Askep Isk.docx

  • Uploaded by: Anonymous nCZgR9DlxH
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Askep Isk.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,225
  • Pages: 24
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. L DENGAN DIAGNOSA MEDIS INFEKSI SALURAN KEMIH DI RUANG FLAMBOYAN RSUD Dr. R SOETIJONO BLORA

Disusun oleh : Nama : Ayuk Lupiana Kelas : II B NIM

: P133742041096

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG DIII KEPERWATAN BLORA 2016/2017

LAPORAN KASUS PADA An. L DENGAN DIAGNOSA ISK DI RUANG FLAMBOYAN RSUD Dr. R SOETIJONO BLORA

A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien Nama

: An.L

TTL

: Blora, 29 Juli 2007

Usia

: 9 tahun

Pendidikan

: SD

Alamat

: Purworejo 01/01, Blora

Agama

: Islam

Nama ayah/ibu

: Tn. S dan Ny. N

Pekerjaan Ayah

: Swasta

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Tanggal masuk

: 3 Mei 2017 pukul 20.00

Tanggal pengkajian

: 4 Mei 2017

2. Keluhan utama Ibu pasien mengatakan anaknya panas sudah 2 hari

3. Riwayat penyakit sekarang Ibu pasien mengatakan anaknya panas dan sakit perut selama 2 hari di rumah, kemudian di bawa ke bidan desa purworejo namun panas dan sakit perutnya tidak berkurang. Kemudian pada tanggal 3 mei 2017 pukul 20.00 WIB pasien dibawa ke IGD RSUD Dr. R Soetijino Blora dan dipindah di ruang flamboyan dengan terapi infus D5 ¼ 20 tpm, injeksi ODR 3 x 1 ampul, Pamol 250 mg/ 8 jam, injeksi ampicillin 4 x

500 mg, suhu 38,3 º C , pasien mengatakan nyeri saat berkemih, nyeri seperti perih dan dibagian perut bawah, nyeri muncul saat BAK, skala nyeri 4. Ibu pasien mengatakan anaknya juga muntah akan tetapi saat dibawa ke RSUD Dr. R Soetijono Blora sudah tidak muntah lagi. Ibu pasien terus bertanya mengenai penyakit anaknya, ibu paien tampak bingung dan merasa cemas.

4. Riwayat penyakit dahulu Pasien mengatakan baru kali ini dirawat dirumah sakit, sebelumnya pasien juga tidak pernah menderita demam tinggi disertai nyeri saat BAK, mual dan muntah. Jika pasien sakit, maka segera periksa ke puskesmas dekat rumahnya.

5. Riwayat Kesehatan Masa Lalu  Prenatal Kehamilan : G2 P1 A0 Penerimaan kehamilan : kehamilannya adalah yang pertama dan sangat dinantikan. Gizi ibu selama mengandung : baik, ibu menyukai sayuran, buah – buahan dan minum susu dan vitamin secara rutin. Makanan yang dipantang : makanan yang pedas dan asam Pertumbuhan dan kenaikan BB selama hamil : Trimester I

: 1 kg

Trimester II

: 6 kg

Trimester III

: 5 kg

Keluhan selama hamil muda : Mual muntah terutama bila makan nasi dan bau masakan itu sampai 3 bulan.  Natal Bayi waktu lahir di tolong oleh bidan Jenis persalinan normal Keadaan waktu bersalin normal  Post natal

Ibu mengatakan bahwa waktu bayi lahir bayi langsung menangis kuat, APGAR score : 10, BB : 2500 gram, PB : 43 cm, tidak ada kelainan bawaan saat lahir.

6. Riwayat Penyakit Keluarga Ibu pasien mengatakan bahwa keluarga tidak ada yang menderita infeksi saluran kemih seperti yang diderita anaknya. Ibu pasien juga mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TB dan hepatitis atau penyakit menurun seperti DM dan hipertensi

7. Riwayat social Pasien di asuh oleh orang tuanya dan kakek nenek nya dengan penuh kasih saying. Pembawaan secara umum : Pasien seorang anak perempuan berpakaian seperti perempuan, pribadi yang pendiam, jarang main diluar rumah, terkadang teman – temannya yang main kerumah. 

Lingkungan Rumah : ibu pasien mengatakan bahwa lingkungan disekitar rumahnya kurang bersih.



