PENGKAJIAN KEPERAWATAN ICU NAMA MAHASISWA
: Rodliya Winda Puspita
NIM
: 3216089
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. S CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUANF INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT JOGJA A. PENGKAJIAN Sumber Data
: Klien dan Rekam Medis
Tanggal Masuk
: 9 Mei 2017
Tanggal/Jam Pengkajian: 10 Mei 2017 jam 10.00 Diagnosa Medik
: Dyspneu e.c CHF Grade III susp Pneumonia
1. IDENTITAS a. IdentitasKlien Nama Umur Agama Pekerjaan Alamat No. RM
: Ny. D : 81 tahun : Islam : Wiraswasta : Ngodiwinaton : 565577
b. Identitas PenanggungJawab Nama Umur Alamat Hubungan
: Ny. S : 42 tahun : Ngodiwinaton :Anak
2. RIWAYAT KEPERAWATAN a. Keluhan Utama Klien mengatakan dada terasa sesak dan mudah lelah tidak nafsu makan, makan dan minum mual. b. Riwayat Penyakit Sekarang Klien mengatakan dibawa ke Rumah Sakit karena sesak napas sejak 1 minggu yang lalu, kemudian bertambah sesak dan klien dibawa ke IGD RS Jogja, kemudian dibawa ke ICU.
c. Riwayat Penyakit Dahulu Klien mengatakan mempunyai riwayat Hipertensi d. Riwayat Penyakit Keluarga Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang memiliki sakit darah tinggi, diabetes, maupun yang lain. Dalam keluarga tidak ada yang mengalami atau mempunyai riwayat sakit penhyakit menular. 3. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 01 Mei 2017 Kepala
Leher
Dada
- Kepala: Bentuk simetris, tidak ada kemerahan dan benjolan, tidak ada nyeri tekan - Rambut: tampak kusam, dominan putih - Mata: tidak terdapat udem palpebra, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, penglihatan berkurang. - Hidung: Simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada pernapasan cuping hidung, terpasang O2 Kanul Nasal 3 liter/menit - Mulut: Mukosa bibir kering, tidak ada sariawan, terdpat gigi palsu - Telinga: Bentuk simetris, tidak ada tanda-tanda peradangan, dan pendengaran menurun Bentuk simetris, tidak ada lesi atau luka, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid tidak ada pembengkakan, tidak ada peninngkatan vena jugularis Paru : I= Pengembangan dada seimbang saat inspirasi dan ekspirasi, terpasang elektroda bedside monitoring, tidak ada jejas. P= Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus getaran lemah P= Suara perkusi paru sonor pada kedua lapang paru. A= Vesikuler pada kedua lapang paru. Kardiovaskuler : I= Iktus cordis tidak tampak. P= Teraba iktus cordis di intercosta ke 5. P= Suara paru lebih jelas di paru kiri dan redup pada paru sebelah kanan. A= Terdengar suara S1 dan S2 (lub dub).
Abdomen I = Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada asites. A= Peristaltik usus (11x/menit) P = Thimpany P = Tidak ada nyeri tekan Genetalia Ektermitas
Tidak ada keluhan, bersih dan terpasang kateter
Terpasang infus pada tangan kanan sejak 9 April 2017. Edema: -
-
Kekuatan otot: 4 5 5 5 Integumen Kulit tidak elastis, turgor kulit lembab, akral teraba hangat.
4. MONITORING DAN TANDA VITAL 09 Mei 2017/ Tanggal/ Jam Jam: 08.00 WIB 110/60 mmHg Tekanan Darah (mmHg) Frekuensi Nadi 89x/menit (kali/menit) Irama reguler Regangan Frekuensi Nafas 29x/menit (kali/menit) Irama Irreguler Work of Spontan breathing Support dan setting ventilator 36,60C Suhu (°C) 98% Saturasi O2 CVP (cmH2O) 0 cc Urine Output (cc/jam) Terlampir Terapi) Terlampir Gambaran EKG E4V5M6 : 15 GCS dan tingkat Composmentis kesadaran Nyeri
Klien badannya
09 Mei 2017/ Jam: 12.00 WIB 110/80 mmHg 83x/menit reguler 28x/menit Irreguler Spontan 36,80C 99% cc Terlampir Terlampir E4V5M6 : 15 Composmentis
mengatakan Klien terasa
ketika dipegang.
sakit badannya
mengatakan terasa
ketika dipegang.
