Asuhan Keperawatan Post Operasi Hemoroid Diruang Perawatan Bedah Rs Umum Mayjend Hm Ryacudu.docx

  • Uploaded by: Anonymous xTgYAFq
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asuhan Keperawatan Post Operasi Hemoroid Diruang Perawatan Bedah Rs Umum Mayjend Hm Ryacudu.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,656
  • Pages: 26
ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI HEMOROID DIRUANG PERAWATAN BEDAH RS UMUM MAYJEND HM RYACUDU KOTA BUMI

Pembimbing Lahan:Ns. Mad Jauhari S.Kep Pembimbing Akademik: Rani fitriani SSiT,M.Kes

DISUSUN OLEH:

Atika Rani NIM: 062402S15001

AKADEMI KEBIDANAN AN-NUR HUSADA KOTA BUMI LAMPUNG UTARA TAHUN 2016/2017

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah Swt, Rabb semesta alam. Tidak ada daya dan upaya selain dari Nya. Semoga kita selalu dilimpahkan rahmat dan karunia Nya dalam mengarungi kehidupan ini. Shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikutinya sampai akhir zaman di manapun mereka berada. Alhamdulillah dengan izin dan kehendak dari Nyalah, sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Makalah ini kami beri judul ”HEMOROID” Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan gambaran tentang materi yang harus selesaikan dan juga semua pihak yang turut membantu menyelesaikan makalah ini. Terakhir, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini, agar makalah ini lebih sempurna pada masa yang akan datang.

Lampung Utara, 24 juni 2016

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1

LATAR BELAKANG Hemoroid / wasir adalah suatu penyakit yang terjadi pada anus di mana bibir

anus mengalami bengkak yang kadang disertai pendarahan. Setiap orang pasti memiliki hemoroid, cuma karena ukurannya kecil hemoroid ini sering diabaikan. Hemoroid akan menimbulkan masalah bila ia membesar dan berdarah. Meskipun hemoroid dapat dijumpai pada setiap orang, namun yang membesar dan menimbulkan masalah hanya 4% dari total populasi. Kejadian hemoroid tidak memandang jenis kelamin dan umumnya meningkat pada usia 45 sampai 65 tahun. Hemoroid berasal dari kata haima yang berarti darah dan rheo yang berarti mengalir, sehingga pengertian hemoroid secara harfiah adalah darah yang mengalir. Namun secara klinis diartikan sebagai pelebaran vasa/vena didalam pleksus hemoroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik. tetapi akan menjadi patologik apabila tidak mendapat penanganan/pengobatan yang baik. Hemoroid tidak hanya sekedar pelebaran vasa saja, tetapi juga diikuti oleh penambahan jaringan disekitar vasa atau vena. Pada penderita hemoroid umumnya sulit untuk duduk dan buang air besar karena terasa sakit apabila bibir anus atau sphinchter anus mendapat tekanan. Pada penderita hemoroid parah terkadang sulit diobati sehingga bisa diberi tindakan operasi pengangkatan wasir yang bisa memberi efek samping yang terkadang tidak baik. Oleh sebab itu wasir perlu diwaspadai dan ditangani dengan baik agar mudah diobati.

1.2.

TUJUAN

1.

Mahasiswa mampu memahami penyakit hemoroid

2.

Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami penyebab hemoroid

3.

Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tanda dan gejala hemoroid

4.

Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui patofiologi hemoroid

5.

Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui penatalaksanaan hemoroid

6.

Mahasiswa mampu memehami dan mengetahui klasifikasi hemoroid

7.

Mahasiswa mampu memahami komplikasi hemoroid

8.

Mahsiswa mampu memahami diagnosa hemoroid

1.3

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan penulis dalam penulisan Karya Ilmiah ini adalah metode kognitif yang metode ilmiah yang bersifat menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan metode deskriptif yang memaparkan pokok masalah yaitu dengan cara : a.

Study kepustakaan

Yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang mengacu dan berhubungan dengan pembahasan yang dibahas pada kardiovascular hipertensi b. Study kasus Yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung atau melaksanakan asuhan keperawatan langsung pada pasien melalui wawancara, observasi langsung dan dokumentasi. -

Wawancara Yaitu melakukan wawancara langsung pada pasien maupun pada kelurga pasien dan juga perawat yang ada diruangan tersebut untuk memperoleh keterangan yang jelas, baik subjektif maupun objektif.

