i
V. KESIMPULAN
Secara administratif lokasi penelitian termasuk dalam wilayah Desa Molore, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Propinsi Sulawesi Tenggara. Secara geografis daerah telitian terletak pada koordinat 122°15’42”BT 122°17’42”BT dan 03°19’45”LS - 03°22’26”LS (UTM) X = 418000 – 421692 dan Y = 9627000 – 9633000, Zona WGS 1984 Southern 51S. Luas lokasi penelitian ± 17,8 Km2 Struktur yang berkembang pada daerah telitian adalah struktur kekar berupa Shear Joint dimana di lapangan kekar ini mempunyai kenampakkan yang rekahannya saling berpasangan dimana struktur kekar memiliki arah umum tegasan utama berarahkan relatif Barat – timur. Gejala struktur yang dijumpai di daerah telitian merupakan hasil dari proses tektonik yang berhubungan dengan kolisi Pulau Sulawesi. Pada setiap hasil analisa arah kelurusan kekar dan tegasan utama dari tiap stasiun kekar yang dijumpai dilapangan memiliki pola relatif mengarah Barat – timur. Dari beberapa arah umum shear joint yang telah di analisis pada daerah telitian maka dapat diketahui bahwa daerah telitian tergolong wilayah dengan dengan struktur geologi yang sangat kompleks terlihat dari arah umum tegasan berasal dari segala arah. Namun arah tegasan yang yang mendominasi adalah arah Barat –Timur (WNW – ESE). Disimpulkan bahwa tegasan utama tersebut bersumber dari pergerakan Sesar Mendatar Kiri Matano yang berarah relatif Barat – Timur. Potensi Kadar Endapan Ni berdasarkan hasil analisis interpolasi menggunakan metode Inverse Distance Weight (IDW) menampilkan hasil potensi penyebaran Ni daerah telitian dengan persentase kadar 1,39% - 2,06% memiliki pola kelurusan yang searah dengan arah gaya utama atau tegasan utama