BAB III TINJAUAN KASUS
I. Data demografi Nama
: Tn. R
Umur
: 34 tahun
Status perkawinan
: kawin
Agama
: Islam
Suku
: Pisang
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Lb. Sikaping, Pasaman
No rekam medik
: 462204
Tanggal masuk RS
: 17-02-2019
Tanggal pengkajian
: 18-02-2019
Sumber informasi
: Istri dan keluarga
Keluarga terdekat yang bisa dihubungi : Nama
: Ny. Y
Pekerjaan
: PNS
Alamat
: Lb. Sikaping, Pasaman
Hub. Dengan pasien : Istri
II. Status kesehatan saat ini -
Alasan kunjumgn / keluhan utama Pasien kiriman dari RSUD Lb. Sikaping dengan diagnose viral infection + hemoroid (hari rawatan ke 3). Pasien demam tinggi sejak 4 hari SMRS, muntah (+), mencret (+), sesak nafas, batuk berdahak, penurunan kesadaran
-
Riwayat kesehatan sekarang Pada saat pengkajian tanggal 18 febuari 2019, keluarga mengatakan pasien batuk berdahak (+), keluarga mengatakan pasien sesak (-), keluarga mengatakan pasien demam, keluarga mengatakan pasien berpeluh seperti butir jagung, keluarga mengatakan pasien tidak bisa melakukan aktivitas, keluarga mengatakan pasien hanya terbaring .
-
Riwayat kesehatan dahulu Pasien riwayat asma, pasien riwayat sesak ketika beraktifitas, riwayat jantung tidak ada, riwayat DM tidak ada
-
Riwayat kesehatan keluarga Keluarga mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit yang sama dengan pasien
III. Pengkajian sekunder Keadaan
: lemah
Kesadaran
: dengan pengaruh obat morfin 1 gr, tanggal 20-02-2019 klien
bisa membuka mata gcs : 14 TTV
: TD : 110/70 mmHg S : 40,3
Kepala
N : 95x/i
RR : 40x/i
: bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, cukup bersih
Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, Telinga
: simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan
pendengaran Hidung
: tidak ada masa, terpasang NGT
Leher
: simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Thoraks
: Inspeksi
: dada tidak simetris kiri dan kanan , pasien
terpasang ventilator mode Bpap (17-02-2019), Cpap (18-02-1019), Extubasi (20-02-2019) Palpasi : tidak ada bunyi krepitasi Perkusi : hipersonor Auskultasi : mengi Abdomen
: tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak ada luka memar
Ekstremitas : kaki kiri terpasang infuse Rl:Nacl 20 gtt/i Genitalia IV.
: tidak ada kelainan, terpasang folley cateter
Pemeriksaan laboratorium tanggal 18 Februari 2019
Pemeriksaan
Nilai
Normal
HGB
14,8 g/dl
13,0-16,0
RBC
4,75 10^6/uL
4,5-5,5
HCT
39,6 %
40,0-48,0
WBC
14,68 10^3/uL
5,0-10,0
PLT
82 10^3/uL
150-400
Kalium
4,36 mEq/l
3,5-5,5
Natrium
116,7 mEq/l
135-147
Khlorida
84,0 mEq/l
100-106
V. Analisa data No Data focus 1.
Etiologi
Masalah
DS : klien tidak bisa dikaji dalam Penumpukan
Ketidak
sedasi Morfin 1gr
efektifan
secret
DO :
bersihan - Pasien batuk berdahak - Pasien
terpasang
jalan nafas
ventilator
Mode Bpap - Pasien terpasang NGT - Terdapat banyak secret saat suction dilakukan pada pasien 2.
DS : klien tidak bisa dikaji dalam Peningkatan
Hipertermi
sedasi Morfin 1gr
laju metabolisme
DO : - Pasien demam, S : 40,3 - Pasien berpeluh seperti butir jagung - Pasien diberikan paracetamol infuse - TD : 120/90 mmHG, N: 88x/i 3
4.
5.