-

Dokumentasi Yaitu penulisan memperoleh data dari status pasien dan medical record

BAB 11 TINJAUAN TEORI 2.1

Pengertian

Hemoroid adalah dilatasi vena hemoroidal interior atau superior (kamus saku kedoteran Dorland, 1998). Hemoroid adalah pembengkakan yang tidak wajar/ distensi vena di daerah rectal yang tidak signifikan (D. D. Ignatavicius, 1998).

2.2

Etiologi Faktor penyebab hemoroid adalah : 

Mengejan pada waktu defekasi



Konstipasi menahun



Kelemahan dinding struktural dari dinding pembuluh darah



Herediter



Pembesaran prostat



Peningkatan tekanan intra abdomen



Kehamilan



Konstipasi



Berdiri dan duduk terlalu lama 

Fibroma uteri



Tumor rectum



Diare



Kongesti pelvis

2.3 Klasifikasi Hemoroid internal Adalah pelebaran plexus hemoroidalis superior. Diatas garis mukokutan dan ditutupi oleh mukosa diatas spingter ani. Hemoroid internal dikelompokkan dalam 4 derajad : Derajad I Hemoroid menyebabkan perdarahan merah segar tanpa rasa nyeri sewaktu defekasi. Tidak terdapat prolaps dan pada pemeriksaan terlihat menonjol dalam lumen. Derajad II Hemoroid menonjol melalui kanal analis pada saat mengejan ringan tetapi dapat masuk kembali secara spontan. Derajad III Hemoroid akan menonjol saat mengejan dan harus didorong kembali sesudah defekasi. Derajad IV Hemoroid menonjol keluar saat menegejan dan tidak dapat didorong masuk kembali. Hemoroid Eksternal Adalah hemoroid yang menonjol keluar saat mengejan dan tidak dapat didorong masuk. Hemoroid eksternal dikelompokkan dalam 2 kategori yaitu : 

Akut

Bentuk hemoroid akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya merupakan hematoma. Walaupun disebut sebagai hemoroid trombosis eksterna akut. Bentuk ini sering sangat nyeri dan gatal karena ujung- ujung saraf pada kulit merupakan reseptor nyeri. 

Kronik

Sedangkan hemoroid eksterna kronik satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.

2.4

Tanda dan gejala pendukung adanya hemoroid

▪ Adanya trauma karena feses yang keras ▪ Adanya darah keluar dengan warna merah segar ▪ Adanya prolaps ▪ Timbulnya nyeri (hemoroid eksterna) ▪ Keluarnya mucus dan terdapatnya feses pada pakaian dalam

2.5

Pathways

Konstipasi, diare, sering mengejan, kongesti pelvis pada kehamilan, fibroma uteri, pembesaran prostat, tumor rectum.

2.6

Diagnosa Keperawatan 1. Cemas / takut b/ d lingkungan baru, jauh dari orang yang disayangi, kurang pengetahuan terhadap tindakan yang akan dilakukan. 2. Gangguan rasa nyaman nyeri b/ d organ saraf terputus. 3. Resiko injuri (jatuh dari bed) b/ d kesadaran menurun akibat anastesi. 4. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d perdarahan intra operasi.

2.7.

Intervensi Diagnosa

PRE OP

Tujuan

Intervensi

Rasional

Setelah diberi

– Beri penjelasan

• Agar pasien jelas

penjelasan tentang

tentang prosedur

dengan prosedur

Cemas b/d

prosedur operasi

yang akan

apa yang dilakukan

penurunan fungsi

dan suport mentral

dilakukan pada

kognitif dan

dengan KH :

klien

• Mengurangi rasa cemas pada pasien

kurangnya pengetahuan

– Pasien

– Orientasikan

terhadap

mengungkapkan

klien pada

penyakitnya.

kondisinya

lingkungan yang

– –

baru POST OP

– Ekspresi wajah

• Agar dapat

pasien tidak tampak

– Anjurkan klien

gelisah.

untuk berdoa

berhubungan

– Klien mau

– Beri waktu klien

derajat I-IV, supaya

dengan terputusnya

bertanya tentang

untuk bertanya

pasien tidak tegang

jaringan saraf

tindakan yang akan

perifer

dilakukan.

