ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. L DENGAN DIAGNOSA MEDIS INFEKSI SALURAN KEMIH DI RUANG FLAMBOYAN RSUD Dr. R SOETIJONO BLORA
Disusun oleh : Nama : Ayuk Lupiana Kelas : II B NIM
: P133742041096
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG DIII KEPERWATAN BLORA 2016/2017
LAPORAN KASUS PADA An. L DENGAN DIAGNOSA ISK DI RUANG FLAMBOYAN RSUD Dr. R SOETIJONO BLORA
A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien Nama
: An.L
TTL
: Blora, 29 Juli 2007
Usia
: 9 tahun
Pendidikan
: SD
Alamat
: Purworejo 01/01, Blora
Agama
: Islam
Nama ayah/ibu
: Tn. S dan Ny. N
Pekerjaan Ayah
: Swasta
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Tanggal masuk
: 3 Mei 2017 pukul 20.00
Tanggal pengkajian
: 4 Mei 2017
2. Keluhan utama Ibu pasien mengatakan anaknya panas sudah 2 hari
3. Riwayat penyakit sekarang Ibu pasien mengatakan anaknya panas dan sakit perut selama 2 hari di rumah, kemudian di bawa ke bidan desa purworejo namun panas dan sakit perutnya tidak berkurang. Kemudian pada tanggal 3 mei 2017 pukul 20.00 WIB pasien dibawa ke IGD RSUD Dr. R Soetijino Blora dan dipindah di ruang flamboyan dengan terapi infus D5 ¼ 20 tpm, injeksi ODR 3 x 1 ampul, Pamol 250 mg/ 8 jam, injeksi ampicillin 4 x
500 mg, suhu 38,3 º C , pasien mengatakan nyeri saat berkemih, nyeri seperti perih dan dibagian perut bawah, nyeri muncul saat BAK, skala nyeri 4. Ibu pasien mengatakan anaknya juga muntah akan tetapi saat dibawa ke RSUD Dr. R Soetijono Blora sudah tidak muntah lagi. Ibu pasien terus bertanya mengenai penyakit anaknya, ibu paien tampak bingung dan merasa cemas.
4. Riwayat penyakit dahulu Pasien mengatakan baru kali ini dirawat dirumah sakit, sebelumnya pasien juga tidak pernah menderita demam tinggi disertai nyeri saat BAK, mual dan muntah. Jika pasien sakit, maka segera periksa ke puskesmas dekat rumahnya.
5. Riwayat Kesehatan Masa Lalu Prenatal Kehamilan : G2 P1 A0 Penerimaan kehamilan : kehamilannya adalah yang pertama dan sangat dinantikan. Gizi ibu selama mengandung : baik, ibu menyukai sayuran, buah – buahan dan minum susu dan vitamin secara rutin. Makanan yang dipantang : makanan yang pedas dan asam Pertumbuhan dan kenaikan BB selama hamil : Trimester I
: 1 kg
Trimester II
: 6 kg
Trimester III
: 5 kg
Keluhan selama hamil muda : Mual muntah terutama bila makan nasi dan bau masakan itu sampai 3 bulan. Natal Bayi waktu lahir di tolong oleh bidan Jenis persalinan normal Keadaan waktu bersalin normal Post natal
Ibu mengatakan bahwa waktu bayi lahir bayi langsung menangis kuat, APGAR score : 10, BB : 2500 gram, PB : 43 cm, tidak ada kelainan bawaan saat lahir.
6. Riwayat Penyakit Keluarga Ibu pasien mengatakan bahwa keluarga tidak ada yang menderita infeksi saluran kemih seperti yang diderita anaknya. Ibu pasien juga mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TB dan hepatitis atau penyakit menurun seperti DM dan hipertensi
7. Riwayat social Pasien di asuh oleh orang tuanya dan kakek nenek nya dengan penuh kasih saying. Pembawaan secara umum : Pasien seorang anak perempuan berpakaian seperti perempuan, pribadi yang pendiam, jarang main diluar rumah, terkadang teman – temannya yang main kerumah.
Lingkungan Rumah : ibu pasien mengatakan bahwa lingkungan disekitar rumahnya kurang bersih.