DS : Klien tidak bisa dikaji dalam Penumpukan sedasi morfin 1gr cairan di paru Do : - klien sesak nafas - RR 40x/i - Pernafasan dibantu ventilator mode bpap FIo2 40% - Spo2 : 96% Ds : Klien tidak bisa dikaji dalam Penumpukan sedasi morfin 1gr secret Do: - klien terpasang intubasi - Terdapat secret dijalan nafas - Gcs : dengan pengaruh obat DS : klien tidak bisa dikaji dalam Penurunan sedasi Morfin 1gr kesadaran DO : - Pasien dibantu dalam mobilisasi - Pasien terpasang infus di kaki kiri - Pasien dalam sedasi morfin 1gr
Diagnosa keperawatan
Gangguan pola nafas
Resiko tinggi infeksi
Hambatan mobilitas fisik
1. Ketidakefektifan bersihan jaan nafas b.d penumpukan secret 2. Hipertermi b.d peningkatan laju metabolisme 3. Gangguan pola nafas b.d penumpukan cairan diparu 4. Resiko tinggi infeksi b.d penumpukan secret dijalan nafas 5. Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kesadaran
VI. Intervensi keperawatan No
Diagnosa
1
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d secret
NOC
NIC
Respiratory
status
: Airway suction
ventilation
- Pastikan
penumpukan Respiratory status : airway patency
kebutuhan
oral/tracheal suctioning - Auskultasi suara nafass
Kriteria hasil :
sebelum dan sesudah
- Mendemonstraasikan
suctioning
batuk efektif dan suara - Informasikan pada klien nafas yang bersih, tidak
dan keluarga tentang
ada sianosis dan dyspneu
suctioning
(mampu
mengeluarkan - Minta
klien
nafass
sputum, mampu bernafas
dalam sebelum suction
dengan mudah )
dilkukan
- Menunjukan jalan nafas - Monitor status oksgen yang paten (klien tidak merasa nafas,
tercekik,
pasien
irama - Hentikan suction, dan
frekuensi
pernafasan dalam rentang
berikan oksigen apabila pasien
menunjukan
normal, tidak ada suara
bradikardi, peningkatan
nafas abnormal)
saturasi oksigen
- Mampu
Airway management
mengidentifikasikan mencegah
faktor
dan - Buka
jalan
nafas,
yang
gunakan tekhnik chin
dapat menghambat jalan
lift atau jaw thrust bila
nafas
perlu - Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi - Identifikasi perlunya
pasien pemasangan
alat jalan nafas buatan - Pasang mayo bila perlu - Auskultasi suara nafas, catat
adanya
suara
tambahan - monitor
repirasi
dan
status oksigen 2
Hipertermi
b.d Thermoregulation
peningkatan
laju Kriteria hasil :
metabolisme
Fever threatment - monitor suhu sesering
- suhu tubuh dalam rentang normal - nadi
mungkin - monitor IWL
dan
RR
dalam - monitor warna dan suhu
rentang normal - tidak
ada
kulit perubahan - monitor TD dan RR
warna kulit dan tidak ada - monitor pusing
penurunan
tingkat kesadaran - monitor WBC, Hb dan Hct - monitor
intake
dan
output - berikan
pengobatan
untuk
mengatasi
penyebab demam Temperature regulation - monitor suhu minimal tiap 2 jam - monitor
tanda-tanda
hipertermi
dan
hipotermi - tingkatkan intake cairan dan nutrisi - selimuti pasien untuk mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh 3
Gangguan pola respiratory nafas b.d
status:
Airway management
penumpukan cairan diparu
ventilation
-buka jalan napas
-respitarory status: airway -posisikan pasien patency
-keluarkan
KH :
secret
dengan batuk atau
-mendemontrasikan
batuk
suction
efektif
- monitor respirasi atau -menunjukkan jalan napas
spo2 yang paten -tanda-tanda
vital
dalam
rentang normal 4.
Resiko tinggi infeksi b.d penumpukan secret dijalan nafas
- Immune status
Infection control -bersihkan
- Risk control
lingkungan
setelah KH:
dipakai
pasien lain
-klien bebas dari tanda dan -pertahankan
gejala infeksi
teknik
isolasi -mendeskripsikan
proses
penularan penyakit -jumlah leukosit dalam batas
-cuci
tangan
setiap
sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
normal -monitor tanda dan gejala infeksi
-pertahankan
teknik
aseptic 5
Hambatan mobilitas join movement : active fisik b.d penurunan
Exercise
therapy
:
kesadaran
mobility level
ambulation
self care : ADLs
- monitoring vital sign
transfer performance
sebelum/
kriteria hasil : - klien
latihan dan lihat respon
meningkat
dalam
aktivitas fisik - mengerti
dan
peningkatan mobilitas - memverbalisasikan
meningkatkan dan
pasien saat latihan - konsultasikan
tujuan
perasaan
sesudah
terapi
fisik
dengan tentang
rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
dalam - bantu kekuatan kemampuan
berpindah
klien
menggunakan
tongkat
saat berjalan dan cegah terhadap cidera
memperagakan pengunaan - ajarkan
pasien
atau
alat bantu untuk mobilisasi
tenaga kesehatan lain
(walker)
tentang
tekhnik
ambulasi - kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi - latih
pasien
dalam
pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan - berikan alat bantu jika
klien memerlukan ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
Catatan perkembangan Nama
: Tn. R
Diagnosa Medis
: ALO
Ruang rawat
: ICU
No Tanggal 1 18-022019
Diagnosa Ketidak efektifan bersihan jalan nafas b.d penumpukan secret
Implementasi Evaluasi Paraf - Monitor vital S : sign - klien tidak - Monitor bisa dikaji respirai dan dalam sedasi status oksigen Morfin 1gr - Lakukan O: suction - Pasien batuk berdahak Pasien terpasang ventilator Mode Bpap - Pasien terpasang NGT - Terdapat banyak secret saat suction dilakukan
pada pasien - TD : 120/90 mmHg - N : 88x/i , P : 40 x/i A : ketidak efektifan bersihan jalan nafas P : implementasi dilanjutkan S: - klien tidak bisa dikaji dalam sedasi Morfin 1gr O: - Pasien demam, S : 40,3 - Pasien berpeluh seperti butir jagung - Pasien diberikan paracetamol infuse - TD : 120/90 mmHG, N: 88x/i A : hipertermi P : implementasi dilanjutkan S: - Klien tidak bisa dikaji dalam sedasi morfin 1gr
2
18-022019
Hipertermi b.d peningkatan laju metabolism
- Monitor suhu - Monitor warna dan suhu kulit - Monitor TD dan RR - Monitor penurunan tingkat kesadaran - Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
3
18-022019
Gangguan pola nafas b.d penumpukan cairan diparu
- Monitor vital sign - Monitor respirasi - Berikan oksigen - Pertahankan O: kepatenan - klien sesak jalan nafas nafas - RR 40x/i
-
4
5
18-022019
18-022019
Resiko tinggi infeksi b.d penumpukan secret dijalan nafas
Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kesadaran
Pernafasan dibantu ventilator mode bpap FIo2 40% - Spo2 : 96% A : gangguan pola nafas P : implementasi dilanjutkan - Monitor vital S : sign - Klien tidak - Monitor bisa dikaji tanda-tanda dalam sedasi infeksi morfin 1gr O: klien terpasang intubasi Terdapat secret dijalan nafas - Gcs : dengan pengaruh obat A : Resiko tinggi infeksi P : implementasi dilanjutkan - Monitor vital S : sign - klien tidak - Kaji bisa dikaji kemampuan dalam sedasi pasien dalam Morfin 1gr mobilisasi O: - Monitor - Pasien pasien dalam dibantu mobilisasi dalam mobilisasi - Pasien terpasang infus di kaki kiri - Pasien
dalam sedasi morfin 1gr A : hambatan mobilitas fisik P : implementasi dilanjutkan
Catatan perkembangan Nama
: Tn. R
Diagnosa Medis
: ALO
Ruang rawat
: ICU
No Tanggal 1 19-022019
Diagnosa Ketidak efektifan bersihan jalan nafas b.d penumpukan secret
Implementasi Evaluasi Paraf - Monitor vital S : sign - klien tidak - Monitor bisa dikaji respirai dan dalam sedasi status oksigen Morfin 1gr - Lakukan O: suction - Pasien batuk berdahak Pasien terpasang ventilator Mode Bpap - Pasien terpasang NGT - Terdapat banyak secret saat
suction dilakukan pada pasien - TD : 110/70 mmHg - N : 86x/i , P : 40 x/i A : ketidak efektifan bersihan jalan nafas P : implementasi dilanjutkan S: - klien tidak bisa dikaji dalam sedasi Morfin 1gr O: - Pasien demam, S : 39 - Pasien berpeluh seperti butir jagung - Pasien diberikan paracetamol infuse - TD : 110/70 mmHG, N: 86x/i A : hipertermi P : implementasi dilanjutkan S: - Klien tidak bisa dikaji dalam sedasi morfin 1gr
2
19-022019
Hipertermi b.d peningkatan laju metabolism
- Monitor suhu - Monitor warna dan suhu kulit - Monitor TD dan RR - Monitor penurunan tingkat kesadaran - Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
3
19-022019
Gangguan pola nafas b.d penumpukan cairan diparu
- Monitor vital sign - Monitor respirasi - Berikan oksigen - Pertahankan O: kepatenan - klien sesak
jalan nafas
4
19-022019
Resiko tinggi infeksi b.d penumpukan secret dijalan nafas
- Monitor vital sign - Monitor tanda-tanda infeksi
5
19-022019
Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kesadaran
- Monitor vital sign - Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi - Monitor pasien dalam mobilisasi