Gangguan rasa nyaman nyeri

POST OP

Rasa nyeri

diketahui skala nyerinya pada

dan timbul cemas – Beri motivasi klien tentang

• Untuk

prosedur tindakan

kenyamanan pasien

berkurang setelah Resiko injuri (jatuh

– Dorong klien

• Mengetahui

dilakukan tindakan

dari bed) b/ d

untuk

cairan intek maupun

keperawatan selama

kesadaran menurun

mengungkapkan

output apakah

1 x 15 menit dengan

akibat anastesi

KH

perasaannya

seimbang atau tidak.

INTRA OP

– pasien

– Kaji TTV

Gangguan keseimbangan

mengatakan nyeri

– Teliti keluhan nyeri, catat

cairan dan elektrolit

berkurang.

b/d perdarahan intra operasi

intensitasnya, lokasinya dan

– Pasien

lamanya

menunjukan skala nyeri pada angka 3.

– Atur posisi senyaman mungkin

– Ekspresi wajah klien rileks.

– Ajarkan managemen

Meminimalkan

relaksasi

penyebab injuri dengan melakukan

– Monitor TTV

tindakan 1x 15 menit, KH:

– Kolaborasi pemberian obat

– Klien tidak jatuh

analgetik

dari bed – Memberi bed – Klien dalam

tambahan dikanan

posisi yang nyaman

dan kiri klien

Volume cairan

– Pantau posisi

dalam tubuh

klien

seimbang setelah dilakukan 1 x 10 menit dengan KH : – TTV dalam batas normal: TD : 120/80 mmHg

– Memantau TTV – Memantau intake dan output cairan – Memantau integritas cairan

N : 80x/ menit S : 35,4 0 C R : 20 x/ menit – Integritas kulit baik – Seimbang antara input dan out put

BAB 111 LAPORAN KASUS 3.1 Pengkajian Tanggal masuk

: 19 juni 2016

Tanggal pengkajian

: 20 juni 2016

Diagnosa medis

: Hemoroid

No: MR/CM : 17.39.02 Ruang

: Bedah

3.2 Biodata 1. Identitas Klien Nama Jenis kelamin

: Tn. S : Laki-laki

Usia

: 34 Tahun

Status

: Menikah

Agama

: Islam

Suku / Bangsa

: Jawa / Indonesia

Pendidikan

: SMA

Alamat

: Dusun Wonomerti

1. Identitas penanggung jawab Nama

: Tn. T

Usia

: 27 Tahun

Alamat

: Ketanggungan

Pekerjaan

: Wiraswasta

Hub. Dengan klien

: Suami

3.3 Riwayat Kesehatan Keluhan utama Klien mengatakan nyeri pada daerah anus 1. Riwayat kesehatan sekarang Klien masuk RS UMUM MAYJEND HM RYACUDU tanggal 19 juni 2016, saat di IGD klien mengeluh berak darah, mual, lemes, nyeri anus saat BAB, nyerinya seperti ditususktusuk dengan skala 6. Namun saat dilakukan pengkajian di ruangan, klien mengatakan sudah tidak mual lagi. Tapi pasien mengalami susah BAB dan lemas, klien belum BAB selama 2 hari. 2. Riwayat kesehatan masa lalu Klien tidak pernah dirawat di RS sebelumnya, Klien tidak memiliki alergi dan kelu

3.4

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum Kesadaran

Tanda-tanda vital 1. TD

: 130/80

3. S : 36°C

2. N

: 88x/ menit

4. RR : 24x/menit

1. Pemeriksaan head to toe 1. Kepala 2. Wajah dan kulit kepala Kulit kepala bersih, rambut beruban, wajah tampak pucat 3. Mata Fungsi dan bentuk normal, tanpa menggunakan alat bantu penglihatan, sclera anikterik, konjungtiva anemis 4. Hidung Bentuk dan fungsi normal, tidak ada polip dan secret 5. Telinga Fungsi dan bentuk normal, tidak ada serumen 6. Mulut Gigi, gusi, dan lidah bersih 7. Leher Tidak ada pembesaran tyroid maupun vena jugularis 8. Thorax dan Paru Bentuk dada simetris, paru bergerak cepat, dan bunyi paru ronchi, irama an regular, frekuensi 18x/menit 9. JantungNormal, tidak ada keluhan 10. Abdomen Bentuk simetris, tidak ada keluhan 11. Ginjal Normal, tidak ada keluhan 12. Genetalia Klien mengatakan tidak ada keluhan 13. Musculoskeletal Ekstermitas atas normal, pada tangan kiri terpasang infuse RL 20 TPM, ekstermitas bawah normal, tidak ada nyeri tekan. 14. Integument Turgor kulit baik, tidak ada nyeri tekan, warna sawo matang. 15. Anus Anus kemerahan

3.5 Pola Kegiatan Sehari-hari 1. Pola Persepsi Klien mengatakan sehat itu penting, untuk menjaga agar tetap sehat klien makan 3x sehari. Bila sakit biasanya klien hanya membeli obat warung.