Lingkungan rumah sakit : Ibu pasien mengatakan anaknya sering rewel dan menangis saat melihat perawat, di dekati perawat, apa lagi saat di beri tindakan seperti di suntik dll. Tidak ingin jauh dari orang tua dan membuang muka terhadap perawat.
8. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Anak Laki-laki
: Pasien
: Keturunan
: Pernikahan
9.
Keadaan kesehatan saat ini
Diagnosa Medis
: Infeksi Saluran Kemih
Tindakan operasi
:-
Obat – obatan
: - infus D5 ¼ 20 tpm : - injeksi ampicillin 4 x 500 mg IV : - paracetamol 250 mg/ 8 jam
Tindakan keperawatan : Kompres hangat diketiak dan jidat dan mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi ( nafas dalam ) Hasil Laboratorium 4 mei 2017 Hematologi
Hasil
Leukosit
13,2
Nilai Rujukan L
P
4 - 10
4 - 10
Satuan X10³ µL
Hemoglobin
11,4
14 – 17,5
12,3 – 15,3
g/dL
Hematokrit
35,4
40,0 – 54,0
37,0 – 47,0
%
Trombosit
258
150 – 500
X10³µL
61
70 – 80
mg/dL
Glukosa Sewaktu
Hasil Rontgen : -
Hasil Urine
:
Urin Rutin
Hasil
Nilai Rujukan
Glukosa
Negatif
Negatif
Bilirubin
Negatif
Negatif
Benda keton
Negatif
Negatif
Berat jenis
1.005
< 1.005 - ≥ 1.030
Darah
Negatif
Negatif
PH
6,5
5.0 ≥ 9.0
Protein
Negatif
Negatif
Urobilinogen
16
3,2 – 16 umol/L
Nitrit
Negatif
Negatif
Lekosit
3+
Negatif
10. Pengkajian Pola Fungsional a) Persepsi kesehatan dan Pola Manajemen Kesehatan Ibu pasien mengatakan jika ada keluarganya yang sakit maka segera berobat ke puskesmas, ketika pasien sakit orang tua segera memeriksakan anaknya ke puskesmas demi kesehatan anaknya.
b) Nutrisi pola metabolik Intake makanan -
Sebelum sakit
: pasien makan 3x sehari dengan
menu nasi + sayur + lauk -
Selama sakit
: pasien makan 3x sehari dengan
menu bubur, habis setengah porsi Intake cairan -
Sebelum sakit
: pasien minum air putih ± 7- 8 gelas
sehari -
Selama sakit
: pasien minum ± 5-6 gelas sehari +
infus D5 ¼ 20 tpm
c) Pola Eliminasi BAB -
Sebelum sakit
: pasien BAB 1x / hari , konsistensi
lembek berwarna kuning kecoklatan -
Selama sakit
: pasien belum BAB selama di RS
BAK -
Sebelum sakit
: 4-6 x/ hari, warna jernih bau khas
-
Selama sakit
: 3-4 x/ hari, jumlah sedikit – sedikit,
nyeri saat BAK
d) Pola aktivitas dan latihan No
Pola aktivitas
Sebelum sakit
dan latihan 1.
Mandi 2x sehari, Rutin mandi
Mandi 2x sehari, mandiri
2.
4.
Ganti baju 3x sehari,
sehari, dibantu
mandiri
orang tua
Aktivitas sehari
Sekolah, membantu
Terbaring di
– hari
orang tua
tempat tidur
mandiri
Dibantu orang tua
kuat
Lemah
Mandi 2x sehari, mandiri
Mandi 2x sehari,
Level aktivitas anak
5.
disibin Ganti baju 2x
Kebersihan rutin
3.
Selama sakit
Persepsi anak terhadap kekuatan
6.
