BAB II PELAKSANAAN PPL A. Kegiatan Observasi Pelaksanaan program PPL ini bertempat di SMA NW Narmada. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan September sampai bulan Desember. Acara serah-terima mahasiswa PPL dari dosen pembimbing kepada pihak SMA NW Narmada secara resmi dilaksanakan pada tanggal 15 September 2018 dan acara penarikan kembali mahasiswa PPL diselenggarakan pada tanggal 13 Desember 2018. Pada tahap awal kegiatan PPL, mahasiswa melakukan kegiatan observasi. Kegiatan observasi tersebut bertujuan untuk: a. Mengenal keadaan
fisik madrasah dan
pengaruhnya terhadap kegiatan
pembelajaran. b. Mengetahui ketersedian sarana dan prasarana. c. Mengetahui pelaksanaan tugas-tugas guru dan perangkat administrasi. d. Memberikan tanggapan dan saran bagi madrasah mengenai hal-hal yang di observasi. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu: a. Wawancara Metode ini digunakan untuk mendapatka data atau informasi dari responden secara langsung. b. Observasi Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap kondisi dan situasi di SMA NW Narmada. c. Dokumentasi Metode pengumpulan data ini bersumber dari benda tertulis seperti buku, dokumentasi, peraturan-peraturan, catatan harian dan sebagainya. Mahasiswa PPL FKIP Unram yang ditempatkan di SMA NW Narmada seluruhnya
berjumlah
18
orang.
Identitas
akademik
selengkapnya dapat dilaporkan seperti dalam tabel berikut:
masing-masing mahasiswa
Tabel 2.1 Identitas Mahasiswa PPL Fkip Universitas Mataram Di SMA NW Narmada
No. Nama
NIM
Program Studi
1.
Mutia Zahranie
E1M015049
Pendidikan Kimia reg. Pagi
2.
Dwi Marasmita
E1M015023
Pendidikan Kimia reg. Pagi
3.
Lina Nur Afifah
E1M015043
Pendidikan Kimia reg. Pagi
4.
Dewi Novi Rahayu
E1A015007
Pendidikan Biologi reg. pagi
5.
Mayasari
E1A015032
Pendidikan Biologi reg. pagi
6.
Tanti Wahyuni Fitriani
E1A015058
Pendidikan Biologi reg. pagi
7.
Bayu Anggra Wijaya
E1B115010
Pendidikan PKn reg. Sore
8.
Abdul Wahidin
E1B115001
Pendidikan PKn reg. Sore
9.
Bening Fadilah Saraswati E1B115011
Pendidikan PKn reg. Sore
10.
Nisrina Zuhra
E1Q015045
Pendidikan Fisika reg. Pagi
11.
Dies Ilham
E1Q015012
12.
Yuliana
E1Q015072
Pendidikan Fisika reg. Pagi
13.
Edi Ovan Juliadi
E1S015011
Pendidikan Sosiologi reg. Pagi
14.
Leliani
E1S015024
Pendidikan Sosiologi reg. Pagi
15.
Gugun Ardiansyah
E1S015016
Pendidikan Sosiologi reg. pagi
16.
Irmayani Nurbaety
E1R015050
Pendidikan Matematika reg. pagi
E1R015068
Pendidikan Matematika reg. pagi
17. 18.
Ulnita Rus Zuniati Sholihah
E1R115057
Pendidikan Fisika reg. Pagi
Pendidikan Matematika reg. Sore
Kegiatan observasi bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah data dengan cara pengamatan terhadap berbagai situasi dan aspek yang berkaitan dengan madrasah tempat pelaksanaan PPL, sehingga mahasiswa memperoleh gambaran yang lengkap tentang kondisi fisik maupun nonfisik madrasah, sehingga kegiatan PPL dapat dilakukan secara optimal. Dalam melakukan kegiatan PPL, mahasiswa harus mengenal lingkungan madrasah tempat dilaksanakannya kegiatan tersebut baik secara fisik maupun nonfisik. Upaya ini dapat dilakukan dengan kegiatan yang berorientasi kepada pengenalan akan lingkungan tersebut. Adapun poin-poin hasil observasi yang telah dilakukan adalah : 1. Observasi Keadaan Fisik sekolah a. Keadaan Bangunan Berdasarkan hasil observasi, keadaan bangunan di SMA NW Narmada cukup baik, beberapa ruang memiliki kerusakan ringan pasca gempa beberapa bulan lalu. Adapun kondisi setiap bangunan di SMA NW Narmada dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 2.2. Daftar Sarana Prasarana dan Fasilitas SMA NW Narmada No.
Fasilitas
Jumlah
Luas (M 2 )
Keadaan Baik
Perpustakaan
1 Buah
9m x 10m
2.
Ruang Kepala
1 Buah
6m x 10m
1 Buah
3m x 10m
sekolah Ruang
Tata
Usaha 4.
Ruang Guru
1 Buah
9m x 10m
5.
Ruang BK
1 Buah
9m x 10m
6.
Ruang
1 Buah
6m x 10m
Multimedia 7.
Ruang UKS
1 Buah
9m x 10m
8.
Kantin/Koper
1 Buah
12m x 10m
asi
Rusak
rang
ringan
an
1.
3.
Kete
9.
Ruang
1 Buah
9m x 10m
-
1 Buah
9m x 10m
-
Laboratorium IPA 10.
Ruang Laboratorium Komputer
11.
WC Guru
2 Buah
2m x 2m
12.
WC Siswa
6 Buah
2m x 2m
b. Keadaan Halaman Madrasah Nama Madrasah
: SMA NW Narmada
Alamat Madrasah
: jl. Wirabakti Narmada
Status Madrasah
: Swasta
Desa / Kelurahan
: Narmada
Kecamatan
: Narmada
Kabupaten
: Lombok Barat
Provinsi
: Nusa Tenggara Barat
Telepon
: (0370) 6861935
Kode Pos
: 83363
Nomor Statistik Madrasah
:
Luas Tanah
: 14. 051 m2
Luas Bangunan
: 1.767 m2
Nama Kepala Madrasah
: H. Mahmud, S.Pd., M.Si.