2. Pola Nutrisi Sebelum sakit klien makan 3x sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk dan minum 5-6 gelas sehari, tanpa ada pantangan makanan Selama dirawat makan 3x sehari habis ½ porsi yang disediakan dengan sayur dan lauk. Minum 5-6 gelas sehari 3Pola eliminasi Sebelum sakit klien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi keras, warn adan bau khas, ada darahnya. BAK 5 – 8x/ hari Selama sakit klien mengatakan selama di RS BAB 2 hari 1x dengan konsistensi keras,campur darah, baunya khas, BAK 5-8x sehari . 4 .Pola istirahat dan tidur Sebelum sakit klien tidur malam 7-8 sehari dari jam 21.00 – 08.00 WIB tanpa ada gangguan. Selama sakit klien tidur malam tidak ada gangguan, siang juga sama. 5. Pola aktivitas Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit aktivitas klien mandiri. arga tidak ada riwayat penyakit yang sama dengan klien Keterangan : 0 : Mandiri 1 : Di bantu alat 2 : Dibantu orang

3 : Dibantu alat dan orang 4 : Tergantung total Aktifitas

0

1

Makan &

2

3

4

V

Minum Toileting

V

Berpakaian

V

Ambulasi di

V

tempat tidur Berpindah ROM

V V

Pola kognitif Klien tidak mengalami gangguan fungsi panca indra dan tidak mengalami gangguan pola pokir serta orientasi. Konsep diri Klien dengan keluarganya menyatakan setelah klien dilakukan tindakan keperawatan dan pengobatan, berharap akan segera sembuh dan segera pulang ke rumah dan berkumpul dengan keluarganya kembali. Peran hubungan Klien adalah seorang ibu rumah tangga yang kegiatan kesehariannya membantu suami di sawah, selama sakit klien merasa diperhatikan oleh anak-anaknya karena selama sakit mereka bergantian untuk menunggu dan menjaganya.

Nilai dan keyakinan Klien beragama islam yang taat beribadah dan selama dirawat klien hanya bisa berdo’a untuk kesembuhannya.

3.7

Therapi Therapi

Dosis

Cara Pemberian

Infus RL

20 TPM

IV

Ketorolax

2×1 Ampul

IV

Ceftriaxone

2×1 Ampul

IV

Hasil tes

Nilai normal

3.8

Pemeriksaan Laboratorium Hematologi

Hb

13 g %

L : 13-16g % dan W : 11-14 g%

Leukosit

9000

Trombosit

350.000

Hematocrit

46 vol %

4000-10000/mm2drh 200.000-500.000 mmHg L : 40-48 vol % dan W : 37Eritrosit

3.4

42 vol %

Eosinofil

0.70

2.40 – 5.90

Basofil

0.20

0–1

Natrofil

78.00

50 – 70

Limfosit

13.10

25 – 40

2–8

3.9

Analisa Data No 1

Tanggal 13-11-13

Data

Etiologi

Problem

DS : Klien mengatakan nyeri saat BAB DO : Wajah pucat – Kesakitan –

2

13-11-13

Skala 6

DS : Klien

Mengabaikan

mengatakan

dorongan untuk

mengalami

defekasi akibat

kesulitan dalam

nyeri selama

BAB dan BAB

eliminasi

nya campur darah. DO : Mual muntah dan tidak dapat makan –

Nyeri

tekan abdomen

Konstipasi



Nyeri

pada saat defekasi

3.10

Daftar Masalah No

Diagnose

Tgl Timbul

Keperawatan 1

Nyeri

13-11-13

berhubungan dengan agen cidera fisik (iritasi, tekanan dan sensitifitas pada area rectal) 2

konstipasi berhubungan dengan dorongan untuk defekasi akibat nyeri selama eliminasi