Kemampuan kemandirian anak : Mandi
Makan
Toileting
mandiri
Makan 3x sehari, mandiri
Makan 3x sehari,
mandiri
dibantu orang tua
mandiri
Dibantu orang tua
-
e) Pola istirahat dan tidur -
Sebelum sakit
: tidur 8 jam sehari, tidur malam 7
jam, tidur siang 1 jam
-
Selama sakit
: tidur 7 jam sehari, tidur malam 6
jam, tidur siang 1 jam
f) Pola kognitif persepsi Pasien dapat merespon dengan baik, berkomunikasi dengan baik, baik dengan mata maupun sentuhan, anak dapat mengikuti objek mata dan verbal suara. Kata – kata dan kalimat juga jelas, anak tampak takut jika melihat perawat akan melakukan tindakan.
g) Pola peran dan hubungan -
Pasien adalah anak kedua dari 2 bersaudara
-
Dalam keluarga tidak ada permasalahan yang membuat stress
-
Interaksi antar keluarga baik
-
Pasien kadang bermain dengan temannya
h) Sexualitas Pasien adalah seorang perempuan dan merupakan anak kedua dari 2 bersaudara, berpenampilan perempuan, banyak memiliki teman laki – laki dan perempuan.
i) Koping pola toleransi stress Ibu pasien bertanya tentang penyakit anaknya, ibu pasien tampak bingung dan cemas dengan penyakit yang di derita anaknya.
j) Status nutrisi BB : 22 kg TB : 130 cm IMT : 13 kg/m²
11. Pemeriksaan fisik a. Keadaan umum
: lemah
b. Kesadaran
: composmentis
GCS
: E4V5M6
c. TTV
: TD : 90/60 mmHg N : 110 x/mnt S : 38,3 ℃ RR : 20 x/mnt
TB : 130 cm BB : 22 kg d. Mata
: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, pupil tidak ada gangguan e. Hidung
: Tidak ada sekret, tidak ada kelainan atau
gangguan lainnya f. Telinga
: simetris, pendengaran normal
g.
: mukosa bibir kering
Mulut
h. Dada
: simetris
i. Jantung
: -
Inspeksi
: Tampak ictus cordis pada costa 4 – 5
-
Palpasi
: Teraba ictus cordis pada midclavicula
sinistra -
Perkusi
-
Auskultasi : bunyi jantung s1 dan s2, reguler
j. Abdomen
: pekak
:
Inspeksi
: tidak ada lesi dan tidak ada benjolan
Auskultasi
: paristaltik usus 14x/menit
Palpasi
: ada nyeri tekan pada perut bagian bawah
Perkusi
: tympani
k. Pemeriksaan kulit : turgor kulit baik, tidak ada oedem, tidak ada kelainan atau gangguan lainnya, akral teraba hangat, kulit teraba panas
l. Pemeriksaan kuku : clubbing finger (-), warna tampak gelap, CRT < 2 detik m. Pemeriksaan ekstermitas : terpasang infus D5 ¼ 20 tpm pada tangan kiri n. Paru – paru
:
-
Inspeksi
: retraksi dada datar
-
Palpasi
: vokal fremitus teraba kanan dan kiri sama
-
Perkusi
: sonor
-
Auskultasi : vesikuler
o. Genetalia
12.
: tidak terpasang DC, tidak ada iritasi
Pemeriksaan perkembangan Pasien umur 9 tahun a. Ibu pasien mengatakan anaknya lahir dengan BB : 2500 g dan TB : 43 cm dengan kelahiran spontan dan cukup umur kelahirannya pada usia 6 bulan BB anaknya 4 kg setelah umur 1 tahun BB 6 kg dan saat ini BB anaknya 22 kg. b. Pertumbuhan gigi Ibu pasien mengatakan gigi mulai tumbuh pada usia 1 tahun jumlahnya 4 buah atas dan bawah. Tidak ada masalah dengan pertumbuhan gigi. c. Usia saat menegakkan kepala : ibu pasien mengatakan saat usia 3 bulan, duduk pada usia 6 bulan dan berjalan dengan berkata – kata pertama pada usia 1 tahun. d. Perkembangan sekolah : Pasien duduk dibangku SD e. Ibu pasien mengatakan interaksi dengan lingkungan dan keluarga baik. f. Ibu pasien mengatakan setelah sekolah bangun tidur siang pasien kadang bermain dengan temannya.
