BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai dengan tahap persiapan penelitian dari bulan November 2018 dan kegiatan penelitian akan dilaksanakan pada bulan Februari 2019. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 8 Mataram, pada kelas X MIA semester II tahun ajaran 2018/2019. 3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini berupa penelitian deskriptif dan kuantitatif, dimana data penelitian berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik. Dalam penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen (eksperimen semu). Metode quasi eksperimen merupakan suatu bentuk eksperimen yang ciri utama validasinya tidak digunakan secara random, melainkan menggunakan kelompok atau kelas yang sudah ada (Hamdani, 2012). 3.3 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Post-test Only Control Group Design. Desain ini melibatkan 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen yang memperoleh pembelajaran dengan model Problem Based Learning, sedangkan kelas kontrol memperoleh pembelajaran dengan model Konvensional (Discovery Learning). Selama proses pembelajaran dilakukan penilaian kemampuan komunikasi lisan siswa menggunakan lembar observasi yang dinilai langsung oleh observer, sedangkan pada akhir pembelajaran, siswa diberikan post-test untuk mengetahui
kemampuan komunikasi tulisan siswa setelah diberikan perlakuan. Desain penelitian yang dilakukan sesuai dengan Tabel 3.1. Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Perlakuan Pengumpulan Data Komunikasi Komunikasi
Kelas
Lisan Lembar
Tulisan Posttest
model Problem Based Learning Pembelajaran menggunakan
observasi Lembar
Posttest
model konvensional (Discovery
observasi
Ekperimen Pembelajaran Kontrol
menggunakan
Learning) 3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut yang kemudian dapat ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Pada penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel bebas dan variabel terikat. a.
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning yang digunakan untuk kelas eksperimen dan pembelajaran dengan model konvensional (Discovery Learning) yang digunakan pada kelas kontrol.
b.
Variabel terikat merupakan variabel yang timbul sebagai akibat dari variabel bebas (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kemampuan berkomunikasi lisan dan tulisan siswa.
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian 3.5.1 Populasi Menurut Sugiyono (2017) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang menjadi kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X MIA SMAN 8 Mataram yang berjumlah 172 orang dan tersebar dalam 5 kelas MIA, jumlah populasi dapat dilihat dari tabel 3.2. Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas X MIA SMAN 8 Mataram Tahun Ajaran 2018/2019 Kelas Jumlah Siswa X MIA 1 35 X MIA 2 35 X MIA 3 35 X MIA 4 35 X MIA 5 32 3.5.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Sampel merupakan subyek yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X MIA 3 yang jumlahnya 35 orang dan siswa Kelas X MIA 4 yang jumlahnya 35 orang. Teknik pengambilan sampel `(sampling) yang digunakan yaitu teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017). Pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas data awal (nilai UAS ganjil tahun 2018) pada lampiran 3, tidak semua kelas MIA menunjukkan nilai rata-rata yang homogen. Selain itu, karena adanya rekomendasi dari guru mata pelajaran kimia
di SMAN 8 Mataram yang merekomendasikan kelas X MIA 3 dan X MIA 4 sebagai sampel penelitian. 3.6 Tahapan Penelitian Beberapa tahapan utama yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, pengumpulan data dan analisis data penelitian. 3.6.1 Tahap Persiapan 3.6.1.1 Melakukan Observasi ke SMAN 8 Mataram Observasi dilakukan untuk mengetahui segala informasi yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya penelitian seperti data populasi, data nilai, dan kurikulum yang digunakan. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMAN 8 Mataram diperoleh data pada lampiran 1 yaitu berupa hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kimia mengenai bagaimana cara pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas dan mengambil data awal dari guru kimia berupa nilai ujian akhir semester (UAS) untuk keperluan teknik-teknik yang digunakan dalam penelitian, serta menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3.6.1.2 Analisis Silabus dan Penyusunan RPP Sebelum melakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), terlebih dahulu dilakukan analisis silabus yang terlampir pada lampiran 4. Pada tahap analisis silabus dilakukan analisis tentang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit. Kemudian dari KI dan KD tersebut dikembangkan indikator-indikator pencapaian, uraian kegiatan belajar, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Setelah melakukan analisis silabus, selanjutnya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen (pada lampiran 5) dan kelas kontrol (pada lampiran 6). RPP untuk kelas eksperimen menggunakan
model Problem Based Learning (PBL), sedangkan RPP untuk kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional (Discovery Learning). 3.6.1.3 Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kerja siswa (LKS) disusun sebagai sarana penunjang proses pembelajaran. Lembar kerja siswa disusun berdasarkan indikator-indikator pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan silabus dan RPP. Lembar kerja siswa yang berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi informasi soal-soal atau pertanyaan yang harus dijawab siswa dalam berdiskusi. 3.6.2 Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan yang direncanakan dalam RPP yang sudah dipersiapkan untuk setiap pertemuan. Proses pembelajaran kimia kelas X MIA SMAN 8 Mataram miliki jumlah pertemuan satu kali dalam seminggu dengan alokasi waktu tiga jam pelajaran (3 x 45 menit). Kegiatan yang akan dilakukan peneliti pada tahap ini yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) pada kelas eksperimen dan pembelajaran dengan model konvensional (Discovery Leraning) pada kelas kontrol. Evaluasi dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran. Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan soal evaluasi berupa post-test dalam bentuk soal essay. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan komunikasi tulisan siswa.
