TATA LAKSANA GIZI DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI No. Dokumen : SOP/UKP/GIZI/11 No. Revisi : 00 SOP TanggalTerbit : 16/01/2017 Halaman :1/2 Puskesmas Kelurahan Pegangsaan Dua B 1. Pengertian
2. Tujuan 3. Kebijakan
4. Referensi
3. Alat dan Bahan
4. LangkahLangkah 2.
drg. Lies Anggriani NIP. 196206061988022002 Tata Laksana Gizi dengan Penyakit Hipertensi adalah atalaksana gizi yang diberikan kepada pasien dengan kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan tatalaksanan gizi dengan penyakit hipertensi. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kelurahan Pegangsaan Dua B Nomor 6 Tahun 2017 tentang Kebijakan Layanan Klinis Puskesmas Kelurahan Pegangsaan Dua B. 1. Buku Penuntun Diit RSCM, 2004 2. Buku Saku Asuhan Gizi di Puskesmas, Kerjasama Kemenkes RI dan WHO Indonesia Alat&Bahan : 1. ATK 2. Buku registrasi klinikgizi 3. Leaflet diit rendah garam 4. Alatukur TB / BB 5. Bahan makanan penukar dan Food model 1. Petugas mengisi/memeriksa kartu kunjungan pasien Petugas mempelajari form permintaan konseling yang dimaksud, Amati catatan medik, dan hasil laboratorium pasien khususnya tekanan darah jika >140/90 mmHg maka pasien menderita Hipertensi. Bila dokter tidak menetapkan diitmaka petugas menetapkan diitberdasarkan katagori status gizi/hasil perhitungan . 3. Petugas melakukan pengukuran antropometri (BB&TB), dan menentukan status gizi dengan melihat indeks masa tubuh (IMT) dengan kategori : Kurus : 17 - 18 Normal
: 18,5 - 24,9
Gemuk
: 25 - 29,5
Obesitas
: > 29,5
4. Petugas menganamnesa serta menganalisa diit pasien, untuk mengetahui kecenderungan pola makan pasien 5. Petugas merencanakan diit sesuai kebutuhan dan polamakan 6. Petugas memberikan therapi diit rendah garam : Apabila pasien mendapatkan diit RG-I : berikan penjelasan bahwa semua hidangan tidak ditambahkan garam sama sekali Apabila pasien mendapatkan diit Rg-II : ( 1 gr garam dapur = 1/4 sendok teh) berikan penjelasan bahwa hanya satu jenis hidangan yang boleh dikasih garam (siang atau malam) Apabila pasien mendapatkan diit RG-III : (2 gr garam dapur = ½
sendoh teh) berikan penjelasan bahwa hanya dua jenis hidangan yang boleh ditambahkan garam sesuai anjuran (siang atau malam)
5. Bagan Alir 6. Hal-hal yang perlu diperhatikan 7. Unit terkait 8. DokumenTer kait
9. RiwayatPeru bahanDoku men
7. Petugas mengisi leaflet diit RG dengan mencantumkan jumlah kalori, protein, lemak dan karbohidrat sesuai kondisi pasien serta pembagian makan sehari 8. Petugas gizi menyiapkan bahan makanan penukar, leaflet diit rendah garam dan food model 9. Petugas memberikan konseling gizi 10. Petugas gizi membuat perjanjian kunjungan ulang, bila diperlukan 11. Petugas memberikan leaflet yang telah terisi untuk dibawa pulang serta anjurkan untuk dipahami dan ditaati 12. Petugas gizi mencatat hasil konseling pada buku register pasien dan kartu status pasien klinik gizi -
Layanan UmumdanLayanan KIA 1. Buku Register Pasien, 2. Rujukan Internal, 3. Buku Penuntun diit 4. Leaflet diit rendah garam/hipertensi 5. Leaflet Daftar Bahan Makanan Penukar No
Yang Diubah
Isi Perubahan
TanggalMulaiDi berlakukan