B. ANALISA DATA Sign & symtom
No Problem
Etiologi
1
Peningkatan laju DS: ibu pasien mengatakan
Hipertermi
metabolisme dan tubuhnya panas proses
penyakit
infeksi
saluran
DO : - mukosa bibir kering - kulit teraba panas
kemih (ISK)
- akral teraba hangat N : 110 x/menit : 38,3 °𝑐
S
RR : 22 x/menit 2
Nyeri
Inflamasi infeksi
dan DS : Pasien mengatakan nyeri uretra, saat buang air kecil
kandung kemih
DO : Pasien tampak Lemah
Skala nyeri 4
Nyeri
saat
BAK,
seperti perih 3
Cemas
Hospitalisasi
DS
:
Orang
tua
mengatakan sering
rewel
pasien anaknya dan
menagis ketika didekati perawat DO :
Pasien
tampak
menangis
dan
ketakutan
jjika
di
dekati perawat
Pasien tampak tidak mau jauh - jauh dari orang tuanya
Buang
muka
memotong
dan kontak
mata 4
Defisit
Kurang informasi
DS : ibu pasien terus bertanya
pengetahuan
mengenai penyakit apa yang diderita anaknya
DO
:
Orang
tampak
tua
bingung
pasien dan
cemas
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Hipertermi b/d peningkatan laju metabolisme, dan proses penyakit (ISK) 2. Nyeri b/d inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih 3. Cemas b/d hospitalisasi 4. Defisit pengetahuan b/d kurangnya informasi
D. RENCANA KEPERAWATAN Tanggal/j
No.D
Tujuan dan Kriteria Intervensi
am
x
hasil
4 mei
1
Setelah dilakukan
1. Monitor TTV
tindakan
2. Beri kompres
2017
TTD
Ayuk
keperawatan selama 3x24 jam
hangat 3. Anjurkan
diharapkan suhu
menggunakan
tubuh kembali
pakaian menyerap
normal dengan KH
keringat
:
4. Beri banyak
Suhu tubuh normal 36 – 37,5º C Nadi dalam batas normal Akral tidak panas
minum (2 - 2,5 L/hari) 5. Kolaborasi dalam pemberian obat : injeksi ampicillin 4x 500 mg - pamol 250 mg/ 8 jam
4 mei
2
2017
Setelah dilakukan tindakan
karakteristik
keperawatan
nyeri
selama 3x24 jam
2017
3
relaksasi dan
berkurang dengan
distraksi (nafas
KH :
dalam) 3. berikan posisi
- pasien tampak
nyaman (semi
rileks
fowler)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Ayuk
2. ajarkan teknik
diharapkan nyeri
- skala nyeri 0 – 1
4 mei
1. kaji
1. tunjukkan sikap empati 2. lakukan bina
selama 2x24 jam
hubungan saling
diharapkan pasien
percaya
Ayuk
dapat beradaptasi
3. libatkan orang
dengan lingkungan
tua dalam
RS dengan KH :
perawatan anak
Pasien merasa nyaman dan tidak
4. berikan satuan acara bermain
takut dengan perawat 4 mei 2017
4
Setelah dilakukan
1. kaji tingkat
tindakan
pengetahuan
keperawatan
keluarga
selama 1x24 jam
mengenai
diharapkan
infeksi saluran
keluarga pasien
kemih
dapat mengerti
2. beri penkes
tentang penyakit
tentang infeksi
infeksi saluran
saluran kemih,
kemih dengan KH:
penatalaksanaan
- keluarga mengerti
dan pengobatan
tentang penyakit
3. beri kesempatan
infeksi saluran
keluarga untuk
kemih
bertanya
- keluarga dapat menjelaskan kembali/ menjawab pertanyaan yang diberikan penyuluh - keluarga tampak paham
Ayuk
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tgl/ja No. m
Dx
4/04/
1, 2
Implementasi
1. Memonitor TTV
Respon
TTD
S : pasien
Ayuk
17
dan mengkaji
mengatakan tubuhnya
Pukul
karakteristik nyeri
lemas
21.00
O:
WIB
- TD: 90/60 mmHg - S : 38,3º C - RR : 20 x/mnt - N : 110 x/ mnt - skala nyeri 4
Pukul
1
2. Memberikan
