Ggn
otak progresif yg ditandai oleh degenerasi neuron2 p’hasil dopamin yg terletak dlm hemisfer cerebrum (yg disebut daerah basal ganglia). Etiologi : Belum diketahui secara pasti, pd bbrp penelitian, diisyarat-kan adanya peran virus & toxin.
Lesi utama/ degeneratif neuron di basal ganglia
Tonus otot berlebihan (tremor & rigiditis/kaku)
Pe↓ konsentrasi kadar dopamin
Perangsangan berlebihan pd asetilcolin.
Gambaran Klinis : Tremor saat istirahat. Mengeluarkan air liur & disfagia. Ayunan langkah terseret-seret. Rigiditas/Kekakuan otot Akinesia/hilangnya refleks postural. Penatalaksanaan : Pemberian obat2 dopaminergik/anticolinergik.
Observasi Temuan : Kekakuan agt gerak : lengan kehilangan sifat daya ayun & tetap pada sisi tubuh. Tremor : diperberat o/ stres & ansietas; lebih hebat bila agt gerak diistirahatkan ; menghilang selama tidur. Jari2 : gerakan pill-rolling ; kepala tremor. Gerakan : gerakan volunter (disadari) tubuh lambat (bradikine-sia) ; memulai aktivitas mjd sulit (akinesia). Postur : bungkuk ke depan, berjalan lambat, singkat, langkah kaku.
Aktivitas otot hilang/tdk terkoordinasi, ggn menulis
(mikrografia). Kegelisahan motorik/akatsia. Kekakuan & nyeri menyebar pd tungkai & bahu. Ekspresi wajah kosong; mata melebar; mata berkedip tak teratur. Bicara; lambat, perlahan, monoton ; disartria; kacau, penurunan volume. Disfagia, salivasi berlebihan & liur mengalir.
Perubahan emosional ; depresi; nervosa ;halusinasi ;
paranoid, dimensia. Efek samping obat-obatan. Diagnosa Keperawatan : Kerusakan mobilitas fisik b/d kekakuan, kelemahan otot; kelainan degeneratif neurologis. Kurang/perubahan kemampuan perawatan diri (makan, minum , berpakaian, hygiene) b/d tremor & ggn motorik.
Konstipasi b/d medikasi & penurunan aktivitas. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
tremor, perlambatan dlm proses makan, kesukaran mengunyah & menelan. Kerusakan komunikasi verbal b/d penurunan volume bicara, perlambatan bicara, ketdkmampuan menggerakkan otot wajah. Koping individu tdk efektif b/d depresi & disfungsi krn perkembangan penyakit.
Memperbaiki mobilitas : Latihan →
latihan gerak pasif/aktif. Latih Tehnik berjalan. Latihan bernafas sambil berjalan. Beri mandi hangat & masase. Meningkatkan aktivitas perawatan diri ; Ajarkan ps & dukung ps dlm beraktivitas sehari-hari. Modifikasi lingkungan.
Meningkatkan Defekasi : Latihan defekasi teratur. Meningkatkan asupan cairan. Makan makanan yg mengandung serat. Bantu ps dlm aktivitas toileting. Penggunaan obat-obatan. Faktor2 Penyebab Kondisi ini : Melemahnya otot2 yg digunakan dlm defekasi. Kurangnya latihan. Tdk adekuatnya asupan cairan. Penurunan aktivitas sistem saraf otonom.
Memperbaiki nuutrisi : Capai kemampuan menelan : Ps harus duduk dlm posisi tegak lurus. Beri makanan setengah padat & sedikit air. Ps dianjurkan u/ menelan secara berurutan. Masase otot wajah & leher sebelum makan. Beri makanan suplemen. Pantau BB setiap minggu. Meningkatkan komunikasi : Mengambil nafas sebelum bicara. Berbicara dg kalimat pendek. Ps diingatkan u/melihat wajah pembicara.
Mendukung kemampuan koping: Memberikan dukungan u/ketekunan berdoa. Memberikan dukungan u/partisipasi klpk. Kolaborasi dg fisioterapi & psikoterapi. Memberikan dukungan dlm program terapi sosial & rekreasi. Bentuk program aktivitas pd keseluruhan hari u/ mencegah waktu tdr yg terlalu banyak. Terapi obat-obatan.