131152010001
SMA NW Narmada memiliki satu lapangan yaitu lapangan bola basket dimana terletak di halaman tengah madrasah, digunakan sebagai tempat Upacara Bendera dan untuk jenis kegiatan olahraga lainnya. Secara umum keadaan
halaman SMA NW Narmada tertata cukup rapi dan bersih.
c. Keadaan Lingkungan Sekolah SMA NW Narmada dibangun di atas tanah seluas 14.051 m2. Gedung SMA NW Narmada merupakan gedung milik yayasan. Gedung SMA digunakan juga oleh Madrasah Tsanawiyah NW Narmada. 1) Jenis Bangunan Yang Mengelilingi SMA NW Narmada Adapun bangunan-bangunan
yang menggelilingi SMA NW Narmada
yaitu :
2)
Sebelah Timur
: Area perumahan warga
Sebelah Barat
: Area persawahan
Sebelah Selatan
: Area perkebunan
Sebelah Utara
: Jalan wirabakti
Kondisi Lingkungan SMA NW Narmada SMA NW Narmada mempunyai kondisi lingkungan yang cukup kondusif.
d. Sarana dan Prasarana Sekolah 1) Ruang Tata Usaha (TU) Ruang TU yang tergabung dengan ruang kepala madrasah, masih dalam kondisi baik dengan jenis bangunan permanen. 2) Ruang Kelas Ruang kelas merupakan sarana yang utama bagi suatu lembaga pendidikan. Jumlah ruang kelas di SMA NW Narmada
adalah 12
ruangan. Dalam ruang tersebut terdapat beberapa fasilitas penunjang kegiatan belajar-mengajar antara lain papan tulis berupa
whiteboard,
meja dan kursi untuk siswa maupun guru. 3) Ruang Perpustakaan Untuk menunjang proses belajar mengajar di
SMA
NW
Narmada disediakan sebuah perpustakaan yang berukuran 9x10 m2
dilengkapi dengan buku paket dan beberapa buku penunjang lainnya. Kondisi perpustakaan saat ini masih belum berfungsi dengan baik, karena mengalami kerusakan ringan pasca gempa beberapa bulan lalu. 4) Ruang Laboratorium IPA Guna menunjang proses belajar mengajar di
SMA
NW
Narmada disediakan sebuah Lab. IPA. Alat dan Bahan yang terdapat di Ruang Laboratorium IPA sementara ini diletakkan di dalam ruang Lab Komputer, karena ruang Lab. IPA saat ini digunakan sebagai ruang kelas. Adapun alat dan Bahan yang terdapat di Ruang Laboratorium IPA antara lain: Timbangan Neraca analytic (1 set) Termometer Gelas (16 buah) Multi Meter (4 set) Bejana (4 buah) Bejana Ukur (4 buah) Jangka (4 set) blood lancet mikroskop cahaya (2 buah) anti serum beberapa larutan seperti alcohol 70%, H2SO4, HCl, eosin, dsb. alu pipet tetes kaca benda kaca penutup respirometer stopwatch jarum pentul gelas beker gelas kimia kapas tissue alat praktikum fisika, dst. 5) Ruang kepala SMA NW Narmada
Ruangan ini digunakan sebagai penunjang segala aktivitas kepala sekolah SMA NW Narmada yang terdiri dari satu ruangan yaitu sebagai ruang kerja khusus kepala SMA NW Narmada yang dilengkapi meja, sofa, dan lemari, yang digunakan oleh kepala sekolah untuk menerima tamu. Ruangan ini berhubungan langsung dengan ruang Tata Usaha. 2. Perangkat Administrasi a) Struktur Organisasi Madrasah Struktur organisasi madrasah merupakan kumpulan dari dua orang atau lebih untuk melakukan kerja sama dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Sebuah organisasi
yang baik mempunyai struktur organisasi yang mapan dan
di dalamnya terdapat jabatan-jabatan organisasi yang dimulai dari pimpinan sampai dengan pegawai biasa. Struktur tersebut dilengkapi pula dengan garis koordinasi
dan garis komando yang menjadi landasan bergeraknya sebuah
organisasi. Organisasi madrasah dipimpin oleh seorang pimpinan yaitu kepala sekolah. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kepala madrasah dibantu oleh wakil kepala sekolah. Secara lengkap struktur organisasi sekolah yang ada di SMA NW Narmada adalah sebagai berikut: 1. Kepala SMA NW Narmada Kepala
SMA merupakan pimpinan yang mempunyai hak dan
kewajiban penuh untuk menyelenggarakan pendidikan di madrasah dan bertanggung jawab
atas
terselenggaranya kegiatan
pendidikan dan
kegiatan yang menunjang terselenggaranya pendidikan seperti kegiatan administrasi madrasah. Kepala madrasah juga wajib memberiakn nasehat dan petunjuk terhadap bawahannya yang dalam hal ini adalah guru dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas terselenggaranya pendidikan, mengetahui hambatan-hambatan yang harus ditanggulangi sehingga tujuan madrasah dan tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal. 2. Wakil Kepala Sekolah Wakil kepala sekolah mempunyai tugas utama yaitu membantu kepala
sekolah dalam mewujudkan program-program madrasah dan bekerja sesuai dengan
bidangnya
masing-masing
guna merealisasikan tujuan sekolah
lebih-lebih tujuan pendidikan. 3. Koordinator Tata Usaha Koordinator Tata Usaha bertanggung jawab dalam melaksanakan urusan bidang administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian madrasah yang dibantu oleh stafnya. Disini, Kepala tata usaha tetap bertanggung jawab sepenuhnya kepada kepala madrasah. 4. Koordinator BK Dalam kegiatan pendidikan, kegiatan
bimbingan
dan penyuluhan
mutlak diperlukan guna menunjang lancarnya kegiatan belajar dan mengajar di madrasah. Kegiatan ini berupa bimbingan khusus kepada peserta didik bermasalah sekaligus konseling bagi siswa yang sedang menghadapi masalah. Lembaga ini diharapkan mampu memberikan solusi terbaik bagi setiap masalah yang dikeluhkan dan menjadi lembaga yang senantiasa memberikan motivasi posistif kepada siswa. Kegiatan bimbingan dan konseling diawali dari penyusunan program bimbingan dan bimbingan
penyuluhan, mengelola dan mengembangkan program
penyuluhan
sampai
pada kegiatan monitoring
dan
pengkoordinasian pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan yang telah diselenggarakan. 5. Guru
Tenaga pendidik merupakan tulang punggung dalam kegiatan penyelenggaraan pendidikan. Tanpa adanya tenaga pendidik yang cukup dan profesional mustahil tercapainya tujuan madrasah lebih- lebih tujuan pendidikan yang sudah dicanangkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, sikap profesional guru menjadi faktor utama dalam penyelenggaraan pendidikan. Pada dasarnya tugas guru terbagi atas dua tugas besar yaitu mengajar dan membimbing.