3.7 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel penelitian
yang diamati (Arikunto, 2015). Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dapat berupa tes atau nontes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen berupa lembar observasi dan soal essay. Lembar obsevasi digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi lisan, sedangkan soal essay digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi tulisan siswa. Butir soal disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian yang digunakan sesuai dengan kompetensi dasar (KD) dan indikator yang ingin dicapai serta indikator kemampuan komunikasi. 3.7.1 Uji Validitas Valid berarti instrumen (terlampir pada lampiran 11) tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas merupakan suatu tes yang dilakukan dan yang akan diukur sehingga dapat menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur, mengukur apa yang ingin diukur sehingga mempunyai validitas atau tidak valid (Sugiyono, 2017). a. Validitas isi (content validity) Salah satu statistik yang menunjukkan validitas isi item adalah sebagaimana yang diusulkan oleh Aiken (1985) dalam Azwar (2013). Aiken telah merumuskan formula Aiken’s V untuk menghitung content validity coefficient yang didasarkan pada hasil penilaian orang terhadap suatu item dari segi sejauh mana item tersebut mewakili konstruk yang diukur. Dalam hal ini, mewakili konstruk yang diukur berarti item bersangkutan adalah relevan dengan indikator keperilakuannya, karena indikator keperilakuan adalah penerjemah operasional dari atribut yang diukur. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan angka antara 1 (sangat tidak mewakili atau sangat tidakrelevan) sampai 4 (sangat mewakili atau sangat relevan). Statistik Aiken’s V dirumuskan sebagai berikut :
V = s / [n(c-1)] Keterangan : s = r – lo lo = Angka penilaian validitas terendah c = Angka penilaian validitas tertinggi r = Angka yang diberikan oleh penilai Kriteria harga V menurut dapat dilihat pada tabel 3.3 Tabel 3.3 KriteriaHarga Aikens’V HargaV Keterangan 0,00-0,44 Kurang 0,45-0,71 Cukup 0,72-0,82 Baik 0,83-1,00 Sangat Baik
b. Validitas butir soal Validitas butir soal diukur dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Product Moment atau disebut juga dengan korelasi Pearson (Sugiyono, 2017):
Keterangan: rxy = Validitas butir soal N = Jumlah siswa X = Skor butir Y = Skor total siswa Setelah diperoleh harga rxy hitung, selanjutnya untuk dapat diputuskan butir soal tersebut valid atau tidak, harga tersebut dibandingkan dengan harga rxy tabel. Apabila harga ri hitung lebih besar daripada ri tabel, maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid (Sugiyono, 2017).
3.7.2
Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan derajat konsistensi (keajegan) yaitu konsistensi
data dalam interval waktu tertentu (Sugiyono, 2010). Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relative sama. Reliabilitas soal tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach (Arikunto, 2010) yaitu:
r11=
Keterangan: r11 = Reliabilitas instrumen n = Banyaknya butir item = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total Adapun kriteria reliabilitas soal sesuai dengan Tabel 3.4 (Arikunto, 2010) : Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal Harga r Keterangan 0,00 – 0,20 Sangat Rendah 0,21 – 0,4 Rendah 0,41 – 0,60 Sedang 0,61 – 0,80 Tinggi 0,81 – 1,00 Sangat tinggi 3.8 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi dan metode tes. Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam
situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Observasi tidak hanya digunakan dalam kegiatan evaluasi, tetapi juga dalam bidang penelitian, terutama penelitian kualitatif (Arikunto, 2015). Teknik observasi juga bertujuan untuk melihat kemampuan komunikasi lisan siswa yang dilakukan oleh observer pada proses pembelajaran. Tes merupakan metode pengumpulan data penelitian yang berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang. Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2015). Selain observasi, teknik pengumpulan data juga menggunakan metode tes yang bertujuan untuk melihat kemampuan komunikasi tulisan siswa.