Lingkungan rumah sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya sering rewel dan menangis saat melihat perawat, di dekati perawat, apa lagi saat di beri tindakan seperti di suntik dll. Tidak ingin jauh dari orang tua dan membuang muka terhadap perawat.

8. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Anak Laki-laki

: Pasien

: Keturunan

: Pernikahan

9.

Keadaan kesehatan saat ini 

Diagnosa Medis

: Infeksi Saluran Kemih



Tindakan operasi

:-



Obat – obatan

: - infus D5 ¼ 20 tpm : - injeksi ampicillin 4 x 500 mg IV : - paracetamol 250 mg/ 8 jam

 Tindakan keperawatan : Kompres hangat diketiak dan jidat dan mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi ( nafas dalam )  Hasil Laboratorium 4 mei 2017 Hematologi

Hasil

Leukosit

13,2

Nilai Rujukan L

P

4 - 10

4 - 10

Satuan X10³ µL

Hemoglobin

11,4

14 – 17,5

12,3 – 15,3

g/dL

Hematokrit

35,4

40,0 – 54,0

37,0 – 47,0

%

Trombosit

258

150 – 500

X10³µL

61

70 – 80

mg/dL

Glukosa Sewaktu



Hasil Rontgen : -



Hasil Urine

:

Urin Rutin

Hasil

Nilai Rujukan

Glukosa

Negatif

Negatif

Bilirubin

Negatif

Negatif

Benda keton

Negatif

Negatif

Berat jenis

1.005

< 1.005 - ≥ 1.030

Darah

Negatif

Negatif

PH

6,5

5.0 ≥ 9.0

Protein

Negatif

Negatif

Urobilinogen

16

3,2 – 16 umol/L

Nitrit

Negatif

Negatif

Lekosit

3+

Negatif

10. Pengkajian Pola Fungsional a) Persepsi kesehatan dan Pola Manajemen Kesehatan Ibu pasien mengatakan jika ada keluarganya yang sakit maka segera berobat ke puskesmas, ketika pasien sakit orang tua segera memeriksakan anaknya ke puskesmas demi kesehatan anaknya.

b) Nutrisi pola metabolik  Intake makanan -

Sebelum sakit

: pasien makan 3x sehari dengan

menu nasi + sayur + lauk -

Selama sakit

: pasien makan 3x sehari dengan

menu bubur, habis setengah porsi  Intake cairan -

Sebelum sakit

: pasien minum air putih ± 7- 8 gelas

sehari -

Selama sakit

: pasien minum ± 5-6 gelas sehari +

infus D5 ¼ 20 tpm

c) Pola Eliminasi  BAB -

Sebelum sakit

: pasien BAB 1x / hari , konsistensi

lembek berwarna kuning kecoklatan -

Selama sakit

: pasien belum BAB selama di RS

 BAK -

Sebelum sakit

: 4-6 x/ hari, warna jernih bau khas

-

Selama sakit

: 3-4 x/ hari, jumlah sedikit – sedikit,

nyeri saat BAK

d) Pola aktivitas dan latihan No

Pola aktivitas

Sebelum sakit

dan latihan 1.

Mandi 2x sehari, Rutin mandi

Mandi 2x sehari, mandiri

2.

4.

Ganti baju 3x sehari,

sehari, dibantu

mandiri

orang tua

Aktivitas sehari

Sekolah, membantu

Terbaring di

– hari

orang tua

tempat tidur

mandiri

Dibantu orang tua

kuat

Lemah

Mandi 2x sehari, mandiri

Mandi 2x sehari,

Level aktivitas anak

5.

disibin Ganti baju 2x

Kebersihan rutin

3.

Selama sakit

Persepsi anak terhadap kekuatan

6.

