Bab 3 Baru.docx

  • Uploaded by: fauziacitra
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 3 Baru.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,154
  • Pages: 16
BAB III LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

Kunjungan rumah dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2018 pukul 14.00 WIB di rumah pasien yang berada di Sabrang RT 003, RW 004 Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang dengan responden adalah pasien. III.1 Identitas Pasien Nama Jenis Kelamin Umur Alamat

: Ny. Warti : Perempuan : 47 tahun : Desa Sabrang RT 003 RW 004 Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang Agama : Islam Suku Bangsa : Indonesia Pendidikan : SD Suku : Jawa Kunjungan Puskesmas : 22 Oktober 2018 Kunjungan Rumah : 25 Oktober 2018 dan 1 November 2018

III.2 Anamnesa Anamnesa dilakukan secara alloanamnesis pada tanggal 22 dan 25 Oktober 2018 bertempat di Puskesmas Salaman I dan di kediaman pasien. Keluhan Utama : Rasa panas yang menjalar di bahu kirinya serta menjalar ke sepanjang tangan kirinya dan punggung sebelah kiri. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke Puskesmas Salaman I diantar oleh suaminya dengan keluhan merasakan rasa panas yang menjalar di bahu kirinya serta menjalar ke sepanjang tangan kirinya dan punggung sebelah kiri pasien. Pasien mengeluh keluhan sudah dirasakan sejak 1 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Keluhan pusing, lemas dan sesak disangkal. Riwayat Penyakit Dahulu :  Riwayat sakit yang serupa  Riwayat alergi  Riwayat rawat inap

: Diakui, kurang lebih sejak 1 tahun yang lalu. : Disangkal : Disangkal

24

Riwayat Penyakit Keluarga :  Riwayat penyakit serupa  Riwayat Alergi III.3 Pemeriksaan Fisik :  Keadaan Umum  TD  RR  Nadi  Suhu  BB  TB a. b. c. d. e. f. g. h.

: Diakui, Ibu pasien : Disangkal

: Tampak Sakit Ringan : 200/100 mmHg : 24x/menit : 88x/menit : 36.5 : 65 kg : 158 cm

Kepala : Normocephali Mata : Conjungtiva palpebra anemis -/-, sklera ikterik -/-, Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/Hidung : Sekret kering (+/+) Mulut : Bibir kering (-), mukosa lembab (-), sianosis (-) Tenggorok : Faring hiperemis (-) Leher : Pembesaran KGB (-) Thoraks : 1) Cor a) Inspeksi : Iktus cordis tak tampak b) Palpasi : Iktus cordis teraba di ICS V, 2 cm dari medial Linea Midclavikularis Sinistra. c) Perkusi : Dalam batas normal d) Auskultasi : BJ I-II Normal, murmur (-), gallop (-), 2) Pulmo a) Inspeksi : Normochest, Gerak dinding dada simetris saat statis dan dinamis b) Palpasi : Fremitus kanan = kiri c) Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru d) Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-) i. Abdomen 1) Inspeksi : Datar 2) Palpasi : Supel, hepar / lien tidak teraba membesar, nyeri tekan abdomen (-), turgor < 2 detik. 3) Perkusi : Timpani 4) Auskultasi : Bising usus (+) normal

III.4 Pemeriksaan Penunjang Tidak dilakukan 25

III.5 Dignosis Kerja : Hipertensi Grade 2 III.6 Rencana Penatalaksanaan Medikamentosa  Lisinopril 3x1  Paracetamol 3x1 k/p  Furosemid Non Medikamentosa  Edukasi mengenai bagaimana menjaga pola hidup sehat untuk mencegah hipertensi  Edukasi untuk minum obat secara teratur III.7 Hasil Kunjungan Rumah III.7.1 Kondisi Pasien Dari hasil kunjungan ke rumah pasien pada tanggal 25 Oktober 2018 didapatkan keterangan bahwa keadaan pasien agak membaik setelah melakukan anjuran dari dokter puskesmas. Faktor pendukung : - Pasien meminum obatnya secara teratur. Pasien mengurangi untuk konsumsi makanan yang asin. Faktor penghambat : - Tidak ada Indikator keberhasilan: - Tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan saat datang ke puskesmas. III.7.2 Keadaan Rumah Pasien dan keluarganya tinggal disebuah rumah yang terletak di pedusunan yang cukup padat. Secara umum gambaran isi rumahnya yang berukuran kurang lebih 15x15m tersebut terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga 3 kamar tidur, dapur, 2 kamar mandi dan garasi. Terdapat beberapa ventilasi di seluruh ruangan rumah, tanpa langit-langit, lantai rumah sudah berkeramik dan beberapa hanya bersemen tanpa keramik. Dinding terbuat dari tembok dan dicat berwarna biru muda. Penerangan dalam kamar tampak kurang, sehingga membutuhkan bantuan sinar lampu pada siang hari untuk membaca dan melakukan aktivitas lainnya. Terdapat dua buah kamar mandi yang digunakan secara bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya. Satu kamar mandi berlantai semen tanpa keramik, bertembok dinding dan cukup bersih serta digunakan sebagai tempat mandi dan BAK-BAB. Pada kamar mandi lainnya sudah berlantai keramik, bertembok dinding dan cukup bersih serta digunakan hanya untuk BAB-BAK dan tempat mencuci. Kebutuhan air sehari-hari berasal dari sumur galian dan PDAM. Jarak antara sumur dan septictank adalah ±10m.

