakteri, Virus, Jamur, Protozoa, Ricketsia).  Kemungkinan bagi mikroorganisme untuk menyebabkan penyakit bergantung pada faktor – faktor berikut : 1.Organisme dalam jumlah yang cukup. 2.Virulensi yaitu mempunyai kemampuan untuk menyebabkan sakit. 3.Kemampuan untuk masuk dan bertahan hidup dalam Penjamu. 4.Penjamu yang rentan. 2. Reseivoir  Reservoir adalah tempat mikroorganisme patogen dapat bertahan hidup baik berkembang biak atau tidak.  Yang bisa berperan sebagai reservoir adalah manusia, binatang, makanan, air, serangga, bahkan benda mati.  Kebanyakan resevoar adalah tubuh manusia, misalnya kulit, mukosa, maupun cairan tubuh.

 Adanya mikroorganisme

tidak selalu menyababkan sakit. (Carier)

 Kuman akan hidup dan berkembang biak dalm reservosr jika karakteristik reservoirnya cocok dengan kuman. Karakter tersebut: (Suhu, oksigen, air, pH, pencahayaan ) 3. Portal Keluar. ( Portal of Exit)  Mikroorganisme yang berada pada reservoir harus menemukan jalan keluar (Portal of Exit) untuk menimbulkan infeksi.  Jika reservoir manusia maka Portal of exit dapat melalui : saluran pernapasan, sal pencernaan, perkamihan, genetalia, kulit, membran mukasa, serta darah. 4. Cara penularan  Ada bayak cara penularan mikroorganisme dari reservoir ke penjamu (HOST).  Setelah meninggalkan reservoir mikroorganisme memerlukan sarana untuk masuk kedalam tubuh hospes.  Secara umum ada 3 mekanisme penyebaran yaitu : a. Penyebaran melaluai Media (Media-borne transmission), media disini adalah setiap substansi atau benda yang dapat menjadi perantara masuknya mikroorganisme kedalam tubuh hospes. Mis : mainan, pakaian yang kotor, peralatan makan, peralatan bedah,jarum suntik, darah dan air. b.Penyebaran melalui Vektor (Vector-borne transmission), Vektor adalah hewan atau serangga yang bertindak sebagai perantara penyebaran agen infeksi, Mis: nyamuk, tikus, lalat. c. Transmisi Udara.Penyebaran infeksi dapat berlangsung melalui droplet atau debu yang kemuduan masuk kedalam tubuh manusia.  Bentuk penularan: 1. Penyebaran langsung

Perpindahan mikroorganisme secara langsung dan segera

dari satu individu ke individu lain.Mis ; oral/ ciuman kontak fisik/ kulit, hubungan seksual. 2. Tidak langsung

Perpindahan mikoorganisme dengan media dan vektor.

5. Portal Masuk.  Sebelum seseorang terinfeksi, mikroorganisme harus masuk dalam tubuh.  Kulit merupakan barier pelindung tubuh.  Mikroorganisme masuk kedalam tubuh dapat melalui rute/ jalan yang sama dengan portal keluar.  Contoh ; Jarum

Kulit, gonore

genetalia

6. Penjamu Yang Rentan.  Infeksi bergantung pada kerentanan individu terhadap agen infeksius.  Kerentanan bergantung pada ketahahan individu terhadap patogen.  Contoh : Infeksi tidak akan terjadi sampai individu rentan terhadap mikroorganisme.  Beberapa paktor yang mempengaruhi kerentanan individu terhadap infeksi : 1. Usia

lansia dan anak-anak lebih rentan terhadap infeksi

2. Keturunan atau hereditas 3. Status imunisasi. 4. Stress :Jika terjadi berkepanjangan akan menurunkan energi sehingga daya tahan tubuh menurun dan semakin rentan terhadap infeksi. 5. .Status nutrisi 6. Jenis kelamin 7. Terapi medis : contoh :terapi Imunosupresif 8. .Penyakit penyerta: HIV/ AIDS

D. Jenis Infeksi Infeksi Lokal / setempat Yaitu : infeksi yang terjadi hanya pada daerah yang cedera. Mis : Infeksi pada luka. Infeksi Sistemik Yaitu Infeksi yang mengenai seluruh tubuh bukan satu atau sebagian saja, dan dapat berakibat fatal.

E. Proses Infeksi Secara umum proses infeksi adalah sebagai berikut : 1) Periode inkubasi Interval antara masuknya pathogen kedalam tubuh dan munculnya gejala pertama. 2) Tahap prodromal Interval dari awitan tanda dan gejala non spesifik (malaise, demam ringan, keletihan) sampai gejala yang spesifik. Selama masa ini, mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak dan klien lebih mampu menyebarkan penyakit ke orang lain. 3) Tahap sakit Klien memanifestasikan tanda dan gejala yang spesifik terhadap jenis infeksi. 4) Pemulihan Interval saat munculnya gejala akut infeksi.

Sumber : Darsana, I. G. O., Besung, I. N. K., & Mahatmi, H. (2012). Potensi daun binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia Coli secara In vitro. Indonesia Medicus Veterinus, 1(3). NOVITA, A. I (2016). EFEK IMUNOSTIMULATOR EKSTRAK DAUN ALPUKAT. Darmadi.2008.Infeksi Nosokomial (Problematika dan Pengendaliannya).Jakarta.Salemba Medika. http://dokumen.tips/documents/konsep-dasar-infeksi.html http://www.academia.edu/9069276/BAB_I_PEMBAHASAN_1._Konsep_Dasar_Infeksi https://books.google.co.id/books?id=BdkOHaf5RIC&pg=PA16&dq=Rantai+infeksi&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false http://www.kerjanya.net/faq/12111-infeksi.html

Related Documents

Konsep
July 2020 35
Konsep
October 2019 54
Konsep
June 2020 40

More Documents from "Tugiyo Sanyoto"