Bimbingan
merupakan
tugas
pokok yang sering
dilupakan oleh sebagian besar guru dan biasanya dilimpahkan sepenuhnya
kepada lembaga bimbingan dan konseling yang ada di madrasah. Secara terperinci tugas guru anatara lain: a)
Mendidik siswa barkaitan dengan sopan santun dan tata tertib sekolah, Membimbing dan mengarahkan siswa agar menjadi siswa yang baik dan bertanggung jawab,
b)
Mengajarkan materi pelajaran kepada siswa, dan
c)
Sebagai teladan bagi siswa.
6. Wali Kelas Adapun tugas dan kewajiban wali kelas: a)
Mengisi daftar hadir kelas.
b)
Membentuk kepengurusan kelas.
c)
Mengumpulkan nilai siswa dari masing-masing guru bidang studi.
d)
Mengisi buku rapot siswa.
7. Komite Madrasah Merupakan pengganti dari BP3. Komite ini sebagai salah satu bentuk hubungan antara pihak madrasah dengan orang tua/wali siswa-siswi dan lingkungan sekitarnya. Keanggotaan dari komite ini berasal dari perwakilan orang tua/ wali murid, tokoh masyarakat. 8. Siswa Siswa mempunyai tugas dan kewajiban untuk belajar dan mematuhi tata tertib yang berlaku di sekolah.
3. Perangkat Administrasi a. Muatan Kurikulum Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik. Disamping itu materi Muatan Lokal dan Pengembangan Diri termasuk dalam isi kurikulum sebagai berikut: 1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia 2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian 3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Kelompok mata pelajaran estetika 5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan b. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membetuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengamalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual
ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi
spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. 2. Pendidikan Kewarganegaraan Mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan --atau nasionalisme-- yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya .
Tujuan Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. 3. Bahasa Indonesia Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus
budi
pekerti,
serta
meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. 4. Bahasa Inggris Bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi informational b. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global c. Mengembangkan
pemahaman peserta didik tentang keterkaitan
antara bahasa dengan budaya 5. Matematika Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Memahami
konsep
matematika,
menjelaskan
keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah b. Menggunakan
penalaran
pada
pola
dan
sifat,
melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah e. Memiliki
sikap
menghargai
kegunaan
matematika
dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah 6. Fisika Mata pelajaran Fisika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain b. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan
menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis c. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika
untuk
menjelaskan
berbagai
peristiwa
alam
dan
menyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif d. Menguasai
konsep
dan
prinsip
fisika
serta
mempunyai
keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 7. Biologi Mata pelajaran Biologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain c. Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis 8. Kimia Mata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat bekerjasama dengan orang lain c. Memperoleh pengalaman dalam menerapkan metode ilmiah melalui percobaan atau eksperimen, dimana peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan
melalui pemasangan instrumen, pengambilan, pengolahan dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis d. Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan
serta
menyadari
pentingnya
mengelola
dan
melestarikan lingkungan demi kesejahteraan masyarakat e. Memahami konsep,prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi. 9. Sejarah Mata pelajaran Sejarah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan b. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah
dan
metodologi keilmuan c. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau d. Menumbuhkan
pemahaman
peserta
didik
terhadap
proses
terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang e. Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional maupun internasional. 10. Geografi Mata pelajaranGeografi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. Memahami pola spasial, lingkungan dan kewilayahan serta proses yang berkaitan b. Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi, mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi c. Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan memanfaatkan sumber daya alam secara arif serta memiliki toleransi terhadap keragaman budaya masyarakat. 11. Ekonomi Mata pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara b. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi c. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki
pengetahuan
dan
keterampilan
ilmu
ekonomi,
manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara d. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional 12. Sosiologi Mata pelajaran sosiologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial,
lembaga sosial, perubahan sosial, dan
konflik sampai dengan terciptanya integrasi sosial b. Memahami berbagai peran sosial dalam kehidupan bermasyarakat c. Menumbuhkan sikap, kesadaran dan kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
13. Antropologi Mata pelajaran antropologi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Memahami dasar-dasar antropologi b. Memahami, memecahkan dan menelaah secara kritis dan rasional tentang berbagai fenomena sosial budaya 14. Seni Budaya Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya b. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya c. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya d. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global 15. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih b. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar d. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan e. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis f. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
g. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif. 16. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi b. Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi c. Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi. 17. Keterampilan Mata pelajaran Keterampilan vokasional bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : a. Mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam berbahasa Inggris. b. Memiliki rasa estetika, apresiasi terhadap produk kerajinan, produk teknologi, dan artefak dari berbagai wilayah Nusantara maupun dunia c. Mampu mengidentifikasi potensi daerah setempat yang dapat dikembangkan
melalui
kegiatan
pemanfaatan
kemampuan
berbahasa inggris d. Memiliki sikap profesional dan disiplin
c. Muatan Lokal Muatan
lokal
merupakan
kegiatan
kurikuler
untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah dan keunggulan berbasis global.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran sehingga Satuan Pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis Muatan Lokal yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 2 Narmada. Muatan Lokal yang dipilih oleh Satuan Pendidikan SMA wajib menyusun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Lokal oleh guru mata pelajaran/MGMP dengan mempertimbangkan : 1. Potensi peserta didik 2. Relevansi dengan karakteristik dan situasional (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar terkait) 3. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual peserta didik. 4. Kebermanfaatan bagi peserta didik 5. Keilmuan 6. Aktualitas dan keluasan materi pembelajaran 7. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan 8. Alokasi waktu Muatan Lokal yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Narmada adalah : Berikut ini adalah program Muatan Lokal yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
Tabel 2.3 Program Muatan Lokal Kewirausahaan Kelas X Semester 1 STANDAR KOMPETENSI 1. Mengaktualisasikan
sikap
KOMPETENSI DASAR dan 1.1 Mengidentifikasi sikap dan
perilaku wirausaha
perilaku wirausaha 1.2
Menerapkan perilaku
sikap
kerja
dan
prestatif
(selalu ingin maju) 1.3
Merumuskan solusi masalah
1.4
Mengembangkan semangat wirausaha
1.5
Membangun komitmen bagi dirinya dan bagi orang lain
1.6
Mengambil resiko usaha
1.7
Membuat keputusan
Kelas X Semester 2 STANDAR KOMPETENSI 2. Menerapkan
KOMPETENSI DASAR
Jiwa 2.1. Menunjukkan
Kepemimpinan
sikap
pantang
menyerah dan ulet 2.2. Mengelola konflik 2.3. Membangun visi dan misi usaha
Kewirausahaan Kelas XI Semester 1 STANDAR KOMPETENSI 1. Merencanakan
KOMPETENSI DASAR
usaha 1.1 Menganalisis peluang usaha
kecil/mikro
Kelas XII Semester 2 STANDAR KOMPETENSI 1. Merencanakan Kecil/Mikro
KOMPETENSI DASAR
Usaha 1.2 Menganalisis perencanaan usaha
aspek-aspek
Kewirausahaan Kelas XII Semester 1 STANDAR KOMPETENSI 1. Merencanakan
KOMPETENSI DASAR
Usaha 1.3 Menganalisis peluang usaha
Kecil/Mikro
1.4 Menganalisis
aspek-aspek
perencanaan usaha 1.5 Menyusun proposal usaha Kelas XII Semester 2 STANDAR KOMPETENSI 1. Merencanakan
KOMPETENSI DASAR
Usaha 1.6 Mempersiap-kan
Kecil/Mikro
pendirian
usaha 1.7 Menghitung
resiko
menjalankan usaha 1.8 Menjalankan Usaha Kecil 1.9 Mengevaluasi hasil usaha
d. Pengembangan Diri Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang diasuh oleh guru tapi di fasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di SMA NW Narmada adalah dalam bentuk : I. Pelayanan konseling antara lain : a. Masalah kesulitan belajar siswa b. Pengembangan karir siswa c. Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi d. Masalah dalam kehidupan sosial.