nafas - RR 40x/i - Pernafasan dibantu ventilator mode bpap FIo2 40% - Spo2 : 99% A : gangguan pola nafas P : implementasi dilanjutkan S: - Klien tidak bisa dikaji dalam sedasi morfin 1gr O: klien terpasang intubasi Terdapat secret dijalan nafas - Gcs : dengan pengaruh obat A : Resiko tinggi infeksi P : implementasi dilanjutkan S: - klien tidak bisa dikaji dalam sedasi Morfin 1gr O: - Pasien dibantu dalam mobilisasi - Pasien terpasang infus di kaki kiri
- Pasien dalam sedasi morfin 1gr A : hambatan mobilitas fisik P : implementasi dilanjutkan
Catatan perkembangan Nama
: Tn. R
Diagnosa Medis
: ALO
Ruang rawat
: ICU
No Tanggal 1 20-022019
Diagnosa Ketidak efektifan bersihan jalan nafas b.d penumpukan secret
Implementasi Evaluasi Paraf - Monitor vital S : sign - klien tidak - Monitor bisa dikaji respirai dan dalam sedasi status Morfin 1gr oksigen O: - Lakukan - Pasien batuk suction berdahak - Pasien di ekstubasi
2
20-022019
Hipertermi b.d peningkatan laju metabolism
3
20-022019
Gangguan pola nafas b.d penumpuka n cairan diparu
- Pasien terpasang NGT - Terdapat banyak secret saat suction dilakukan pada pasien - TD : 120/80 mmHg - N : 91x/i , P : 40 x/i A : ketidak efektifan bersihan jalan nafas P : implementasi dilanjutkan - Monitor S: suhu - klien tidak - Monitor bisa dikaji warna dan dalam sedasi suhu kulit Morfin 1gr - Monitor TD O : dan RR - Pasien demam - Monitor (-) , S : 36,7 penurunan - Paracetamol tingkat dihentikan kesadaran - TD : 120/80 - Tingkatkan mmHG, N: intake cairan 91x/i dan nutrisi A : tidak ada masalah P : implementasi dihentikan - Monitor S: vital sign - Klien tidak - Monitor bisa dikaji respirasi dalam sedasi - Berikan morfin 1gr oksigen O: - Pertahankan - klien sesak kepatenan nafas jalan nafas - RR 35x/i
-
4
20-022019
Resiko tinggi infeksi b.d penumpuka n secret dijalan nafas
5
20-022019
Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kesadaran
pasien di ekstubasi - Spo2 : 100% A : gangguan pola nafas P : implementasi dilanjutkan - Monitor S: vital sign - Klien tidak - Monitor bisa dikaji tanda-tanda dalam sedasi infeksi morfin 1gr O: klien di ekstubasi - Terdapat secret dijalan nafas - Gcs : dengan pengaruh obat A : Resiko tinggi infeksi P : implementasi dilanjutkan - Monitor S: vital sign - klien tidak - Kaji bisa dikaji kemampuan dalam sedasi pasien dalam Morfin 1gr mobilisasi O: - Monitor - Pasien dibantu pasien dalam dalam mobilisasi mobilisasi - Pasien terpasang infus di kaki kiri - Pasien dalam sedasi morfin 1gr A : hambatan mobilitas fisik P : implementasi dilanjutkan
Catatan perkembangan Nama
: Tn. R
Diagnosa Medis
: ALO
Ruang rawat
: ICU
No Tanggal 1 21-022019
Diagnosa Ketidak efektifan bersihan jalan nafas b.d penumpukan secret
Implementasi Evaluasi Paraf - Monitor vital S : sign - klien tidak - Monitor bisa dikaji respirai dan dalam sedasi status oksigen Morfin 1gr - Lakukan O: suction - Pasien batuk berdahak - Pasien terpasang NGT - Terdapat banyak secret saat suction
2
21-022019
Gangguan pola nafas b.d penumpukan cairan diparu
3
21-022019
Resiko tinggi infeksi b.d penumpukan secret dijalan nafas
dilakukan pada pasien - TD : 130/90 mmHg - N : 93x/i , P : 35 x/i A : ketidak efektifan bersihan jalan nafas P : pasien dipindahkan ke ambun suri - Monitor vital S : sign - Klien tidak - Monitor bisa dikaji respirasi dalam sedasi - Berikan morfin 1gr oksigen O: - Pertahankan - klien sesak kepatenan nafas berkurang jalan nafas - RR 35x/i - Spo2 : 100% A : gangguan pola nafas P : pasien dipindahkan ke ambun suri - Monitor vital S : sign - Klien tidak - Monitor bisa dikaji tanda-tanda dalam sedasi infeksi morfin 1gr O: Terdapat secret dijalan nafas - Gcs : 13 A : Resiko tinggi infeksi P : pasien dipindahkan ke
ambun suri 4
21-022019
Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kesadaran
- Monitor vital S : sign - klien tidak - Kaji bisa dikaji kemampuan dalam sedasi pasien dalam Morfin 1gr mobilisasi O: - Monitor - Pasien pasien dalam dibantu mobilisasi dalam mobilisasi - Pasien terpasang infus di kaki kiri A : hambatan mobilitas fisik P : pasien dipindahkan ke ambun suri