Kemampuan kemandirian anak : Mandi

Makan

Toileting

mandiri

Makan 3x sehari, mandiri

Makan 3x sehari,

mandiri

dibantu orang tua

mandiri

Dibantu orang tua

-

e) Pola istirahat dan tidur -

Sebelum sakit

: tidur 8 jam sehari, tidur malam 7

jam, tidur siang 1 jam

-

Selama sakit

: tidur 7 jam sehari, tidur malam 6

jam, tidur siang 1 jam

f) Pola kognitif persepsi Pasien dapat merespon dengan baik, berkomunikasi dengan baik, baik dengan mata maupun sentuhan, anak dapat mengikuti objek mata dan verbal suara. Kata – kata dan kalimat juga jelas, anak tampak takut jika melihat perawat akan melakukan tindakan.

g) Pola peran dan hubungan -

Pasien adalah anak kedua dari 2 bersaudara

-

Dalam keluarga tidak ada permasalahan yang membuat stress

-

Interaksi antar keluarga baik

-

Pasien kadang bermain dengan temannya

h) Sexualitas Pasien adalah seorang perempuan dan merupakan anak kedua dari 2 bersaudara, berpenampilan perempuan, banyak memiliki teman laki – laki dan perempuan.

i) Koping pola toleransi stress Ibu pasien bertanya tentang penyakit anaknya, ibu pasien tampak bingung dan cemas dengan penyakit yang di derita anaknya.

j) Status nutrisi BB : 22 kg TB : 130 cm IMT : 13 kg/m²

11. Pemeriksaan fisik a. Keadaan umum

: lemah

b. Kesadaran

: composmentis

GCS

: E4V5M6

c. TTV

: TD : 90/60 mmHg N : 110 x/mnt S : 38,3 ℃ RR : 20 x/mnt

TB : 130 cm BB : 22 kg d. Mata

: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak

ikterik, pupil tidak ada gangguan e. Hidung

: Tidak ada sekret, tidak ada kelainan atau

gangguan lainnya f. Telinga

: simetris, pendengaran normal

g.

: mukosa bibir kering

Mulut

h. Dada

: simetris

i. Jantung

: -

Inspeksi

: Tampak ictus cordis pada costa 4 – 5

-

Palpasi

: Teraba ictus cordis pada midclavicula

sinistra -

Perkusi

-

Auskultasi : bunyi jantung s1 dan s2, reguler

j. Abdomen

: pekak

:

 Inspeksi

: tidak ada lesi dan tidak ada benjolan

 Auskultasi

: paristaltik usus 14x/menit

 Palpasi

: ada nyeri tekan pada perut bagian bawah

 Perkusi

: tympani

k. Pemeriksaan kulit : turgor kulit baik, tidak ada oedem, tidak ada kelainan atau gangguan lainnya, akral teraba hangat, kulit teraba panas

l. Pemeriksaan kuku : clubbing finger (-), warna tampak gelap, CRT < 2 detik m. Pemeriksaan ekstermitas : terpasang infus D5 ¼ 20 tpm pada tangan kiri n. Paru – paru

:

-

Inspeksi

: retraksi dada datar

-

Palpasi

: vokal fremitus teraba kanan dan kiri sama

-

Perkusi

: sonor

-

Auskultasi : vesikuler

o. Genetalia

12.

: tidak terpasang DC, tidak ada iritasi

Pemeriksaan perkembangan Pasien umur 9 tahun a. Ibu pasien mengatakan anaknya lahir dengan BB : 2500 g dan TB : 43 cm dengan kelahiran spontan dan cukup umur kelahirannya pada usia 6 bulan BB anaknya 4 kg setelah umur 1 tahun BB 6 kg dan saat ini BB anaknya 22 kg. b. Pertumbuhan gigi Ibu pasien mengatakan gigi mulai tumbuh pada usia 1 tahun jumlahnya 4 buah atas dan bawah. Tidak ada masalah dengan pertumbuhan gigi. c. Usia saat menegakkan kepala : ibu pasien mengatakan saat usia 3 bulan, duduk pada usia 6 bulan dan berjalan dengan berkata – kata pertama pada usia 1 tahun. d. Perkembangan sekolah : Pasien duduk dibangku SD e. Ibu pasien mengatakan interaksi dengan lingkungan dan keluarga baik. f. Ibu pasien mengatakan setelah sekolah bangun tidur siang pasien kadang bermain dengan temannya.