II. Berdasarkan kondisi obyektif sekolah pengembangan diri yang ditetapkan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler diantaranya : a. Kepramukaan, bertujuan : 1) Sebagai wahana siswa unutk berlatih organisasi 2) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri 3) Melatih jiwa sosial dan dan peduli pada orang lain. 4) Memiliki sikap kerjasama 5) Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat. b. Kegiatan PMR, bertujuan : 1) Praktik P3K 2) Memiliki jiwa sosial dan peduli pada orang lain 3) Terampil dalam P3K c. Kegiatan seni, bertujuan : Mengembangkan potensi seni yang ada pada siswa yang menyangkut seni daerah dan seni modern. d. Kegiatan Paskibraka, bertujuan : 1) Melatih kedisiplinan 2) Melatih siswa untuk mengembangkan rasa cinta tanah air 3) Melatih mental kebersamaan siswa 4) Melatih mental siswa untuk merasa bangga sebagai bangsa Indonesia III. Tahap Pelaksanaan a. Pengembangan diri diberikan diluar jam pembelajaran (ekstra kurikuler) yang dibina/diasuh oleh guru-guru-atau non keguruan yang memiliki ketrampilan / kecapakan sesuai dengan bidangnya msing-masing. Dapat menggunakan waktu-waktu yang kosong. b. Pengaturan Jadwal Sesuai kondisi yang aada di lingkungan sekolah IV. Alokasi Waktu Alokasi waktu untuk kelas X sampai dengan XII adalah 2 jam pelajaran (1 jam = 45 menit)
Untuk kelas XII diberikan jam
tambahan khusus dalam bentuk bimbingan belajar (pemantapan) sebagai persipan menghadapi Ujian Nasional/ Sekolah.
V. Penilaian untuk Pengembangan Diri Dilakukan sebagai bahan laporan kepada orang tua wali dalam bentuk kualitatif dengan kriteria sebagai berikut Tabel 2.4 Kriteria Penilaian
NO
Rentang Nilai
Katagori
Ketrangan
1
80 - 100
A
Sangat baik
2
70 - 79
B
Baik
3
60 - 69
C
Cukup
4
> 59
D
Kurang
e. Pengaturan Beban Belajar
Tabel 2.5 Beban Belajar SMA NW Narmada Satu jam Kelas/
Pembelajaran
Program
tatap muka/ menit
Jumlah jam pembelajaran/ Minggu
Minggu
Waktu
Efektif
Pembelajara
Pertahun
n/ jam
Ajaran
pertahun
X
45
42
37
IPA
45
42
37
IPS
45
42
37
f. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%.Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing
indikator
75%.
Satuan
pendidikan
harus
menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya
pendukung
dalam
penyelenggaraan
pembelajaran.