3.9 Analisis Data Pada penelitian ini ada beberapa teknik analisis data yang akan digunakan, yaitu : 3.9.1 Kemampuan Komunikasi Lisan Siswa Data kemampuan komunikasi lisan siswa selama proses pembelajaran berlansung merupakan data yang diambil melalui observasi yang dinilai oleh observer. Data tersebut kemudian dapat dianalisis dengan menggunakan indeks kemampuan komunikasi lisan siswa. Langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Menghitung rata-rata skor kemampuan komunikasi lisan siswa menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: S = Rata-rata skor kemampuan komunikasi lisan siswa per aspek R= Jumlah skor yang diperoleh N= Jumlah skor maksimum b.
Menafsirkan atau menentukan kategori indeks kemampuan Komunikasi Lisan Siswa sesuai klasifikasi pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Kriteria tingkat kemampuan komunikasi lisan siswa Skor Kriteria 87,50-100 Sangat baik 75,00-87,49 Baik 50,00-74,99 Cukup 0-49,99 Kurang Sumber: (Sari, 2018)
3.9.2 Kemampuan Komunikasi Tulisan Siswa 3.9.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data setiap variabel terdistribusi normal atau tidak, yang selanjutnya sebagai dasar untuk mengetahui data yang diperoleh dapat dianalisis menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik. Pada penganalisisan hasil belajar siswa terdistribusi normal atau tidak, dilakukan uji normalitas dengan menggunakan rumus Chi kuadrat (Sugiyono,2017).
Keterangan: X2 = Chi kuadrat f0 = Frekuensi/ jumlah data observasi fh = Frekuensi jumlah yang diharapkan
f0-fh= selisih data f0 dengan fh Kaidah keputusannya adalah data akan terdistribusi normal apabila X2hitung ≤ X2tabel pada taraf signifikan yang digunakan sebesar 5%. 3.9.3
UjiHomogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varians bersifat
homogen atau tidak (Sugiyono, 2017). Uji homogenitas varians dicari dengan menggunakan rumus uji-F, yaitu :
Varians masing-masing kelas diperoleh dengan rumus:
S2
X X
2
n 1
Keterangan: F = indeks homogenitas yang dicari 2 S = varians X = nilai siswa x = rata-rata n = jumlah sampel Nilai Fhitung dan Ftabel dibandingkan pada taraf signifikan 5%. Data dikatakan homogen jika F hitung< F tabel. 3.9.4
Uji Hipotesis Menurut Sugiyono (2017) terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis
nol dan alternatif. Statistik yang digunakan untuk menguji suatu hipotesis tergantung pada hasil perhitungan uji normalitas. Bila data terdistribusi normal maka statistik parametris dapat digunakan, tetapi bila data tidak terdistribusi
normal, maka digunakan statistik nonparametris. Statistik parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau rasio adalah menggunakan uji-t. Terdapat dua alternatif rumus uji-t yang akan digunakan dalam pengujian, yaitu Separated Varians dan Polled Varians (Sugiyono, 2017).
Rumus Separated Varians: t
X1 X 2 2
2
S1 S 2 n1 n2
Rumus ini digunakan bila : 1. n1 = n2 dan varians homogen dengan dk = n1+n2-2, 2. n1 = n2 dan varians tidak homogen dengan dk = n1-1 atau dk = n2-1, 3. n1≠n2 dan varians tidak homogen dengan dk (n 1-1) dan dk (n2-1) dibagi dua dan ditambahkan dengan harga t yang kecil. Rumus Polled Varians: X1 X 2 t n1 1 S1 2 n 2 1 S 2 2 1 1 n n n1 n 2 2 2 1
Rumus ini digunakan bila : 1. n1 = n2 dan varians homogen dengan dk = n1+n2-2, 2. n1≠n2 dan varians homogen dengan dk = n1+n2-2, 3. n1 = n2 dan varians tidak homogen dengan dk = n1-1 atau dk = n2-1. Keterangan: X1
= rata-rata sampel 1
X2
= rata-rata sampel 2 = varians sampel 1 = varians sampel 2
S12 S22
n1 n2
= jumlah sampel 1 = jumlah sampel 2
Adapun Pengujian hipotesis berdasarkan hipotesis awal dinyatakan dalam analisis statistik berikut : H0 = Model Problem Based Learning (PBL) tidak berpengaruh terhadap kemampuan berkomunikasi tulisan siswa pada materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit. Ha = Model Problem Based Learning (PBL) berpengaruh terhadap kemampuan berkomunikasi tulisan siswa pada materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit. Kriteria pengujian hipotesis pada taraf signifikan 5% adalah H 0 ditolak jika thitung > ttabel dengan kata lain bahwa Ha diterima. Nilai t dapat diperoleh dari tabel distributif.