13-11-13

Tgl Teratasi

Paraf

3.11

Rencana Keperawatan No 1

Tanggal 13-11-13

Data

Etiologi

DS : Klien

Agen cedera

mengatakan

fisik

Problem Nyeri

nyeri saat BAB DO : Wajah pucat – Kesakitan – 2

13-11-13

Skala 6

DS : Klien

Mengabaikan

mengatakan

dorongan

mengalami

untuk defekasi

kesulitan

akibat nyeri

dalam BAB

selama

dan BAB nya

eliminasi

campur darah. DO : Mual muntah dan tidak dapat makan –

Nyeri

tekan abdomen –

Nyeri

pada saat

Konstipasi

defekasi

3.12. Tindakan Keperawatan Tanggal

Jam

Dx

08:00

I

Implementasi 1. Mengobservasi, catat

Respon –

Klien

lokasi, berat dan

mengatakan

karakteristik nyeri

nyeri

2. Memposisikan posisi nyaman pada klien

berkurang (skala 3)

3. Memberikan injeksi IV anti nyeri



Klien

mengatakan nyaman dengan posisi yang diberikan perawat –

Obat

masuk tidak ada alergi 10:00

II

1. Memberikan makanan yang



Klien

makan

2. tinggi serat

makanan

3. Menganjurkan klien

yang tinggi

untuk banyak minum air putih

serat – Pasien mau

1. Memberikan obat

mengikuti

Paraf

suppositorial

anjuran klien –

Klien

mau diberi obat.

3.13.

Catatan Keperawatan

Tanggal

Jam

Dx

Catatan Perkembangan

Par af

14-11-13

10:00

I

S : – Klien mengatakan nyeri berkurang dengan skala 3 O : Klien tampak tenang A : Masalah teratasi sebagian Kriteria

SB

SS

Nyeri hilang

4

3

Klien tampak segar

3

1

SB

SS

Ket : SB : Sebelum, SS : Sesudah, 5 : SB, 4 : B, 3 : R, 2 : S, 1 : TK P : Pertahankan intervensi 14-11-13

10:00

II

S : – Klien mengatakan BAB lembek O : Wajah klien tampak segar A : Masalah teratasi Kriteria

Feses normal

3

1

BAB tidak sakit

4

1

Tidak berdarah lagi

3

1

Ket : SB : Sebelum, SS : Sesudah, 5 : SB, 4 : B, 3 : R, 2 : S, 1 : TK P : Hentikan intervensi

BAB III PENUTUP 4. 1

KESIMPULAN Hemoroid / wasir adalah suatu penyakit yang terjadi pada anus di manabibir anus

mengalami bengkak yang kadang disertai pendarahan. Setiap orang pasti memiliki hemoroid, cuma karena ukurannya kecil hemoroid ini sering diabaikan. Yang disebabkan oleh BAB dengan posisi jongkok yang terlalu lama , Obtipasi atau konstipasi kronis , Faktor pekerjaan orang yang harus berdiri,duduk lama, atau harus menggangkat barang berat mempunyai predisposisi untuk terkena hemoroid dan Olah raga berat dengan tanda dan gejala seperti Pembengkakan pada area anus Timbulnya rasa gatal dan nyeri,Perdarahan pada faeces berwarna merah terang , Keluar selaput lendir ,Prolaps dan Duduk berjam-jam di WC. Pada pasien dengan hemoroid penatalaksanaan antara lain Intervensi yang lazim dilakukan adalah Anaskopi , Rectal Toucher (RT) dan Inspeksi.

4. 2

SARAN

Seharusnya kita perlu mengetahui tentang penyakit hemoroid agar kita dapat mencegah hal itu timbul dalam lingkungan kita. Penulis juga menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum kesempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan penulisan makalah berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

1.

Smeltzer, Suzanne (2001). Brunner and Suddarth Medical Surgical Nursing. Alih

bahasa: Monica Ester. Edisi 8. Jakarta. EGC. 2.

Lewis, Sharon Mantik (2000). Medical Surgical Nursing: Assessment and

Management of Clinical Problems. Philadelphia. Mosby Company 3.

Aru W. Sudoyo. Buku ajar penyakit dalam.

4.

Sylvia & Lorraine. 2006. “Patofisiologi (Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit)

Volume 1, Edisi 6”. Jakarta : EGC.

Lembar Konsul Nama : Atika Rani NIM : 062402S15001

No

Tanggal

Masalah Yang Dikonaultasikan

Saran Pembimbing

Ttd

Related Documents


More Documents from "milka eka"