Satuan
pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan Belajar didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya
kompleksitas,
sumber
daya/sarana
pendukung
dan
input/intake siswa, tiap mata pelajaran ditentukan ketuntasan belajar 75%. Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar 75% harus mengikuti program perbaikan (remidial) sampai mencapai ketuntasan yang dipersyaratkan. Yang telah mencapai ketuntasan belajar 80% sampai dengan 90% dapat mengikuti program pengayaan (Enrichment) sedangkan yang lebih dari 90% mengikuti program percepatan. KKM ditetapkan berdasarkan hasil analisa dari guru mata pelajaran yang bersangkutan. Manfaat penetapan KKM : 1. Sekolah/Guru/Siswa memiliki patokan yang jelas dalam menentukan ketuntasan. 2. Adanya keseragaman batas ketuntasan setiap mata pelajaran pada kelas paralel Ketentuan lain untuk KKM : - KKM kls X diambil dari hasil seleksi PSB, SKHUN, Raport kelas IXSMP/MTs. - KKM kls XI dan XII diambil dari hasil pencapaian pada semester/kelas sebelumnya. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan rata-rata hasil pencapaian kelas X, XI dan XII terhadap KKM yang telah ditetapkan. Struktur KKM SMA/MA Kelas X, XI, dan XII disajikan pada Tabel Untuk kelas X dengan memperhatikan Kopleksitas materi, daya dukung, dan intak peserta didik, maka KKM setiap mata pelajaran dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.6 Kriteria Ketuntasan Minimal SMA NW Narmada Kriteria Ketuntasan Minimal
Mata Pelajaran K
P
A
1. Pendidikan Agama
75
75
B
2. Pendidikan Kewarganegaraan
75
75
B
3. Bahasa Indonesia
75
75
B
4. Bahasa Inggris
75
75
B
5. Matematika
75
75
B
6. Fisika
75
75
B
7. Biologi
75
75
B
75
75
B
9. Sejarah
75
75
B
10. Geografi
75
75
B
75
75
B
75
75
B
13. Seni Budaya
75
75
B
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga
75
75
B
75
75
B
A. Mata Pelajaran
8. Kimia
11. Ekonomi 12. Sosiologi
dan Kesehatan 15. Teknologi
Informasi
dan
Kriteria Ketuntasan Minimal
Mata Pelajaran K
P
A
75
75
B
75
75
B
-
-
-
Komunikasi 16. Keterampilan Bahasa Inggris
B. Muatan Lokal 1. Kewirausahaan C. Pengembangan Diri/Pembiasaan
Tabel 6 : Struktur KKM SMA/MA Kelas XI dan XII Untuk kelas XI dan XII dengan memperhatikan Kopleksitas materi, daya dukung, dan intak peserta didik, maka KKM setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut : 1) Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Tabel 2.7 Kriteria Ketuntasan Minimal Jurusan IPA SMA NW Narmada Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas XI
Kelas XII
Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama dan
K
P
A
K
P
A
75
75
B
75
75
B
75
-
B
75
75
B
75
75
B
75
75
B
Budi Pekerti 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa inggris
75
75
B
75
75
B
5. Matematika
75
75
B
75
75
B
6. Fisika
75
75
B
75
75
B
7. Biologi
75
75
B
75
75
B
8. Kimia
75
75
B
75
75
B
9. Sejarah
75
75
B
75
-
B
75
75
B
75
75
B
-
75
B
-
75
B
12. Seni Budaya
75
75
B
75
75
B
13. Bahasa Arab
75
75
B
75
75
B
14. Muatan Lokal
75
75
B
75
75
B
-
-
-
-
-
-
10. Pendidikan Olah
Jasmani,
Raga,
dan
Kesehatan 11. Teknologi
Informasi
dan Komunikasi
15. Pengembangan Diri
2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Tabel 2.7 Kriteria Ketuntasan Minimal Jurusan IPS SMA NW Narmada Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran
1. Pendidikan
Agama
Kelas XI
dan
Kelas XII
K
P
A
K
P
A
75
75
B
75
75
B
75
-
B
75
-
B
Budi Pekerti 2. Pendidikan
Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia
75
75
B
75
75
B
4. Bahasa inggris
75
75
B
75
75
B
5. Matematika
75
75
B
75
75
B
6. Sejarah
75
75
B
75
75
B
7. Geografi
75
75
B
75
75
B
8. Ekonomi
75
75
B
75
75
B
9. Sosiologi
75
-
B
75
-
B
10. Pendidikan Jasmani, Olah
75
75
B
75
75
B
-
75
B
-
75
B
12. Seni Budaya
75
75
B
75
75
B
13. Bahasa Arab
75
75
B
75
75
B
14. Muatan Lokal
75
75
B
75
75
B
-
-
-
-
-
Raga, dan Kesehatan 11. Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
15. Pengembangan Diri
g. Kriteria Kenaikan Kelas. 1. Menyelesaikan
seluruh program pembelajaran pada dua semester
berikutnya. 2. Tidak terdapat nilai dibawah KKM maksimal 3 mata pelajaran pada semester yang diikuti. 3. Memiliki nilai minimal BAIK untuk aspek kepribadian, kelakuan, kerajinan pada semester yang sedang diikuti. h. Kriteria Kelulusan Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005, pasal 72, Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus apabila :
1.
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan memperoleh nilai minimal 60 pada penilaian akhir untuk seluruh kelompok mata pelajaran: a. Agama dan Akhlaq Mulia b. Kewarganegaraan dan Kepribadian c. Estetika d. Jasmani, olahraga dan kesehatan
2.
Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan nilai minimal sama dengan nilai SKBM yang telah ditetapkan sebelumnya dalam ujian blok/ujian akhir, idealnya 75.
3.
Lulus Ujian Nasional
B. Kegiatan Pembelajaran a. Pembelajaran Terbimbing 1) RPP Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disesuaikan dengan program pengembangan silabus yang digunakan oleh sekolah. Komponen RPP adalah mata pelajaran, konsep, alokasi waktu, metode atau strategi, pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media atau alat mengajar serta penilaian. Dimana, RPP yang digunakan dalam periode pembelajaran terbimbing ini akan terlampir pada bagian akhir laporan. (Terlampir) 2) Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran terbimbing merupakan latihan mengajar di depan kelas dimana guru pamong ikut mengawasi bagaimana cara mahasiswa PPL mengajar. Setelah pembelajaran berakhir guru pamong memberikan evaluasi berupa saran dan masukan atas kekurangan cara mengajar mahasiswa. Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa menjadi terlatih dalam membimbing siswa dan mengelola kelas selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini mencakup persiapan pengajaran dan keterampilan mengajar di depan kelas. Hal-hal yang dilakukan antara lain adalah membuka dan menutup pelajaran, menggunakan metode mengajar, kesesuaian pengajaran dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat, kesesuaian penyampaian materi dengan waktu yang
tersedia, pengelolaan kelas, keefektifan penggunaan media pembelajaran, adanya kesinambungan antara komunikasi lisan dan tulisan, serta penyusunan alat evaluasi untuk menguji kompetensi siswa dan daya serap siswa terhadap materi. Pelaksanaan mengajar terbimbing dilakukan setelah melewati masa observasi, yaitu dimulai dari tanggal 26 September sampai 10 Oktober 2018. 3) Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran Pada pembelajaran terbimbing ini, guru pamong tidak menilai atau mengobservasi pembelajaran didalam kelas ketika mahasiswa PPL sedang mengajar. Guru pamong memberikan kebebasan kepada mahasiswa PPL untuk mengelola kelas dan untuk lebih leluasa dalam beradaptasi. Namun, pada akhir pembelajaran guru pamong tetap menanyakan mengenai pembelajaran yang dilakukan dan memberikan saran juga kritikan yang sangat membangun untuk mahasiswa.