sakit
5. Cairan ( tanggal 09 Mei 2017) Intake
Output
IWL
550 cc
450 cc
167 cc
Diuresis
Balance -
1,1 cc/KgBB/jam
-6,7
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. AGD Tgl/ jam : - (Tidak dilakukan pemeriksaan AGD) Kesan : Uraian Hasil Nilai rujukan pH PCO2 PO2 SatO2 HCO3 BE -
b. Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan
Hasil Laboratorium Tanggal 09 Mei 2017 Hasil Nilai Satuan
Metode
Rujukkan HEMATOLOGI Lekosit
7.9
4.0-10.6
10^3/ul
Automatic Analyzer
Eritrosit
3.89
4.00-5.50
10^3/ul
Automatic Analyzer
Hemoglobin
11.0
11.0-16.0
g/dL
Automatic Analyzer
Hematokrit
36.3
32.0-44
%
Automatic Analyzer
Mean Corpuscular Volume
93.4
81-99
fL
Automatic Analyzer
Mean Corpuscular Hemoglobin
28.3
27-31
pg
Automatic Analyzer
Mean Corpuscular Hemoglobin
30.2
33-37
g/dL
Automatic Analyzer
RDW-CV
18.6
11-16
%
Automatic Analyzer
Trombosit
292
150-450
10^3/ul
Automatic Analyzer
Neutrofil%
76.1
50-70
%
Automatic Analyzer
Lymfosit%
14.6
20-40
%
Automatic Analyzer
Monosit%
8.3
3-12
%
Automatic Analyzer
Eusinofil%
0.6
0.5-5.0
%
Automatic Analyzer
Basofil%
0.4
0.1
%
Automatic Analyzer
Neutrofil#
6.01
2-7
10^3/ul
Automatic Analyzer
Lymfosit#
1.15
0.8-4
10^3/ul
Automatic Analyzer
Monosit#
0.66
0.12-1.2
10^3/ul
Automatic Analyzer
Eusinofil#
0.04
0.02-0.50
10^3/ul
Automatic Analyzer
Basofil#
0.03
0-1
10^3/ul
Automatic Analyzer
2
70-140
mg/dl
GOD-PAP
SGOT
288
<31
U/I
IFCC
SGPT
240
<31
U/I
IFCC
Ureum
62
10-50
mg/d
UV
Creatinin
3.6
<0.9
mg/dl
Jaffe
Consentration
DIFFERENTIAL TELLING
KIMIA GULA DARAH Gula Darah Sewaktu HATI
GINJAL
Pemeriksaan
Hasil Laboratorium Tanggal 10 Mei 2017 Hasil Nilai Satuan
Metode
Rujukkan GULA DARAH 79
70-116
mg/dl
GOP-PAP
Cholesterol Total
77
<200
mg/dl
CHOD-PP
HDL Cholesterol
8
>=65
mg/dl
Enzymatik
LDL Cholesterol
49
<150
mg/dl
Indirect
Trigliserida
104
<150
mg/dl
GPO-PAP
11.1
2.4-5.7
mg/dl
Colorimetric
Glukose Darah Puasa FAAL LEMAK DAN JANTUNG
GINJAL Asam Urat
7. Therapy Jenis
Dosisi
Rute
Indikasi
Na Cl 0,9%
10 tpm/mikrodrip
IV -
Pengganti cairan plasma isotonik yang hilang Pengganti cairan pada kondisi alkalosis hipokloremia
02 binasal
4 lpm
Inhalasi
Furosemid
40mg/8jam
IV
Edema karena gangguan jantung.Edema yang berhubungan dengan ganguan ginjal dan sirosis hati.Supportive measures pada edema otak.Edema yang disebabkan luka bakar.Untuk pengobatan hipertensi ringan dan sedang. Pendukung diuresis yang dipaksakan pada keracunan
Pantoprazole
40mg/8jam
IV
Untuk kondisi yang berhubungan dengan hiperasiditas misalnya tukak lambung atau duodenum, refluks esofagus, hipersekresi patologis pada pasien yang tidak dapat diberikan terapi oral (pasien tidak sadar atau tidak dapat menelan)
Kontra Indikasi
Terapi Hipernatremia, asidosis, hipokalemia
1) Pada pasien dengan obstruksi nasal dan Pasien yang Pasien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan alat bantu nasal kanula untuk memenuhi kebutuhan oksigen (keadaan sesak atau tidak sesak). apneu Pasien dengan gangguan oksigenasi seperti klien dengan asthma, PPOK, atau penyakit paru yang lain Pada pasien yang membutuhkan terapi oksigen jangka panjang Pasien dengan gangguan defisiensi kalium, glomerolunefritis akut, insufisiensi ginjal akut, wanita hamil dan pasien yang hipersensitif terhadap furosemida. Anuria. Ibu menyusui.
Pada pasien yang hipersensitif pantoprazol
ANALISA DATA
No 1.