26

Gambar 1. Denah Rumah Pasien

27

Gambar 3. Peta Jarak Rumah ke Pelayanan Kesehatan

III.7.3 Pengamatan Keluarga III.7.3.1 Karakteristik Demografi Keuarga Pasien memiliki seorang suami berusia 51 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai supir taksi online dan tinggal satu rumah bersamanya. Pasien juga memiliki 4 orang anak. Anak yang pertama berusia 29 tahun, tinggal di Borobudur dan sudah menikah. Anak yang kedua berusia 28 tahun dan tinggal di jogja. Anak yang ketiga berusia 18 tahun dan sekolah di pondok. Anak yang keempat berusia 9 tahun, sekolah kelas 3 SD dan masih tinggal bersama orang tuanya di Desa Sabrang. Pasien merupakan anak kedua dari lima bersaudara, ia memiliki seorang kakak perempuan berusia 53 tahun yang tinggal di Menoreh. Adik pasien semuanya lakilaki. Adik pertama dan kedua pasien tinggal di Jogja dan adik pasien yang ketiga tinggal di Salaman.

28

Tabel 4. Daftar Anggota Keluarga No

Nama

1.

Tn. Walyadi

Kedudukan dalam Keluarga Kepala Keluarga

Umur JK (th)

L

51 tahun

Pendidikan

Tamat SD

Pekerjaan

Keterangan

Supir

Sehat

Ibu Rumah Tangga

2.

Ny. Warti

Istri

P

47 tahun

Tamat SD

Hipertensi

3.

Tn. Eko Budi Irawan

Anak

L

29 tahun

SLTA

-

Sehat

4.

Tn. Agus Surya Budi Saputro

Anak

L

28 tahun

SLTA

-

Sehat

5.

Herman Adiutoro

Anak

L

18 tahun

SLTP

Pelajar

Sehat

6.

Sholeh Makruf Rabbani

Anak

L

9 tahun

Belum Tamat SD

Pelajar

Sehat

29

Bagan 5. Genogram Keluarga

Ny. P

Tn. K

Tn. P 70 th

Tn. K 68 Th

Tn. S 63 Th

Ny. S 66 Th

Ny. M 60 Th

M 1968

Ny. S

Ny. Y

Tn. J

Ny. W 53 th

Tn. W 51 th

Ny. W 47 Th

Tn. P 45 Th

Tn. C 44 Th

Tn. S 40 Th

M 1990

Ny. S 26 Th

Tn. E 29 Th

An. M 5 Th

Ny. E 24 Th

Tn. A 28 Th

An. H 18 Th

An. S 9 Th

An. B 3 Th

30

Keterangan: Keterangan kesehatan keluarga: 1. Ayah pasien : Sehat 2. Ibu Pasien : Hipertensi 3. Pasien : Hipertensi Sumber : Pasien Tanggal pembuatan : 25 Oktober 2018 Jenis keluarga : Nuclear family

Laki-Laki

Serumah

Perem puan

Pasien

III.7.3.2 Family Maping An. S, 9 thn

Ny. W, 47 thn

Tn. W 51 th

Keterangan :

An. H 18 thn

Fungsional Disfungsional Bagan 6. Family Mapping

III.7.3.3 Identifikasi Fungsi-Fungsi Keluarga Tabel 5. Komponen APGAR Komponen

Indikator

Adaptation

Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

Hampir tidak pernah (0)

Kadangkadang (1)

Sering/ selalu (2)



31



Partnership

Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya membahas dan membagi masalah dengan saya.