S : Ibu pasien
21.30
kompres hangat,
mengatakan tubuh
WIB
melibatkan orang
anaknya panas
tua dalam
O : Pasien nampak
perawatan anak
dikompres dengan air
Ayuk
hangat pada ketiak dan jidat Pukul
1
3. Memberikan
S : pasien
22.00
banyak minum air
mengatakan selalu
WIB
putih
haus dan lemas
Ayuk
O : pasien minum air putih ½ gelas Pukul
2
4. Mengajarkan
S : pasien
22.15
teknik relaksasi
mengatakan perutnya
WIB
dan distraksi (nafas
nyeri
dalam) dan
O : pasien tampak
memberikan posisi
rileks
nyaman (semi
Ayuk
fowler) Pukul
3
5. Menunjukkan sikap S : ibu pasien
22.30
empati dan
mengatakan anaknya
WIB
melakukan
takut dengan perawat
hubungan saling
O : pasien tampak
percaya
takut jika melihat
Ayuk
perawat Pukul
1
6. Kolaborasi dalam
S : pasien
23.00
pemberian obat :
mengatakan badannya
WIB
- injeksi ampicillin
panas
4x 500 mg
O : tidak ada alergi
- pamol 250 mg
obat
Pukul
4
7. Menanyakan
S : ibu pasien tampak
05.00
tingkat
bingung
WIB
pengetahuan
O : ibu pasien tidak
keluarga tentang
tau penyakit yang
penyakit
diderita anaknya
Pukul
4
8. Memberikan
S : ibu pasien
05.15
penkes tentang
mengatakan bersedia
WIB
infeksi saluran
mendengarkannya
kemih
O : ibu pasien
Ayuk
Ayuk
Ayuk
mendengarkan dan memahami dengan baik Pukul
4
9. Memberikan
S : ibu pasien
05.30
kesempatan
bertanya bagaimana
WIB
keluarga untuk
cara mencegah
bertanya dan
penyakit itu kambuh
mengevaluasi
lagi
pemberian penkes
O : ibu pasien dapat
Ayuk
memahami dan menjawab pertanyaan yang di tanyakan Pukul
3
10. Melakukan bina
S : pasien
06.00
hubungan saling
mengatakan senang
WIB
percaya dan
dan tidak rewel
memberikan satuan
O : pasien tampak
acara bermain
bermain dan aktivitas
Pukul
1,2
11. Memonitor TTV
S : pasien lemas
07.00
dan mengkaji
O:
WIB
karakteristik nyeri
- TD : 90/60 mmHg
Ayuk
Ayuk
- S : 38º C - RR : 22 x/ mnt - N : 100 x/ mnt - skala nyeri 3 5 mei 3
1. Menunjukkan
S : ibu pasien
2017
sikap empati dan
mengatakan anaknya
Pukul
hubungan saling
tidak takut dengan
06.00
percaya
perawat
WIB
Ayuk
O : pasien tampak mulai berinteraksi dengan perawat
Pukul
1,3
2. Memberikan
S : ibu pasien
06.45
kompres hangat,
mengatakan panas
WIB
melibatkan
anaknya berkurang
orang tua dalam
O : pasien tampak
perawatan anak
dikompres dengan air
Ayuk
hangat pada ketiak dan jidat Pukul
1
3. Kolaborasi
S : ibu pasien
Ayuk
07.00
dalam pemberian mengatakan panas
WIB
obat :
anaknya berkurang
- injeksi ampicillin
O : obat masuk tidak
4x 500 mg
ada alergi
- pamol 250 mg Pukul
2
4. Mengajarkan
S : pasien
08.00
teknik relaksasi
mengatakan nyeri
WIB
dan distraksi
berkurang
(nafas dalam)
O : pasien tampak
dan memberikan
rileks
Ayuk
posisi nyaman (semi fowler) Pukul
1
5. Menganjurkan
S : ibu pasien
09.00
menggunakan
mengatakan anaknya
WIB
pakaian
panas berkurang
menyerap
O : pasien memakai
keringat
baju tipis
Pukul
3
6. Memberikan
S : ibu pasien
10.30
satuan acara
mengatakan anaknya
WIB
bermain
tidak rewel lagi
Ayuk
Ayuk
O : pasien tampak aktivitas Pukul
1
7. Memberikan
S : pasien
12.30
banyak minum
mengatakan selalu
WIB
air putih
haus dan lemas
Ayuk
O : pasien minum 1 gelas Pukul
1
8. Kolaborasi
S : ibu pasien
13.00
dalam pemberian mengatakan anaknya