B. ANALISA DATA Sign & symtom

No Problem

Etiologi

1

Peningkatan laju DS: ibu pasien mengatakan

Hipertermi

metabolisme dan tubuhnya panas proses

penyakit

infeksi

saluran

DO : - mukosa bibir kering - kulit teraba panas

kemih (ISK)

- akral teraba hangat N : 110 x/menit : 38,3 °𝑐

S

RR : 22 x/menit 2

Nyeri

Inflamasi infeksi

dan DS : Pasien mengatakan nyeri uretra, saat buang air kecil

kandung kemih

DO : Pasien tampak Lemah 

Skala nyeri 4



Nyeri

saat

BAK,

seperti perih 3

Cemas

Hospitalisasi

DS

:

Orang

tua

mengatakan sering

rewel

pasien anaknya dan

menagis ketika didekati perawat DO : 

Pasien

tampak

menangis

dan

ketakutan

jjika

di

dekati perawat 

Pasien tampak tidak mau jauh - jauh dari orang tuanya



Buang

muka

memotong

dan kontak

mata 4

Defisit

Kurang informasi

DS : ibu pasien terus bertanya

pengetahuan

mengenai penyakit apa yang diderita anaknya

DO

:

Orang

tampak

tua

bingung

pasien dan

cemas

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Hipertermi b/d peningkatan laju metabolisme, dan proses penyakit (ISK) 2. Nyeri b/d inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih 3. Cemas b/d hospitalisasi 4. Defisit pengetahuan b/d kurangnya informasi

D. RENCANA KEPERAWATAN Tanggal/j

No.D

Tujuan dan Kriteria Intervensi

am

x

hasil

4 mei

1

Setelah dilakukan

1. Monitor TTV

tindakan

2. Beri kompres

2017

TTD

Ayuk

keperawatan selama 3x24 jam

hangat 3. Anjurkan

diharapkan suhu

menggunakan

tubuh kembali

pakaian menyerap

normal dengan KH

keringat

:

4. Beri banyak

 Suhu tubuh normal 36 – 37,5º C  Nadi dalam batas normal  Akral tidak panas

minum (2 - 2,5 L/hari) 5. Kolaborasi dalam pemberian obat : injeksi ampicillin 4x 500 mg - pamol 250 mg/ 8 jam

4 mei

2

2017

Setelah dilakukan tindakan

karakteristik

keperawatan

nyeri

selama 3x24 jam

2017

3

relaksasi dan

berkurang dengan

distraksi (nafas

KH :

dalam) 3. berikan posisi

- pasien tampak

nyaman (semi

rileks

fowler)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

Ayuk

2. ajarkan teknik

diharapkan nyeri

- skala nyeri 0 – 1

4 mei

1. kaji

1. tunjukkan sikap empati 2. lakukan bina

selama 2x24 jam

hubungan saling

diharapkan pasien

percaya

Ayuk

dapat beradaptasi

3. libatkan orang

dengan lingkungan

tua dalam

RS dengan KH :

perawatan anak

Pasien merasa nyaman dan tidak

4. berikan satuan acara bermain

takut dengan perawat 4 mei 2017

4

Setelah dilakukan

1. kaji tingkat

tindakan

pengetahuan

keperawatan

keluarga

selama 1x24 jam

mengenai

diharapkan

infeksi saluran

keluarga pasien

kemih

dapat mengerti

2. beri penkes

tentang penyakit

tentang infeksi

infeksi saluran

saluran kemih,

kemih dengan KH:

penatalaksanaan

- keluarga mengerti

dan pengobatan

tentang penyakit

3. beri kesempatan

infeksi saluran

keluarga untuk

kemih

bertanya

- keluarga dapat menjelaskan kembali/ menjawab pertanyaan yang diberikan penyuluh - keluarga tampak paham

Ayuk

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tgl/ja No. m

Dx

4/04/

1, 2

Implementasi

1. Memonitor TTV

Respon

TTD

S : pasien

Ayuk

17

dan mengkaji

mengatakan tubuhnya

Pukul

karakteristik nyeri

lemas

21.00

O:

WIB

- TD: 90/60 mmHg - S : 38,3º C - RR : 20 x/mnt - N : 110 x/ mnt - skala nyeri 4

Pukul

1

2. Memberikan

S : Ibu pasien

21.30

kompres hangat,

mengatakan tubuh

WIB

melibatkan orang

anaknya panas

tua dalam

O : Pasien nampak

perawatan anak

dikompres dengan air

Ayuk

hangat pada ketiak dan jidat Pukul

1

3. Memberikan

S : pasien

22.00

banyak minum air

mengatakan selalu

WIB

putih

haus dan lemas

Ayuk

O : pasien minum air putih ½ gelas Pukul

2

4. Mengajarkan

S : pasien

22.15

teknik relaksasi

mengatakan perutnya

WIB

dan distraksi (nafas

nyeri

dalam) dan

O : pasien tampak

memberikan posisi

rileks

nyaman (semi

Ayuk

fowler) Pukul

3

5. Menunjukkan sikap S : ibu pasien

22.30

empati dan

mengatakan anaknya

WIB

melakukan

takut dengan perawat

hubungan saling

O : pasien tampak

percaya

takut jika melihat

Ayuk

perawat Pukul

1

6. Kolaborasi dalam

S : pasien

23.00

pemberian obat :

mengatakan badannya

WIB

- injeksi ampicillin

panas

4x 500 mg

O : tidak ada alergi

- pamol 250 mg

obat

Pukul

4

7. Menanyakan

S : ibu pasien tampak

05.00

tingkat

bingung

WIB

pengetahuan

O : ibu pasien tidak

keluarga tentang

tau penyakit yang

penyakit

diderita anaknya

Pukul

4

8. Memberikan

S : ibu pasien

05.15

penkes tentang

mengatakan bersedia

WIB

infeksi saluran

mendengarkannya

kemih

O : ibu pasien

Ayuk

Ayuk

Ayuk

mendengarkan dan memahami dengan baik Pukul

4

9. Memberikan

S : ibu pasien

05.30

kesempatan

bertanya bagaimana

WIB

keluarga untuk

cara mencegah

bertanya dan

penyakit itu kambuh

mengevaluasi

lagi

pemberian penkes

O : ibu pasien dapat

Ayuk

memahami dan menjawab pertanyaan yang di tanyakan Pukul

3

10. Melakukan bina

S : pasien

06.00

hubungan saling

mengatakan senang

WIB

percaya dan

dan tidak rewel

memberikan satuan

O : pasien tampak

acara bermain

bermain dan aktivitas

Pukul

1,2

11. Memonitor TTV

S : pasien lemas

07.00

dan mengkaji

O:

WIB

karakteristik nyeri

- TD : 90/60 mmHg

Ayuk

Ayuk

- S : 38º C - RR : 22 x/ mnt - N : 100 x/ mnt - skala nyeri 3 5 mei 3

1. Menunjukkan

S : ibu pasien

2017

sikap empati dan

mengatakan anaknya

Pukul

hubungan saling

tidak takut dengan

06.00

percaya

perawat

WIB

Ayuk

O : pasien tampak mulai berinteraksi dengan perawat

Pukul

1,3

2. Memberikan

S : ibu pasien

06.45

kompres hangat,

mengatakan panas

WIB

melibatkan

anaknya berkurang

orang tua dalam

O : pasien tampak

perawatan anak

dikompres dengan air

Ayuk

hangat pada ketiak dan jidat Pukul

1

3. Kolaborasi

S : ibu pasien

Ayuk

07.00

dalam pemberian mengatakan panas

WIB

obat :

anaknya berkurang

- injeksi ampicillin

O : obat masuk tidak

4x 500 mg

ada alergi

- pamol 250 mg Pukul

2

4. Mengajarkan

S : pasien

08.00

teknik relaksasi

mengatakan nyeri

WIB

dan distraksi

berkurang

(nafas dalam)

O : pasien tampak

dan memberikan

rileks

Ayuk

posisi nyaman (semi fowler) Pukul

1

5. Menganjurkan

S : ibu pasien

09.00

menggunakan

mengatakan anaknya

WIB

pakaian

panas berkurang

menyerap

O : pasien memakai

keringat

baju tipis

Pukul

3

6. Memberikan

S : ibu pasien

10.30

satuan acara

mengatakan anaknya

WIB

bermain

tidak rewel lagi

Ayuk

Ayuk

O : pasien tampak aktivitas Pukul

1

7. Memberikan

S : pasien

12.30

banyak minum

mengatakan selalu

WIB

air putih

haus dan lemas

Ayuk

O : pasien minum 1 gelas Pukul

1

8. Kolaborasi

S : ibu pasien

13.00

dalam pemberian mengatakan anaknya

WIB

obat :

panasnya turun

Ayuk

- injeksi ampicillin

O : tidak ada alergi

4x 500 mg - pamol 250 mg Pukul

1,2

9. Memonitor TTV

S : pasien

13.30

dan mengkaji

mengatakan panasnya

WIB

karakteristik

turun

nyeri

O:

Ayuk

- TD : 90/60 mmHg - RR : 20 x/mnt - S : 37,5º C - N : 100 x/mnt Skala nyeri 2 6 mei 1

1. Menganjurkan

S : ibu pasien

2017

pasien

mengatakan anaknya

Pukul

menggunakan

sudah tidak panas

14.00

pakaian

O : pasien

WIB

menyerap

menggunakan laju

keringat

tipis

Pukul

1

2. Memberikan

S : pasien

15.00

banyak minum

mengatakan selalu

WIB

air putih

haus

Ayuk

Ayuk

O : pasien minum 1 ½ gelas Pukul

2

3. Mengajarkan

S : pasien

16.00

teknik relaksasi

mengatakan nyeri

WIB

dan distraksi

berkurang

(nafas dalam)

O : pasien tampak

dan memberikan

rileks

posisi nyaman (semi fowler)

Ayuk

Pukul

1

4. Kolaborasi

S : pasien

19.00

dalam pemberian mengatakan sudah

WIB

obat :

Ayuk

tidak panas

- injeksi ampicillin

O : obat masuk, tidak

4x 500 mg

ada alergi

- pamol 250 mg Pukul

1,2

5. Memonitor TTV

S : Pasien

20.00

dan mengkaji

mengatakan tubuhnya

WIB

karakteristik

sudah tidak panas dan

nyeri

nyeri berkurang

Ayuk

O: - TD : 90/60 mmHg - RR : 20 x/mnt - S : 37º C - N : 88 x/mnt Skala nyeri 2

F. EVALUASI Tanggal

Jam

No.Dx Catatan perkembangan

4 mei 2017

07.30 1

S : Ibu pasien mengatakan tubuh anaknya panas O: - TD : 90/60 mmHg - S : 38,3º C - N : 110 x/mnt - RR : 20 x/mnt A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 2,3 - Beri kompres hangat diketiak

TTD Ayuk

dan jidat - anjurkan menggunakan pakaian menyerap keringat 2

S : Pasien mengatakan nyeri saat

Ayuk

BAK O: - skala nyeri 4 - pasien tampak lemah A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 2,3 - Ajarkan nafas dalam dan berikan posisi nyaman (semi fowler) 3

S : Ibu pasien mengatakan

Ayuk

anaknya takut saat melihat perawat O: - Pasien tampak takut saat didekati perawat - pasien nampak tidak mau jauh – jauh dari orang tuanya A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1,2,3 - Tunjukkan sikap empati - bina saling percaya - libatkan orang tua dalam perawatan 4

S : ibu pasien mulai mengerti tentang penyakit anaknya O : Ibu pasien dan pasien

Ayuk

tampak lebih baik dan tidak cemas A : Masalah teratasi P : Hentikan intervensi 5 mei 2017

14.00 1

S : Ibu pasien mengatakan panas

Ayuk

pada tubuh anaknya berkurang O: - S : 37,5º C - N : 100 x/mnt A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi 2 - Beri kompres hangat diketiak dan jidat

2

S : Pasien mengatakan nyeri saat

Ayuk

BAK berkurang O: - skala nyeri 3 - pasien tampak lemah A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi 2 - Ajarkan nafas dalam 3

S : orang tua pasien mengatakan anaknya sudah tidak rewel dan takut pada perawat O: - Pasien sudah mulai berinteraksi dengan perawat dan tidak takut dengan perawat

Ayuk

A : Masalah teratasi P : Hentikan intervensi 6 mei 2017

20.30 1

S : Ibu pasien mengatakan

Ayuk

anaknya tidak panas lagi O: - S : 37º C - N : 88 x/mnt A : Masalah teratasi P : Hentikan intervensi 2

S : Pasien mengatakan sudah tidak nyeri saat BAK O: - skala nyeri 2 - pasien tampak rileks A : Masalah teratasi P : Hentikan intervensi

Ayuk

Related Documents

Askep
October 2019 90
Askep
July 2020 51
Askep
May 2020 71
Askep Malaria.docx
April 2020 6
Askep Parkinson.pptx
November 2019 14

More Documents from ""