Data
Masalah
Etiologi
Ketidakefektifan Pola Napas
DS : - Klien mengatakan batuk dan sesak napas DO : - Klien tampak sesak napa dengan RR 29 x/menit - Retraksi dinding dada - Tidak ada suara napas tambahan
2
Intoleransi Aktivitas
DS : Klien mengatakan dada terasa sedikit sesak dan mudah lelah.
Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
DO : -
Ku lemas
-
TD 110/60 mmHg RR 29x/menit
-
3.
Taktil fremitus dada : getaran lemah
Penurunan curah jantung
DS : -
Klien mengatakan dada terasa sedikit sesak
-
Cepat merasa lelah
Perubahan kontraktilitas
DO : -
KU lemah
-
TD 110/600 mmHg RR 29x/menit
-
CRT >3 detik
-
Taktil fremitus getaran lemah
Diagnosa Keperawatan 1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan 2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen 3. Penurunan Curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas
RENCANA INTERVENSI DIAGNOSA
NOC
NIC
KEPERAWATAN
Terapi Aktifitas
Intoleransi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 7 jam
Aktifitas
diharapkan intoleransi aktifitas berkurang dengan kriteria
1. Observasi kemampuan aktivitas klien
hasil:
2. Monitor TTV
Toleransi Aktifitas
3. Bantu ADL klien
1. Tekanan Sistolik dalam rentang normal
4. Motivasi untuk bedrest
2. Tekanan diastolik dalam rentang normal
5. Kolaborasi pemberian obat
3. RR dalam rentang normal Status Pernapasan
1. Observasi pola napas klien
1. Frekuensi napas klien nomal (12-24x/menit)
2. Monitor tanda vital
2. Irama napas reguler
3. Posisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi
3. Tanda vital dalam rentang normal
4. Ajarkan untuk bernapas perlahan
Klien mengatakan tidak terasa sesak Mual
Terapi Oksigen
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 8 jam diharapkan pola napas tidak efektif klien teratasi dengan kriteria hasil : Status Pernapasan 1. Tanda-tanda vital dalam rentang normal (RR 1224 x/menit)
5. Kolaborasi pemberian oksigen Manajemen Pernapasan 1. Observasi status pernapasan klien 2. Monitor Tanda-tanda Vital 3. Berikan posisi semi fowler 4. Edukasi teknik relaksasi napas dalam 5. Kolaborasi pemberian O2
2. Tidak ada sesak napas 3. Klien dapat menggunakan teknik non farmakologi
Penurunan curah jantung
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 7 jam
Cardiac Care
diharapkan masalah penurunan curah jantung teratasi
1. Observasi adanya
dengan kriteria hasil:
2. Monitor TTV
Cardiac Pump effectivenes
3. Monitor keseimbangan cairan
1. Tekanan darah sistolik dan diastolik dalam rentang normal 2. Urine output normal 3. Balance Intake-output 24 jam normal 4. Tidak mudah lelah
4. Edukasikan untuk mengurangi stress 5. Kolaborasi pemberian obat jantung
IMPLEMENTASI EVALUASI KEPERAWATAN 1. Diagnosa : Intoleransi Aktiitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen DX
Hari/Tgl/
Intervensi
Evaluasi
Jam 1.
-
S:
1. Mengobservasi KU klien
-
2. Mengukur TTV
Klien mengatakan sesak berkurang dengan tidak bnyak bergerak
3. Mengkaji aktivitas yang meningkatkan -
O:
kelelahan
-
KU sedang , konjungtiva anemis, mukosa bibir kering
4. Membantu ADL klien makan dan mandi
-
Klien tampak lemes
5. Memberikan
-
Klien terpasang O2
-
Tanda tanda vital tidak meningkat
posisi
yang
nyaman
semifowler 6. Mengobservasi
saturasi
dan
oksigen
klien
TD 110/80 mmHg N: 83x/menit RR 28x/menit S: 36 A:
7. Mengkaji status pernapasan klien
-
Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian 1. Sesak berkurang 2. Saturasi O2 99%
-
P: -
Lanjutkan intervensi
-
Monitor TTV
Paraf
-
Monitor saturasi dan O2 klien
-
Monitor status pernapasan klien
-
