DISUSUN OLEH : POPIMARYANTI SONIA MINELI FEBRIZA YENI MARIA ULFA DAVID EDWAR
HARTATI TRIYANI UMI KALSUM KIKI HENDRI
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelim ada tanda-tanda persalinan. (Arief Mansjoer etc, 1999). Menurut Nugroho (2012, h. 150) ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan/sebelum inpartu, pada pembukaan < 4cm (faselaten)
Kemudian Sofian (2012) menuturkan bahwa ketuban pecah dini atau Spontsneous early premature ruptureof the the membrane (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu. Pada primi <3 cm dan multipara <5 cm. Jika periode laten terlalu panjang dan ketuban sudah pecah, maka dapat terjadi infeksi yang dapat meningkatkan angka kematian ibu dan anak. Menurut paparan dari Hanretty (2010) dalam bukunya “Ilustrasi Obstetri” menyatakan istilah ketuban pecah dini berarti pecahnya selaput ketuban dan tidak adanya aktivitas uterus sebelum kehamilan lengkap 37 minggu.
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009) Sectio Caesaria ialah tindakan untuk melahirkan janin dengan berat badan diatas 500 gram melalui sayatan pada dinding uterus yang utuh (Gulardi & Wiknjosastro, 2006). Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding rahim (Mansjoer, 2002)
Penyebab Ketuban pecah dini belum diketahui. Faktor predisposisi ketuban pecah dini adalah infeksi genitalia, serviks inkompeten, hidramnion, kehamilan preterm, disproporsi sefaopelvik ( Arief Mansjoeer etc, 1999) Nugroho (2012, h. 150) menyebutkan kemungkinan yang menjadi faktor predisposisi KPD adalah : • Infeksi • Servik yang inkompetensia, kanalis servikalis yang selalu terbuka oleh karena kelainan pada servik uteri (akibat persalinan, curettage). • Tekanan intra uterine yang meninggi atau meningkat secara berlebihan (overdistensi uterus) misalnya trauma, hidramnion, gamely. • Trauma yang didapat • Kelainan letak • Faktor-faktor lain
Menurut Nugroho (2012, h. 152) ada beberapa tanda dan gejala Ketuban pecah dini, antara lain : Keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina. • Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna darah. • Cairan yang mengalir tidak berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai kelahiran. Tetapi bila anda duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak dibawah biasanya “mengganjal” atau “menyumbat” kebocoran untuk sementara. • Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi. •
DATA UMUM KLIEN
Identitas :
Inisial klien Usia Status perkawinan Pekerjaan
: Ny. E : 33 Th : Kawin : IRT
Pendidikan Terakhir Nama Suami Usia Status Pekerjaan Pendidikan
: SMA : Tn. D : 35 Th : Kawin : Tani : SMA