Growth

Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru.



Affection

Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll .



Resolve

Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersamasama

Skor total



8

  

Skor 8-10 : Fungsi keluarga sehat Skor 4-7 : Fungsi keluarga kurang sehat Skor 0-3 : Fungsi keluarga sakit Pada pasien, komponen Apgar berjumlah 8, sehingga keluarga pasien termasuk ke dalam kategori fungsi keluarga sehat.

32

III.7.3.4 Sumber Daya Keluarga (Family Screem) Tabel 6. Family Screem Komponen

Sumberdaya

Interpretasi

Social

Pasien selalu mempunyai waktu berkumpul dan bersosialisasi dengan anggota keluarga dan masyarakat lain seperti biasanya.

Pasien aktif bersosialisasi dengan sekitar dan memiliki banyak teman di lingkungan rumahnya

Culture

Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, dapat dilihat pada pergaulan mereka yang masih menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran agama, ketaatan ibadah cukup baik.

Dari kecil sudah ditanamkan oleh orang tua pasien tentang kebudayaan yang dianut dan untuk diterapkan.

Economy

Penghasilan suami dan pasien selama sebulan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, terutama kebutuhan pokok keluarga.

Walaupun pekerjaan suami sebagai supir taksi online dan ibu sebagai ibu rumah tangga.

Education

Tingkat pendidikan dan pengetahuan keluarga ini kurang, dimana pendidikan terakhir keduanya adalah SD.

Pendidikan terakhir pasien dan suaminya adalah SD, maka dari itu dapat Disimpulkan bahwa tingkat pendidikan keluarga ini kurang.

Religion

Untuk kegiatan ibadah sehari-hari sudah rutin di mushola pribadi di rumahnya.

33

Pasien dapat belajar dari tetangga atau keluarga lainnya. Medical

Keluarga ini memiliki asuransi kesehatan

Pasien dan keluarganya merupakan anggota BPJS sehingga jika ia dan keluarganya sakit, menggunakan BPJS.

III.7.3.5 Family Life Line Tabel 7. Family Lifeline Tahun

Usia

Peristiwa

Severity Of Illness

2011

36

Berpisah dengan anak pertamanya karena sudah menikah dan tinggal bersama istrinya

Pasien merasa kehilangan karena biasanya sehari-hari pasien bersama anak ketiganya.

2013

38

Berpisah dengan anak keduanya karena sudah menikah dan tinggal bersama istrinya

Pasien merasa kehilangan karena biasanya sehari-hari pasien bersama anak ketiganya.

2016

41

Berpisah dengan ketiganya karena sekolah di pesantren

Pasien merasa kehilangan karena biasanya sehari-hari pasien bersama anak ketiganya.

anak harus

III.7.3.6 Diagnosis Fungsi Keluarga 1. Fungsi Biologis Pasien mengeluh rasa panas yang menjalar di bahu kirinya serta menjalar ke sepanjang tangan kirinya dan punggung sebelah kiri. Berdasarkan autoanamnesa terhadap pasien, pasien merasa cemas dan sedih yang disebabkan karena penyakitnya. Tetapi berkat dukungan keluarganya, pasien tetap semangat untuk menjalani aktifitas seharihari.

34

2. Fungsi Psikologis -

Hubungan dengan tiap anggota keluarga baik.

-

Hubungan dengan tetangga rumah baik.

3. Fungsi Ekonomi Perekonomian keluarga cukup sehingga kebutuhan juga dapat terpenuhi. 4. Fungsi Pendidikan Suami pasien adalah tamatan SD dan pasien adalah tamatan SD. 5. Fungsi Religius dan Fungsi Sosial Budaya Dapat bersosialisasi terhadap lingkungan sekitar dengan baik. 6. Fungsi penguasaan masalah dan kemampuan beradaptasi Masalah yang berhubungan dengan keluarga diselesaikan dengan musyawarah. 7. Faktor Perilaku Pasien lebih sering berada di dalam rumah karena mengurus warung dan anak terakhirnya. 8. Faktor Non Perilaku Sarana pelayanan kesehatan dekat dengan rumah.

35

III.7.3.7 Diagram Realita Yang Ada Pada Keluarga Bagan 7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Dalam Keluarga

Lingkungan Sanitasi lingkungan tempat tinggal sudah baik. Kurangnya ventilasi, cahaya, dan perumahan yang cukup padat.