4) Refleksi Pembelajaran Selama proses pelaksanaan pembelajaran, tidak ada masalah yang terlalu signifikan sehingga mengganggu kegiatan pembelajaran. Hanya saja disetiap kelas yang kami ajarkan, ada saja beberapa siswa yang terkesan aktif namun ribut sehingga sedikit mengganggu konsentrasi teman-temannya saat belajar. Selain itu, kami memiliki sedikit masalah mengenai fasilitas sekolah yaitu LCD. Sekolah kami belum memiliki terlalu banyak LCD sehingga untuk penggunaan media berupa video dan animasi belum bisa kami gunakan. Namun permasalahan tersebut tidak menjadi permasalahan yang besar karna kami masih bisa mengatasi siswa-siswa tersebut dan untuk masalah LCD, kami menggunakan media pembelajaran lainnya
yang
lebih
menarik sehingga
proses belajar mengajar masih dapat berjalan dengan baik.
5) Rencana Tindak Lanjut Rencana tindak lanjut untuk mengatasi masalah yang
ada
adalah dengan
menyusun strategi pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, lebih memperhatikan siswa yang terkesan malas dalam belajar serta banyak menggunakan media yang menarik pada saat proses pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami konsep serta melibatkan siswa berperan aktif pada saat proses pembelajaran sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan.
b. Pembelajaran Mandiri 1) RPP Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disesuaikan dengan program pengembangan silabus yang digunakan oleh sekolah. Komponen RPP adalah mata pelajaran, konsep, alokasi waktu, metode atau strategi, pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media atau alat mengajar serta penilaian. Dimana, RPP yang digunakan dalam periode pembelajaran mandiri ini akan terlampir pada bagian akhir laporan. (Terlampir) 2) Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran mandiri bagi mahasiswa
PPL
Pendidikan Kimia
merupakan kegiatan setelah pembelajaran terbimbing yang dilakukan selama pelaksanaan PPL. Dimana, hal ini bertujuan agar mahasiswa lebih leluasa dalam melakukan observasi kelas dan mahasiswa dapat lebih bebas dalam beradaptasi serta mengenali karakteristik peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran mandiri ini dilakukan selama 7x. Selama ini mahasiswa PPL tidak diawasi oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Namun, ketika pembelajaran telah usai guru pamong akan memberikan evaluasi mengenai pembelajaran yang dilakukan disertai dengan pemberian saran dan masukkan yang membangun. Pada
pembelajaran mandiri guru pamong juga
sesekali akan mengontrol pembelajaran di kelas.
3) Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran Pada pembelajaran mandiri ini, guru pamong tetap hadir di dalam kelas. Hal ini dikarenakan pada awal mengajar guru pamong telah memberikan kebebasan kepada kami untuk mengajar mandiri dan pada periode ini guru pamong ikut mengawasi dalam proses pembelajaran. Kemudian, guru pamong memberikan arahan mengenai cara pengelolaan pembelajaran yang baik dan memberikan saran serta masukan untuk pembelajaran yang lebih baik kedepannya. Sedangkan dosen pembimbing hanya dapat datang sebanyak dua kali (XII MIA), dua kali (XI MIA) dan satu kali (X MIA) pada periode ini, hal ini dikarenakan jadwal mengajar yang dimiliki oleh dosen pembimbing bertabrakan dengan jadwal mengajar kami. Walaupun dosen pembimbing jarang dapat mengikuti pembelajaran
kami, dosen dapat memberikan bimbingan. Misalnya saja pada saat mengajar, kami disarankan untuk tetap menggunakan RPP
sebagai acuan dan menyajikan atau
membuat contoh hal-hal yang bersangkutan dengan fenomena sehari-hari yang sesuai dengan materi yang diajarkan agar siswa lebih memahami konsep
yang kami
ajarkan. Selain itu, dosen juga memberikan banyak pengalaman mengenai cara mengelola kelas yang baik.
4) Refleksi Pembelajaran Pada periode mengajar mandiri ini, tidak ada masalah yang terlalu kompleks dalam proses belajar mengajar. Namun, masalah yang sering terjadi seperti siswa yang ribut dan tidak memperhatikan pelajaran ataupun kurang serius ketika pembelajaran berlangsung. Hal ini akan semakin parah ketika kami mengajar di jam terakhir. Siswa akan terus meminta cepat keluar kelas. Tetapi, seluruh
permasalahan
tersebut masih dapat
diatasi karena ada bimbingan serta arahan baik dari guru pamong maupun dari dosen pembimbing.
5) Rencana Tindak Lanjut Rencana tindak lanjut untuk mengatasi segala permasalahan yang ada adalah kami sebagai calon guru harus lebih tegas dalam menghadapi sikap siswa seperti yang sudah dijabarkan di atas dan lebih menekankan pada pembelajaran sikap spiritual (KI 1) seperti yang dianjurkan pada kurikulum 2013 yaitu “pendidikan karakter”, sehingga siswa lebih memiliki sifat dan akhlak yang mulia dan masalah-masalah tersebut dapat dihindarkan.
c. Ujian Praktik Pembelajaran 1) RPP Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disesuaikan dengan program pengembangan silabus yang digunakan oleh sekolah. Komponen RPP adalah mata pelajaran, konsep, alokasi waktu, metode atau strategi, pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media atau alat mengajar serta penilaian. Dimana, RPP yang digunakan dalam periode ujian praktik pembelajaran ini akan terlampir pada bagian akhir laporan. (Terlampir)
2) Pelaksanaan Pembelajaran Ujian PPL merupakan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa PPL dan dinilai oleh guru pamong serta dosen pembimbing PPL. Guru pamong beserta dosen pembimbing PPL melakukan penilaian dengan cara mengawasi secara langsung proses
belajar mengajar di kelas yang dilakukan oleh mahasiswa PPL,
penilaian yang dilakukan meliputi keaktifan
dalam
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran, keterampilan mengelola kelas, cara penyusunan rencana pembelajaran, kesesuaian
rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran dan perlengkapan
mengajar yang lain. Adapun materi yang diujikan adalah interaksi antar molekul (X MIA) faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi (XI MIA), kimia unsur (halogen) (XII MIA). Dimana, pelaksanaan ujian ppl ini dinilai langsung oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Ujian PPL ini dilaksanakan tanggal 07 November 2018 yaitu pada kelas XI MIA dan XII MIA, dan juga pada tanggal 17 November 2018 di kelas X MIA. 3) Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran Pada periode ujian ini, guru pamong ikut serta dalam mengawasi dan menilai mahasiswa yang ujian. Namun sebelum ujian dilaksanakan, mahasiswa PPL telah beberapa kali melakukan konsultasi terkait pembelajaran yang akan diterapkan, perlengkaan yang digunakan, serta RPP yang sesuai dengan materi yang diujiankan.
