Asuhan Keperawatan Pada Kasus Hirschprung.docx

  • Uploaded by: Ayu Puspa
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Asuhan Keperawatan Pada Kasus Hirschprung.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 507
  • Pages: 2
1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS HIRSCHPRUNG / MEGA COLON A. PENGKAJIAN Menurut Suriadi (2001:242) fokus pengkajian yang dilakukan pada penyakit hischprung adalah : 1. Riwayat pengeluaran mekonium dalam 24 jam pertama setelah lahir, biasanya ada keterlambatan 2. Riwayat tinja seperti pita dan bau busuk. 3. Pengkajian status nutrisi dan status hidrasi. a. Adanya mual, muntah, anoreksia, mencret b. Keadaan turgor kulit biasanya menurun c. Peningkatan atau penurunan berat badan. d. Penggunaan nutrisi dan rehidrasi parenteral 4. Pengkajian status bising usus untuk melihat pola bunyi hiperaktif pada bagian proximal karena obstruksi, biasanya terjadi hiperperistaltik usus. 5. Pengkajian psikososial keluarga berkaitan dengan a. Anak : Kemampuan beradaptasi dengan penyakit, mekanisme koping yang digunakan. b. Keluarga : Respon emosional keluarga, koping yang digunakan keluarga, penyesuaian keluarga terhadap stress menghadapi penyakit anaknya. 6. Pemeriksaan laboratorium darah hemoglobin, leukosit dan albumin juga perlu dilakukan untuk mengkaji indikasi terjadinya anemia, infeksi dan kurangnya asupan protein. Menurut Wong (2004:507) mengungkapkan pengkajian pada penyakit hischprung yang perlu ditambahkan selain uraian diatas yaitu : 6 2. 7. 1. Lakukan pengkajian melalui wawancara terutama identitas, keluhan utama, pengkajian pola fungsional dan keluhan tambahan. 2. Monitor bowel elimination pattern : adanya konstipasi, pengeluaran mekonium yang terlambat lebih dari 24 jam, pengeluaran feses yang berbentuk pita dan berbau busuk. 3. Ukur lingkar abdomen untuk mengkaji distensi abdomen, lingkar abdomen semakin besar seiring dengan pertambahan besarnya distensi abdomen. 4. Lakukan pemeriksaan TTV, perubahan tanda viatal mempengaruhi keadaan umum klien. 5. Observasi manifestasi penyakit hirschprung a. Periode bayi baru lahir b. Gagal mengeluarkan mekonium dalam 24 -48 jam setelah lahir c. Menolak untuk minum air d. Muntah berwarna empedu e. Distensi abdomen 6. Masa bayi 1. Ketidakadekuatan penembahan berta badan 2. Konstipasi 3. Distensi abdomen 4. Episode diare dan muntah 5. Tanda – tanda ominous (sering menandakan adanya enterokolitis : diare berdarah, letargi berat) 1. Masa kanak –kanak 2. Konstipasi 3. Feses berbau menyengat dan seperti karbon 4. Distensi abdomen 5. Anak biasanya tidak mempunyai nafsu makan dan pertumbuhan yang buruk 7. Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian a. Radiasi : Foto polos abdomen yang akan ditemukan gambaran obstruksi usus letak rendah b. Biopsi rektal : menunjukan aganglionosis otot rectum 7 3. 8. c. Manometri anorectal : ada kenaikan tekanan paradoks karena rektum dikembangkan / tekanan gagal menurun. Lakukan pengkajian fisik rutin, dapatkan riwayat kesehatan dengan cermat terutama yang berhubungan dengan pola defekasi Kaji status hidrasi dan nutrisi umum - Monitor bowel elimination pattern - Ukur lingkar abdomen - Observasi manifestasi penyakit hischprung Periode bayi baru lahir - Gagal mengeluarkan mekonium dalam 24 – 48

jam setelah lahir - Menolak untuk minum air - Muntah berwarna empedu / hijau - Distensi abdomen Masa bayi - Ketidakadekuatan penambahan berat badan - Konstipasi - Distensi abdomen - Episode diare dan muntah - Tanda – tanda ominous (sering menandakan adanya enterokolitis) - Diare berdarah - Demam - Letargi berat Masa kanak – kanak (gejala lebih kronis) - Konstipasi - Feses berbau menyengat seperti karbon - Distensi abdomen - Masa fekal dapat teraba - Anak biasanya mampu mempunyai nafsu makan & pertumbuhan yang buruk 8

Related Documents


More Documents from "Diandika Bayu Sagitha"