Pelayanan Kesehatan

Genetik Derajat kesehatan

Pelayanan kesehatan terjangkau dari rumah pasien Pasien memiliki BPJS

hipertensi

Ny.w

Perilaku  Keluarga pasien yang masih belum paham mengenai sanitasi lingkungan. Tingkat pendidikan ya3n2g masih rendah.

36

III.7.3.8 Pembinaan dan Hasil Kegiatan Tabel 8. Pembinaan dan Hasil Kegiatan Tanggal

Kegiatan yang dilakukan

Keluarga yang terlibat

Hasil kegiatan

25 Oktober Edukasi mengenai 2018 penyakit hipertensi yang meliputi, faktor risiko, rencana pengobatan komplikasi dan pencegahan.

Pasien

Pasien memahami penjelasan yang diberikan.

1 November 2018

Pasien

Pasien memahami penjelasan yang diberikan.

Edukasi mengenai penyakit hipertensi yang meliputi, faktor risiko, rencana pengobatan komplikasi dan pencegahan.

III.7.3.9 Diagnosis Holistik (1) Aspek Personal - Alasan kedatangan : Pasien datang berobat ke puskesmas karena pasien mengeluhkan rasa panas yang menjalar di bahu kirinya serta menjalar ke sepanjang tangan kirinya dan punggung sebelah kiri. - Harapan : Pasien maupun keluarga pasien memiliki harapan agar pasien dapat sembuh dan sehat seperti sebelumnya. (2) Aspek Klinis Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik disimpulkan sebagai berikut : - Diagnosis kerja : Hipertensi grade 2 - Diagnosis banding :(3) Aspek Internal - Genetik : Terdapat faktor genetik dalam keluhan yang dialami pasien. - Pola makan : Pola makan pasien sudah memenuhi pola makan untuk penderita hipertensi. - Kebiasaan : -. 37

(4)

(5)

Aspek Eksternal Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah adanya dukungan dari keluarga (suami dan anak) dalam mengupayakan kesehatan pasien. Derajat Fungsional Menurut skala pasien termasuk derajat 4 dimana pasien masih bergantung pada keluarga (orang tua).

III.7.3.10 Komprehensif Pengelolaan Pasien dan Keluarga  Promotif Edukasi pencegahan yang dilakukan terhadap pasien diberikan dalam bentuk mengedukasi langsung pasien agar selalu menjaga pola hidup sehat termasuk menjaga pola makan. Pasien juga diedukasi untuk meminum obat secara teratur.  Preventif Edukasi dan penyuluhan mengenai hipertensi kepada pasien. mulai dari definisi, penyebab, faktor risiko, pencegahan, cara mengobati, dan komplikasinya. Selain tentang hipertensi, dijelaskan juga mengenai pola hidup sehat.  Kuratif Pelayanan pengobatan yang dilakukan pasien ke puskesmas merupakan upaya pasien untuk mengobati hipertensi yang diderita pasien.  Rehabilitatif III.7.3.10 Kesimpulan Pembinaan Keluarga Hasil pembinaan keluarga dilakukan pada hari Rabu tanggal 1 November 2018 pada pukul 14.00 WIB. Dari pembinaan keluarga tersebut didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Tingkat pemahaman: Pemahaman terhadap penyuluhan yang dilakukan cukup baik. 2. Hasil Pemeriksaan: Keadaan Umum : Baik Keluhan : Tidak ada TTV : TD : 170/90 mmHg, N : 89x/mnt, Suhu : 36.8 C 3. Faktor pendukung : a. Pasien dapat memahami dan menangkap penjelasan yang diberikan. b. Kesadaran pasien untuk hidup sehat, sehingga sangat kooperatif untuk mengubah perilaku yang tidak baik bagi kesehatan keluarganya. 4. Faktor penyulit : 5. Indikator keberhasilan: 38

a. Pengetahuan meningkat mengenai penyakit hipertensi. b. Kesadaran pasien untuk hidup sehat meningkat dengan menerapkan pola hidup sehat. c. Kesadaran pasien untuk mengatur pola makan sehat dan bergizi seimbang meningkat.

39

Related Documents

Bab 3
June 2020 37
Bab 3
November 2019 52
Bab 3
October 2019 51
Bab 3
August 2019 65
Bab 3
June 2020 26
Bab 3
May 2020 35

More Documents from ""