4) Refleksi Pembelajaran Pada periode ini, tidak ada masalah yang terlalu komleks. Siswa masih terlihat aktif dan kondusif ketika pembelajaran sedang berlangsung. 5) Rencana Tindak Lanjut Untuk mengatasi masalah pada
periode ini, adalah untuk kedepannya
mahasiswa harus tetap meningkatkan kualitas belajar mengajar di dalam kelas.
d. Kegiatan Ekstra Kulikuler SMA NW Narmada memiliki banyak ektra kurikuler, seperti OSIS, paskribraka, pramuka, PMR, dan masih banyak ekstra kurikuler lainnya. Dalam kegiatan ekstra kurikuler tersebut, kami mahasiswa PPL tidak mengikuti secara langsung dalam tiap-tiap kegiatannya. Namun hanya beberapa kegiatannya saja seperti mengikuti pasukan pengibaran bendera merah putih pada saat ahri guru. Alasan kami tidak mengikuti secara
langsung salah satu ekstra kurikuler di sekolah adalah karena terhalang oleh jarak yang lumayan jauh dari mataram menuju ke sekolah sehingga kami tidak dapat mengikuti secara aktif tiap-tiap kegiatan yang dilakukan.
e. Kegiatan Administrasi Sekolah Dalam kegiatan administrasi sekolah, mahasiswa PPL juga turut mengambil andil. Sehingga tugas kami di sekolah tidak hanya mengajar tetapi kami juga mendapatkan pembelajaran yang lainnya seperti melaksanakan jadwal piket harian. Fungsi piket ini sebagai sarana seandainya ada siswa ataupun guru – guru yang izin untuk keluar dan sebagainya. Selain itu pada kegiatan piket ini, mahasiswa akan berkeliling ke setiap kelas untuk mengontrol kelas yang tidak memiliki guru, memberikan tugas atau menggantikan mengajar untuk kelas yang gurunya berhalangan hadir. Selain piket kami juga membantu dalam kegiatan-kegiatan Ulangan misalnya saja dalam distribusi soal-soal ulangan, membantu untuk mengedarkan absensi kehadiran, ikut serta menggantikan guru-guru yng berhalangan hadir untuk mengawasi ujian, dan sebagainya. Disini kami berharap supaya ilmu yang kami dapatkan dari tiap kegiatan yang kami lakukan bisa berguna jika kami berada dilingkungan masyarakat kelak. C. Kegiatan Umum Lainnya Untuk kegiatan umum lainnya, mahasiswa PPL turut berperan aktif dalam segala jenis kegiatan yang diadakan oleh sekolah. Kegiatan tersebut seperti kegiatan upacara baik pada hari senin maupun hari besar lainnya. Kedua, mahasiswa PPL tetap mengikuti kegiatan imtaq disetiap hari jumat, mengikuti kegiatan senam melakukan kegiatan rapat rutin, dan masih banyak kegiatan lainnya. Mahasiswa PPL tidak pernah absen dalam mengikuti seluruh kegiatan umum lainnya yang diikuti oleh sekolah, misalnya perayaan hari Guru, hari pahlawan nasional serta lomba dalam menyambut kenaikan kelas pada Bulan Desember. D. Kegiatan Studi Kasus Studi Kasus merupakan salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial yakni dengan melakukan suatu pemeriksaan mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian
yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, análisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya adalah akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi. Secara khusus hal ini bertujuan yaitu untuk mengatasi penyimpangan tingkah laku siswa agar mampu mencari jalan keluar atau penyelesaian masalah yang benarbenar tepat. Pelaksanaan studi kasus melalui beberapa tahap, yaitu analisis, sintesis, diagnosis, prognosis, dan pemberian treatment serta tinjak lanjut. Semua tahap tersebut dapat dilaksanakan dengan baik oleh praktikan. Penggalian data kasus dilakukan baik dalam proses pemberian bantuan / perlakuan maupun sebelum pelaksanaan pemberian bantuan / perlakuan
dengan harapan praktikan dapat memahami kasus dengan
seutuhnya. Studi Kasus I: 1.
Hasil Dalam kegiatan PPL ini kami melakukan studi kasus terhadap penyimpangan dan tingkah laku belajar siswa yang menyebabkan permasalahan terhadap nilai ujian dan dalam
pengumpulan
tugasnya. Kami berusaha
membantu untuk dapat menyelesaikan masalahnya agar mereka terfokus kembali kepada pendidikannya di sekolah. Dalam hal ini langkah-langkah yang dilakukan oleh mahasiswa PPL adalah melakukan pendekatan kepada siswa yang bermasalah. Dari studi kasus yang kami dalami, permasalahan siswa mencakup nilai ujian yang masih rendah dan di bawah standar KKM dan pola enggan mengerjakan tugas yang di berikan oleh guru disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya: suatu mata pelajaran itu menurut mereka membosankan dan sulit, tidak tahu pentingnya dan tujuan dari pelajaran tersebut sehingga dalam pikiran mereka pelajaran tersebut sulit dan membuat mereka malas untuk mendalami pelajaran
tersebut. Di samping
itu,
siswa
yang bermasalah juga karena
mereka terlalu menggampangkan dan acuh tak acuh terhadap tugas yang diberikan sehingga mereka tidak mengumpulkan tugas yang diberikan guru. Berdasarkan pengumpulan data yang telah kami lakukan, jenis bantuan yang dapat di berikan oleh mahasiswa PPL sesuai dengan permasalahan yang di hadapi siswa antar lain: a. Memberikan perhatian khusus pada siswa yang bermasalah saat di sekolah
b. Mendorong siswa untuk aktif di kelas saat proses pembelajaran berlangsung dengan sering memberi
pertanyaan
dan
menuntutnya untuk menjawab
pertanyaan c. Mengajak siswa yang bermasalah berbicara masalah pelajaran yang membuatnya merasa kesulitan. d. Memberikan motivasi kepada siswa untuk terus semangat belajar. e. Memberikan tips kepada siswa dalam rangka meningkatkan percaya diri dalam belajar. f. Menyarankan siswa kalau mendapat kesulitan dalam pelajaran agar bertanya pada guru. g. Memberikan remidial untuk memperbaiki nilai ulangan harian dan tugas tambahan kepada siswa untuk memperbaiki nilai tugasnya. h. Memberikan nasehat agar selalu memperhatikan saat proses pembelajaran berlangsung. 2.