Ajarkan teknik Pursed Lips Breathing
-
Bantu ADL klien
1. Mengobservasi KU klien
-
Klien mengatakan sesak berkurang
2. Mengukur TTV
-
Lelah mulai berkurang
3. Mengkaji aktivitas yang meningkatkan
-
Nyaman ketika melakukan PLB
4. Membantu ADL klien makan dan mandi
-
KU sedang , konjungtiva anemis, mukosa bibir kering
5. Mengobservasi saturasi dan oksigen klien
-
Klien tampak lemes
8. Mengajarkan teknik PLB
-
Klien dapat melakukan PLB
9. Mengkaji status pernapasan klien
-
Klien terpasang O2
-
kelelahan
-
S:
O:
-
Tanda tanda vital tidak meningkat TD 110/80 mmHg N: 84x/menit RR 26x/menit S: 36,3 Pantoprazole 1 Ampul/IV
A: -
Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian 1. Sesak dan lelah berkurang 2. Saturasi O2 100% 3. Klien mampu melakukan teknik PLB
-
P: -
Lanjutkan intervensi
-
Monitor TTV
-
Monitor saturasi dan O2 klien
-
Monitor status pernapasan klien
-
Ajarkan teknik Pursed Lips Breathing
-
Bantu ADL klien
1. Mengobservasi KU klien
-
S:
2. Mengukur TTV 3. Mengkaji aktivitas yang meningkatkan kelelahan 4. Membantu ADL klien makan dan mandi 5. Mengobservasi saturasi dan oksigen binasal kanul 3 lpm 6. Mengkaji status pernapasan klien
-
Klien mengatakan sesak berkurang
-
Lelah mulai berkurang
-
Nyaman ketika melakukan PLB
-
KU sedang , konjungtiva anemis, mukosa bibir kering
-
Klien tampak lemes
-
Klien dapat melakukan PLB
-
Klien terpasang O2 binasal kanul 3 lpm
-
Tanda tanda vital tidak meningkat
O:
TD 100/90 mmHg N: 87x/menit RR 25x/menit S: 36,3 A: -
Masalah teratasi sebagian
1. Sesak dan lelah berkurang 2. Saturasi O2 100% -
P : Lanjutkan Intervensi
2. Diagnosa : Penurunan Curah Jantung DX
Hari/Tgl/
Intervensi
Evaluasi
Jam -
S:
1. Mengobservasi KU klien 2. Mengukur TTV
-
3. Mengkaji aktivitas yang meningkatkan kelelahan 4. Membantu ADL klien makan dan mandi 5. Memberikan
posisi
yang
Klien mengatakan masih sesak
-
KU sedang klien tampak lemes
-
Klien terpasang
-
Tanda tanda vital
O:
nyaman
semifowler 6. Mengobservasi
-
TD 110/80 mmHg N: 83x/menit RR 28x/menit S: 36 -
saturasi
dan
oksigen
klien 7. Menghitung balance cairan
Balance Cairan 24 Jam Input
: 550
Output
: 450
IWL
: 167
Balance : -6,7 Diuresis
: 1,1 cc/KgBB/jam
A: -
Masalah penurunan curah jantung belum teratasi 1. TTV belum dalam rentang normal
-
P:
Paraf
-
Lanjutkan intervensi
-
Monitor TTV
-
Monitor monitor balance cairan
1. Mengobservasi KU klien
-
Klien mengatakan sesak berkurang
2. Mengukur TTV
-
Lelah mulai berkurang
-
KU sedang , konjungtiva anemis, mukosa bibir kering
4. Membantu ADL klien makan dan mandi
-
Klien tampak lemes
5. Memberikan
-
Klien terpasang O2
-
Tanda tanda vital
2
-
3. Mengkaji aktivitas yang meningkatkan kelelahan
posisi
yang
nyaman
semifowler 6. Mengobservasi klien
saturasi
dan
S:
O:
oksigen
TD 110/80 mmHg N: 84x/menit RR 26x/menit S: 36,3 -
Balance Cairan 24 Jam
7. Menghitung balance cairan
Input
: 700
Output
: 100
IWL
: 167
Balance : +433 Diuresis
: 0.25 cc/KgBB/jam
A: -
Masalah penurunan curah jantung belum teratasi
P: -
Lanjutkan intervensi
-
Monitor TTV
-
Monitor monitor balance cairan
1. Mengobservasi KU klien
-
Klien mengatakan sesak berkurang
2. Mengukur TTV
-
Lelah mulai berkurang
-
KU sedang , konjungtiva anemis, mukosa bibir kering
3
-
3. Memberikan semifowler
posisi
yang
nyaman -
S:
O:
4. Mengobservasi
saturasi
dan
oksigen
binasal kanul 3 lpm 5. Mengkaji status pernapasan klien
-
Klien tampak lemes
-
Klien terpasang O2 binasal kanul 3 lpm
-
Tanda tanda vital TD 100/90 mmHg N: 87x/menit RR 25x/menit S: 36,3
A: -
Masalah teratasi sebagian
P: Dischage Planning -
Kontrol tekanan darah