WIB
obat :
panasnya turun
Ayuk
- injeksi ampicillin
O : tidak ada alergi
4x 500 mg - pamol 250 mg Pukul
1,2
9. Memonitor TTV
S : pasien
13.30
dan mengkaji
mengatakan panasnya
WIB
karakteristik
turun
nyeri
O:
Ayuk
- TD : 90/60 mmHg - RR : 20 x/mnt - S : 37,5º C - N : 100 x/mnt Skala nyeri 2 6 mei 1
1. Menganjurkan
S : ibu pasien
2017
pasien
mengatakan anaknya
Pukul
menggunakan
sudah tidak panas
14.00
pakaian
O : pasien
WIB
menyerap
menggunakan laju
keringat
tipis
Pukul
1
2. Memberikan
S : pasien
15.00
banyak minum
mengatakan selalu
WIB
air putih
haus
Ayuk
Ayuk
O : pasien minum 1 ½ gelas Pukul
2
3. Mengajarkan
S : pasien
16.00
teknik relaksasi
mengatakan nyeri
WIB
dan distraksi
berkurang
(nafas dalam)
O : pasien tampak
dan memberikan
rileks
posisi nyaman (semi fowler)
Ayuk
Pukul
1
4. Kolaborasi
S : pasien
19.00
dalam pemberian mengatakan sudah
WIB
obat :
Ayuk
tidak panas
- injeksi ampicillin
O : obat masuk, tidak
4x 500 mg
ada alergi
- pamol 250 mg Pukul
1,2
5. Memonitor TTV
S : Pasien
20.00
dan mengkaji
mengatakan tubuhnya
WIB
karakteristik
sudah tidak panas dan
nyeri
nyeri berkurang
Ayuk
O: - TD : 90/60 mmHg - RR : 20 x/mnt - S : 37º C - N : 88 x/mnt Skala nyeri 2
F. EVALUASI Tanggal
Jam
No.Dx Catatan perkembangan
4 mei 2017
07.30 1
S : Ibu pasien mengatakan tubuh anaknya panas O: - TD : 90/60 mmHg - S : 38,3º C - N : 110 x/mnt - RR : 20 x/mnt A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 2,3 - Beri kompres hangat diketiak
TTD Ayuk
dan jidat - anjurkan menggunakan pakaian menyerap keringat 2
S : Pasien mengatakan nyeri saat
Ayuk
BAK O: - skala nyeri 4 - pasien tampak lemah A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 2,3 - Ajarkan nafas dalam dan berikan posisi nyaman (semi fowler) 3
S : Ibu pasien mengatakan
Ayuk
anaknya takut saat melihat perawat O: - Pasien tampak takut saat didekati perawat - pasien nampak tidak mau jauh – jauh dari orang tuanya A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1,2,3 - Tunjukkan sikap empati - bina saling percaya - libatkan orang tua dalam perawatan 4
S : ibu pasien mulai mengerti tentang penyakit anaknya O : Ibu pasien dan pasien
Ayuk
tampak lebih baik dan tidak cemas A : Masalah teratasi P : Hentikan intervensi 5 mei 2017
14.00 1
S : Ibu pasien mengatakan panas
Ayuk
pada tubuh anaknya berkurang O: - S : 37,5º C - N : 100 x/mnt A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi 2 - Beri kompres hangat diketiak dan jidat
2
S : Pasien mengatakan nyeri saat
Ayuk
BAK berkurang O: - skala nyeri 3 - pasien tampak lemah A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi 2 - Ajarkan nafas dalam 3
S : orang tua pasien mengatakan anaknya sudah tidak rewel dan takut pada perawat O: - Pasien sudah mulai berinteraksi dengan perawat dan tidak takut dengan perawat
Ayuk
A : Masalah teratasi P : Hentikan intervensi 6 mei 2017
20.30 1
S : Ibu pasien mengatakan
Ayuk
anaknya tidak panas lagi O: - S : 37º C - N : 88 x/mnt A : Masalah teratasi P : Hentikan intervensi 2
S : Pasien mengatakan sudah tidak nyeri saat BAK O: - skala nyeri 2 - pasien tampak rileks A : Masalah teratasi P : Hentikan intervensi
Ayuk