Pembahasan Berdasarkan data dan informasi yang telah kami kumpulkan dapat disimpulkan bahwa beberapa siswa yang bermasalah dalam pola belajarnya dikarenakan suatu mata pelajaran itu menurut mereka membosankan, tidak tahu pentingnya dan tujuan dari pelajaran tersebut sehingga dalam pikiran mereka pelajaran tersebut sulit dan membuat mereka malas untuk mendalami pelajaran tersebut. Namun jika diarahkan sebenarnya siswa-siswi tersebut merupakan siswasiswi yang berpotensi Hal ini dapat terlihat dari kemauan mereka untuk memperbaiki nilai-nilai mereka yang tidak memenuhi KKM. Melalui informasi beberapa teman siswa yang bermasalah di dapatkan pula bahwa siswa mengalami kurang percaya diri karena siswa sangat jarang bertanya kepada guru dan lebih banyak diam walaupun tidak mengerti atau bertanya kepada teman. Maka dari itu, kami mahasiswa PPL mencoba membantunya
dalam
menyelesaikan
masalah yang ia hadapi
dalam
pembelajarannya. Untuk menangani hal ini kami membantunya dengan memberikan tips kepada siswa dalam rangka meningkatkan percaya diri misalnya dengan memberikan
pertanyaan lisan yang mudah kepada siswa saat proses
pembelajaran, menyarankan siswa bertanya pada guru apabila mendapat kesulitan dalam belajar, memberikan perhatian khusus pada siswa saat di sekolah dengan
memberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan di dalam kelas agar anak aktif, dan melakukan pendekatan
personal kepada siswa yang bermasalah.
Setelah beberapa hal diatas kami lakukan, terlihat ada perubahan dalam diri siswa misalnya siswa yang malas mengumpulkan tugas ketika dipaksa mereka mengerjakannya dengan
baik,
jugaterhadap siswa yang pendiam terlihat
perubahan menjadi lebih percaya diri. Kami juga menyarankan agar sama-sama saling tolong menolong dalam mendiskusikan suatu materi yang tergolong sulit, yang mengerti menjelaskan kepada temannya yang belum mengerti. Studi Kasus II: a. Hasil Kasus yang diangkat dalam studi kasus ini adalah siswa yang mengalami masalah kompleks, yaitu masalah belajar dan pribadi yang sedikit menyimpang. Karena seringnya terjadi konflik antarsiswa di dalam kelas yang mengakibatkan terganggunya proses belajar mengajar.Praktikan membantu siswa mengatasai masalah belajarnya melalui beberapa pendekatan yaitu melakukan pendekatan secara personal, memberikan motivasi dan masukan agar siswa lebih baik dari sebelumnya dan untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut dan saling menghargai satu sama lain terutama menghargai guru yang sedang mengajar. Setelah melalui beberapa treatment yang diberikan, ternyata siswa mengalami sedikit perubahan dalam kebiasaa di sekolah seperti antar sesama teman kelas menjadi lebih kompak dan tidak saling bertengkar satu sama lain ketika proses belajar menmgajar berlangsung. Berdasarkan pengumpulan data yang telah kami lakukan, jenis bantuan yang dapat di berikan oleh mahasiswa PPL sesuai dengan permasalahan yang di hadapi siswa antar lain: 1. Memberi motivasi kepada siswa agar minat belajarnya meningkat 2. Memberi penguatan agar siswa lebih percaya diri dalam menjawab atau bertanya kepada siswa lain maupun guru 3. Memberi masukan agar saling menghargai satu sama lain baik antarsesama teman terlebih kepada guru.
4. Memberi nasehat untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang tidak bermoral seperti berkelahi di dalam kelas, membully teman, dan berbicara yang keras. b. Pembahasan Pada dasarnya manusia adalah mahkluk yang terus mengalami proses perubahan melalui beberapa pengalaman hidup yang dialaminya. Praktikan
memerlukan
latihan-latihan
yang
dapat
menunjang
keberhasilannya dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai seorang. Calon Guru professional. Ketika siswa mengalami masalah yang dihadapi, maka terdapat beberapa alternatif bantuan bimbingan yang dapat diberikan, antara lain: a) Memberi penguatan pada siswa untuk lebih percaya diri. b) Menasehati siswa untuk lebih menghargai guru dan sesama teman c) Memberi motivasi pada siswa agar tidak takut bertanya. d) Menasehati siswa untuk menghargai guru. e) Berusaha untuk lebih terbuka terhadap orang tua, guru, dan teman. f) Memotivasi siswa untuk bersemangat dalam belajar. g) Memotivasi siswa agar prestasinya semakin meningkat.
Praktikan dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang calon gurudi sekolah kiranya dapat membantu siswa berdasarkan pada teori yang telah dipelajari dibangku kuliah. Namun kenyataannya, praktikan tidak sepenuhnya melakukan studi kasus ini berdasarkan teori karena ada beberapa hal yang tidak dilakukan oleh praktikan berkaitan dengan pelaksanaan studi kasus.Setelah siswa mendapat bimbingan yang telah dilakukan oleh praktikan, siswa telah menunjukan perubahan yang berdampak positif pada dirinya. Adapun hasil yang nampak atau perubahan yang ditunjukan oleh siswa antara lain: a. Siswa menjadi lebih baik terutama dalam hal belajar, dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh. b. Siswa menjadi lebih menghargai guru dan sesama temannya ketika berpendapat dll.
c. Siswa mulai mengurangi mengobrol di dalam kelas selama proses belajar mengajar sedang berlangsung. d. Siswa menjadi lebih peduli antar sesama teman di kelas dan saling membantu dalam menjelaskan pelajaran yang belum dimengerti. e. Siswa mulai mempunyai motivasi untuk belajar dan bersekolah. f. Siswa mulai dapat bersosialisasi dengan baik dengan teman-temannya yang lain. Beberapa
hambatan
yang
dialami
oleh
praktikan
dalam
melaksanakan studi kasus disebabkan karena kekurangan praktikan dalam memahami dan mengintegrasikan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah dengan pengalaman yang diperoleh pada saat melakukan praktek serta tidak dapat menerapkan dengan baik keterampilan-keterampilan yang telah diperoleh selama ini, namun demikian kami tetap belajar dan terus memperbaiki diri untuk tercapainya tujuan menjadi guru yang professional.